My Master Is Super Strong

Beberapa saat kemudian, di sebuah gang sepi, kedua remaja itu pada akhirnya menemukan jalan buntu.

Disisi lain, Orang-orang berpakaian hitam tersebut, juga akhirnya berhasil mengejar dan mengepung jalan mereka.

"Anak-anak, berhentilah melarikan diri dan serahkan buku itu! Kami berjanji, jika kalian menyerahkan buku itu kepadaku, kami tidak akan membunuh kalian" ucap salah seorang yang merupakan Ketua kelompok berpakaian hitam tersebut.

"Berhentilah bermimpi! Kami tidak akan pernah menyerahkan buku ini, bahkan jika kami mati!" ucap remaja laki-laki itu dengan tegas.

Sementara itu disisi lain, terlihat sebuah buku yang sedang dipeluk oleh seorang remaja perempuan di sampingnya.

Remaja laki-laki itu bernama Xiao Yan, sedangkan remaja perempuan tersebut bernama Xiao Yin. Mereka berdua adalah saudara kembar.

Xiao Yan memiliki rambut berwarna Merah seperti Api, sedangkan Xiao Yin memiliki rambut berwarna Putih seperti Salju.

Kemudian...

Melihat Xiao Yan dan Xiao Yin yang tidak ingin menyerahkan buku tersebut, Ketua kelompok itu akhirnya merasa marah.

"Dasar bocah keras kepala! Bunuh mereka dan ambil buku itu!" ucap Ketua Kelompok memberi perintah kepada para bawahannya.

Kemudian orang-orang berpakaian hitam tersebut maju menyerang ke arah Xiao Yin dan Xiao Yan.

'Sial, apakah kami akan mati disini?' pikir Xiao Yan dalam benaknya.

Namun, saat mereka berpikir bahwa mereka akan mati, tiba-tiba Wu Chen muncul dengan menjinjing Yao Chi bersamanya.

Melihat Wu Chen yang muncul tiba-tiba, semua orang disana seketika merasa terkejut.

Bahkan orang-orang berpakaian hitam itu, juga menghentikan langkah dan serangan mereka.

"Siapa kamu?" tanya Ketua Kelompok tersebut.

"Aku? Aku hanyalah seorang Master yang muridnya kalian tabrak. Aku datang ke sini untuk membalas dendam kepada kalian!" jawab Wu Chen sembari menunjuk ke arah mereka.

"Omong kosong apa itu? Jika kamu tidak segera menyingkir dan pergi dari sini, maka jangan salahkan kami, jika kamu kehilangan nyawa mu!" ucap Ketua Kelompok memberi peringatan kepada Wu Chen.

Namun Wu Chen yang mendengar ancaman itu, bukannya merasa takut, tetapi malah mempermainkan mereka.

"Wuiiih.... Takutnya aku~ Maju kalian semua, Brengsek!" ucap Wu Chen sembari mengacungkan jari tengahnya.

"Bajingan ini... Beraninya dia mempermainkan aku? Serang dan bunuh mereka semua!" ucap Ketua Kelompok memberi perintah pada para bawahannya.

Kemudian, orang-orang berpakaian hitam itu kembali maju dan menyerang ke arah mereka.

Disisi lain, Wu chen yang melihat orang-orang berpakaian hitam itu maju menyerang ke arah mereka, kemudian dngn santai menggunakan telekinesisnya mengambil sebatang kayu dari tempat sampah yang ada di sebelahnya.

"Baiklah, mari kita memukul anjing!" ucap Wu Chen menggenggam sebatang kayu di tangan kanannya serta melapisinya dengan kekuatan spiritual.

kemudian, sambil membawa Yao Chi di tangan kirinya, Wu Chen dengan santai bertarung dan menghajar orang-orang berpakaian hitam tersebut.

Dia bahkan, juga menghitung orang-orang yang di hajarnya.

"Satu Anjing... Dua Anjing... Tiga Anjing... Empat Anjing... Lima Anjing... Enam Anjing... Tujuh Anjing... Delapan Anjing... Sembilan Anjing... Sepuluh Anjing.... Dan Kamu, majulah!" ucap Wu Chen kepada satu-satunya orang yang tersisa, yaitu Si Ketua Kelompok.

Melihat semua bawahannya telah dihajar habis oleh Wu Chen, Si Ketua Kelompok benar-benar merasa terkejut.

'Ba-bagaimana mungkin? Sepuluh orang Tingkat Grandmaster dikalahkan begitu saja? Siapa sebenarnya orang ini?' pikir Ketua Kelompok merasa ketakutan hingga berkeringat dingin.

"Hei, anjing ke-sebelas! Kenapa kamu tidak maju?" ucap Wu Chen pada Sang Ketua yang masih berdiri ketakutan.

"Tu-tuan! Bisakah anda melepaskan aku?" pinta Sang Ketua memohon belas kasihan.

"Melepaskan mu? Sebagai seorng pemimpin, ternyata kamu lebih pengecut dari dugaan ku! Pergilah!" kata Wu Chen melepaskannya.

Mendengar itu, Sang Ketua seketika tersenyum senang.

"Te-terima kasih, Tuan!" ucap Sang Ketua.

"Cepat, sebelum aku berubah pikiran!" kata Wu Chen mendominasi.

"Ba-baik, saya akan segera pergi!" ucap Ketua Kelompok dengan cepat melarikan diri dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Kalian juga pergilah! CEPAT!" ucap Wu Chen kepada orang-orang berpakaian hitam tersebut.

Mereka yang sebelumnya nampak kesakitan, dengan cepat bangkit dan melarikan diri dari tempat tersebut.

Kemudian, setelah Ketua Kelompok dan orang-orang berpakaian hitam itu pergi, Yao Chi yang sedari tadi dibawa kesana kemari, dengan lemah berbicara kepada Wu Chen.

"Ma-master... Turunkan aku..." ucap Yao Chi lemas tak berdaya.

"Ups, maaf! Aku melupakan mu!" kata Wu Chen benar-benar melupakannya.

Wu Chen kemudian menurunkan Yao Chi dan membantunya berdiri dengan baik.

Lalu setelah itu, Wu Chen dan Yao Chi berjalan menghampiri Xiao Yin dan Xiao Yan.

"Terima kasih karena sudah menolong kami. Kami sungguh tidk tahu apa yang akan terjadi pada kami jika kalian tidak datang!" ucap Xiao Yan merasa bersyukur dan berterima kasih.

"Tidak apa-apa, hanya hal kecil, tidak perlu berterima kasih!" kata Wu Chen.

Lalu, Wu Chen bertanya kepada mereka.

"Ngomong-ngomong, Siapa kalian? Dan siapa orang-orang berpakaian hitam itu? Mengapa mereka mengejar-ngejar kalian?" tanya Wu Chen.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

................