Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Anna menyiapkan semua berkas yang harus ditandatangani oleh Raka salah satunya surat pengalihan harta dan warisan.
Rama yang masih lemas karena pergulatan haram malam panjang mereka masih terbaring dengan selimut di atas ranjang.
" Mas, hari ini kita akan menikah di KUA " Bisik Anna.
Rama mengeryipkan matanya " Hmmm".
Anna mendengus perlahan dan menarik selimut Rama " Kamu mendengarkan aku tidak sih mas! ".
Dengan kesal Anna pun keluar dari kamarnya dan tanpa sengaja melihat sebuah benda yang tidak asing tergeletak di atas meja.
Sebuah kalung giog milik Nayra yang dia taruh di atas meja karena kebiasaannya kalau hendak meregangkan ototnya di luar rumah dia lepaskan semua yang menempel di tubuhnya (karena malam sudah sangat larut jadi Rangga memintanya untuk menginap di sini).
Anna berjalan mendekatinya dan meraih benda itu " Ini ".
Jleg
Anna lemas seketika.
" Tante, kenapa, " ucap Nayra dari belakang.
" Kamu, dari mana kamu mendapatkan kalung giog ini" tanya Anna sambil mengusap pipinya.
Nayra merebut kalung itu dan menyimpannya kembali " ini, oh ini tidak penting tante ".
Anna melotot tajam " Apa! tidak penting! plis katakan pada tante dari mana kamu mendapatkannya! ".
" Dari ayahku, ayah bilang ini satu satunya petunjuk untuk bisa menemukan ibuku, tapi aku sudah tidak perduli tante, ibuku pergi meninggalkan aku dan ayah untuk apa aku mencarinya lagi " Jawab Nayra dengan tatapan tajam penuh dengan kebencian.
Anna pun tak kuasa menahan air matanya dan mengusap pipi Nayra.
" Kamu sudah sebesar ini sayang " Bisiknya dengan lembut.
Nayra terdiam dan mulai mengerti kemudian menangkis tangan Anna " Anda ibuku? bagaimana anda yakin aku anakmu? ".
Anna memperlihatkan kalung gioknya sama persis dengan milik Nayra.
" Dulu aku membagi Giok ini menjadi 2 sebelum aku pergi , untukku dan suamiku " Jawab Anna yang membuat Nayra semakin bingung.
" Maksud tante apa aku semakin tidak mengerti " Nayra mencoba untuk tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Anna menarik tangan Nayra dan membuka paksa bajunya untuk melihat tanda lahir di pundaknya. Anna semakin lemas setelah tahu dan air matanya semakin deras tak terbendung.
" Anakku, ini ibumu nak, maafkan aku sudah meninggalkanmu " Ucap Anna sambil tertunduk dengan lemas.
Nayra mundur selangkah dan memakai kembali bajunya " Hhh, kalau memang benar kamu ibuku kenapa kamu pergi meninggalkan aku dan ayah, katakan! ".
Suara teriakan dan isak tangis pecah di dalam ruangan itu di pagi buta.
Rangga yang melihatnya dari balik pintu hanya terdiam .
Anna mencoba memeluk Nayra tapi Nayra menipisnya " Kamu bukan ibuku, kamu adalah wanita jahat yang pergi meninggalkan suaminya dan menghancurkan keluarga Adhitama! ".
Anna semakin menangis " Nak, bukan itu maksud ibu, ibu hanya ingin yang terbaik untuk keluarga kita, ayahmu sudah tidak mencintai ibu dan pergi meninggalkan ayahmu adalah jalan terbaik untuk ku dan ayahmu ".
Nayra mengernyitkan keningnya " Hhhh, simpan saja kata kata maafmu itu aku tak butuh maafmu itu " .
Anna terus menangis sesenggukan dengan penuh penyesalan.
Nayra melemparkan kalung giog itu dan berlari keluar rumah dengan deraian air mata.
Rangga mengikuti Nayra " Nay ".
Nayra menoleh dan tertunduk lemas.
Rangga meraih tubuh Nayra dan memeluknya dengan hangat.
" Nayra, menangislah, menangislah sampai kamu merasa lebih baik" Bisik Rangga yang membuatnya semakin erat memeluk pemuda tampan itu.
" Hiks hiks hiks, pak Rangga, aku tidak mau memiliki ibu yang jahat seperti dia ".
Rangga mengedarkan pelukannya dan mengusap pipi mulus Nayra yang basah oleh air mata " Nay, janganlah mengambil kesimpulan di saat kamu hanya melihat masalahnya dari satu pihak".
" Tapi pak, dia sangat jahat bagaimana mungkin ibuku sejahat itu" Jawab Nayra .
" Sejahat jahatnya dia, dia tetaplah wanita yang sudah mengandung dan malahirkanmu Nay " Ucap Rangga lembut.
" Tapi pak "
cup
Rangga menyambar bibir merah Nayra karena tidak tahan melihatnya serta menahannya dari tadi.
Nayra memejamkan matanya dan membalasnya dengan lumatan yang sedikit ganas seperti yang dia tonton di drama china kesukaannya.
Rangga meraih tengkuk kepala Nayra untuk memperdalam pagutannya, sedangkan Nayra melingkarkan kedua lengannya di leher Rangga.
Mereka berpagutan saling melumat, menyesap dan mengabsen isi dari rongga mulut masing-masing, hingga tidak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikannya dari tadi , seseorang yang memaksakan dirinya untuk tersenyum dan mengusap air matanya yang mulai menetes.
Rangga terus menyesap bibir merah yang menggoda milik Nayra , begitu juga Nayra yang sudah merindukan berciuman dengan Rangga. Mereka pun melepaskan pagutannya dengan nafas yang memburu dan saling menempelkan keningnya " Nayra hhh aku hhh tidak bisa hhh menahannya hhh maafkan aku".
Belum selesai dengan ucapan nya, Nayra menyambar bibir Rangga dan mereka kembali berpagutan.
Setelah cukup lama akhirnya mereka mengakhiri nya dan mereka saling menatap.
" Nayra, maafkan aku " Bisik Rangga.
Nayra tersenyum dan mengusap lembut bibir Rangga yang masih belepotan dengan salivanya " Maaf untuk apa pak Rangga? justru aku berterima kasih padamu sudah membuatku lebih tenang ".
Rangga terdiam dan merasa apa yang sudah dilakukannya itu salah karena dia sadar Raka juga mencintai Nayra dan dia berharap Raka yang menikahi Nayra tapi hatinya tidak bisa menahannya karena dia juga sangat mencintai Nayra.
" Pak Rangga, sekarang hatiku sudah jauh lebih tenang dan bisa mengambil keputusan dengan benar " Ucap Nayra lirih.
Rangga mengernyitkan keningnya " Apa keputusan mu? ".
" Aku tidak akan memaafkannya ".
jleg
Rangga melotot tajam dan mendengus perlahan " Terserah padamu Nayra, dia ibumu, sebenarnya aku juga sangat membencinya karena wanita itu sudah melenyapkan mamaku, dia menghancurkan keluargaku, dan aku biarkan dia di sini karena aku ingin dia lebih hancur dengan semua rencanaku".
" Rencana apa? " Tanya Nayra penasaran.
" Hh dia menghancurkan keluarga ku dan aku akan membuatnya membayar mahal.Beberapa hari yang lalu aku pernah berniat menghancurkan orang yang sangat dicintainya di sebuah hotel tapi semuanya gagal ".
deggg
Nayra melotot tajam.
Rangga pun terdiam karena dia sudah keceplosan.
" Pak Rangga apa maksudmu? "
Rangga melotot tajam dan hendak mengalihkan pembicaraan tapi Nayra tidak membiarkan nya dan meminta Rangga untuk jujur dan menceritakan semuanya.
Rangga pun tidak kuasa mengelaknya lagi dan terpaksa mengatakan semuanya.
Nayra merasa samakin lemas dan hancur.
" Pak Rangga, anda sungguh tega "
plaks
Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya
" Aku sangat kecewa padamu pak Rangga, hampir saja kamu membunuhku dan aku sudah salah menganggapmu mencintai ku selama ini, aku salah, aku salah ..atau jangan jangan kamu mendekatiku selama ini hanya untuk balas dendam kepada ibuku "
" Tidak Nay , itu tidak benar ? Aku khilaf aku sudah dibutakan oleh kebencian " Bantah Rangga yang mulai berkaca kaca.
" Aku benci kamu Rangga dan usahamu membalas dendam sudah berhasil , aku sudah hancur !" Teriak Nayra kemudian pergi meninggalkan Rangga .
Nayra berlari menuju kamar tamu yang dia tempati dan mengambil tasnya kemudian pergi dari sana.
Tapi seseorang menarik tangannya.
Nayra melotot tajam dan pandangan mereka saling terkunci.