Rull, seorang pemuda berusia 17 tahun yang sering menjadi korban perundungan di sekolahnya, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis. Dalam sebuah kegiatan kemah sekolah, ia tersesat di hutan dan mengalami serangkaian kejadian mengerikan yang membawanya ke ambang kematian. Saat berada di antara hidup dan mati, sebuah entitas misterius memberinya kesempatan kedua di dunia yang asing dan penuh keajaiban.
Terbangun di dunia baru yang indah namun berbahaya, Rull harus belajar bertahan hidup dengan kemampuan serta kekuatan yang ia miliki. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan Jack, Blade, dan Arlecchino. Mereka berpetualang bersama dan menyelesaikan konflik di berbagai region.
Entah takdir apa yang mereka hadapi bersama di dunia yang penuh keajaiban dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon The rull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arc Disturbia Bab 5 Kesetiaan Ifrit Kepada Tuannya
Di sisi lain, Arlecchino mencoba melawan rasa takutnya dan menyerang Raja Iblis. Namun, tidak terduga, saat Arlecchino menyerangnya, Raja iblis dengan satu tangan menghancurkan pedangnya. Raja iblis lalu mencekik Arlecchino. "Makhluk lemah seperti kamu butuh waktu seribu tahun untuk mengalahkan Raja Tartarus," katanya dengan suara dingin sebelum melempar Arlecchino jauh. Benturan keras membuat Arlecchino sulit bernapas, tubuhnya sangat lemah dan tidak bisa berdiri lagi.
Tartarus mencoba menghiraukan Arlecchino dan membawa Robin pergi. Namun, dengan susah payah, Arlecchino berteriak, "Iblis pengecut! Aku belum kalah! Jika kau lari, kau adalah makhluk rendahan!"
Tartarus marah mendengar perkataan Arlecchino. "Beraninya makhluk lemah mengatakan itu kepada aku," geramnya sambil berjalan kembali ke arah Arlecchino dengan niat membunuh. Arlecchino, meskipun dalam keadaan lemah, tetap menatap Tartarus dengan tekad kuat, tidak mau menyerah sampai akhir.
Tartarus menjenggut rambut arlecchino, menatap dengan tatapan dingin. "Aku bisa saja memisahkan kepalamu dari tubuhmu hanya dengan satu serangan," katanya dengan kejam.
Tiba-tiba, Rull datang dan menyerang Tartarus dengan tongkat besi, berhasil mengenai kepala Tartarus namun tanpa efek. Tartarus tertawa, "aku ini abadi. Aku tidak bisa dikalahkan jika kau hanya menyerang kepalaku." Dengan satu pukulan, Tartarus memukul Rull hingga terpental dan merasakan kesakitan.
Rull berteriak, "Ifrit datanglah kepadaku!" Ifrit muncul dan mencoba melindungi Rull. "Aku akan menjaga mu, tuanku," kata Ifrit sambil berdiri dihadapan Tartarus, siap untuk melawan raja iblis itu. Ifrit menyerang Tartarus dengan tebasan pedangnya, tetapi Tartarus hanya tertawa dan berkata, "tebasan mu hebat, tetapi tidak akan berdampak kepadaku."
Ifrit dengan pedangnya melawan Tartarus dengan sangat epik. Tartarus kagum dengan keahlian pedang Ifrit. "Kau adalah kesatria pedang yang hebat. Bergabunglah dengan ku, maka akan ku berikan kau peringkat teratas," katanya.
Ifrit menghiraukan perkataan Tartarus. "Bodoh, aku ini sudah memiliki tuan."
Tartarus tertawa. "Hahahaha, tuanmu itu sangat lemah. Lihatlah dia, hanya dengan satu serangan dia sudah tidak berdaya. Mengapa kau memilih tuan seperti itu?"
Ifrit dengan dingin berkata, "Aku diciptakan untuk mengabdi kepada tuanku. Kau mungkin menganggapnya lemah, tetapi dia sangatlah kuat, bahkan setara dengan dewa."
Tartarus tertawa lebih keras. "Hahahaha, kau terlalu memuji-muji tuanmu. Baik, akan ku buat kau kehilangan tuanmu." Tartarus menyerang Rull dengan kekuatan penuh, tetapi Ifrit segera melompat untuk melindungi Rull, menggunakan segala kemampuannya untuk menahan serangan itu.
Rull, meski terluka, bangkit perlahan dan menghindari serangan Tartarus, "Ifrit hati-hati, tolong buat dia sibuk, aku akan membawa nona Robin dan Hino pergi."
Ifrit melawan Tartarus, membuat Tartarus sibuk dengan pertarungannya.
Rull, dengan sisa tenaga yang dimilikinya, berlari menuju Robin dan Arlecchino. Dia mengangkat Robin yang lemah dan membantu Arlecchino berdiri. "Kita harus pergi dari sini," kata Rull dengan tegas.
Ifrit terus bertarung dengan Tartarus, menggunakan segala kekuatan dan keahliannya untuk menjaga Tartarus tetap sibuk. Tartarus merasa kesal dengan keteguhan Ifrit, "Kau benar-benar makhluk yang keras kepala."
Sementara itu, Rull berhasil membawa Robin dan Arlecchino menjauh dari medan pertempuran. "Kita harus segera menemukan tempat yang aman," kata Rull. "Jika tidak, kita tidak akan bisa bertahan."
Mereka bertiga terus bergerak, berharap bahwa Ifrit bisa menahan Tartarus cukup lama agar mereka bisa menemukan tempat yang aman untuk berlindung.