NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24 - Too Late

“Lo masih lama siap-siapnya?”

Mendapatkan pertanyaan yang sama berulang kali membuat Cassie jengah. Ia pun menatap malas suaminya dari pantulan cermin, “Masih, kalau lo nggak sabar lo duluan aja yang pergi nanti biar gue susul.”

Cassie benar-benar malas pergi ke pesta itu. Sudah untung ia mau pergi dan merias diri agar tak mempermalukan keluarganya. Namun Gavino semakin membuatnya malas karena terus mengganggu aktivitasnya.

“Gue tungguin makanya cepet.”

Nyatanya Gavino tak ingin meninggalkan Cassie malam ini. Ia memilih untuk duduk di sofa yang terletak di samping meja rias dan memperhatikan istrinya. Ia memperhatikan wanita itu dari ujung rambut hingga kaki.

“Cas,” panggil Gavino.

“Apa lagi sih?!”

“Lo sekarang kayaknya agak gemukan ya,”

Cassie meletakan kuas blush on nya dengan keras dan menatap tajam suaminya, “Kenapa emangnya kalau gue gemukan? Lo malu dateng ke pesta itu sama istri lo yang gemukan ini?! Iya? Kalau lo malu ya udah gue nggak usah ikut! Kan udah gue bilang gue nggak mau ikut ke acara itu.”

Jangan salahkan Cassie yang begitu sensitif ketika suaminya sendiri mengejeknya masalah berat badan. Pria itu tak tau bagaimana Cassie mati-matian menahan napsu makannya yang terus bertambah seiring dengan berkembangnya janin yang ada di rahimnya.

“Kok lo nyolot sih, kan gue cuma bilang lo agak gemukan bukan gue bilang gue malu ngajak lo ke pesta.”

“Sama aja! Itu artinya lo ngode gue biar nggak usah dateng ke pesta karena gue gemukan. Ya udah kalau gitu sekalian aja gue nggak dateng, lo aja daripada gue bikin lo mal-”

Cup

Pria itu mengecup singkat bibir Cassie untuk membuat wanita itu diam. Panas sekali telinganya jika harus mendengar ocehan Cassie yang tak ada hentinya, “Lo cantik.”

Dua kata singkat itu berhasil membuat amarah Cassie meredam. Namun Gavino tak berbohong. Cassie memang terlihat cantik malam ini dengan gaun maroon yang ia kenakan.

“Udah ya, kita berangkat sekarang.”

“Hemm.”

...-+++-...

“Kak Makasih ya udah mau nganter Olive pulang.”

Dey mengangguk, “Iya, lain kali kalau mau pulang kabarin aja, toh kita juga searah jadi lo nggak perlu lama-lama nunggu bis kayak tadi.”

Entah mengapa jantung Olive selalu berdetak lebih kencang ketika ia sedang bersama dengan Dey. Apakah ia jatuh cinta pada pria yang baru dikenalnya itu? Olive segera menggelengkan kepalanya. Ia tak boleh mencintai pria yang telah menjadi kekasih dari sahabat barunya.

“Ya udah kak, Olive masuk dulu ya kalau gitu.”

“Okey,”

...-+++-...

Pesta perusahaan kali ini membuat Cassie sangat bosan. Tak ada satupun orang yang dapat ia ajak bicara. Suaminya juga sedang sibuk berbincang dengan kolega-koleganya. Alhasil, ia hanya dapat meneguk jus yang disajikan seraya memperhatikan sekitarnya.

Namun seorang pria yang berjalan mendekatinya seketika membuat Cassie membeku.

“Hai, Cas. Apa kabar?”

Setelah sekian lama, akhirnya Cassie kembali melihat sosok yang sudah lama tak nampak. Aaron Easton Bagaskara, pria yang telah Cassie buang dari hidupnya itu akhirnya berani menampakkan dirinya lagi.

Cukup malas sebenarnya Cassie meladeni pria yang telah mengkhianatinya. Masih terngiang bagaimana suara Aaron pada saat itu yang berhasil meruntuhkan kepercayaannya. Namun tangan Aaron berhasil untuk menahannya yang akan pergi.

“Cas, sebenarnya ada apa? Kenapa lo ngehindarin gue kayak gini?” tanya Aaron frustasi.

“Ngehindarin?” Cassie mengangkat sebelah alisnya, “Bukannya lo yang ngilang tanpa jejak?”

Aaron menggeleng, “Gue udah coba hubungin lo berulang kali tapi nomor lo nggak aktif. Gue juga udah berulang kali pergi ke rumah lo tapi gue nggak bisa nemuin lo di sana. Dan setelah gue ngedapetin nomor baru lo... yang gue dapetin cuma fakta kalau lo udah nikah. Cas… lo nggak lupa kan sama janji kita?”

Janji? Yap, janji yang mereka berdua ucapkan sebelum Aaron pergi meninggalkannya. Cassie ingat betul tentang janji mereka yang akan hidup bersama setelah Aaron menyelesaikan pekerjaannya. Janji yang membuat Cassie memiliki harapan untuk dapat keluar dari neraka dan hidup bahagia dengan Aaron. Namun janji itu pula yang Aaron ingkari dengan begitu kejam.

Cassie tertawa mendengar ucapan Aaron, “Janji lo bilang? Janji yang udah lo rusak sendiri? Lo masih inget sama janji lo bahkan setelah lo tidur sama jalang lo?”

Pria itu sungguh tak mengerti apa yang sedang Cassie bicarakan. Namun saat ia akan membalas ucapan Cassie, tiba-tiba Gavino datang dan menginterupsi keduanya.

Gavino mengalungkan tangannya pada pinggang Cassie dengan erat, “Lo siapa?”

Aaron menatap Gavino dan Cassie bergantian, “Jadi ini suami lo?” tanyanya pada Cassie.

Sebenarnya sangat berat untuk Cassie menjawab pertanyaan itu walaupun faktanya memang Gavino adalah suaminya. Namun memperkenalkan suaminya dengan pria yang telah lama menempati hatinya tak semudah itu.

“Babe… lo nggak mau kenalin suami lo sama dia?” tanya Gavino semakin mengeratkan rangkulannya.

“I…ya, dia suami gue, Gavino,” ucap Cassie pada akhirnya. “Gav, ini Aaron.”

“Cas…”

Aaron tak dapat berkata-kata lagi. Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Perempuan yang ia cintai nyatanya telah menjadi milik pria lain tanpa sepengetahuannya. Jadi sia-sia semua perjuangan yang telah ia lakukan.

Sesaat kemudian Gavino meninggalkan kedua insan yang masih beradu tatap itu untuk menuju panggung yang disediakan. Ia mengambil mikrofon dan bersuara untuk mendapatkan atensi semua orang.

“Selamat malam semuanya,” ucap Gavino.

Hampir semua orang yang ada di ruangan itu memusatkan perhatian mereka pada Gavino, kecuali Cassie dan Aaron yang masih berada dalam dunia mereka. Gavino yang melihatnya dari panggung tentu tak senang. Ingin sekali ia menghajar pria yang berani menatap istrinya itu.

“Malam ini saya ingin membuat pengakuan penting tentang saya dan istri saya, Allegra Cassieophia Bramasta. Dalam beberapa bulan ke depan kami akan menyambut anak pertama kami. Jadi kami memohon doa dari semuanya.”

Semua orang yang ada di ruangan itu berhasil dibuat kaget oleh pengakuan Gavino. Tak sedikit yang mengucapkan selamat dan memberikan doa. Namun ada pula yang tak senang dengan berita itu, termasuk Aaron.

Pria itu memegang tangan Cassie seraya memohon, “Cas, plis bilang kalau itu nggak bener kan?”

Aaron tak dapat menyembunyikan kesedihannya lagi. Kedua netranya sudah siap untuk mengeluarkan air mata. Namun ia masih berharap jawaban yang keluar dari mulut Cassie membuat air matanya masuk kembali.

Cassie tak langsung menjawab pertanyaan Aaron. Ia malah menanyakan hal lain kepada pria itu, “Baby… Siapa dia?”

Dahi Aaron mengkerut, “Baby? Maksud lo Baby Lucyana? Dia sepupu gue.”

Deg!

Cassie kembali membeku dibuatnya. Jawaban Aaron telah menjawab semua pertanyaan yang ada di benaknya. Air mata yang berusaha ia tahan akhirnya menetes tanpa ia perintah.

Jadi selama ini ia salah sangka? Penerima telepon itu ternyata sepupu Aaron? Cassie benar-benar bodoh karena tak mendengarkan penjelasan Aaron terlebih dahulu.

Diamnya Cassie membuat Aaron melepaskan tangannya, “Cas, jangan bilang semua ini karena telepon itu? Lo ngira Baby selingkuhan gue?”

“Maaf.”

Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Cassie. Namun kata maaf tak dapat mengembalikan semuanya. Kata maaf darinya tak akan mampu membuatnya kembali ke masa lalu. Semuanya telah terlambat. Aaron pun telah kecewa dengannya.

Pria itu menggelengkan kepalanya tak percaya, “Gue kecewa sama lo, Cas,” ucapnya sebelum meninggalkan Cassie.

Baru saja wanita itu akan mengikuti langkah Aaron, namun tangan kekar Gavino dengan cepat menahannya.

“Jangan macem-macem kalau lo nggak mau keluarga lo hancur sekarang.”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!