bara seorang yang terlahir dari keluarga biasa saja yang akhirnya membawanya bekerja sebagai kuli pengangkut pasir sebelum akhirnya mondok di pondok pesantren Al hijrah yang dipimpin oleh kyai Muhadi dan akhirnya membuat bara sebagai seorang detektif handal karena pondok pesantren Al hijrah telah lama bekerja sama dengan instansi pemerintah untuk mencetak para mata mata banyak kasus yang dipecahkan sampai pada akhirnya bara mengetahui bahwa dua dulu adalah anak yang salah ambil waktu melahirkan di sebuah klinik dan identitas sebenarnya adalah anak ahli waris keluarga terkaya nomor 2 di negeri ini bagaimana kisahnya selanjutnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bara Izzanudin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BABZ 25 USTAD MUZZAKI MENJADI DIRINYA SENDIRI
Hati menjelang sore ketika aku memutuskan untuk ke rumah sakit bayangkan di karanganyar diantar oleh sopir perusahaan pak Tarno...hari ini langit begitu mendung hitam jalanan yang mulai ramai oleh hiruk pikuk kendaraan karena jam pulang kantor dan pabrik. Sebelum ke rumah sakit aku putuskan untuk ke tempat kejadian perkara di daerah telaga serangan tujuannya agar rekan bisnis dan semua kenalan pak didik tidak menaruh curiga terhadapku.
Di sebuah jurang curam di samping persawahan itu masih ramai orang melihat lihat kemudian aku berusaha untuk menerobos kerumunan masyarakat itu ke bawang tebing masih ada beberapa aparat kepolisian yang mengolah tempat kejadian perkara dimana aku melihat mobil yang tadinya berwarna biru itu sekarang tinggal puing puing nya saja. Aku berusaha mendekat ke mobil itu berharap bisa menemui aparat kepolisian yang sedang sibuk itu.
". Selamat datang pak bara kami semua turut berduka cita atas datangnya musibah ini". Kata seorang polisi di depanku ". Terima kasih pak " kataku kemudian polisi itu menjelaskan bahwa mereka mencurigakan seseorang sebagai penyebab kecelakaan ini dan aku pun hanya menganguk sambil mendengarkan saja. Orang ini kemungkinan tadi pagi sempat bertemu dan bertengkar dengan beliau di sebuah rumah makan menuju tempat ini. Aku hanya merenung mungkin ustad muzzaki menjalankan rencananya dengan sangat baik dan aku yakin beliau pasti tidak akan meninggalkan jejak serta membuat orang lain yang tidak bersalah menjadi tersangka.
". Kami akan menyelidiki kasus ini dengan sesama pak bila memang ditemukan bukti bahwa ini bukan kecelakaan biasa akan tetapi sabotase kami akan segera melaporkannya kepada bapak". Ujarnya lagi". Baik pak terima kasih banyak semoga yang di kwatir kan bapak tidak terjadi dan inj hanya kecelakaan biasa". Kataku dengan memperlihatkan muka sedih.
Hingga kami di kejut kan dengan kedatangan ustad muzzaki ". Assalamualaikum pak polisi saya muzzaki pak didik ini kebetulan ipar saya ". ". Ustad!!!!". Kataku terkejut...". Oh aku bulan ustad anak muda aku hanya saudara jauh pak didik ini karena dapat informasi kalau beliau mendapat musibah sehingga aku datang kemari!".ustad muzzaki menjelaskan. Hingga akhirnya aku paham bahwa beliau masih bermain peran agar rekayasa ini tidak terbongkar sehingga aku harus mengikuti alur yang beliau buat. ". Paman zaki! Terima kasih sudah mau datang kesini paman". Ujarku". Sama sama Bara jangan terlalu larut dalam kesedihan semua ini sudah ditentukan oleh yang di Atas hidup di dunia ini cuma sementara le...kita hanya menjalankan apa yang sudah menjadi ketetapanNya ( sapaan untuk anak laki laki atau sapaan akrab dari orang yang lebih tua untuk laki laki yang lebih muda) bersabarlah karena kesabaran pasti akan membuat dirimu bangkit kembali kita hanya bisa mendoakan beliau semoga setelah kejadian ini pak didik mendapat tempat yang baik di sisinya.
Terima kasih paman nasehatnya....kataku tapi timbul pertanyaan kenapa ustad tidak jadi pulang ke pondok pesantren dan malah beliau muncul disini tapi itu nanti akan aku tanyakan ke beliau yang pasti sekarang aku harus kembali ke rumah sakit dan segera mengurus tulang belulang yang tadi sudah disiapkan ustad muzzaki sebagai bagian dari skenario ini.
Hingga kamipun pamit kepada aparat polisi yang masih ada di lokasi tujuannya segera ke rumah sakit sesampainya di rumah sakit setelah mengambil kantor berisi tulang belulang itu kamipun kembali ke rumah dan langsung menyelenggarakan upacara pemakaman sebagaimana mestinya sehingga tidak menimbulkan kecurigaan nantinya. Setelah menjelang magrib semua tetek bengek upacara selesai tinggalkan hanya aku ustad muzzaki dan beberapa asisten rumah tangga hingga rasa penasaran pun msu ga mau aku menanyakan ke beliau. ". Ustad tidak jadi pulang ke pondok pesantren?". Kataku.". Ada kabar kurang baik yang aku dengar dari informan kita bara....ada kemungkinan reza terseret dalam pusara perdagangan narkoba yang istri pak didik bersama erik tamtomo lakukan sehingga kita perlu hati hati". Beliau menjelaskan lagi bahwa aku harus segera memasuki rumah yang menjadi markas mereka besok pagi dengan menyamar menjadi apapun itu. Sebenarnya aku ingin menjelaskan bahwa kemarin aku bertemu dengan reza tanpa sengaja dengan bau alkohol dan rokok serta tangannya yang berani meraba rabaku karena aku dikira perempuan malam itu tapi aku ragu mengatakan itu pada beliau. Aku pun sesak dalam hatiku jika ustad muzzaki pun curiga sahabatku itu telah salah jalan maka kemungkinan memang sahabatku itu sudah salah jalan.
". Dan lagi aku sudah berkali-kali menelepon tapi tidak ada jawaban serta aku datangi di rumah sewaan juga tidak ketemu sehingga aku kawatir dengan keadaan nya May bagaimana pun reza salah satu murid terbaik kakakku bersamamu dan akupun ikut andil mendidiknya, sehingga aku berkewajiban untuk menyadarkannya bila reza telah benar benar salah jalan itu alasanku untuk tidak segera kembali ke pondok pesantren tapi jangan pula kau beritahukan hal ini pads kyai muhadi sebelumnya bukti yang kita kumpulkan kuat karena pasti beliau akan terpukul bila benar benar salah satu murid yang telah dididik beliau dari kecil telah berkhianat terhadap pondok pesantren. Belum kota pikirkan perasaan beliau bila ada salah satu muridnya menjadi berkhianat sudah pasti nama baik pondok pesantren yang sudah beliau dirikan puluhan tahun itu akan terdorong.
". Baik ustad". Kemudian beliau menyerahkan beberapa senjata rahasia kepadaku untuk jaga jaga apabila ada kejadian yang tidak diinginkan atau terpaksa bertarung ketika aku menyamar dan mendatangi markas erik tamtomo. Senjata itu seperti microcip berisi kamera yang bisa diterangkan atau di tempelkan di kulit manusia atau alat perekam jarak jauh juga bom asap serta jarum angin begitu kami menyebutnya jarum yang bisa diterangkan sebagai alat saat terdesak sehingga jarum itu bisa melesat ke tubuh musuh yang membuat musuh kehilangan daya sehingga dalam waktu beberapa detik orang yang terkena jarum itu akan pingsan dan baru bisa sadar setelah diberi penawarnya.
Hingga akhirnya kami memutuskan untuk berbagi tugas ustad muzzaki mengawasi reza sedangkan aku ke markas erik tamtomo meskipun perasaan ku campur aduk karena munculnya gadis pujaanku di masa lalu andari tapi aku berusaha untuk profesional dan menepikan dahulu perasaan pribadi setelah masalah ini selesai aku pasti akan mendatangi andari lagi umurku juga sudah cukup untuk membina rumah tangga sudah dua puluh dua tahun dan susah mempunyai tabungan dan gaji dari negara tapi akankah andari mau denganku???? Aku mencoba menepis prasangka dan berusaha untuk fokus dan memikirkan cara memasuki rumah yang menjadi tempat erik tamtomo tinggal bersama mantan istri pak didik...hingga akunputuskan untuk berpura-pura pura menjadi tukang reparasi pendingin ruangan sehingga aku harus menelepon markas untuk menyiapkan kartu nama dan alat alat untuk reparasi AC
