Sang Legenda Pedang Naga Langit ( Buku Bintang)

       "Ini tempat kenapa berkabut sih " Kata Devi.

   Mereka tak bisa melihat arah depan yang tertutup oleh kabut tebal .Namun ada perasaan aneh yang mereka rasakan.

  Yah , seperti merinding bahkan bulu kuduk mereka ikut berdiri , setelah di perhatikan lagi memang sangat aneh . Putra pun menggunakan Bola Apinya untuk menerangkan jalan yang ada di sekitar mereka . begitu tempat sudah tidak berkabut lagi, mereka tersadar tempat macam apa yang saat ini mereka injak .

      " Ini bukan nya makam yah . kok kita ada di sini " Ucap Zahra yang ketakutan dan langsung merangkul tangan Rama yang ada di samping nya, membuat Rama jadi mengambil kesempatan dalam kesempitan . Yah , mungkin Devi mengira itu adalah tangan Putra .

     " Tenang Zahra . gak perlu takut , ada Aku kok , kalo setan nya muncul nanti Aku ubah menjadi batu " Kata Rama sambil mengelus kepala Zahra .

   Rama memang suka membuat masalah .

  " Ih Rama . ngapain pegang - pegang " Saut Zahra menjauh saat sadar bahwa yang ia pegang bukan tangan Putra.

    " Kamu benar - benar yah . ngambil kesempatan aja jadi orang " Ujar Putra menyentil telinga Rama.

" Pacar mu yang megang duluan . hahaha " Saut Rama tertawa.

    Namun Apa yang Rama katakan " Setan " , justru yang harus mereka lawan adalah sesuatu , yang jauh lebih berbahaya dari pada setan .

  Apakah itu Kuntilanak , Genderuwo , Pocong ? Mereka mengerutkan kening , saat sebuah tangan keluar dari setiap makam .

  Perasaan menjadi tak karuan , Saat mereka keluar dari dalam makam . terlihat jelas sosok Apa yang harus mereka hadapi.

        Yah . Itulah sosok nya , bukan Setan melainkan Zombie yang harus mereka lawan .

    Meskipun sudah di Anugerahkan sebuah kekuatan , tetap saja rasa takut sedikit ada . karena sebelum ini . mereka tidak pernah melihat Zombie asli kecuali dalam Film layar lebar.

  Melihat Zombie yang begitu banyak ada di depan , samping , bahkan belakang mereka . cuma bisa membuat mereka menelan ludah nya.

   Dewa dan lain nya menjadi waspada .

   " Ayolah kita lawan " Kata Dewa.

  "Baik " ketakutan hanya membawa kematian , untuk bertahan maka mereka harus menyerang .

   Dengan kobaran Api di tangan nya , Putra membakar Zombie - Zombie yang mendekati mereka , dengan teknik khusus nya Zahra membuat mereka menjadi patung Es dan Devi yang mengeluarkan halilintar hingga membuat suasana lebih mencengkam . Rama yang mengetahui kekuatan nya , menyentuh setiap Zombie dan mengubah mereka menjadi batu .

  Dewa yang tiba - tiba memancarkan sinar di kedua bola matanya dan membuat Zombie - Zombie itu menjadi kumpulan pasir .

    Alana yang menyaksikan kekuatan mereka berlima , tidak bisa memalingkan pandangan nya . Namun , Ia pun ikut membantu meskipun dengan hanya menggunakan kemampuan bertarung nya.

  Tetapi Apa , Zombie - Zombie itu semakin banyak dan menyerang mereka . suaranya membuat telinga terasa sangat sakit , bahkan gelombang yang membuat mereka tak bisa mendengar dengan jelas .

   Mereka bukan sembarang Zombie . Tetapi , mereka juga memiliki kemampuan untuk menyerang musuh nya . Hal itu di yakini , karena sebuah serangan melukai tangan Rama .

   Itulah kekuatan mereka . sebuah Air Liur yang mengenai tubuh akan membuat kulit terbakar . Tetapi itu tidak sebanding karena Air Liur itu mengandung racun Zombie , atau Virus Zombie . bahkan gigitan dan cakaran nya pun mengandung Virus , dan membuat orang yang terkena Virus tersebut akan berubah menjadi Zombie seperti mereka dan terjebak di Dunia mereka untuk selamanya.

     " Aahhgggg " Kesakitan di rasakan oleh Rama .

   " Hati - hati Guys . mereka bisa menembakan Air Liur yang sangat berbahaya " Kata Rama.

     " Sial . emang Zombie punya Liur yah , lihat aja bentukan nya kaya tengkorak gitu " Saut Devi.

     Karena Rama yang tak bergerak sedikit pun , mereka mencoba melindungi nya dan menyerang semua Zombie itu menggunakan kemampuan masing - masing .

  Mereka menghindar dari Air Liur yang di keluarkan Zombie itu hingga terjatuh ke tanah . Sekali lagi mereka terkejut karena Air Liur yang jatuh ke tanah mampu menciptakan sebuah lubang yang sangat besar . untung semuanya cepat menghindar sebelum lubang itu menjebak mereka .

   Semakin banyak Zombie yang datang menyerang mereka . Dewa berinisiatif melihat berapa banyak Zombie yang datang , dia menggunakan sayap nya untuk terbang dan dari ketinggian , dia bisa melihat bahwa seluruh daerah tersebut sudah di penuhi dengan Zombie .

  Mungkin ada sekitar Ribuan " Tidak " bukan Ribuan bahkan mungkin mencapai Jutaan.

  Gak ada pilihan lain . meskipun punya kekuatan Tetapi mereka tidak mungkin mengalahkan Jutaan Zombie - Zombie itu .

  Akhirnya , Dewa meminta yang lain untuk berpegangan padanya , untuk melarikan diri.

   "Baiklah " mungkin pilihan terbaik saat ini adalah mundur .

  Devi memegang Kaki sebelah kanan Dewa , Zahra memegang Kaki sebelah kiri , Putra memegang tangan sebelah kanan , Alana memegang tangan sebelah kiri . Dan sekali lagi dalam kondisi seperti itu , Rama justru membuat ulah .

     " Eh Rama , jangan pegang sayap nya , kalo Kamu pegang , Aku gak bisa terbang " Protes Dewa .

     " Aduh Rama Rama , Otak mu di pakai dikit Lah Ram" Saut Zahra .

   " Maaf maaf , kayanya ini pengaruh Air Liur deh , makanya otak Aku agak Trouble " Kata Rama.

    " Alah , walaupun gak ada tuh Liur , Otak mu emang gak pernah berjalan normal " Ledek Devi.

     " Pakai berantem lagi . udah cepetan terbang, tuh Zombie - Zombie nya udah bersiap untuk menyerang " Kata Putra panik .

   Akhirnya , Rama berpegangan di tubuh Putra dan Alana yang saat itu memegang tangan Dewa.

   Zombie itu bersiap melemparkan Air Liur nya ke sayap Dewa untuk mencegah kepergian nya , Tapi sebelum itu , Dewa sudah terlanjur terbang menggunakan sayap nya.

   Meskipun terasa sangat berat , Dewa menahan nya dan berjuang .

    "Gila gila " Reaksi semuanya saat melihat berapa banyak Zombie yang berada di bawah sana . Jumlah nya sudah tak terhitung lagi .

   Dewa mencari tempat aman dan melihat ke bawah .

   Seperti sebuah Rumah menara tua.

   Yah mungkin itu lebih baik . Untung nya Zombie - Zombie itu tidak mengelilingi rumah tersebut , hingga Dewa bisa mendarat di sana.

   Bahkan pintu rumah pun tidak terkunci dan membuat mereka mudah untuk masuk .

   Itu lebih baik dari pada di luar yang penuh ancaman . Namun yang menghawatirkan adalah kondisi Rama , yang perlahan tangan nya mulai membiru .

   " Aduh . jangan sampai Rama berubah " Kata Zahra.

    " Yah kalo berubah , tinggal di buang aja " Jawab Devi enteng membuat kesal .

   " Sembarangan aja . Kamu pikir Aku sampah di buang " Saut Rama kesal .

   " Yah, dari pada kita Nenteng Zombie . kan gak lucu" Ledek Devi.

     " Dasar gak setia kawan . Ngomong sekali lagi . tuh mulut Aku ubah jadi batu , baru tau rasa " Jawab Rama merasa kesal

    " Udah udah . ini dua anak kerjaan nya berantem mulu sih " Ucap Putra.

    " Sini , Aku akan coba sembuhkan " Saut Dewa .

  Dewa memegang tangan Rama dan berniat menyembuhkan nya . Tetapi hasil nya gagal .

  Yah , tentu saja . karena Rama tidak terluka Tetapi terkena sebuah Virus yang sangat berbahaya , Dan Kekuatan Dewa hanya bisa menyembuhkan seseorang yang terluka Tetapi tidak bisa mengeluarkan sebuah Virus .

   Lalu , Bagaimana nasib Rama? Apakah dia akan berubah menjadi Zombie? Dan terjebak di dunia mereka . Dewa tidak bisa membiarkan itu terjadi . Tatapan matanya yang tertuju pada Alana , bisa di mengerti .

   Petunjuk nya ada di Buku Bintang dan Inilah Jawaban nya .

      " Kalahkan Racun Dengan Racun " Itulah petunjuk yang di berikan Buku Bintang untuk menyelamatkan Rama.

          Apakah Mereka Akan Bisa Mengetahui Maksud Dari Petunjuk Itu , Dan Menyelamatkan Rama ? Bagaimana Dengan Kuncinya?