NovelToon NovelToon
Ronan-17:The Battle Cyborg

Ronan-17:The Battle Cyborg

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Reinkarnasi / Robot AI
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dovey

Siapa sangka kalau gadis lugu yang introvert luar biasa bisa menjadi seorang pelindung umat manusia? Terlahir kembali setelah selamat dari kecelakaan mengenaskan, Reina Sasaki kini berubah menjadi seorang Cyborg yang dilengkapi senjata dan kemampuan bertarung hebat. Bisakah Reina menjadi orang yang berbeda di dunianya yang baru saat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dovey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25: Trap

Dengan tergesa-gesa Dokter Mayfreed mengitari gedung WDT untuk mencapai puncak gedung dimana Sir Paolo Mercy berada. Disana ia menemukan Sir Paolo Mercy yang sedang memandangi langit malam dari sebuah balkoni. Dokter Mayfreed pun segera menghampirinya.

“Musuh sudah mulai melangkah pak. Mereka menuju ke lereng Bueron” ucap Dokter Mayfreed yang tergopoh-gopoh dan mengatur nafasnya. Sir Paolo Mercy pun kemudian menoleh ke arah Dokter Mayfreed dan kemudian merespon.

“Aku sudah menduga hal ini. Segera persiapkan semua orang. Ronan, pasukan militia, semua. Kita tak punya waktu lagi” ucap Sir Paolo Mercy. Malam itu, jam sudah mulai menunjukkan jam 3 pagi. Namun, semua orang yang ada di WDT bersiap menuju ke lereng Bueron.

“Aku punya firasat buruk tentang ini” ucap Reina. Ia merasa ada sesuatu yang mengganjal dengan kepergian ini. “Kenapa aku merasa ini sebuah jebakan?” Tanyanya dalam hati.

Satoshi yang melihat Reina terdiam selagi mempersiapkan semua keperluan, menghampiri Reina. Ia juga bisa melihat keraguan yang ditunjukkan Rein. “Ada apa, Reina?” Tanya pamannya.

Reina terkejut dengan hadirnya Satoshi yang tiba-tiba. Ia kemudian menjawab dengan “Tidak apa-apa paman. Aku hanya merasa ada yang tidak beres” ucap Reina.

“Ada yang tidak beres? Coba sebutkan apa yang ada di pikiranmu” ucap Satoshi yang kemudian duduk di sebelah Reina.

“Dengan mudahnya mereka menunjukkan posisi dimana mereka sekarang, seolah mereka tahu pasukan militia akan meringkus keberadaan mereka.

Yang lebih anehnya lagi, salah satu anggota mereka menunggu pasukan kita dan berhasil menghabisi semua pasukan intelijen yang dikirim ke markas mereka. Apa ini hanya kebetulan atau persiapan yang benar benar matang?” Ucap Reina menjelaskan dengan begitu runtut.

Satoshi terdiam dengan apa yang Reina pikirkanz omongannya ada benarnya juga. Namun, karena persiapan sudah matang, dan pasukan militia juga kini ikut dengan pesawat tempur milik WDT, Satoshi coba mengabaikan firasat Reina dan menenangkannya.

“Tidak usah dipikirkan Reina. Aku ada disini. Aku pasti akan segera menyerang balik jika musuh macam-macam” ucapnya menepuk pundak Reina.

Reina pun hanya terdiam. Meskipun ia yakin ada sesuatu hang tidak beres, ia kembali merapikan perlengkapan dan segera bergegas menuju titik pertemuan. Sebelum ia hendak bergegas, ia melihat Pod milik Reo yang kini tak dihuni siapapun.

“Reo…. Sebenarnya ada dimana kamu?” Tanya Reina sambil menengok ke arah pod tersebut. Temannya yang sangat dengannya kini meninggalkan semua orang tanpa alasan yang jelas.

Seluruh tim kemudian berkumpul di satu titik. Sir Paolo Mercy yang biasanya hanya memerintahkan semua Ronan kini juga ikut memakai suit perang miliknya dan berdiri di tengah semua orang.

“Musuh kita kali ini sudah sangat jelas. Kita akan menghadapi musuh yang kelewat pintar dan menyebalkan. Lereng Bueron adalah tempat dimana The Conqueror disegel.”

“Kalau mereka kita biarkan mengambil langkah sekarang, kita bisa kehilangan semuanya” ucap Sir Paolo Mercy.

“Aku dan Palaki akan berada di garis depan. Memimpin perjalanan kita. Dokter Mayfreed akan menunggu di lab sambil mengawasi gerak-gerik musuh”

“Sementara Letnan Satoshi akan memimpin pasukan Ronan. Kuharap kita bisa menghentikan laju mereka kali ini. Hidup manusia!!” Seru sang pemimpin dengan nada suara yang membakar semangat.

Semua orang pun bersemangat, tak terkevuali barisan Ronan. “Ayo kita hahar mereka!!” “Kita buat mereka musnah!!” Itulah beberapa contoh seruan semangat yang dilontarkan banyak Ronan.

Reina di sisi lain juga terlihat terus meyakinkan dirinya kalau misi kali ini tidak akan berbahaya, meskipun ia masih tidak setuju dengan misinya kali ini.

Tak lama mesin jet perang pun dinyalakan dan sebanyak 3 pesawat tempur berisi pasukan bersenjata pun berangkat ke lokasi lereng Bueron.

Perjalanan ke lereng Bueron memakan waktu cukup lama. Kondisi datarannya yang berbahaya dan dihuni banyak monster dari berbagai level berkumpul di tanah terbengkalai tersebut.

Sementara itu di gedung WDT, Dokter Mayfreed masih mencari tahu apa saja yang ia bisa twntang musuh umat manusia saat ini. Ia menduga orang yang menghilangkan pasukan intelijen yang dipimpin Intel G disebabkan dengan orang yang sama dengan pelaku kerusuhan beberapa waktu lalu.

Meskipun ia tak bisa mengekstrak dan mempelajari bagian jenazah milik Regedon, ia masih terus berusaha mencari tau sebisanya.

Ditengah ia kebingungan itu, Dokter Mayfreed ingat bahwa kostum Ronan selalu ditempeli alat pelacak. Ia mencoba mengaktifkan pelacak itu, mencoba mengaitkan pelaku kejahatan kemarin dengan Ronan miliknya yang hilang.

“Aku penasaran apa yang akan terjadi” ucapnya sambil menekan tombol alarm. Sistem pelacak di tiap Ronan pun kemudian aktif.

Mereka semua yang ada di pesawat terkejut karena alarm yang berbunyi secara tiba-tiba tersebut. “Ada apa ini?” “Kenapa alaramku berbunyi?” Ucap semua Ronan tampak kebingungan. Alarm itu juga ternyata berbunyi si cybersuit milik Portigas atau Reo.

Bukan berada di tubuhnya, cybersuit itu terletak di sebuah bom besar yang melintas di sepanjang bawah tanah jalan ke arah Lereng Bueron. Posisi ini juga disadari oleh Dokter Mayfreed yang memantau keadaan mereka.

“Posisi nomor 4 ada disana, tapi ia tidak bergerak. Ada apa ini?” Tanyanya dalam hati. Ia pun segera menghubungi Palaki.

“Palaki! Bisa kau beritahu di sekitar sana ada apa saja?” Tanyanya. Palaki kemudian menjawab santai. “Tidak ada. Disini hanya dataran kosong tak berpenghuni. Namun, aku sempat melihat ada sebuah gundukan di bawah sebelum memasuki lereng ini” ucapnya.

Untuk sementara waktu, Dokter Mayfreed kebigungan dengan informasi tersebut. Namun, ia kembali memastikan sesuatu pada Palaki.

“Coba kau lihat, bagaimana kondisi tanah dibawah pesawat” ucap Dokter Mayfreed. Menengok lewat jendela, Ia pun menjawab “Tanahnya bergunduk panjang sekali. Aneh, terakhir kali aku ke tempat ini tanahnya tidak begini. Seperti habis digali seseorang” ucapnya.

Sadar kalau pasukan WDT telah terkena perangkap musuh, ia pun segera berteriak “ITU SEMUA BOM DIBAWAH TANAH!!! CEPAT KELUAR DARI TEMPAT ITU SEKARANG!!!” Teriak Dokter Mayfreed yang sangat panik.

Palaki yang terkejut kemudian segera berteriak, “ADA BOM!! BERLIND-“ “DUARRRRRRR!!!!!!”. Bom itu meledak satu persatu dari belakang. Mereka semua yang ada disana segera mencari perlindungan.

Satoshi mencoba keluar dari jet dan menggunakan helainya untuk melindungi semua jet tempur. Sayang ia hanya mampu menyelamtkan beberapa bagian pesawat karena bom itu dengan cepat meledak di atas ketiga jet tempur milik pasukan WDT.

Bom itu meledak dengan daya ledak luar biasa, menghancurkan jalanan di lereng, meruntuhkan tebing-tebing di sekitar sana dan menghancurkan beberapa bagian lereng luar.

Satoshi juga ikut terhempas dengan jet yang ia selamatkan, efek dari ledakan luar biasa itu.

Terpental di reruntuhan tebing, mereka semua panik satu sama lain. Banyak pasukan militia yang gugur di pesawat yang Sir Paolo Mercy tumpangi. Jet tersebut tak mampu diselamatkannSatoshi karena jangkauannya terlalu depan.

“Ugh sialan” ucap Satoshi memegangi kepalanya. Disana Reina juga terkapar dan masih mencoba untuk berdiri.

Saat semua orang masih tak sadar dan lengah, dari balik tebing yang masih kokoh dan berhadapan langsung dengan posisi jet WDT jatuh, muncul 5 sosok jubah hitam.

Salah satu dari mereka yang berada di posisi paling depan kemudian berbicara “selamat datang di kawasanku, tuan dan nyonya. Sebentar lagi, para monster di lereng ini akan muncul, menghampiri ledakan dahsyat yang baru saja terjadi” ucapnya dengan lantang.

Reina meras akrab dengan suara ini, namun ia mencoba untuk mendengarkan terlebih dulu apa maksudnya.

“Apakah diantara kalian tidak ada yang curiga dengan keberadaanku yang terlalu kelas? Inimah harapn umat manusia itu?” Tanya sang pria mengolok-olok.

Sir Paolo Mercy kemudian berdiri. Dipenuhi luka, ia mencoba menenangkan diri “siapa kau?” Tanya Sir Paolo Mercy.

Sang pria pun kemudian membuka jubah dan alangkah terkejutnya semua orang disana kalau orang itu adalah Portigas, atau REO!

“Merindukanku?” Tanyanya sambil tersenyum. Disana tak ada satupun yang mampu berkata apa-apa melihat siapa dalang dibalik itu. Semua, tak terkecuali Reina.

1
Mikey
Cemilan dan kopi sudah siap nih..
Lanjutkan thor/Cake//Coffee//Good/
anggita
👌oke Thor. semoga novelnya sukses. terus berkarya tulis👏.
Shahriar Ilham: Terimakasih doanya! 😁🎉
total 1 replies
anggita
Reina.. nomor 17
anggita
like👍+☝iklan.
anggita
the Conqueror..
anggita
Reina Sasaki.. the cyborg 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!