Niat awal ingin berjalan-jalan setelah bekerja namun membuat seorang wanita bernama Rayna harus berurusan dengan seorang pria menakutkan.
Dia melihat sebuah tragedi menakutkan, yaitu sebuah pembunuhan yang di lakukan pria menakutkan tersebut, yang ternyata adalah bos-nya sendiri sekaligus mafia paling menakutkan di bisnis dunia gelap.
Bagaimana nasib Rayna kedepannya? apakah setelah dia melihat hal tersebut dia akan baik-baik saja atau malah sebaliknya???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GTSM BAB 4_Mansion Utama
"Ck kau mau ganti uang ku dengan apa keparat?!" teriak Agra yang baru sampai.
.
Agra di beritahu kan oleh anak buahnya kalau mereka sudah bertemu dengan Rico dan menunjuk kan alamatnya, sehingga sekarang lah disini Agra berada.
Di gang sempit yang tidak ada rumah sama sekali, ada pun hanya bangunan tua yang siap roboh, menguntungkan sekali karena jalanan yang sepi sehingga tidak masalah jika Agra nanti mengeksekusi mangsanya di sini.
"Tu... Tuan, mohon ampuni saya tuan!" teriak Rico dengan ketakutan saat melihat wajah Agra sudah berada di depannya.
Dia salah perhitungan, dia kira tidak akan ada yang tahu tentang penggelapan dana yang dia ambil ternyata taktiknya salah, bukan taktiknya sebenarnya yang salah tapi lawannya.
Dia lupa sedang berhadapan dengan siapa hingga dia dengan berani mengambil keputusan untuk mencurangi Nale's Grup.
"Aku sudah bilang tidak suka jika ada pengkhianatan, dan kau dengan berani nya melakukan hal tersebut. maka siap-siaplah malaikat maut mu akan segera menjemput nyawamu." tegas Agra kemudian menembakkan satu tembakan di kaki Rico.
DOR
"Akkkhhhhhh!" teriak Rico merasa kesakitan yang teramat.
Sedangkan Agra yang mendengar teriakan itu bukannya merasa bersalah atau takut, dia malah tersenyum melihat mangsanya kesakitan.
"Bagiamana masih kurang?" tanya Agra dengan nada mengejek.
"Akkk tuan tolong," lirih Rico yang sudah kesakitan.
"Apa mau lagi, okey aku turuti dan ini mungkin nafas terakhir mu." tegas Agra lagi dan,
DOR
Suara tembakan terdengar nyaring dari pada yang awal, Agra menembak tepat di kening Rico hingga dia langsung tidak bernyawa.
Kreekkk
"Siapa itu?" tanya david saat mendengar suara seperti botol yang terinjak membuat dia langsung melihat ke arah sumber suara.
"Siapa?" tanya Agra dengan menakutkannya mengalihkan atensinya dari mayat yang berada di depannya itu.
"Seperti nya ada yang melihat kejadian tadi tuan." jelas David.
"Tangkap dan bunuh dia!" tegas agra, dia paling tidak suka jika ada pengusik di acara kegiatannya apa lagi jika berhubungan dengan bunuh membunuh.
"Baik tuan."
David dan yang lainnya langsung berpencar mencari siapa yang sudah melihat kejadian tersebut karena bisa panjang urusannya kalau sampai orang tersebut melaporkannya, ya walau polisi mudah sekali di suap tapi lebih baik membunuh seseorang dari pada harus memberikan imbalan atas tutup mulut polisi bagi Agra.
Di sisi lain Rayna merutuki kebodohannya, bisa-bisa nya dia menginjak botol plastik yang entah dari mana bisa ada di sana.
Yap dia melihat pembunuhan yang di lakukan kelompok mafia dari bos nya, awalnya Rayna tidak tahu siapa itu tapi saat di lihat terus ternyata itu adalah bos nya dan orang yang baru saja di bunuh adalah manajer keuangan dari perusahaan dia bekerja.
Merasa nyawanya terancam, Rayna pun langsung lari tunggang langgang meninggalkan tempat.
"Berhenti kau!" teriak david.
Dengan sekuat tenaga Rayna berlari hingga tak lama suara tembakan terdengar.
DOR
"Akkkkkhhhh!" teriak Rayna yang sudah terjatuh di aspal jalanan.
Kakinya tertembak membuat dia merasakan panas yang menjalar di kakinya.
David dan yang lainnya terkejut akan tembakan tersebut pasalnya bukan mereka yang menembak Rayna melainkan Agra.
"Tu... Tuan tolong," ucapnya lirih.
Rasa sakit di kakinya membuat Rayna tidak bisa bergerak, dia mencoba mencari bantuan tapi karena suasana sepi membuat tidak ada orang yang menolongnya.
Entah perasaan dari mana tiba-tiba saja Agra mengendong gadis yang sudah dia tembak itu, gadis yang dia tidak tahu bahwa itu adalah karyawan nya, tapi karena pakaian kerja Rayna yang masih di pakai Agra tiba-tiba tahu siapa wanita tersebut.
"Akkkhhh!" teriak Rayna saat tubuhnya di angkat ke badan tegap itu.
"Kau bekerja di Nale's Grup?" tanya Agra berjalan menuju ke mobilnya.
Dan Rayna yang mendapat pertanyaan tersebut pun hanya bisa mengangguk kan kepalanya saja.
"Ke mansion." ucap Agra sedangkan Rayna sudah mulai ketakutan, rasa sakit di kakinya tidak sebanding dengan takutnya dia berada di samping bos nya itu, dia terus saja teringat akan kejadian tadi.
"Tuan saya turun di sini saja." gumam Rayna dengan pelan namun bisa di dengar oleh Agra.
"Tuan bisa turunkan saya di sini," ucap Rayna ke supir di depan, karena dia sekarang duduk berada di samping sang presdir.
"Maaf nona." jawab supir tersebut terus melakukan mobilnya.
"Tuan biarkan saya keluar, saya janji tidak akan mengatakan apapun sampai saya mati sumpah." ucap Rayna kepada Agra.
"Duduk dan diam." tegas Agra.
Mendengar hal itu Rayna pun diam, namun tiba-tiba dia menggenggam pengait pintu hingga terbuka, saat akan lompat tiba-tiba tangannya di tarik hingga dia terjatuh di pangkuan Agra.
"Aaakkkkkhhh!" teriak Rayna yang terkejut sekaligus sakit bukan main.
Melihat hal itu mobil pun berhenti, David menutup pintu mobil kemudian melajukan kembali mobil tersebut.
"Kau... berani kau kabur dari ku." ucap Agra begitu menyeramkan, dia menahan amarahnya karena perbuatan wanita di pangkuannya ini sangat berbahaya.
Agra menekan luka tembak di kaki Rayna agar gadis di pangkuannya ini merasa kapok dan ini adalah balasan karena sudah berani kabur dari nya.
"Akkk tuan sakit, tolong tuan hentikan." teriak Rayna yang merasakan kakinya seperti mati rasa karena lukanya yang di tekan begitu keras.
Tak lama mereka sampai di mansion pribadi milik Agra, dia membawa Rayna di gendongan nya menuju ke mansion utama.
"Tuan." panggil David .serasa ada yang aneh.
"Kau urus di bawah tanah, biar gadis nakal ini aku ya urus." ucap Agra tegas tanpa menoleh ke arah David.
"Baik tuan."
Segera David menjalankan perintah nya, sedangkan Agra membawa gadis malang tersebut ke arah kamar tamu yang berada di lantai dua, bersebelahan dengan kamar miliknya.
Para maid yang menyambut kedatangan tuan mereka tadi sedikit terkejut karena setahu mereka tidak pernah ada tawanan yang di bawa ke mansion utama selalu sama di penjara bawah Tanah.
Bahkan mereka tidak pernah melihat tuan mereka membawa gadis masuk ke dalam mansion nya, biasanya hanya sampai di paviliun samping mansion utama, karena selain keluarga tuan nya tidak boleh ada yang masuk ke mansion utama selain juga para pekerja ya.
Bahkan saat malam hari para pekerja di larang keras untuk datang ke mansion dan mereka hanya boleh di paviliun belakang tempat tinggal mereka dan keluarga mereka.
"Tuan membawa wanita, jangan jangan dia yang akan menjadi nyonya di sini." tutur salah satu maid di sana.
"Udah jangan gosip, lebih baik kita segera berkemas." ucap bi tati kepala pelayan di sini.
.
.
Bersambung.....
...🥕🥕🥕...
...FOLLOW IG @Lala_Syalala13...
...PENILAIAN NYA YA 🌟 🌟 🌟 🌟 🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...
selamat ya atas hadirnya baby girls ya...