NovelToon NovelToon
CINCIN AMERTHA

CINCIN AMERTHA

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Spiritual / Balas Dendam / Sistem / Mengubah Takdir / Menjadi Pengusaha
Popularitas:272.1k
Nilai: 4.4
Nama Author: zhar

Rudi, seorang pemuda yang hidup dalam kemiskinan dan harus berjuang keras membesarkan anak perempuannya, tak pernah sekalipun menyerah pada takdirnya. Walau hidup penuh keterbatasan, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk putrinya. Suatu hari, saat Rudi sedang bekerja , ia menemukan sebuah cincin tua di dalam bangunan yang tua, Cincin itu sederhana, namun memancarkan aura magis yang aneh. Tak pernah menyangka, cincin itu adalah Cincin Amertha, sebuah artefak ajaib yang dapat mewujudkan segala keinginan.

Seketika, hidup Rudi berubah drastis. Kekayaan mengalir deras, rumah mewah menjulang tinggi, dan anak perempuannya dipenuhi dengan segala kebahagiaan. Namun, di balik kemewahan yang tiba-tiba, Rudi mulai merasakan kegelisahan. Keinginan yang terpenuhi ternyata membawa konsekuensi tak terduga. Apakah Cincin Amertha benar-benar menjanjikan kebahagiaan, atau justru membawa kutukan yang lebih dahsyat? Temukan jawabannya dalam Cincin Amertha, karya zhar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(BAB 25) DASAR MANUSIA LEMAH

Motor rudi kini sudah berada di depan gerbang rumah barunya, yang kini sudah tak lagi terpasang banner dijual.

"Nah..aiza disini ayah kerja"ucap rudi berpura-pura.

"Wahh..bagus banget yah, rumahnya hampir sama kaya rumah ibu jasmin" jawab aiza sambil memperhatikan gedung bertingkat itu.

"Hehehe..aiza mau ga kalau tinggal disini" tanya rudi seraya membuka gerbang.

"Mau..tapi harus sama ayah, kalau sendiri aku takut yah" jawab aiza.

Kini di balik tirai jendela lantai dua, ada yang sedang memperhatikan manusia yang dibawah itu, terutama anak kecil yang disamping rudi.

Aiza tak sengaja melihat ke atas sana, namun yang dilihat hanya tirai yang bergoyang. Ia pun bertanya kepada ayahnya.

"Ayah...diapakah di dalam ada orangnya" tanya aiza sambil terus melihat jendela tirai dilantai dua, dan ayahnya sedang memasukkan motor ke dalam halaman rumah tersebut.

"Tidak ada nak, pemiliknya kan kita" batin rudi yang menuntun tangan anaknya sambil terseyum.

"Ayoo..masuk, tidak ada orang nak didalam" ucap rudi.

Ceklekk!!

Pintu pun terbuka, dan seperti biasa rudi mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Nak..ingat selalu dekat ayah yaa, jangan kemana-mana" pesan ayahnya sambil bersiap-siap untuk membersihkan ruang tamu terlebih dahulu.

Aiza hanya mengangguk dan membuka tasnya mengambil buku lalu duduk disofa yang sudah bersih.

Setelah menyapu semua bagian lantai bawah, rudi pun segera mengepel lantai tersebut.

"Nak...mau ikut ayah ambil air tidak di belakang?"tanya rudi.

"Engga yah, aku disini saja, jangan lama-lama ya yah" jawab aiza yang masih fokus membaca buku ceritanya.

Rudi pun segera mengambil air di kamar mandi yang bersebelahan dengan dapur, setelah krannya dibuka namun air itu tidak muncul.

"Aku lupa, pasti pamnya belum dinyalakan" gumam rudi, ia pun menuju ke halaman belakang untuk mencari saluran air pam.

Diruang tamu kini aiza sendiri yang masih asik dengan membaca buku yang ia pinjam disekolahannya.

"Aizaaa!...sini nak" ucap suara yang memanggil dirinya, aiza pun menoleh ke arah dapur.

"Ayah dimana?" Tanya aiza.

"Diatas...kemari lah" jawab suara itu muncul dari atas tangga.

Aiza pun tak curiga, pasalnya suara tersebut benar-benar mirip dengan ayahnya ketika memanggil.

Aiza segera menutup bukunya, dan bergegas menuju ketangga yang berada tepat depan dapur.

"Ayahh!" Ucap aiza memanggil ayahnya sambil melihat ke atas tangga yang terang akibat dari sinar matahari.

"Sini nak!..naik lah" jawab suara tersebut, aiza pun naik tanpa ragu.

"Selesai!, Ternyata susah juga gara-gara kotor ini pasti jadi seret krannya" ucap rudi yang menutup kembali penutup kran pamnya.

Ia pun kembali menuju kamar mandi dan air pun sudah mengisi ember tersebut.

Rudi kini kembali keruang tamu sambil membawa ember serta kain pelnnya, namun ia melihat anaknya tidak ada di sofa.

"Aizaa!..kamu dimana nak!" Teriak rudi memanggil putrinya.

"Ayahhh!!!!!" Pekik suara yang terdengar dari atas.

Brukkkk!!

Rudi pun menjatuhkan ember berisi air, ia segera berlari menuju ke atas lantai dua, melewati tangga yang di depan matanya.

Tap!...Tap!...Tap!

Setelah sampai atas, matanya terlebih dahulu melihat aiza yang sudah terbaring di lantai tepat didepan pintu kamar yang terbuka.

"Hahaha...waktunya aku akan memakan jiwa mu" teriak suara dari dalam kamar itu seraya ada makhluk yang muncul dari kamar menuju ke anak gadis yang sudah tak sadarkan diri itu.

Rudi kini melihat makhluk yang mendekati anaknya, ia langsung naik pitam.

"Bangs*t...kau apakan anak ku!!" seru rudi sambil matanya menatap makhluk yang melayang di depan anaknya.

Makhluk yang menyeramkan itu dan memiliki tanduk dikepalanya menoleh ke arah rudi, serta mukanya hanya mata dan mulut saja berwarna merah menyala.

"Cihh...manusia lemah dan bod**h seprti mu tak pantas bertanya kepada ku..hahaha" jawab makhluk itu sambil tertawa menggelegar.

Setelah mendengar hinaan dari makhluk didepannya, rudi semakin marah lalu mengepalkan kedua tangannya.

Cling!!!

Cincin itu mengeluarkan sinar yang berwarna keemasan, dan cahaya tersebut masuk ke sela-sela jari rudi yang sudah mengepal.

Rudi segera berlari menuju ke makhluk yang masih tertawa.

"Kurang ajar kamu" teriak rudi sambil melayangkan tangan kanannya ingin meraih makhluk yang melayang itu.

Tak mau kalah makhluk itu pun segera menghampiri rudi serta membuka mulutnya lebar.

Duar!!!!

Ledakan cahaya yang keluar akibat mereka yang bertemu mengadu.

Cahaya itu kini menghilang dan terlihat rudi yang sudah mencengkram leher makhluk itu ditangannya.

"Jawab!!..apa yang mau kau lakukan ke putri ku" tanya rudi sambil mengeratkan cengkramannya, dan kini mata rudi sudah berwarna merah.

Makhluk itu berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman manusia didepanya, tak mengatakan apa-apa.

"Tak mau jawab kau rupanya!..rasakan ini" ucap rudi seraya mengucapkan mantra.

"nasht ho tvam pishaach" seraya meremas leher makhluk itu.

Jedarrrrrrr!!!

Makhluk itu hancur lebur disertai ledakan yang kuat namun seisi lantai itu tidak hancur.

Tak puas dengan menghajar makhluk tadi, rudi kini kembali mengangkat tangannya yang disertai dengan telapak tangannya mencengkram sesuatu.

Cling!!!

Makhluk itu kembali seperti semua dengan posisi tercengkram lehernya.

"Aaaarggghhh..panass...sakit sekali!" Teriak makhluk itu kesakitan akibat efek dari hancurnya tadi, ia tak sempat teriak.

Jedarrrrr!!

Rudi pun kembali melakukan hal yang sama meledakkan makhluk itu tanpa kasihan.

Lalu rudi kembali memunculkan makhluk tersebut ke tangannya yang mencengkram lehernya.

"Sakittt!!...ampunnn..tuan..saya berjanji tidak memakan jiwa anak itu...saya bersedia untuk menjadi budak mu" rintihan makhluk itu tak kuat dengan dirinya diledakkan sebanyak 2 kali itu.

Mata rudi kini sudah kembali normal setelah makhluk itu meminta ampun, Dan melemparkan makhluk itu kedinding.

Lalu makhluk itu menghilang dari pandangan rudi menembus dinding mencoba untuk kabur.

"Cih...tak semudah itu kau kabur" ucap rudi sambil tersenyum.

Ia segera mengangkat tangannya dan makhluk itu kembali ke cengkraman rudi.

Makhluk itu terlihat takut dengan ekspresi rudi yang seakan-akan ingin meledakkan lagi.

"Booom!!!" Teriak rudi.

"Hahaha...panik ga..panik lah masa engga, lihat mukamu jelek sekali" tawa rudi yang hanya mengerjai makhluk itu.

"Ampuunnn...tuan kali ini aku benar-benar tunduk kepadamu" ucap makhluk itu memohon.

Rudi pun segera membanting makhluk itu ke lantai, dan makhluk itu berubah menjadi wujud aslinya.

"Kau ini apa, kenapa kau ingin memakan jiwa anakku" tanya rudi.

"Aku jin tuan, aku penunggu rumah ini, dan jiwa manusia adalah makananku" jawab jin itu kini sudah bersimpuh dihadapan rudi.

"Silahkan kalau mau kabur" ucap rudi.

"Tidak tuan..saya tidak berani" jawab jin itu ketakutan.

"Baiklah, sekarang panggil pasukan mu, dan bersihkan rumah ini sampai bersih sekali" perintah rudi seraya mengangkat tubuh putrinya.

"Ingat !!..jangan sampai kau terlihat lagi di mata putri ku" imbuhnya.

"Baik tuan" jawab jin tersebut kalau memanggil puluhan pasukannya.

Rudi kini sudah di sofa ruang tamu, membaringkan tubuh anaknya lalu memegang kepala putrinya.

Dan kini cahaya keluar dari telapak tangannya masuk ke kepala gadis itu, lalu mata aiza terbuka melihat rudi disampingnya.

"Ayahh..." Ucap suara gadis itu sambil menguap.

"Ayoo..pulang..kamu ketiduran tadi, ayah sudah selesai" ajak rudi membangunkan putrinya.

1
Minus Muhadi
sampai dimanakah ???
Barel Anggit Baskoro
lanjut
Wong Shutjhuan
bagus ceritanya
yuce
hadeh cwek kayak novel murahan juga main sosor yg bulan muhrimnya padahal dia non muslim.
yuce
baguslah kalau jual sendiri biar orang percaya buah yg kita hasilkan daipada jual kepetusahaam yg menjatuhkan kita.
yuce
mendingan jual sendirilah buah2an itu daripada keorang lain gak percaya sama kita.
yuce
mcnya terlalu bodoh dan lemah banget.
yuce
berteman dengan jin mantan pesugihan rasain tuh pak RT yg suka malak warga hahahaba/Facepalm/
mahesa wibisono
ketika anda bertanya berubah bagaimana ak langsung menbayangkan manusia serigala
yuce
Luar biasa
Wahab Alkausar
bagus cerita gk beertele tele
Andalas 476
Dalam perjalanan menjemput Aiza terjadi kemacetan parah.. hingga alur ceritapun ikut tersendat & menuju Hiatus 😂
BCDs
Baru juga kenal dah ngebuka rahasia.. cabut aaah..
BCDs
Capek deh
Bam4r Bong12
jodoh Rudi Micel aja Thor.
Rafiandy Namudin
Luar biasa
Araaa
🤔🤔
Salomon Manalu
kerewn
Jeme Sham
Luar biasa
Mbah Poedjie
ditunggu updatenya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!