Gadis Desa Milik Mafia

Sean baru saja memasuki halaman rumah aron

" kenapa sepi sekali , kemana para penjaga " ucap sean sambil melihat kanan kiri tak mendapati satu orang pun

" ini juga satpam pada kemana kenapa tidak ada di pos jaga" ucap sean lagi

Iya segera memasuki rumah aron iya mendengar seseorang meminta tolong

" tolong.... Lepas kan aku" ucap anaya

" anaya" ucap sean yang langsung mencari sumbar suara nya

Iya mene dengar arah suara itu ada di kemar tamu

" teriak sesuka mu sayang tidak akan ada yang mendengarkan mu , aron keparat itu tidak bisa menolong mu" ucap seseorang peria di dalam kamar itu

Berak.....

Pintu di dobrak oleh sean

Sean langsung berlari ke arah peria itu yang ingin melecehkan anaya sedang kan siti tengah di ikat di kursi

Buk.... Buk.... Buk..

Sean memukuli peria itu dengan membabi buta peria itu tak bisa membalas pukulan sean sebab iya dalam ke adaan belum siap

" bajingan lo ya berani nya sama cewek" ucap sean yang masih memukuli peria itu

Anaya menangis sejadi jadi nya iya merasa tidak bisa menjaga diri nya sendiri

Setelah puas sean memukuli peria itu iya beranjak menghampiri siti dan membuka ikatan siti

" kamu gak papa kan" tanya sean lembut iya tak tega melihat siti dan anaya

" aku gak papa tuan " ucap siti yang langsung menghampiri anaya yang masih menangis

" nay " panggil siti yang langsung memeluk anaya

" aku kotor aku gak bisa jaga tubuh aku agar tidak di sentuh laki laki lain" ucap anaya sambil menangis dalam pelukan siti

" gak nay dia belum apa apain kamu , kamu masih suci nay" ucap siti menenangkan anaya

" sebaik nya bawa anaya ke kamar nya biar aku mengurus bajingan ini" ucap sean pada siti

" baik tuan " ucap siti yang langsung mengajak anaya keluar dari kamar itu

Sean menghubungi anak buah nya untuk membawa peria itu ke markas

siti terus menenangkan anaya sampai anaya tertidur setelah anaya tertidur siti segera keluar dari kamar anaya

" astagfirullah tuan ngagetin aja" ucap siti yang terkejut saat melihat sean ada di belakang nya

" kenapa naya di bawa ke sini setau aku ini gudang" ucap sean pada siti

" em saya gak berani cerita tuan takut tuan aron marah" ucap siti sambil menunduk kan kepala nya

" ada makanan gak aku laper " ucap sean sambil memegang perut nya

" ada tuan tapi aku takut kalau makanan itu sudah di campuri racun sama peria tadi" ucap siti

" kamu bisa kan masak kan untuk ku" ucap sean

" baik tuan " ucap siti

Mereka pun berjalan beriringan menuju dapur

" tuan mau makan apa" tanya siti

" apa aja yang kamu masak buat ku akan ku makan" ucap sean sambil tersenyum

' oh Tuhan senyum nya tuan sean manis sekali meleleh hati aku' ucap siti dalam hati

" kamu jadi kan mau masak buat aku" ucap sean yang langsung menyadarkan siti

" eh iya tuan jadi kok" ucap siti yang baru tersadar dari lamunan nya

" aku mau tanya sama kamu kenapa naya bisa tidur di guang itu" tanya sean sambil duduk tak jauh dari siti yang sedang masak

"aku tidak berani tuan mengatakan nya takut tuan aron marah" ucap siti yang sambil meracik masakan nya

" kamu gak usah takut aku akan melindungi kamu" ucap sean

' aduh nambah meleleh hati adek bang' ucap siti dalam hati

" kalau kamu cerita sama aku , aku akan menasehati aron agar dia tidak menyakiti naya" ucap sean sambil menendangi siti

" sebenernya begini tuan anaya menikah dengan tuan aron karena ayah anaya memiliki hutang sama tuan aron " ucap siti

" ya aku sudah tau masalah itu yang ingin aku tau perlakuan aron sama naya selama naya jadi istri nya" ucap sean

" perlakuan tuan aron sama naya sama naya saat masih ada tuan besar sangat baik tapi setelah tuan besar pulang ke Amerika sikap tuan aron berubah anaya di suru pindah tidur di gudang yang sangat kotor sehingga aku dan naya membereskan gudang itu hingga bersih dan tangan anaya pernah di siram kopi panas sama tuan aron gara gara anaya membuat kan kopi terlalu panas " ucap siti

" aron melakukan itu" tanya sean

Siti hanya mamengguk kan kepalanya

" terus apa lagi yang aron lakukan pada anya" tanya Sean lagi

" anaya pernah di cambuk dengan ikat pinggang tuan aron " ucap siti

" kenapa aron menyambuk anaya" tanya sean lagi dengan penasaran

" tuan aron salah paham sama anaya " ucap siti terhenti

" salah paham bagai mana" tanya sean yang memutus ucapan siti

" biar aku menyelesaikan cerita nya tuan" ucap situ

"hehe silah kan " ucap sean sambil tersenyum

" tuan aron mengira anaya berani bermain di belakang nya padahal anaya hanya membantu satpam mengambil minuman di dalam kulkas dengan jumlah yang banyak" ucap siti

" hanya masalah itu anaya sampai di cambuk oleh aron" ucap sean

" iya tuan aku sebenernya kasihan dengan anaya iya dari kecil belum pernah merasakan kebahagian dia di rumah nya selalu di sakiti oleh ayah nya di sini oleh tuan aron" ucap siti sambil meneteskan air mata nya iya tak bisa membayang kan pahit nya kehidupan anaya

" aku akan mencoba menasehati aron semoga saja iya bisa berubah " ucap sean

" terimakasih tuan " ucap siti

" tak perlu berterimakasih pada ku, sebenernya aku paham kenapa aron bisa jadi seperti itu , dia masih hidup dalam bayang bayang teraumanya terhadap wanita" ucap sean

" tapi tidak dengan melampiaskan ke pada anaya tuan" ucap siti

" iya aku tau perbuatan aron itu salah baik lah nanti aku akan mencoba Barbagai cara agar aron sadar kalau anaya tak seperti wanita yang pernah menyakitinya dulu" ucap sean

" ini tuan makan lah " ucap siti menyerah kan satu piring nasi goreng

" untuk mu mana " tanya sean

" ada masih belum aku siap kan " ucap siti

" ambil lah makanan mu kita makan bersama di suni" ucap sean mengajak siti makan bersama

" tidak usah tuan biar aku makan di belakang aja" ucap siti menolak ajakan sean

" akan di sini aja aku karang selera kalau makan sendiri" ucap sean beralasan

" baik lah tuan sebentar aku mau ambil punya ku dulu" ucap siti

Sean hanya mengangguk kan kepalanya

' akhir nya selama bertahun tahun aku menyukai mu dan ingin makan bersama mu ter laksana juga , sekarang tinggal meluluh kan hati mu' ucap sean dalam hati sambil melihat ke arah siti

Tak lama siti pun datang menuju meja makan sambil membawa satu piring nasi goreng untuk nya

" selamat makan tuan" ucap siti sambil tersenyum

" siti kamu jangan panggil aku tuan dong aku kan bukan majikan kamu" ucap sean

" tapi tuan kan teman nya tuan aron" ucap siti

" kan cuma teman bukan majikan mu , aku gak mau tau pokok nya kamu jangan panggil aku tuan lagi" ucap sean

" terus aku harus panggil apa dong" ucap siti

" panggil aja sean" ucap sean sambil tersenyum

" bagai mana kalau mas sean aja gak sopan kalau manggil nama aja" ucap siti

" lebih baik dari pada di panggil tuan" ucap sean

" mari makan tuan " ucap siti

Mereka pun makan bersama tanpa ada percakapan lagi

siti