NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Ceo

Jerat Cinta Sang Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Office Romance
Popularitas:66.2k
Nilai: 5
Nama Author: Meyda

Niat hati ingin merayakan ulangtahun bersama kekasihnya yang baru kembali dari luar negeri, Alice malah memergokinya sedang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.

Alice yang kecewa memutuskan hubungan mereka secara sepihak dan berniat balas dendam pada kekasihnya itu.

Tanpa sengaja, Alice dipertemukan dengan Arthur CEO di tempat kerjanya yang baru yang ternyata adalah sepupu jauhnya.

Alice terpaksa meminta bantuan Arthur dengan satu syarat, Alice harus mau menjadi wanitanya.

Akankah Alice menyetujui permintaan gila Arthur demi membalas dendam pada mantan kekasihnya? Ataukah malah terjerat dengan pesona Arthur?

Usahakan jangan nabung bab ya... terima kasih...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meyda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 25

Zack mendongak ke atas, menyeka sudut bibirnya yang berdarah akibat perbuatan pria itu . Yang memukul wajahnya tiba-tiba dan membuatnya jatuh tersungkur ke lantai.

“Kaisar?!” pekiknya tak percaya. Bagaimana mungkin Kaisar bisa ada di sana?

“Ternyata anda tidak pernah berubah, tuan Zack terhormat! Masih sama seperti dulu, menjijikkan!” Kaisar melepas jasnya, lalu memakaikannya pada Alice. Karena keadaan gadis itu terlihat sedikit berantakan.

“Apa anda tahu, dia seorang wanita? Seharusnya anda memperlakukannya dengan baik. Ataukah anda memang melakukannya pada semua karyawan yang ada di kantor ini?” ucap Kaisar dengan berbagai pertanyaan.

Membuat wajah Zack pucat dan sedikit ketakutan.

“Jangan ikut campur!” Zack menatap sengit ke arah Kaisar Seakan dirinya bersalah, padahal dia hanya ingin memperjuangkan cintanya dengan sang kekasih.

Sedangkan Alice, gadis itu menatap bingung ke arah mereka berdua bergantian. “Siapa pria yang ada di depanku saat ini? Kenapa dia terlihat begitu mengenal Zack?” gumam Alice namun hanya dalam hati.

“Kenapa anda masih di sini tuan Zack? Apa pukulan tadi masih kurang?” Kaisar tersenyum dingin, seakan tersirat sebuah ancaman untuk Zack.

“Ini belum selesai. Berani sekali kamu mengibarkan bendera perang padaku. Lihat saja nanti!” Zack berdiri dan terus mengumpat Kaisar, sebelum pria itu benar-benar pergi dari hadapan mereka berdua.

“Anda tidak apa-apa, Nona? Mana yang terluka biar saya bantu untuk mengobatinya.”

Gadis itu mencoba menolak, apalagi saat Kaisar menyentuh tangannya. Memeriksa beberapa bagian tubuhnya yang memar karena ulah Zack.

“Aku baik-baik saja!”

Alice memang tipe wanta yang tidak mempedulikan diri sendiri dan lebih mementingkan orang lain. Meski ia sakit, tetap saja selalu menyangkalnya.

“Ikutlah denganku,” ucapnya seraya menarik pergelangan tangan Alice.

“Lepas. Kubilang aku baik-baik saja!” jawab Alice sedikit ketus dan melipat tangan di depan dada. “Dan terima kasih untuk ini. Aku akan mengembalikannya besok!” setelah mengatakan itu, Alice melangkahkan kakinya meninggalkan Kaisar sendirian.

Baru beberapa langkah kaki jenjangnya melangkah, Alice kehilangan keseimbangan.  Kaisar yang masih ada disana langsung sigap dan menangkap pinggang gadis itu agar tidak terjatuh.

“Apa ini yang anda sebut baik-baik saja, Nona?” tanya Kaisar. Pria itu tersenyum tipis melihat wajah Alice yang saat ini gugup karena berada di gendongannya.

“Karena memang aku baik-baik saja! Kamu ini keras kepala dan pemaksa! Mirip sekali seperti—” Alice tak melanjutkan kalimatnya. Ia memilih diam, namun hatinya terus bertanya-tanya tentang pria yang membopongnya saat ini. “Dia mirip sekali seperti Arthur. Atau hanya perasaanku saja?” batinnya.

“Anda terlihat kesakitan, Nona,” ejek Kaisar.

“Hei, berhenti meledek dan menertawakan aku seperti itu!” Alice kesal melihat wajah Kaisar yang tersenyum. Seakan mengatakan kalau dirinya mirip gadis bodoh sekarang.

“Sejak kapan saya meledek anda? Saya menyindir!”

“Cih! Bukankah itu sama saja? Dasar menyebalkan!”

“Ya, memang banyak bilang kalau saya ini menyebalkan. Dan anda adalah gadis ke 99 yang mengatakan itu.”

Alice memutar bola mata dengan malas. Bisa dipastikan kalau pria yang berada di depannya ini adalah seorang casanova. Yang kerjaannya menclok sana, menclok sini.

“Jangan memakai bahasa formal, Tuan. Aku jadi merasa sedang berbicara dengan seorang guru.”

“Lagi-lagi tebakan anda benar, Nona. Aku memang seorang guru. Dan sepertinya kita cocok jadi partner,” ucap Kaisar yang masih berjalan menuju lantai satu, namun tatapannya terus tertuju pada Alice.

Ada sesuatu yang sedang mengganjal di hatinya. Perasaan yang pernah Kaisar rasakan beberapa tahun silam ketika menatap Alice.

“Partner?”

“Hmm. Teman, sahabat atau mungkin lebih dari keduanya.”

“Ck. Sayang sekali, aku tidak tertarik pada seorang pria yang memiliki banyak wanita di sisinya. Tuan yang aku tidak tahu namanya dan—”

“Panggil aku Kaisar.” jawab Kaisar seraya menghentikan langkahnya dan meletakkan tubuh Alice di sofa. Lalu mengambil kotak P3K yang sudah tersedia di ruangan tersebut.

Ia berjongkok, melepaskan high hells dari kaki mungkin Alice dengan perlahan dan penuh kelembutan.

“Jangan menatapku seperti itu, Nona. Bisa bahaya jika anda tiba-tiba jatuh cinta pada saya nanti,” ucap Kaisar seraya mengoleskan salep di kaki Alice.

“Alice Anderson. Panggil saja Alice,” ucapnya.

“Alice?”

Alice mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban. Sedangkan Kaisar, pria itu terlihat berkeringat dingin. Jadi, apakah wanita ini yang pernah Arthur bicarakan beberapa hari yang lalu sebelum dia pergi?

“Apa kamu masih mengenalku, Alice?” tanya Kaisar, menunjuk dirinya sendiri. Berharap kalau memang Alice adalah gadis yang sama, yang ia temui saat berusia sepuluh tahun.

“Namamu memang tidak asing. Jangan bilang kalau kamu ini sepupu Arthur, bayi besar dan manja itu!” Alice memicing mata curiga. Semoga saja tebakannya salah.

Bisa stress kalau memang Kaisar adalah sepupu Arthur.

“Aku pikir kita tidak akan pernah bertemu lagi.”

“Jadi benar kalau kamu—”

“Ya, aku sepupu Arthur.” jawab Kaisar. Berjalan ke arah wastafel untuk mencuci kedua tangannya, lalu mengeringkannya.

“What?” Alice menganga tak percaya. Habis sudah sekarang. “Sial sekali nasibku, kenapa harus bertemu kalian lagi…” gumamnya lirih dan sedikit terisak.

“Minumlah. Air hangat bisa membuatmu rileks.” Kaisar memberikan satu gelas air pada Alice, lalu duduk di hadapan gadis itu.

“Thanks, Kai.” Alice meniupnya perlahan dan mulai meminumnya. Rasa kantuknya yang sejak tadi menghampiri tiba-tiba hilang seketika karena ulah Zack.

“Bagaimana kamu bisa mengenal Zack? Apa kalian teman akrab?” tanya Alice penasaran.

“Dia dulu yang mengolok  kami berdua. Namun, saat dewasa kami berteman dan berusaha melupakan dendam masa lalu. Hanya saja aku tidak menyangka kalau dia sedikit gila.”

“Maksudmu?”

“Memperlakukanmu seperti tadi. Aku tidak suka!” jawab Kaisar dengan tangan terkepal.

“Hei, tapi aku sudah baik-baik saja Kai. Lupakan soal itu.” Alice menghangatkan telapak tangannya dengan terus memegang gelas yang Kaisar berikan.

“Apa kalian punya hubungan sebelum ini? Dia terlihat terobsesi padamu.” Kaisar kembali fokus pada ponselnya yang sejak tadi terus bergetar.

[Arthur : Aku menunggumu sejak tadi, sialan! Cepatlah datang keruangan ku, karena aku sibuk!]

[Kaisar : Baiklah, tunggu sebentar lagi karena aku sedang bersama dengan seorang gadis cantik]

[Arthur : Gadis cantik? Jangan macam-macam dengan karyawanku, Kai. Atau ku penggal kepalamu saat ini juga!]

Kaisar tak lagi membalas pesan itu dan meletakkan ponselnya di atas meja. Tatapan matanya kini tertuju pada Alice yang sedang menunduk, meremas jari-jari tangannya.

Terlihat sekali kalau gadis itu sedang khawatir. Apakah harus bercerita pada Kaisar atau tidak. Karena selama ini hanya Arthur yang tahu tentang masalah pribadinya.

“Zack mantan kekasihku. Aku memergokinya di dalam kamar hotel bersama sahabatku sendiri. Mereka sedang...” Alice terdiam. Ia tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya.

Apalagi saat mengingat suara luknut dari bibir mereka berdua. Juga tubuh polos kekasih dan sahabatnya malam itu.

“Aku tahu, jangan lanjutkan lagi.” Kaisar duduk di samping Alice, mengusap pundaknya dan berusaha untuk menenangkannya.

Jauh di dalam lubuk hatinya, Alice masih belum bisa melupakan Zack. Pria yang sudah dia kenal semenjak berada di bangku sekolah menengah atas. Mereka berdua menjalin hubungan karena mencintai satu sama lain.

Hingga datanglah Viona. Sahabat sekaligus gadis yang selalu ada untuk Alice saat ia terpuruk dan rapuh. Yang ternyata menusuknya dari belakang.

Tanpa sadar, buliran bening mulai menetes dari kedua manik mata Alice.

“Untuk apa air mata ini? Berhentilah menangis hanya karena pria yang selalu membuatmu merasakan sakit saat mengingatnya!” dengan tatapan yang sulit di artikan, Kaisar mengusap air mata yang menetes di pipi Alice.

Ia paling benci melihat seorang wanita menangis, bahkan jika itu mommy nya sendiri.

“Kaisar dan Arthur memiliki sikap yang berbeda. Tapi sama-sama hangat dan bisa membuatku nyaman. Meski kadang Arthur terlihat ketus.” batin Alice membandingkan mereka berdua.

Alice mengangkat kedua tangannya dan menepuk pipinya sendiri. Agar dia tidak berpikir aneh-aneh. “Argh pipiku!” pekiknya.

“Haish! Berhentilah bersikap bodoh Alice. Kamu bisa melukai diri mu sendiri!” Kaisar menangkup kedua pipi Alice dan menatap matanya.

Ia mendekat dan semakin mendekat, hingga hidung keduanya hampir bersentuhan.

“Kai…”

“Diam lah, ada sesuatu di matamu.”

“Sesuatu?”

Entah kenapa melihat wajah Alice membuat Kaisar jadi salah tingkah. Apalagi saat ini posisi mereka berdua yang begitu dekat, membuat jantungnya berdetak kencang.

Keduanya bahkan bisa merasakan hembusan nafas masing-masing. Hingga…

Terdengar suara gelas yang jatuh begitu saja ke lantai. Membuat mereka berdua langsung reflek menoleh ke asal suara.

“Arthur...” lirih Alice.

Arthur tersenyum kecut dan melangkah pergi dari ruangan tersebut.

1
Qurotu A'yuni
kak ini disini dah jam TGH 2 loh... aku dichina btw 🤭😂😂
Eva Karmita
makin seru lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Eva Karmita
ya ampun mommy deddy mata anak polos mu sudah tercemar limbah orang dewasa 🤪😂😂🙈🙈
Mak kenapa ada babang Sean disini 🙄🙄😩
Aras Diana
lnjut lagi thor
Hasan Basri
lnjut thor
Midnight Sky
alter udah pot ya.. 😁😁😁
™: Makasih sayang😘
total 1 replies
jaran goyang
𝘯𝘦𝘹𝘵 𝘬𝘬 𝘮𝘦𝘺... 𝘬𝘭𝘰 𝘨𝘬 𝘭𝘯𝘫𝘵... 𝘵𝘢𝘬 𝘤𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘵𝘳𝘴 𝘬𝘬 𝘥𝘳 𝘮𝘯"🤣🤣🌹
™: Up jam 1 malam kak🙈
jaran goyang: 𝘨𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘬.....😭😭😭😭😭𝘢𝘲.... 𝘭𝘮 𝘹 𝘣𝘴𝘰𝘬....🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
total 7 replies
jaran goyang
𝘬𝘯 𝘣𝘯𝘳... 𝘱𝘴𝘵 𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘩.... 𝘢𝘲 𝘺𝘬𝘪𝘯 100 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯... 𝘫𝘳𝘦𝘨....𝘫𝘳𝘦𝘨....🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
𝘫𝘨𝘯" 𝘬𝘢𝘺 𝘭𝘨🤣🤣
jaran goyang: 𝘬𝘯 𝘨𝘬 𝘮𝘨𝘬𝘯 𝘰𝘯𝘥𝘦𝘭" 𝘵𝘶 𝘬𝘬... 𝘺𝘨 𝘫𝘮𝘱 𝘴𝘮 𝘬𝘢𝘪 𝘤𝘮 𝘰𝘯𝘥𝘦𝘭 𝘨𝘵𝘦𝘭... 𝘴𝘮 𝘬𝘢𝘺... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭
™: Awas salah nebak🤣🤣🤣
total 2 replies
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣𝘵𝘱 𝘹𝘢𝘯 𝘴𝘬 𝘤𝘳 𝘨𝘳"
Lembayung Senja
lanjut
™: Siap🤗
total 1 replies
Aras Diana
lnjut
Midnight Sky
s14l.. mie gacoan al 😭 nyembur semua
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👊👊👊👊👊👊👊👊𝘳𝘴𝘬𝘯 𝘵𝘶... 𝘦𝘯𝘭 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘭
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣𝘨𝘬 𝘵𝘢𝘶 𝘵4 𝘮𝘳𝘬
jaran goyang
🤔🤔🤔🤔🤔🤔𝘢𝘱𝘢 𝘦𝘳𝘪𝘬
jaran goyang
𝘮𝘮𝘮...𝘢𝘲 𝘬𝘴𝘩 𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯 𝘯𝘪 𝘺𝘢... 𝘣𝘪𝘢𝘳 𝘬𝘯 𝘥𝘺 𝘺𝘢𝘬 𝘨𝘵.. 𝘬𝘭𝘰 𝘣𝘴 𝘭𝘩𝘰 𝘥𝘬𝘵 𝘥𝘨𝘯 𝘤𝘸𝘰𝘬 𝘭𝘢𝘪𝘯... 𝘨𝘮𝘯 𝘳𝘦𝘢𝘬𝘴𝘪 𝘥𝘺 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘯𝘺... 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘬𝘯 𝘥𝘺 𝘱𝘯𝘴 𝘥𝘨𝘯... 𝘨𝘢𝘮𝘱𝘨 𝘣𝘨𝘵𝘴.... 𝘣𝘬𝘯 𝘤𝘰𝘸𝘰𝘬 𝘬𝘶𝘭𝘬𝘢𝘴 𝘭𝘶𝘭𝘶𝘩...🤣🤣🤣𝘶𝘥 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘮𝘯 𝘢𝘲 𝘯𝘺
jaran goyang
𝘰𝘰𝘰𝘰
jaran goyang
𝘢𝘪𝘴𝘩.... 𝘢𝘱𝘢"𝘯 𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘢𝘢𝘢... 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘯𝘺𝘰𝘴𝘳 𝘻 𝘭𝘩𝘰... 𝘶𝘥 𝘮𝘤𝘮 𝘴𝘪 𝘵𝘶𝘳 𝘵𝘶𝘳🤣🤣🤣🤣👏👏👏👏👏
jaran goyang: 🤣🤣🤣🤣𝘮𝘵 𝘬𝘶 𝘺𝘨 𝘴𝘪𝘸𝘦𝘳 𝘣𝘳𝘳𝘵
™: Blm dicium kak, di bungkam pakek tangan wkwk
total 2 replies
jaran goyang
𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘬𝘢 𝘮𝘶 𝘵𝘶 𝘴𝘯𝘺𝘮 𝘥𝘬𝘵 𝘻... 𝘨𝘬 𝘰𝘴𝘢 𝘣𝘺𝘬"👊👊👊👊👊🤦‍♀️🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!