NovelToon NovelToon
My Possesive Presdir Alexander

My Possesive Presdir Alexander

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Devi Istigfariatul Laili

LIKE🤗
VOTE😃
TERIMAKASIH🙏🙏
Alaska tempat seorang presdir yang mempunyai watak keras, dingin, dan kejam dia bernama Alexander , dan akan di jodohkan dengan gadis kecil cantik, dan pemberani yang bernama Lara Hateway. Saat mempersiapkan pernikahan ada beberapa musuh yang mengancam untuk membunuh kalau sampai perjodohan itu terjadi.
Dan banyak misteri dari masa lalu yang belum terkuak. akan adanya pengkhianatan masa lalu pembunuhan yang tragis. sehingga mereka harus menguak dan merencanakan sebuah misi.

Beberapa bulan kemudian, keduanya mempunyai rasa tapi sulit untuk di ungkapkan. Setelah Lara tertembak musuh barulah Alexander mengungkapkan betapa berartinya dia buat hidupnya.

Akankah semua misi akan terkuak, dan akankah Lara dan Alex bahagia atau....?

Langsung saja baca ceritanya yuks pasti seru bercampur dengan action, emosi, perasaan dan bla bla🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Istigfariatul Laili, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 25

Keesokan harinya, suasana di rumah Alex masih terasa berat. Semua orang diliputi kecemasan setelah malam sebelumnya yang penuh dengan kejutan tak terduga. Mereka tahu bahwa mereka harus segera bertindak, tetapi jalan mana yang harus mereka tempuh masih menjadi pertanyaan besar.

“Apa langkah selanjutnya?” Tanya Lara saat sarapan pagi yang sunyi.

“Kita harus menemukan siapa yang ada di balik semua ini. Daniel mungkin hanya pion dalam permainan yang lebih besar," Sahut Alex yang duduk di sebelahnya.

Marcus yang baru saja masuk ke ruang makan membawa secangkir kopi, menimpali.

“Aku sudah menghubungi beberapa kontakku. Kita harus mencari tahu lebih dalam, terutama tentang koneksi Max. Mungkin ada orang lain yang terlibat," Timpal Marcus.

“Siapa lagi yang bisa kita percaya? Jika orang yang dekat saja bisa mengkhianati kita," Tanya Mama dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

“Kita harus lebih berhati-hati, tapi kita tidak bisa terlalu curiga pada semua orang. Ada orang-orang yang masih setia pada kita, kita harus memastikan mereka tetap di pihak kita," Sahut Alex

“Dan bagaimana caranya kita bisa yakin?” Aku tidak ingin ada lagi orang yang melukai kita," Ucap Lara menatap Alex dengan mata yang penuh kekhawatiran.

“Kita akan menyelidiki dengan lebih hati-hati. Dan aku akan memastikan tidak ada lagi yang bisa menyentuh keluargaku, Sayang," Jawab Alex dengan tegas.

Marcus dan Alex segera mulai menyusun rencana untuk menyelidiki lebih lanjut keterlibatan Max dan orang-orang di sekitarnya. Mereka menghubungi beberapa detektif swasta yang mereka percayai, orang-orang yang selama ini bekerja di bawah radar dan tidak pernah mengecewakan.

“Kita harus menemukan bukti yang kuat. Bukti yang bisa menunjukkan siapa saja yang terlibat, sehingga kita bisa memutuskan langkah yang tepat," Ucap Marcus saat mereka berdiskusi di ruang kerja.

“Aku setuju. Dan kita juga harus memastikan bahwa kita tidak terjebak dalam jebakan mereka. Setiap langkah yang kita ambil harus diperhitungkan dengan cermat," Jawab Alex.

“Aku sudah mulai menghubungi beberapa orang yang mungkin bisa membantu kita. Tapi kita harus berhati-hati, jangan sampai mereka tahu kita sedang memburu mereka," Timpal Marcus mengangguk.

“Aku juga akan memastikan keamanan keluarga diperketat.Tidak ada lagi yang bisa mengambil keuntungan dari kita," Timpal Alex.

Sore itu, saat Alex sedang mengecek beberapa dokumen di ruangannya, telepon berdering. Nomor yang tertera adalah nomor tak dikenal, dan Alex merasa ada firasat buruk yang menghampiri.

“Alex di sini,” Ucapnya setelah mengangkat telepon.

“Kau pikir kau bisa menyelamatkan mereka? Kau bahkan tidak tahu siapa yang kau hadapi," Suara di ujung telepon terdengar berat dan berbisik.

“Siapa ini? Apa yang kau inginkan?” Tanya Alex langsung siaga, matanya menyipit.

“Kami menginginkan apa yang seharusnya menjadi milik kami. Dan jika kau terus mencoba menghalangi kami, kau akan kehilangan lebih dari sekadar harta," Jawab suara itu dengan nada yang mengancam.

“Kau berani mengancamku? Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh keluargaku," Sahut Alex merasa darahnya mendidih.

“Kau terlalu percaya diri, Alex. Lihat saja nanti, satu per satu mereka akan jatuh. Dan saat itu terjadi, kau akan tahu betapa sia-sianya usahamu," Sahut Suara itu tertawa kecil.

Tuut

Tuut

Telepon itu tiba-tiba terputus, meninggalkan Alex dalam kemarahan dan kegelisahan. Dia segera memanggil Marcus.

“Kita harus segera bertindak. Mereka tidak akan berhenti sampai kita semua hancur. Kita harus siap untuk melawan," Ucap Alex dengan nada tegas.

“Kita akan menghentikan mereka. Apapun yang terjadi," Timpal Marcus menatap Alex dengan serius.

.

.

Pada Malam hari, setelah memastikan bahwa keamanan rumah telah diperketat, Alex dan Marcus duduk bersama di ruang kerja, mencoba menyusun strategi baru.

“Kita perlu tahu lebih banyak tentang orang-orang yang bekerja dengan Max. Mungkin ada petunjuk yang bisa kita temukan.”

“Aku juga ingin tahu siapa yang berani mengancamku seperti itu. Mereka berpikir bisa membuatku takut, tapi mereka salah besar, " Jawab Alex mengangguk, namun pikirannya masih terjebak dalam ancaman yang diterimanya.

“Kita akan menemukan mereka, Alex. Dan ketika kita melakukannya, mereka akan menyesal telah menyentuh keluarga kita," Timpal Marcus dengan penuh keyakinan.

Di luar, malam semakin larut, tetapi ketegangan di dalam rumah Alex tidak kunjung mereda. Mereka semua tahu bahwa apa pun yang terjadi selanjutnya, mereka harus siap menghadapi yang terburuk.

Pagi itu, Lara terbangun dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia merasa lega bahwa semua masalah perlahan mulai teratasi, tetapi di sisi lain, kekhawatiran akan masa depan masih membayang di benaknya. Alex, yang tidur di sampingnya, merasakan kegelisahannya.

“Ada apa, Sayang?” Tanya Alex sambil membelai lembut rambut Lara.

“Aku hanya… berpikir tentang semua yang telah kita lalui. Rasanya seperti mimpi, kadang aku takut ini semua bisa hilang begitu saja," Jawab Lara menatap mata Alex, yang memancarkan kehangatan dan cinta.

“Kita sudah melewati begitu banyak hal, Sayang. Tidak ada yang bisa merenggut kebahagiaan kita sekarang. Aku berjanji, pernikahan kita akan menjadi awal dari kehidupan baru yang jauh dari segala ancaman," Jawab Alex tersenyum tipis.

“Aku percaya, Honey. Aku ingin benar-benar menikmati saat ini tanpa rasa takut," Jawab Lara mengangguk pelan, mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.

“Kau tidak perlu takut lagi. Aku akan selalu di sisimu, melindungi dan mencintaimu. Kita akan menghadapi apa pun bersama, termasuk hari besar kita yang sudah dekat," Ucap Alex memeluk Lara erat.

"Terimakasih, Honey," Sahut Lara membalas pelukannya.

"Sama-sama, sayang. I Love You So Much," Ucap Alex begitu tulus.

.

.

Beberapa hari kemudian, persiapan pernikahan mulai dipercepat. Alex dan Lara, bersama keluarga mereka, sibuk memilih tempat, bunga, undangan, dan segala detail lainnya. Namun, di balik semua itu, Alex tetap waspada terhadap ancaman yang mungkin masih mengintai.

“Semuanya terlihat sempurna,” Ucap Lara saat mereka duduk bersama di ruang keluarga, melihat desain undangan yang baru saja tiba.

“Maksudmu, akan sempurna kah? Masih ada beberapa hal yang harus diselesaikan," Ucap Alex terkekeh.

Aku hanya berharap tidak ada lagi yang menghalangi pernikahan kita," Sahut Lara.

“Aku sudah memastikan semuanya, Sayang. Tidak ada yang akan mengganggu kita kali ini,” Jawab Alex dengan penuh keyakinan.

Namun, di dalam hatinya, Alex tahu bahwa ia harus tetap berhati-hati. Meskipun banyak yang sudah terungkap, dia tidak bisa mengabaikan perasaan bahwa sesuatu masih belum benar-benar berakhir.

Saat persiapan pernikahan hampir mencapai puncaknya, sebuah tamu tak terduga datang ke rumah mereka. Seorang wanita tua, dengan penampilan sederhana namun penuh wibawa, datang mengunjungi Lara dan Alex.

“Siapa dia?” Tanya Lara penasaran saat wanita itu duduk di ruang tamu.

“Aku adalah seseorang dari masa lalu yang seharusnya kau kenal, Lara. Aku di sini untuk memberitahumu sesuatu yang mungkin akan mengubah segalanya,”Jawab wanita itu dengan suara lembut namun tegas.

“Apa maksudmu? Siapa sebenarnya kau?” Tanya Lara merasa cemas.

“Aku adalah sahabat ibumu. Aku tahu segalanya tentang keluargamu, termasuk rahasia-rahasia yang mungkin tidak pernah kau ketahui," Jawab Wanita itu tersenyum tipis.

“Kami sudah cukup mengalami banyak hal. Jika ada sesuatu yang penting, katakanlah sekarang," Ucap Alex begitu tegas.

“Aku di sini bukan untuk menambah beban kalian, tetapi untuk memastikan bahwa kalian siap menghadapi apa pun yang mungkin datang. Kalian berhak tahu kebenaran tentang siapa yang sebenarnya menjadi musuh kalian selama ini," Ucap Wanita itu mengangguk pelan.

Happy Reading🤗🤗

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Jangan lupa like,vote🙏

1
Vio Almahyra
doubel dongg
Vio Almahyra
doubele donggg
Vio Almahyra
doubel up
Ilyas
😍😍😍
Anonymous
yuhuuyyy akhirnya😍😍
Ilyas
doubel thour🤗
Alfian
😍😍
Alfian
akhirnyaAA😍😍
Anonymous
😍😍😍
Hafsyah Devandaz
uo doubel dong
Hafsyah Devandaz
doubell donkk
Alfian
uup doubel kak
serly
💫💫💫
Ilyas
upp
Hafsyah Devandaz
up
Nayla Nazafarin
bukannya tadi lara pulang kerumah masih ad ibunya?tp knp d ceritakn mninggal?ap ibu sambung?
Adzkia: iya kak ibu kandung Lara meninggal
yang dirumah itu ibu sambungnya
total 1 replies
Alfian
doubel donv jkakak
serly
😍😍
Ilyas
bangun lar .. alex mulai sangat mencinrai kamu🤗🤗
Hafsyah Devandaz
up doubel thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!