Violet Greyson Michael dulu pernah menikah dengan seorang pria bernama Leonardo Elgantara. Karena sebuah masalah Violet memutuskan untuk kabur dari Leo dan pindah ke Jepang, seminggu setelah dirinya kabur ia baru menyadari kalau dirinya hamil anak dari Leo.
Awalnya ia berniat mengugurkan kandungannya karena tidak mungkin mampu membiayai anak itu, tetapi ia terlalu sayang pada anaknya hingga akhirnya membesarkan anak itu sendirian, Vio berhasil menjadi Manajer di perusahaan Entertainment dan merubah hidupnya menjadi lebih baik, Vio tidak mau lagi bertemu dengan Leo apapun yang terjadi.
Tanpa Vio ketahui selama lima tahun Vio hilang Leo masih berusaha mencarinya hingga pada akhirnya Leo pergi ke Jepang untuk menjalankan pekerjaannya, takdir berkata lain mereka kembali di pertemukan di keadaan yang tidak tepat.
Leo sedang asik minum di club' bersama sekumpulan perempuan yang ada di dekatnya, membuat Vio semakin yakin kalau meninggalkan Leo adalah keputusan yang baik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hilang?
Niko pergi ke ruang kerja Leo untuk mengabarkan apa yang barusan ia dengan dari orang yang menelpon Vio.
"Jadi tiba-tiba Morata hilang?" Tanya Leo sekali lagi.
"Benar Tuan, sekarang Nona Violet ingin kembali pergi ke Jepang untuk mencari Morata."
"Jangan biarkan dia pergi sendirian, ini mungkin jebakan."
"Lalu harus bagaimana?"
"Kita pergi ke Jepang juga."
"Tapi Tuan, bagaimana kalau jebakan sebenarnya mengarah ke sini? Kalau pergi ke Jepang semuanya lalu siapa yang menjaga di sini?"
"Itu masalah gampang, saya sudah meminta semua untuk kembali ke sini dan mereka akan berjaga di sini juga. Aku tidak akan membawa Alex ke Jepang, terlalu beresiko jadi kau dan Willy tinggal di sini untuk menjaganya bersama yang lain juga."
"Baik Tuan."
Leo bergegas ke Vio untuk menenangkan Vio, wanita itu pasti semakin terpukul sekarang.
Sementara Vio terus memaksa ingin pulang ke Jepang mencari Morata secepatnya, ia tidak mau ada korban lagi.
"Aku akan pergi dengan mu ke Jepang, tetapi jangan bawa Alex. Ini terlalu beresiko," Pinta Leo.
"Tetapi bagaimana kalau Alex di serang di sini?"
"Tenanglah, aku sudah meminta anak-anak yang lainnya untuk berjaga di sini, Alex akan lebih aman di sini."
Vio langsung setuju karena ia tidak punya pilihan lain, kepergiannya ke Jepang untuk mencari Morata sementara jika Alex ikut Alex malah akan dalam bahaya dan keluar dari pengawasan mereka.
Violet membujuk Alex untuk tidak ikut dengannya, awalnya Alex merengek karena ia ingin ikut tetapi Leo ikut membujuk Alex hingga akhirnya Alex setuju.
Kini Leo dan Vio berada di pesawat pribadinya untuk segera menuju ke Jepang, di perjalanan tiba-tiba Vio teringat suatu hal.
Vio memandangi Leo yang duduk di sampingnya, Leo yang sadar di tatap oleh Vio segera menatap Vio balik, "Ada apa?" Tanyanya lembut.
"Sebenarnya kau sudah tahu sejak kapan kalau Alex adalah anak kandung mu?" Tanya balik Vio yang sadar kalau semisal Leo pasti sudah tahu kalau Alex adalah anak kandung Leo.
Leo tersenyum tipis lalu mengelus rambut Vio, "Saat kau mabuk, sudah tahu kau ini kalau mabuk bicaranya kemana-mana, masih memaksa mabuk saat itu."
"Lalu? Mengapa kau tidak bilang padaku kalau kau sebenarnya sudah tahu."
"Aku ingin kau sendiri yang bilang padaku kalau itu anakku dalam keadaan sadar tanpa adanya paksaan dariku, sebenarnya apa yang membuatmu takut mengatakan itu?"
Vio seketika memalingkan wajahnya.
"Aku tidak mau kau mengambilnya dariku, hanya dia yang aku punya."
"Aku tidak akan pernah mengambilnya darimu, tetapi aku akan mengambil mu juga dengannya. Mana tega aku membiarkan mu hidup sendiri, karena aku begitu mencintaimu."
Vio seketika kembali menatap Leo lalu memeluknya dengan hangat, "Aku juga masih mencintaimu, mungkin akan tetap seperti ini sampai kapanpun. Lima tahun aku berusaha melupakan mu, tapi nyatanya itu semua percuma saja. Hati kecil ku akan selalu mencintaimu."
Leo mengelus lembut puncak rambut Vio, tidak dapat ia bayangkan pada akhirnya ia kembali bisa merasakan pelukan hangat dari wanita paling ia cintai setelah lima tahun menghilang.
"Berjanjilah, jangan pernah lagi meninggalkan ku apapun yang terjadi," Pinta Leo.
Vio melepas pelukan Leo lalu melingkarkan jari kelingkingnya di jadi kelingking Leo, kini mereka sudah berjanji untuk tidak saling meninggalkan.
___________
Beberapa saat kemudian sampailah mereka di Jepang, Vio memaksa untuk pergi ke apartemen Morata langsung. Tanpa pikir panjang mereka langsung ke sana, petugas apartemen memberikan kunci cadangan pada mereka, karena tadi siang pihak kepolisian juga sudah datang untuk mengeceknya.
Karena tidak ada bukti apapun dari apartemen itu, akhirnya polisi kembali pulang.
Sesampainya di apartemen itu keadaan di dalam sangat sepi dengan ruangan yang tersusun rapih, Vio tidak dapat membayangkan jika sampai Morata kenapa-kenapa.
Morata di katakan telah hilang sejak dua hari lalu, rekan dokternya lah yang telah melaporkan hilangnya Morata, karena Morata tidak masuk kerja dan ketika datang ke apartemennya Morata juga tidak ada.
Akhirnya Umi, temannya Morata langsung melaporkan hilangnya Morata pada polisi, belum di temukan adanya tanda-tanda pembunuhan atau pun kecelakaan.
Leo yang membawa beberapa bodyguard nya langsung meminta mereka untuk mencari tahu Morata, mulai dari kapan terakhir Morata berada di apartemen dan perginya ke mana.
Leo meminta beberapa rekaman kamera pengawas saat hari terakhir Morata pergi.
Sementara itu di Amerika Niko menemukan sebuah rekaman di dekat kediaman Leo, ada seorang pria bertopi Hitam yang mengawasi rumah ini. Rekaman itu dari dua hari yang lalu, saat Niko mencoba mengikuti kepergian mobil pria itu dari setiap kamera pengawas di jalan yang di lalui pria itu ia menemukan sebuah rumah yang sederhana sebelah barat yang di duga merupakan rumah dari pria itu.
Niko langsung menjelaskan apa yang barusan ia lihat pada Willy, Willy meminta beberapa orang untuk mengawasi rumah itu dari kejauhan. Ia minta agar mereka tidak terlalu mencolok mengawasi rumah itu, konfirmasi saja wajah dari pemilik rumah itu.
Karena dari kamera pengawas setelah dua hari, pria itu tampak tidak keluar lagi dari rumahnya.
Kemungkinan juga pria itu keluar lewat belakang rumahnya, dimana kamera pengawas di jalan tidak dapat melihatnya.
Dua orang di tugaskan untuk mengawasi rumah itu, Selly mengawasi rumah itu dengan duduk santai di sebuah kafe di depan rumah itu. Ia pura-pura membaca koran dengan di temani secangkir kopi.
_________
Kembali ke Jepang, Leo meminta Vio untuk istirahat terlebih dahulu sebelum meneruskan pencarian. Ia tidak mau Vio nanti malah jatuh sakit karena terlalu fokus mencari Morata, Leo memesan kamar hotel di samping apartemen itu, sebelum istirahat di kamar mereka sempat makan di restoran yang ada di hotel itu juga.
Barulah selesai makan keduanya bergegas menuju kamar hotel, setelah keduanya bersih-bersih mandi. Leo menyuruh Vio untuk tidur, mereka akan meneruskan pencarian besok pagi, Vio naik ke kasur yang dimana Leo sudah tidur duluan di kasur itu.
Leo menarik Vio ke dalam dekapannya untuk tidur berdua, bodyguard Leo berada di samping kamar Leo. Mereka bergantian berjaga untuk memastikan Leo dan Vio tetap aman, di depan kamar hotel yang di tempati Leo juga di simpan kamera pengawas yang sangat kecil untuk berjaga-jaga.
Vio memandangi wajah Leo yang sedang tidur, tanpa sengaja Vio tersenyum kecil melihatnya. Leo tiba-tiba terbangun dan ikut senyum saat melihat Vio tersenyum, "Setelah semuanya selesai, kita jalan-jalan ke Paris lagi mau?" Tanya Leo.
Vio mengangguk pelan.
Seketika Leo mencium bibir Vio dengan sangat cepat membuat Vio kaget.
"Bibir mu masih manis seperti biasanya," Goda Leo setelah mencium bibir Vio.
"Dasar," Sambil tertawa kecil Vio menepuk jidat Leo.
