NovelToon NovelToon
We Are RPL 1 ...

We Are RPL 1 ...

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: bubun ntib

Diajeng, Gadis remaja yang mulai memasuki dunia Sekolah menengah Kejuruan.
Merasakan pengalaman yang baru dan jauh dari saat ia masih SD, dan SMP.
Pengalaman sehari - hari yang menceritakan tentang kehidupan sekolah menengah kejuruan yang di penuhi dengan intrik persahabatan, persaingan, permusuhan dan CINTA

WARNING: berisi sedikit cerita bubun dulu yang dibumbui dengan khayalan.
bijaklah dalam membaca, kesamaan nama dan kota sedikit - sedikit nyerempet, mohon di maklumi.
tidak untuk menyinggung oknum - oknum terkait, HAPPYREADING🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Merayu Wahid..

Sore hari yang cerah di Dukuh Jeruk, dukuh tempat tinggal Ajeng dan Wahid. Ajeng tampak terlihat sibuk di beranda masjid AL-ADZHOM. Ia baru saja wira wiri sibuk mengajar para bocil – bocil di lingkungan setempat. Ajeng sepertinya lebih memilih untuk mengajar mereka para bocil di kisaran usia 4-6 tahun dari pada yang agak gedean dikit.

Alasannya apa? Tentu saja karena diusia yang masih piyik, akan mudah membentuk karakter para bocil, dan ketahuilah jika Ajeng tidak akan memiliki kesabaran ekstra jika harus berurusan dengan para bocil umur 7 tahunan yang sudah mulai tahu cara membantah. Apalagi kesabaran Ajeng hanya bagaikan sehelai rambut yang masih harus dibelah 7!! Hmmmm, jangan sampai Ajeng bikin anak orang kejang – kejang karena menangis ketakutan!

Ada juga beberapa yang terlihat mengajar bocil yang lebih besar, senior – senior Ajeng yang memiliki kesabaran besar. Sementara si Wahid, pemuda tanggung itu tengah asyik menunggu giliran khataman Al-quran di samping bangku depan mimbar masjid. Dengan beberapa teman sebaya dan pemuda senior lainnya, Pokoknya sore di hari jumat memang kebanyakan menjadi hari yang tersibuk bagi pemuda Karang Taruna dukuh Jeruk.

Hingga akhirnya masa mengajar dan mengaji selesai yaitu sekitar jam setengah 5 sore, semua bocil berbaris rapih dan mencium satu persatu tangan para guru ngaji mereka dan dengan rapih pulang.

Ajeng menghela nafas kasar saat ia menyandarkan tubuhnya di salah satu pilar Masjid. Ternyata berurusan dengan para bocil – bocil sangat menguras tenaga dan mentalnya.

Wahid menyusul dan sedikit memberi jarak saat mereka duduk. Hei, ini masih berada di kawasan tempat beribadah, meskipun tidak ada apa – apa diantara mereka setidaknya mereka tetap menerapkan batasan antara pria dan wanita. Betul tidak?

“ Kesel?” tanya Wahid yang seharusnya tidak bertanya jika sudah melihat dari raut wajah Ajeng yang kecapekan itu. ( capek. Jadi kalau di jawa, Kesel itu nggak sama dengan yang di kalimat ‘ kamu kesel sama aku’, gitu ya,, ada arti lain)

SIIIINNGG

Nah bener kan, belum juga mendapat jawaban dari Ajeng, terlebih dulu tatapan matanya yang tajam bak belati yang siap menghujam Wahid. Membuat Wahid terkekeh pelan.

“ Udah tau capek, malah nanya,” sungut Ajeng dengan bibir manyunnya, yang terlihat semakin imut dan lucu. Haaahh, emang ya, kalau udah jatuh cinta mah, bibir monyong lima senti juga dikata imut, ck ck ck.

“ Jadi besok pada mau ke kampung Gaharu?” tanya Wahid. Kampung Gaharu adalah kampung tempat Radin dan keluarganya tinggal.

“ Hooh, gimana? Kamu ada acara nggak?” Ajeng berubah mode baik hati dan tidak sombong ketika ia ingat jika ia sedang merayu wahid untuk mengantarnya ke rumah Radin besok.

Wahid saja sampai tertegun ketika melihat wajah Ajeng yang tiba – tiba berubah menjadi sok manis, lihat saja senyuman yang dipaksakan bahkan terlihat kaku di wajah Ajeng yang ayu. Wahid tidak tahan dan malah terbahak – bahak semntara Ajeng berubah cemberut.

“ Ih, apa maksudnya itu?” tanya Ajeng dengan nada yang sengak, ia melipat kedua tangannya dan memalingkan wajahnya. Sungguh pose yang sangat tidak patut untuk gadis yang katanyanya introvert itu. Bah, introvert darimana? Jika Wahid yang membaca biodata Ajeng yang mengatakan jika gadis ini adalah tipe introvert, maka ia yang akan menjadi pihak pertama yang mengajukan protes keras.

Terang saja, dialah korban hidup yang menjadi sasaran keganasan dai sikap brutal Ajeng selama ini. Entah cubitan pelan, atau kadang pukulan manja, Wahid adalah penampungnya!

Tapi tetep suka..🥰🥰🥰

Wahid berhenti tertawa dan sedikit memikirkan apakah ia memiliki waktu luang apa sudah memiliki janji dengan teman sekelasnya. Pasalnya dia sangat sibuk dengan segala tugas dan masih ada pula kegiatan ekstrakulikulernya. Jangan lupa jika ia adalah salah satu pengurus inti dari kegiatan pramuka.

“ Kalau kamu besok ada acara, minta tolong antar aku ke SMK aja,” Ajeng kembali mengeluarkan suara ketika ia melihat Wahid yang sepertinya ragu – ragu untuk menolongnya.

“ Lalu?” jawab Wahid mengangkat alisnya tinggi – tinggi untuk mendengarkan jawaban Ajeng selanjutnya. Perasaannya sedikit tidak enak.

“ Yaaa, nantinya kalau kamu emang nggak bisa nganter sampe kerumah Radin, aku palingan bareng sama Adi atau nggak Anggara yang bakalan jemput kami semua di sekolah,” jawab Ajeng dengan enteng. Tanpa ia sadari jika wajah Wahid mulai menggelap dan tangannya terkepal erat.

“ Soalnya mau bareng tiwi, dia udah bareng sama Edi. Awalnya mau bawa motor sendiri, tapi tadi dia sms aku motornya mau dipakai bapaknya buat ninjau tempat JOB baru mereka,” lanjut Ajeng yang sama sekali tidak melihat ke arah Wahid.

“ Jadi, bisa kan kalau Cuma anterin ke Sekolah? Nanti aku nebeng sama Angg...”

“ Aku anter besok,” putus Wahid sedikit mengejutkan Ajeng. Gadis manis itu sampai menoleh dengan mulut terbuka ketika mendengar suara tajam dari Wahid.

“ Tapi, kamu beneran nggak ada acara? Antar kemana nih? Sekolah apa ruma...”

“ Akuanter sampai rumah si Radin Radin itu, aku tungguin sekalian nanti bantuin dia memanen padi juga,” Jawab Wahid dengan mantap. Tanpa menunggu sanggahan apapun dari Ajeng, ia mulai mengulik dimana letak sandalnya dan beranjak mungkin pulan atau entah belok kemana lagi.

“ Kesambet apa deh tuh lakik?” gumam Ajeng yang menatap kepergian Wahid dari belakang. Sungguh ia tidak mengerti dengan kerandoman tingkah Wahid yang satu ini.

Sementara itu, Wahid yang meninggalkan gadis peak kurang peka itu kini tengah berjalan dengan gondok besar dihatinya.

‘ Apa – Apaan dia, masa seenaknya mau nebeng sama lakik lain, ck ck ck. Emang cewek peak. Untung sayang, kalau nggak udah tak HIH, eh tapi kalau nggak sayang ya pasti aku nggak marah – marah begini lah, ck ck ck,’ dumal Wahid ngalor ngidul.

Ia merogoh sakunya celananya dan mengeluarkan ponselnya. Lalu memencet sebuah kontak dan langsung memutar nomor tersebut.

TUTTTT TUTTTT TUTTTT..

“ Assalamu...”

“ Yud, besok cancel deh acaranya,”

“ Buset dah ni anak emak, ey eike belum sempet ngucapin salam woy,”

“ Aku nggak bisa hadir besok, apa nggak apa kali kalau aku nggak ikut?”

“ Emang kenapa? Tumben amat? Ya sebenernya kowe lebih baik dateng, cuman kalau ada eperluan ya biar diwakilin si Tian aja,”

“ Hmmm, oke deh, aku nggak bisa hadir kalau gitu, atur aja gimana baiknya nanti. Hasilnya minta Tian rekap biar Senin aku bisa lihat,”

“ Woy, emang mau kemana sih? Jangan bilang mau ngedate,”

“ Nggak, Mau ngikut Ajeng bajak sawah orang. Yaudah makasih ya, ByE,”

“ EH woy, bajak apa? Sawah siapa? Apa mak.....”

Tut Tut Tut...

Sebelum mendengarkan ocehan yudistira berkelanjutan, Wahid dengan sadis menutup sambungan teleponnya. Poor Yudis...

1
ig@Siskamarcelina048
widiihh jauh nian say...
ig@Siskamarcelina048
naaahh bener yg ini permainannya,, ada juga dg gambar kek orang yg make rok,, tapi tetep dg pola petak2 gitu..
ig@Siskamarcelina048
oohh itu,, kalo waktu aku dulu nama estafet..
bukan estafet olahraga yaa say...
ig@Siskamarcelina048
eeehhh tapi dulu waktu sekolah pasti kita mikirnya kalo para guru itu pasti berkata buruk d dalam hatinya... truss ga ada tuhh guru yg baik.. hanya ada 1 dari 20 guru yg jasi favorit,, itupun karena guru nya gampang d tindas murid...
evi
diraih oleh Ajeng 🤣🤣🤣
bubun ntib: yaaaahhh... gk jd kejutan lah🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
bersaing tentang apa ni.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
sudah terjawab sudah gara2
cowok, tapi Ng tau flashback nya.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
ada masalah apa Novi sama
Monika, masalah cowok,gadun
apa maknya novi pelakor.
dah lah pusing gua,mana pensnya
Fuji sama pensnya keluarga gledek
sedang panas.padahal barusan
selesai mikirin Toriq haji dua bulan.
thanks mbak 💪💪
bubun ntib: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
pasti seru banget.penisirin gua.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
Alhamdulillah, dobel update
thanks mbak 💪💪
evi
kok dobel kak
Baek chanhun
kayaknya tentram, damai,lihat
padi di sawah apalagi hembusan angin sepoi-sepoi.
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
next Mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
Baek chanhun
penisirin gua
thanks mbak 💪💪
Baek chanhun
lanjutkan mbak 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!