Sinopsis : Berkisah tentang seorang siswa SMA tahun ketiga bernama Rio Hartono. Suatu hari ketika Rio sedang mengikuti pelajaran disekolahnya seperti biasa, muncul sebuah lingkaran sihir dan membuat semua orang yang ada di kelas itu masuk ke dalam sebuah portal. ketika mereka membuka mata, mereka mendapati diri mereka berada di sebuah ruang altar berwarna putih. Dan datang lah seorang pria tua yang memakai pakaian serba putih dan bersulam emas. dia mengatakan bahwa alasan dipanggilnya mereka ke dunia ini untuk sebagai pahlawan yang akan mengalahkan Raja Iblis.
Bagaimana kelanjutan kisah petualangan Rio di dunia lain? apakah dia mampu menyelamatkan seluruh dunia dari bangkitnya raja iblis?
Genre : Action, Fantasy, Harem, Adventure
Theme : Isekai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas Hartono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sabinos dan Wanda
Tuan Sabinos pun menjelaskan siapa itu Wanda kepada Rio.
“Sekitar 35 tahun yang lalu...”
Wanda adalah seorang gadis baik dan cantik di desa, sekaligus anak dari kepala desa. Dia disebut-sebut sebagai bunga desa tempat kelahiran tuan Sabinos. Kebetulan dia dan Wanda adalah teman masa kecil, orang tua mereka juga memiliki hubungan yang baik.
Meski mereka adalah teman masa kecil, Wanda menaruh rasa suka kepada tuan Sabinos sejak lama. Dia menyukai tuan Sabinos sejak tuan Sabinos menolongnya dari serangan Wild Boar.
Namun tuan Sabinos tidak tahu akan hal itu, dan ketika mereka berusia 15 tahun, tuan Sabinos memutuskan untuk merantau ke ibukota untuk mengadu nasib di sana. Wanda yang mengetahui itu langsung menyatakan perasaannya kepada tuan Sabinos dan meminta jika tuan Sabinos kembali, dia ingin menjadi istrinya.
Tuan Sabinos yang mendengar pernyataan cinta dari Wanda menganggukkan kepalanya. Dan Wanda sangat senang karena hal itu.
Tapi...
10 tahun kemudian, Tuan Sabinos akhirnya kembali ke desa tempat kelahirannya, dengan membawa seorang wanita dan seorang anak laki-laki. Benar, Tuan Sabinos telah menikahi wanita lain ketika berada di ibukota dan sudah memiliki seorang putra.
Orang-orang di desa sangat senang dan menyambut mereka karena tuan Sabinos sudah menjadi pemilik kamar dagang yang sudah dikenal dipenjuru kekaisaran.
Namun....
Wanda yang mengetahui itu sangat syok dan depresi, mengetahui orang yang dia cintai telah menikah dengan wanita lain.
Sejak saat itu Wanda sering mengurung diri di kamarnya dan tidak mau makan. Tatapan matanya selalu kosong dan tidak bergairah terhadap kehidupan, hingga suatu hari dia kabur dari rumahnya.
Semua orang di desa termasuk Tuan Sabinos pergi ke hutan untuk mencarinya. Apalagi kondisi cuaca sedang terjadi hujan lebat, dan itu menyulitkan mereka mencarinya karena gelap dan tidak dapat menggunakan obor karena hujan.
Setelah beberapa lama mencari, Tuan Sabinos menemukannya. Dia berdiri di tepi jurang dengan tatapan mata yang kosong, kemudian Tuan Sabinos berteriak memanggilnya.
“Wanda!! Ayo, kembali lah! Semua orang mengkhawatirkan dirimu!”
Lalu Wanda menengok ke arah Tuan Sabinos dan berkata.
“Kau jahat... Kau mengingkari janji kita... Kau sudah berjanji untuk menikahiku... Tapi mengapa...?
MENGAPAAAAA.....???!!!!!!?!!?!!!!!!?”
Wanda menangis histeris hingga tertunduk. Kemudian, dia berdiri dan mengangkat kedua tangannya. Tangannya memegang sesuatu, pisau... Dia hendak menancapkan pisau itu ke perutnya.
“Untuk apa aku hidup jika aku hidup jikalau semua orang yang kusayangi telah meninggalkan ku sendiri...? Ibuku meninggal ketika melahirkan ku, dan ayah meninggal karena sakit. Kakak Iparku selalu jahat dan memfitnahku, hingga membuat kakakku tidak percaya lagi padaku. Dan sekarang kau juga...?” ucap Wanda dengan wajah sedih, lalu dia menusukkan pisau itu ke perutnya.
“JANGAN...!!! WANDA!!!”
Zlebb! Pisau itu sudah menancap di perutnya dan kemudian dia menjatuhkan diri ke jurang.
“WANDAAAA....!!!”
Tuan Sabinos tidak bisa menyelamatkan Wanda, dia mati bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perutnya dan menjatuhkan diri ke jurang.
Sejak saat itu Tuan Sabinos dibayang-bayangi oleh kesalahannya kepada Wanda. 10 tahun berlanjut Putra tunggalnya menikah dan memiliki anak perempuan bernama Nina. Mereka sangat bahagia, namun suatu hari istrinya mendadak jatuh sakit, dan meninggal.
Lalu disusul putranya 5 tahun yang lalu bersama istrinya, meninggalkan Nina yang masih berusia 10 tahun. Lalu 3 tahun yang lalu, Nina jatuh sakit oleh penyakit yang sama seperti nenek dan kedua orang tuanya.
“Begitulah ceritanya. Kemungkinan, Wanda mengutukku beserta keturunanku. Memang aku lah yang bersalah atas hal ini, tapi... Kenapa anak dan istriku yang terkena kutukannya?? Mengapa tidak diriku saja...?” ucap tuan Sabinos sembari menitikkan Air matanya.
Rio yang telah mendengar semua cerita dari Tuan Sabinos pun berpikir sejenak.
“Begitu ya. Sepertinya aku harus konsultasi dengan seseorang dahulu untuk mengatasi masalah terkait kutukan dari Roh jahat bernama Wanda ini. Aku juga harus membawa budak-budak yang baru saja aku beli pulang terlebih dahulu, dan juga memberi tugas-tugas untuk mereka. Mungkin dua atau tiga hari lagi aku akan kembali kemari, jika ada masalah datang lah ke mansion ku di sini, di distrik bangsawan tempat kediaman para Baron.” ucap Rio menjelaskan kepada tuan Sabinos.
Mendengar nama distrik bangsawan disebut, dia otomatis terkejut.
“Di-Distrik bangsawan??! Apa... Apa anda adalah seorang bangsawan... Tuan Rio??” ucap tuan Sabinos dengan sedikit terbata bata.
“Ya, aku adalah seorang bangsawan. Perkenalkan, Namaku Baron Rio Hartono. Bangsawan yang baru saja diangkat beberapa hari yang lalu.” ucap Rio memperkenalkan dirinya sebagai seorang bangsawan.
Tuan Sabinos seketika membeku, dan gugup menghadap Rio.
“Ma-Maafkan aku! Aku tidak tahu anda adalah seorang bangsawan! Aku malah meminta bantuan untuk hal yang berbahaya seperti ini! Aku sungguh minta maaf!” ucap tuan Sabinos sembari bersujud meminta maaf.
“Eh?? Tidak apa-apa kok! Aku menolongmu karena keinginan ku sendiri, lagipula aku sudah menganggapmu seperti mitra bisnis ku. Jadi tolonglah angkat kepalamu, Tuan Sabinos.” ucap Rio meminta Tuan Sabinos untuk bangun.
Setelah itu, Rio pun pulang dan membawa para budak yang telah dia beli dengan sebuah kereta kuda yang telah dia beli. Kereta itu adalah sebuah kereta bangsawan dengan gerbong yang cukup besar.
“Kalau begitu, aku pulang dahulu ya. Nanti setelah ada solusi, aku akan kembali ke sini ”
“Baiklah, sekali lagi terimakasih tuan Rio.”
“Ya, aku pulang dahulu ya!”
“Hati-hati di jalan tuan!”
Rio pun kembali ke rumahnya dengan menaiki kereta kuda.
Setelah sampai di mansion, Rio membawa semuanya masuk ke dalam.
“Nah, ini adalah rumah kalian sekarang. Jadi mohon kerja sama kalian ya.” ucap Rio kepada para budaknya.
Lalu datang Mai dan Yui, serta Marie.
“Eh, Rio sudah pulang. Bagaimana? Apa kau sudah menemukan pelayan untuk mansion ini?” ucap Marie bertanya kepada Rio.
“Sudah, meski mereka semua adalah budak sih. Karena di Guild Pekerja sipil sudah tidak ada calon pegawai lagi.” Ucap Rio menjelaskan.
“Begitu ya? Perkenalkan, nama ku adalah Marie. Aku adalah ibunya Rio, senang bertemu kalian.” ucap Marie memperkenalkan dirinya.
“Kalau aku Mai, dan ini adikku Yui. Kami adalah budak pertama tuan Rio.” ucap Mai dan Yui dengan wajah bangga.
“Begitu ya, artinya kau adalah senior kami. Oh ya, perkenalkan namaku Suzi, ini Ali, dia Tom, dia Amy, dia Dina, dia eril, dan...”
“Namaku Alisa, aku adalah mantan pemimpin bandit terkenal yang buron selama 10 tahun.” ucap Alisa dengan bangga.
“Kau bangga sekali, tapi pas kutangkap kau malah nangis mohon-mohon ampun padaku.” ucap Rio meledek Alisa.
“Ugh...?! Sialan kau!” Alisa memasang wajah kesal.
“Sudah-sudah jangan berkelahi kalian berdua. Sekarang kalian mandi lah, besok kami akan menjelaskan tugas-tugas untuk kalian.” ucap Marie melerai mereka berdua.
Dan mereka pun menuruti perintah Marie.
Di kamar mandi mansion, di mansion itu memiliki fasilitas kolam pemandian air panas yang cukup luas.
Rio kini sedang berendam di sana.
“Haaaah.... Rasanya nikmat sekali. Seluruh rasa pegal dan stres ku hilang!” ucap Rio yang senang.
Tapi tiba-tiba... Sosok seorang gadis tiba-tiba masuk ke kamar mandi dan memeluk Rio dari belakang.
“Eh?? Si-Siapa?!”
Bersambung
maaf jadi ga berminat baca nya.kalau dalam cerita selalu di ungkapin semua rahasia nya🙏🙏
kenapa ga membungkuk saja.itu kan sudah wajar ga terlalu...
padahal.dapat warisan sebagai dewa.tapi masih berlutut di depan orang biasa yang derajat nya lebih tinggi.bodoh banget othor nya