NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25

Keesokan harinya, barulah Sekar mengaktifkan kembali ponselnya yang dari kemarin ia matikan.Notif pesan masuk dari Raka sangat banyak namun Sekar tidak membaca semuanya ia hanya membaca pesan terakhir yang mana Raka minta maaf tetapi Raka tidak menjelaskan alasannya kenapa dia meninggalkan Sekar .Sekar tidak mau memperpanjang masalah lagi jadi ia sudah ingin memaafkan Raka .Namun ada sebuah pesan masuk yang membuat dadanya sesak.

Caca :Woi Kar dimana lo? Tadi gue liat Raka sama Sena di mall. Lo udah tau?

Sekar tak kunjung membalasnya, karena ia masih tidak menyangka Raka tega meninggalkan dia sendirian hanya karena ingin makan berdua dengan Sena.Sekar tidak mau curiga sembarangan karena yang ia tahu Sena dan Raka sahabatan dari kecil.

Sekar :Iya udah tau kok Ca

Caca : Terus lo ia in aja gituh

Sekar : Santai aja kali Ca mereka kan sahabatan

Caca: What? Cuma sahabatan pala lo kali .Mereka pernah pacaran kali Sekar masa nggak tau sih

Melihat pesan Caca membuat tubuh Sekar kaku.Jika demikian mereka bukan hanya sekedar sahabatan melainkan mantan.Tapi Sekar tidak ingin berpikir negatif.Mungkin saja mereka hanya ingin makan malam berdua.Meskipun hatinya sedikit perih, ia tidak ingin berpikiran negatif tentang Raka.Sekar percaya bahwa dia masih jadi satu-satunya orang spesial dihati Raka.

Sekar : Iy gue udah tau Caca, santai aja gue bisa ngerti kok

Caca : Ya udah kalo gitu. Kapan- kapan ngumpul yuk

Sekar : Boleh deh.Nanti lo kabarin gue ya

Caca : Okey siap bu ketua

Setelah itu Sekar menatap lemah layar ponselnya.Ia melihat kembali foto- foto bersama teman sekelasnya.Ia memastikan kedekatan Sena dan Raka meskipun ia merasa tidak enak menaruh curiga kepada keduanya karena Sekar sendiri sangat akrab dengan Sena. Namun saat melihat foto-foto itu ia semakin yakin pada kecurigaan yang tidak berdasar itu.Di setiap foto bersama mereka, Raka memang selalu berada di samping Sekar yang membuat gadis itu baper.Tetapi tepat disamping Raka selalu ada Sena yang tersenyum dengan manisnya.Sena memang anti kamera namun jika diajak foto bersama maka ia akan ikut dengan senang hati.Sekar akan kalah jika harus bersaing dengan Sena yang kulitnya putih mulus dan rambut hitam panjang yang kelihatan sangat terawat.Sena itu sebelas dua belas dengan Bella yang lemah lembut.Jika dibandingkan dengan Sekar ,ia tidak ada bandingannya.Karena tidak ingin curiga terlalu jauh ia meletakkan ponselnya di kasur lantas ia merapikan kamarnya dan lekas mandi karena hari itu ia ingin mengulas kisi-kisi soal tes masuk universitas yang ia impikan.Sekar belajar di ruang tengah sambil memutar lagu favoritnya. Raka hendak pergi ke rumah Sekar karena gadis itu tak kunjung mengangkat teleponnya.Namun saat keluar rumah,ia melihat Sena yang sedang berbincang dengan keluarganya.Karena keluarga mereka sudah saling kenal maka orang tua Sena memanggilnya untuk bergabung.Raka tidak enak jika menolak maka ia memutuskan untuk berbincang sebentar.

"Raka kapan berangkatnya?" Ayah Sena langsung menyambut kehadiran Raka dengan sebuah pertanyaan.

"Oh beberapa hari lagi om,lagi ngurus beberapa berkas.Kalau Sena kapan?"

"Sena juga lagi ngurus berkas katanya,kalian berangkat bareng aja gimana? Biar om nggak perlu repot-repot bolak-balik buat anterin Sena"Ayah Sena menawarkan agar Raka dan Sena berangkat barengan karena mereka berdua akan bersekolah di kampus yang sama di luar negeri.Raka tidak menolak ia justru senang karena akan memiliki teman.

"Boleh Om biar saya ada temannya "

"Kamu berangkat bareng Raka aja ya Na nanti" ujar Ayah Sena begitu Sena datang dengan membawa nampan berisi kopi dan camilan.Sena juga menyetujui untuk berangkat dengan Raka.Raka yang tadi niatnya tidak lama justru nangkring hingga sore hari di rumah Sena.Ia sudah lupa tujuan awalnya yang ingin ke rumah Sekar.Sekar juga lupa waktu saat mengerjakan soal-soal itu sampai ia ketiduran . Ia dibangunkan mamanya ketika sudah mau makan malam. Setelah itu Sekar mandi dan melanjutkan baca novelnya.Ia sama sekali tidak menyentuh ponselnya. Tiba-tiba ia mendengar suara deru motor yang belakangan ini amat ia hafal berhenti di depan rumahnya.Sekar mengintip dari jendela kamarnya.Ia melihat Raka disana. Sekar langsung tersenyum ceria karena ia belum membuka ponselnya seharian jadi ia melupakan semua masalah kemarin.Dengan ceria ia berlari ke arah Raka yang datang dengan membawa martabak .

"Kamu kenapa sih Kar nggak angkat telepon aku?" Raka langsung menyerang Sekar dengan pertanyaan karena gadis itu tak kunjung menjawab teleponnya padahal ia sudah khawatir Sekar menunggunya sedari tadi ternyata gadis itu masih tak kunjung membalas chatnya hingga Raka mengunjungi rumah gadis itu untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi.

"Oh kamu nelpon? Aku belum buka hp dari tadi" dengan gampang Sekar menjawab tanpa rasa bersalah.

"Ya elah Kar, aku kira kamu kenapa-kenapa "

"Lah salah sendiri, udah sini martabaknya" Sekar lebih tertarik dengan martabak yang Raka tenteng dibandingkan topik perbincangan yang sedari tadi menghantui pikiran Raka.

"Kar aku minta maaf soal kemarin,aku benar-benar lupa kalau kamu nunggu di parkiran"

"Oh itu iya santai aja,emang kemarin kemana?"

"Kemarin aku nggak sengaja ketemu sama Sena, terus minta ditemenin belanja soalnya dia sendirian Kar"

"Abis itu ngapain?"

"Nggak ada kok cuma temenin belanja aja,pas aku keluar kamu udah nggak ada"

"Oh gitu , ya udah santai aja kali lagian kemarin aku pulang pake taxi kok jadi aman"

"Bagus deh kalau gitu, terus hari ini kamu ngapain aja ?Kok nggak pegang hp?"

"Nggak ngapa-ngapain , aku lupa aja tadi hp nya aku simpan dimana"

"Dasar bocah emang,bikin khawatir aja"

Sekar tidak banyak protes lagi, ia sibuk mencomot martabak yang Raka bawa.Sebenarnya ia dengan susah payah menelan martabak itu namun ia tidak ingin kelihatan peduli dengan apa yang Raka katakan.Ia ingin terlihat cuek dengan masalah itu meskipun ia tahu Raka telah berbohong kepadanya. Jelas- jelas Sekar tahu Raka lama karena ia makan malam berduaan dengan Sena.Ia pikir Raka akan jujur karena mereka hanya sahabatan.Namun ternyata Raka menutupinya untuk alasan yang belum pasti.Sekar malas memikirkan hal itu jadi ia lebih memilih untuk menghabiskan martabak.Sekar menahan perih dihatinya.Ia semakin banyak menaruh kecurigaan pada hubungan Sena dan Raka yang baru saja ia ketahui bahwa mereka pernah menjalin hubungan.Sekar enggan menatap Raka malam itu.Ia hanya menatap jalanan di depan rumahnya yang cukup ramai karena ada beberapa pedagang yang nangkring sehingga banyak anak muda yang ikut nongkrong.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!