Uncle Jodohku

Tengah malam tiba waktu Jepang, sekarang seorang pria muda tengah dalam perjalanan menuju negara di mana dia ingin menata hatinya demi kebaikan mental dan dirinya sendiri. Marlon ya dia adalah Marlon Dirgantara, pria yang mencintai Risa secara diam dan tak pernah menunjukkan cintanya selama ini, namun dia sangat menyayangi Risa hingga sampai menemani sang Sahabat menempuh pendidikan di Jepang, namun dia tak sanggup saat melihat dengan mata nya bagaimana Ibra mengungkapkan isi hatinya dan Risa menerima cinta Ibra dengan begitu bahagia.

Marlon kau bodoh" Sudah tau dia tak pernah mencintaimu bahkan dia tak tau jika kamu mencintainya, namun kau serahkan hatimu kepadanya secara ugal-ugalan, sekarang Terima saja karena kau yang memulai semuanya.

Itulah isi hati Marlon saat melihat bagaimana bahagia nya Risa saat menerima cinta dan cincin yang di sematkan Ibra di jemari manisnya sebagai pengikat hubungan mereka.

Sekarang Marlon telah sampai di bandara, pesawat pun akan lepas landas beberapa menit lagi. " Selamat tinggal semua yang ada di sini, izinkan aku melupakan cinta ini bukan kasih sayang ku pada nya, aku benar-benar menyayangi nya, lirih Marlon saat melihat jika pesawat nya telah meninggi mengudara.

Sementara pagi tiba, Risa menelpon Marlon karena dia bermimpi Marlon pergi meninggalkan dirinya sekarang.

Namun tak tersambung sama sekali, Mungkinkah Marlon telah pergi!!! Risa menangis mengingat Marlon, sahabatnya sejak kecil, bahkan walaupun Marlon saat SMA Di Jepang, namun setiap hari spesial selalu mengirimkan hadiah untuk nya, sebagai tanda meraka masihkah sahabat.

Waktu berlalu begitu saja, Ujian kelulusan kuliah Arisa pun tiba. Kehilangan Marlon selama hampir dua tahun ini membuat hidup Risa seakan ada yang kurang.

Padahal di Jepang dia banyak memiliki teman, baik pria dan wanita namun tak ada yang bisa menggantikan sosok Marlon dalam hidupnya.

Bahkan Ibra dan Miko selalu menghubungi nya untuk sekedar menjadi pelipur lara seorang Risa, yang sekarang tinggal sendiri di Jepang, namun Risa hanya tertawa saat di telepon saja, sisanya dia akan kembali jadi anak murung yang mencoba bangkit demi cita-cita. Berbulan-bulan Risa mencoba terbiasa tanpa Marlon, akhirnya sekarang dia bisa dan disini lah dia sekarang, wisuda kelulusannya dengan hasil yang sangat bagus.

Miko dan Ibra pun menghadiri acara Itu dengan bangga kepada Risa.

" Selamat atas kelulusan kamu sayang, Om bangga sama Kamu, Papa dan mama mu pun pasti tersenyum di atas sana, Miko memeluk keponakannya penuh kasih sayang" Sementara Ibra menatap jengah Miko yang memeluk calon istrinya posesif.

Risa memeluk Om yang telah menjaganya sejak kecil dan selalu ada untuknya. " Terima kasih banyak Om, berkat Om Risa bisa dan sampai di tempat ini. Risa akan bantuin Om di perusahaan Om nanti, namun Risa sekarang masih harus di sini untuk mengurus beberapa berkas yang belum selesai.

Miko tersenyum dan memeluk Risa kembali. Namun Ibra melepaskan pelukan itu dengan tatapan tajam ke arah keduanya.

" Gantian woi, Lu peluk itu selain ponakan Lu dia tunangan Gue"! Kesal Ibra membuat Arisa dan Miko tertawa melihat nya.

Miko melepaskan Risa dan sekarang Ibra yang berdiri dengan senyuman ke arah sang pujaan hati.

" Selamat atas keberhasilan mu sayang, Aku bangga sama kamu.

Segera kembali dan kita akan menikah, bisik Ibra di sela pelukan mereka. Senyum Risa merekah saat Ibra mengajak nya menikah.

" Hmm, Tunggu aku pulang Om, aku akan menyelesaikan semua yang belum selesai di sini.

Malam itu ketiganya habiskan untuk jalan-jalan dan Makan bersama.

Sungguh kebahagian Risa sederhana, cukup ada Miko dan Ibra semua terasa nyaman untuknya.