Pernikahan yang awalnya dilandasi oleh Cinta, Keromantisan dan kasih sayang hanyut begitu saja hanya karena terjadi kesalah pahaman didalam bahtera rumah tangga mereka berdua...
Sang suami yang dulunya sangat percaya dan menyayangi istrinya kini berubah hanya karena fitnahan dari orang-orang sekitarnya sehingga membuat istrinya menderita.
Bagaimanakah kelanjutan dari kisah mereka, jangan lupa untuk terus ikuti perkembangan dari cerita novel saya...
Dan maaf, jika diawal cerita agak sedikit membosankan karena sebenarnya ini baru permulaan dari kisah ryan dan amanda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ra H Fadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
"Hoamm ini sangat nyaman sekali wahh sangat empuk aku merasa sedang berada disurga sekarang." Dia menggerak-gerakkan badannya sambil memeluk bantal yang tergeletak disebelahnya dan terlihat berbicara sendiri tapi kedua matanya masih tertutup apa dia sedang mengigau ditempat tidur?.
Ryan pun yang melihat pergerakan amanda sedikit terkejut apa dia sudah terbangun pikirnya namun ternyata dugaan dia salah dia tidak terbangun karena barusan saja asistennya itu mengigau sambil mengoceh dia yang melihatnya pun merasa geli dikarenakan sehabis mengoceh dia langsung mendengkur halus seperti tidak terjadi apa-apa.
Dengan inisiatif ryan pun menarik selimut dan menyelimuti sebagian tubuh dari amanda karena dia yang terus saja gerak kesana kemari tapi dia barusan sadar karena ternyata baju asistennya itu terangkat keatas memperlihatkan perut nya yang putih dan mulus itu seakan takut tidak bisa mengontrol hawa nafsunya dia pun menutupinya dengan baju amanda yang tersingkap keatas tadi setelah itu dia bergerak keluar dari kamar tidur.
"Oh tidak apa itu tadi,aku melihat hal yang seharusnya belum bisa kulihat". Pikirannya melayang-layang mengingat kejadian dikamar tadi.
Putih,mulus dan sedikit berisi ternyata tidak terlalu kurus hanya saja dia pandai menutupi tubuhnya yang indah itu selama ini.
Ryan berjalan menuju tangga bawah dan bergegas mengambil air dingin yang berada didapur lalu meneguknya dengan cepat agar dirinya bisa menghilangkan perasaan tidak karuan bisa dibilang sesuatu dari dalam dirinya yang sedang bergejolak ingin keluar dan dia pun menetralkannya dengan segera.
Setelah dirasa cukup berkurang perasaan yang dilaluinya ryan pun kembali naik keatas menuju kamar tidurnya tapi sebelum masuk dia menarik nafasnya terlebih dahulu.
Lalu dia masuk kedalam kamar tapi dia tidak melihat keberadaan calon istrinya tersebut melainkan hanya melihat tempat tidur yang sudah tersusun rapi.
Disaat yang bersamaan amanda yang barusan saja keluar dari kamar mandi melihat kearah ryan tampak celingak-celinguk mencari sesuatu dia pun mendatanginya dan bertanya.
"Anda sedang mencari apa tuan?."
Ryan yang mendengar suara dari wanita kesayangannya itu langsung menoleh dan langsung tersenyum senang.
"Amanda kamu darimana saja,aku mencarimu dari tadi aku pikir kamu pergi entah kemana tadi."
"Apa yang dia katakan padahal aku hanya pergi kekamar mandi untuk mengambil air wudhu,kenapa sikapnya jadi berlebihan seperti ini." Alay sekali pria satu ini pikirnya.
"Ahh anuu.. aku tidak pergi kemana-mana ryan hanya saja aku sedang ingin sholat, oh ya kalau boleh tahu apa kamu punya mukena?."
"What, kamu memanggilku apa tadi?." Tanya ryan terkejut.
"Memangnya aku memanggil apa tadi tuan?."
"Kamu memanggil namaku tanpa embel-embel tuan lagi amanda."
"Benarkah, hah kalau begitu maafkan aku tuan ryan aku tidak sopan sama sekali."
"It's okay amanda aku senang sekali kamu memanggilku dengan cara seperti itu apalagi kalau boleh kamu ubah panggilan kamu nanti setelah kita menikah."
"Tentu saja tuan aku akan mengubah panggilanku padamu seperti layaknya suami-istri."
"Terima kasih amanda kamu membuat jantungku berdebar-debar hari ini."
"Hihi anda bisa saja tuan,hmm tuan dimana mukena nya."
"Ah iyaa amanda aku ingin mengatakannya tadi kalau aku tidak punya mukena karena aku seorang pria tidak mungkin aku beribadah memakai itu kan sayang?."
"Benar juga apa yang anda katakan tuan,tapi bagaimana ini apa sebaiknya saya kemabli keapartemen saja tuan lagian disana ada mukena saya."
"Apa tidak bisa sholat disini saja amanda?."Tanya ryan dia tampak tidak rela wanitanya itu pergi.
"Tapi bagaimana saya bisa sholat tuan kalau tidak ada mukenanya."
"Hmm begini saja aku akan menyuruh zack untuk membelikanmu mukena yang baru supaya kamu bisa sholat disni bagaimana apa kamu tidak keberatan kan?."
"Tuan..ehm maksudku ryan apa tidak keberatan aku takut merepotkan kamu sekaligus zack nantinya."
"Tidak sama sekali calon istriku,justru aku merasa sangat senang karena bisa membantumu (dengan begitu kamu tidak akan pergi kemanapun)". ucapnya dalam hati.
"Baiklah aku akan menunggu disini sampai mukenanya datang tuan ryan."
"Aku kebawah sebentar untuk memberitahu zack, sayang."
"Iya silahkan."
Setelah menunggu beberapa saat amanda pun melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim begitupun dengan ryan yang tadinya dia jarang beribadah namun karena ajakan dari calon istrinya tersebut dia pun turut juga melaksanakannya sampai selesai.
"Amanda, bolehkah aku bertanya satu hal padamu?."
Mereka berdua duduk dibalkon seraya menghirup angin sepoi-sepoi pada malam hari.
"Apa yang ingin kamu tanyakan ryan?."
"Apa kamu setiap hari melakukannya amanda?."
"Melakukan apa tuan ryan,maaf aku tidak mengerti."
"Maksudku apa kamu tidak pernah tinggal dalam menjalankan ibadahmu amanda?."
"Tidak juga tuan,terkadang kalau saya mengalami menstruasi saya tidak melaksanakannya.
"Benarkah,berarti kamu tidak pernah meninggalkannya kecuali ada hari liburnya amanda begitu?."
"Bisa dibilang seperti itu tuan."
"Kamu membawa pengaruh baik dalam hidupku amanda."
"Maksudnya tuan?."
"Ya nanti setelah kita menikah otomatis aku juga harus melaksanakan kewajibanku sebagai seorang muslim dan sebagai suami yang baik untuk istriku kelak,aku berjanji padamu amanda aku tidak akan menyakitimu sedikitpun saat menikah nanti dan satu hal lagi jika ada masalah salah tolong kasih tahu aku karna kalau berdiam diri saja tanpa memberitahuku itu tidak akan menyelesaikannya sama sekali."
Amanda yang mendengar kata-kata yang keluar dari mulut calon suaminya itu tampak terharu dengan kedua matanya yang sedikit berkaca-kaca.
"Ya saya akan melakukannya untuk anda tuan calon suami saya."
"Terima kasih amanda,oh ya tadi aku menelpon mommy dia bilang ingin mengajak kita berdua makan malam bersama apa kamu bisa bertemu dengannya besok malam,sayang?."
"Saya terserah anda saja tuan,kalau nyonya ingin bertemu dengan saya tidak mungkin saya menolak ajakan calon mertua saya apalagi saya sudah menganggap nyonya alexa seperti ibu kandung saya sendiri." Matanya sedikit meneteskan airmata.
"Hmm kenapa menangis amanda,apa kamu baik-baik saja atau ada perkataanku yang menyakiti perasaanmu tadi?."
"Tidak tuan saya hanya terharu saja anda dan nyonya alexa sebentar lagi akan menjadi keluarga saya dan kalian sangat baik terhadap saya selama ini."
"Tidak masalah amanda aku dan mommy melakukannya karna kami sangat menyayangimu."
"Apa nyonya juga menyanyangi saya tuan?."
"Yaps tentu saja sayangku kekasihku." Lagi-lagi pipi amanda tampak bersemu merah karena ryan yang menggodanya dengan panggilan kesukaanya.
"Kamu menginap disini kan,amanda?."
"Hmm tidak tuan,saya kembali saja keapartemen."
"Yahh padahal aku ingin sekali berlama-lama denganmu disini."
"Tapi tuan kita belum menikah."
"Tidak masalah sayang, aku bisa tidur disofa dan kamu tidur diranjang."
"Bagaimana kalau badan anda sakit tuan ryan?."
"Aku pria yang kuat amanda hanya tidur disofa tidak membuat badanku sakit bukan?."
"Baiklah terserah anda saja tuan." Sambil tersenyum.
"Yess yess terima kasih calon istriku."
Mereka berdua pun kembali berbicara sambil melemparkan candaan hingga membuat keduanya saling melemparkan senyuman.
oalah untung gk mati hrse amanda tu setelah pulang dr RS krn keguguran mnding pergi jauh dah di KDRT juga masih pulang ke rumah suami kyak gk ngemis ae.