NovelToon NovelToon
Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Reinkarnasi / Cinta Terlarang / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alif R. F.

Dua bersaudara kakak beradik yang sudah lama memainkan MMORPG menggunakan kapsul DDVR (Deep-Dive Virtual Reality) tiba-tiba berpindah dunia disaat mereka sedang menunggu tutupnya server.

Adik perempuan yang bernama Rena sudah bertahun-tahun menggunakan kapsul DDVR yang sekaligus digunakan sebagai penunjang kehidupan karena dirinya yang mengalami koma akibat kecelakaan di masa lalu, akhirnya bisa mengalami dunia nyata meskipun dengan tubuh yang berbeda dan di dunia yang berbeda pula.

Berbeda dengan kakak laki-lakinya, Reno, yang sudah mempersiapkan pernikahannya sementara semua impiannya hampir sudah tercapai semua kini harus dihadapkan dengan situasi yang berbeda, di dunia dan dengan tubuh yang berbeda, sama sekali tidak memiliki jalan untuk kembali.

Apakah Reno akan mengalah dengan adiknya, Rena, dan hidup di dunia baru sebagai seorang Penakluk? atau dia akan tetap berusaha mencari jalan pulang sementara meninggalkan adiknya di dunia yang asing dan kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif R. F., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#27 – Kehidupan Baru Seabagai Penakluk IV

Keduanya pun terbang dan merasa takjub sesaat menyaksikan betapa luasnya Ealdklif dari atas. Sebuah kastil, townhouse, kota kecil, desa berbenteng atau apapun sebutan yang tepat untuk menggambarkan Ealdklif, Ealdklif adalah sebuah mahakarya kebanggaan para arsitektur dan insinyur di Ravenmoor pada masanya yang dibangun seratus tahun yang lalu.

Tidak banyak kastil atau tempat tinggal bangsawan yang menyerupai pemukiman yang berkelanjutan itu sendiri. Ealdklif adalah salah satu di antaranya yang mana di dalamnya terdapat ladang dan juga peternakan, wisma-wisma yang mampu menampung ribuan kesatria dan prajurit granisun, mansion-mansion besar dan megah yang menampung para keluarga bangsawan dan para tamu, dan juga parit-parit berair yang mengelilingi setiap tembok benteng sebagai sistem pertahanan dan perairan.

Semua ini, berada di atas teras berundak dengan keluasannya yang masing-masing begitu luas. Seluruh area kastil ini benar-benar berada di atasnya dan tersusun dengan tepi luar nya adalah tebing-tebing tinggi berbatu, sulit untuk ditembus.

Lalu setelah terbang ke utara, keduanya kini ditakjubkan lagi dengan penampakan istana yang mewah, megah dan besar di bawah mereka. Semua itu, semua kompleks kastil sebesar itu, dibangun untuk melindungi istana sebesar dan seindah yang kini tampak di bawah mereka dengan kubah kaca yang menutupi sebagian besar atapnya.

"Para Demon Knight yang kamu panggil, sekarang mereka sedang membersihkan mayat-mayat. Apakah kamu yang menyuruh mereka?" tanya Auriel.

"Iya, melalui telepati dari jarak jauh. Aku bahkan bisa mengetahui secara spesifik dimana saja mereka berada. Tapi sayang, kita tidak bisa membuat sihir baru, padahal aku ingin mencoba sesuatu," Balas Ouros, terbang di sisinya.

Auriel terdiam dan teringat bagaimana dirinya berkat efek dari salah satu sub-kelas dari kelas [scholar] nya, [Grand Magic Scientis], ia jadi bisa mempelajari dan menciptakan banyak sihir baru tanpa sepengetahuan Ouros. Dan sihir Telepati nya adalah salah satu dari hasil pembelajarannya.

Ouros menoleh, menatap Auriel yang tampak terdiam seakan sedang berpikir dalam. "Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Auriel menoleh, lalu hanya menjawabnya dengan mengangkat dua bahu nya.

Tak lama, mereka pun sampai dan tepat berada di atas Istana Eladklif.

"Benar-benar indah. Padahal dari jauh saja sudah terlihat indah." Ouros pun turun terlebih dulu, yang mana langsung disusul oleh Auriel.

Keduanya pun mendarat, sementara area masih dipenuhi dengan darah dan potongan tubuh yang berceceran, dengan para Demon Knight yang sibuk membersihkan itu semua.

"Jika ini kita di tubuh manusia kita, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mental kita setelah melihat ini semua," ucap Auriel. "Tubuh ini tidak hanya memperkuat fisik, namun juga merubah persepsi mental kita dan meningkatkan kekuatannya."

Ouros menoleh, mengerutkan kening nya dan menaikkan alis nya. "Lah, kamu baru tahu sekarang atau bagaimana? Saat pertama kali melihat kematian di medan perang, kamu saja terlihat sangat santai."

"Ya … entah bagaimana, aku hanya baru benar-benar menyadari dampaknya sekarang karena melihat semua kengerian ini. Apakah kita telah menjadi monster?" ungkap Auriel bertanya-tannya, sedang tatapannya menatap kosong ke depan.

Ouros bergeser mendekatinya, kemudian mulai merangkulnya dan mulai berjalan beriringan. "Tidak … kita tidak akan menjadi monster. Bukankah kita iblis dan malaikat? Hehehe."

"Kamu …." Auriel tanpa sadar memiringkan kepala nya, dan menyandarkan nya di dada Ouros. "Ya, setidaknya, kita punya tempat tinggal sebesar ini, kekeke."

Keduanya pun memasuki istana yang pintunya telah dibukakan oleh dua demon knight yang telah menunggu mereka.

Dewa jahat, huh? Sepertinya aku harus bertambah kuat. Aku tidak tahu apakah aku bisa naik level disini atau tidak, tapi setidaknya aku akan memulai dengan memperbanyak makhluk summon ku. Pikir Ouros.

***.

Sesampainya di istana, setelah semua sisa-sisa tubuh dikubur dan dijadikan pupuk, sementara sisanya ada yang dibakar, Ouros, Auriel, Bohumir dan Priscilla pun turun ke rubanah, menuju penjara tempat Eoron dikurung.

Sesampainya disana, mereka bisa melihat Eoron yang sudah tidak memiliki kedua kaki dan tangan, kini hanya bisa terdiam dengan matanya yang menatap kosong dan penuh dengan trauma.

"Menurutmu, sebagai seorang Putri Raja, apakah dia bisa digunakan untuk diplomasi atau apapun itu? intinya, apakah dia masih berguna?" tanya Ouros ke Priscilla.

"Sebentar, kupikir-pikir terlebih dulu," balas Priscilla mulai mengelus dagu nya.

Setelah 9 kali mengalami regresi, aku benar-benar tidak mengingat dia pernah ikut andil dalam kampanye Vuhdemar, begitu juga dengan ikut andilnya dia di dalam segala kejadian besar. Jikapun ada, ya … hanya ini saja, dia dan kelompok nya yang berhasil merebut Ealdklif. Tapi pertanyaannya, bagaimana mereka melakukannya?

"Hei, bagaimana cara kalian melumpuhkan pertahanan sihir?" tanya Priscilla ke Eoron.

Eoron tidak menjawab. Atau lebih tepatnya, mentalnya sudah tidak lagi bersamanya, sehingga ia sama sekali tidak bisa menjawab.

Ouros menyilang tangan nya, menunggu jawaban Eoron.

"Bagaimana jika kita sembuhkan dan lepaskan saja dia? Mengingat mentalnya yang juga sudah hancur—"

Ouros menahan bahu Auriel dan menghentikannya dari berbicara lebih jauh lagi, kemudian menatapnya dengan serius.

Kemudian Ouros kembali menoleh ke arah Eoron. "Mari lihat … apakah dia bisa menahan rahasianya lebih lama lagi."

Ouros pun mulai memanggil summon lainnya, sesosok makhluk entitas gelap berwujud arachnida berukuran kecil berlevel 40, [Shadow Parasite], dari telapak tangan nya.

"Bukankah itu hanya bekerja untuk NPC?" tanya Auriel sesaat melihat Shadow parasite mulai keluar dari tangan nya.

"Oleh karena itu, mari kita lihat, orang-orang di dunia ini termasuk dalam golongan NPC atau player," balas Ouros sambil tersenyum.

Sementara itu, Priscilla dan Bohumir yang mendengar itu hanya bisa bertanya-tanya, menatap ke arah Auriel.

Shadow parasite pun mulai bergerak, merangkak di antara sela-sela sel dan mulai memasuki penjara tempat Eoron berada.

Perlahan, Shadow Parasite pun mulai memanjat tubuh nya, sampai akhirnya menetap tepat di atas wajah nya. Sesaat sudah berada di posisi tersebut, sepasang yang mirip dengan tentakel, mulai keluar dari mulut makhluk itu, dan mulai menusuk ke dua mata Eoron.

Eoron tidak merespon, dia tidak berteriak dan juga merintih, hanya tubuh nya saja yang berkedut pasrah.

Tak lama, setelah Shadow parasite memasukkan tentakel nya, layar putih pun muncul di atas punggung nya, dan dari sana, semua kelibatan ingatan Eoron pun muncul.

Ingatan nya terus bergulir dengan cepat, sampai akhirnya berhenti di ingatan ketika Eoron bertemu dengan lima orang yang memakai jubah hitam di hutan. Lima orang itu memberikan sebuah bola kristal berwarna hitam kepadanya.

Setelah ingatan itu habis, tampilan layar pun kembali bergulir, sampai akhirnya tiba seorang pelayan wanita bersama nya yang sedang menyamar sebagai tukang kebun sedang menggali tanah di dalam area kastil.

Kurang jelas dimana keberadaan galian itu, namun setelah bola kristal tersebut terkubur, Eoron langsung menikam sang wanita pelayan dari belakang, yang mana bersamaan dengan itu, aura biru menyebar dari dalam tanah dan membuat semua pertahanan sihir mati.

Setelah kejadian itu, ribuan kelompok nya pun yang sudah menunggu di dalam senyap dari aliran selokan mulai keluar dari berbagai titik dan mulai menyerang ribuan prajurit garnisun yang ada. Peperangan pun terjadi sampai semua prajurit garnisun berhasil dikalahkan, sementara kelompok Heron hanya tinggal menyisakan ratusan.

"Luar biasa … Tuan, anda memang luar biasa, anda adalah dewa!" ucap Bohumir penuh dengan ketakjuban.

Sementara Priscilla hanya bisa merespon dengan diam sambil memegang mata nya, seakan berharap makhluk itu tidak menusuk milik nya.

"Ternyata mereka termasuk golongan NPC," ucap Ouros, sementara shadow parasite langsung pergi begitu saja, dan mulai berkeliaran di dalam ruabanah.

"Huh? Apakah anda akan membiarkan makhluk itu berkeliaran?" tanya Priscilla.

"Tentu, dia akan menjadi petugas interogasi mulai sekarang," jawab Ouros sambil tersenyum miring. Kemudian, tanpa bicara apa-apa lagi, ia langsung mengarahkan telapak tangan nya ke arah Eoron, dan Eoron langsung mati seketika.

"Kamu! Apa yang sudah kamu lakukan!?" ucap Priscilla mengangkat suaranya. "Kenapa kamu membunuhnya?! Dia sudah tidak berdaya!"

"Tidak berdaya dan tidak berguna," balas Ouros dengan santainya dan mulai memegang tangan Auriel untuk menuntunnya. "Ayo kita naik ke atas, pengap di sini. Dan karena sekarang para Demon Knight juga sudah aku perintahkan untuk mencari bola kristal itu, lebih baik kita menunggunya di ruang tahta."

Mereka berempat pun mulai berjalan menuju keluar Rubanah, sementara Auriel hanya cemberut setelah menyaksikan sifat tanpa ampun Ouros.

***.

Di ruang tahta, tak lama setelah mereka kembali sementara langit mulai gelap, Demon Knight pun berhasil menemukan bola kristal tersebut.

"Aku bisa merasakan sisa-sisa energi yang hampir mirip dengan energi ku yang merupakan energi angelic. Hanya saja ini lebih pekat dan halus, sementara milikku lebih ringan dan kasar," ucap Auriel, memegang bola kristal itu di tangan nya, sementara Ouros, Priscilla dan Bohumir juga bersamanya mengelilingi bola kristal itu.

"Ini tampaknya adalah artefak dewa, Nyonya. Saya bisa mengenalinya dengan baik," respon Bohumir.

"Artefak dewa? Apakah ini milik Dewa jahat?" tanya Ouros.

"Untuk sekarang, sepertinya iya. Kita belum tahu, milik dewa yang mana," jawab Priscilla.

"Dan juga tampaknya ini tidak bahaya, aku sudah memastikannya." Auriel mulai memutar-mutar bola kristal itu.

"Aku juga sama sekali tidak merasakan bahaya apa-apa dari benda itu. Tapi jika kita biarkan benda itu disini, pertahanan sihir tidak akan ada yang bisa kembali aktif." Ouros menyentil-nyentil bola kristal tersebut. Kemudian mulai meraih benda itu dari tangan Auriel. "Sini, biar aku hancurkan saja."

Ouros kemudian mulai menggenggam bola kristal tersebut dengan satu tangan dan mulai meremasnya.

Dan, bola kristal itu pun hancur berkeping-keping.

"Nnghhh … apakah anda baru saja menghancurkan artefak Dewa, Tuan?" tatap Bohumir dengan keadaan bingung.

Malam itu, mereka pun mulai tinggal di Ealdklif dengan Ouros yang mulai dan terus memanggil banyak makhluk summon selama seminggu penuh tanpa henti. Di antara lainnya adalah 4000 tambahan dari 100 Demon Knight, 200 Devil Noble Knight, 300 Devil Sorcerer, 400 Demon Berserker, 400 Demon Cavalry, 120 Demon Behemot, 320 Shadow Knight, 3000 Dark Paladin, 200 Shadow Master Assassin, 2500 Dark Archer, 800 Shadow Musketeer, dan 400 Devil Enchanter.

Dan semua itu masih belum cukup untuk memenuhi kuota garnisun hanya dengan pasukan nya sendiri.

Sampai akhirnya semua mulai terpenuhi setelah seminggu kemudian, 5 ribu pasukan elit Elmsweald datang untuk mengisi garnisun.

Dua minggu sejak mereka tinggal di Ealdklif mereka pun hidup dengan tenang dan damai. Tidak ada kerusuhan dan kesulitan apa-apa. Ouros dan Auriel memerintah dengan baik, apalagi ditambah dengan dukungan rakyat Wildermere itu sendiri yang kini mulai memuja-muja keduanya.

Para saudagar dan pedagang dari banyak kerajaan pun juga mulai mengenalnya dan jadi sering memberikannya tribut demi untuk menjilat. Namun sebagaimana Ouros yang sudah terlatih sejak dulu, ia pun menjadi mustahil untuk digapai oleh para saudagar, dan hanya beberapa saudagar dan pedagang terpercaya saja yang benar-benar bisa memiliki hubungan dengan nya.

Sebulan sejak mereka tinggal di Ealdklif, di suatu siang, Ouros dan Auriel sedang duduk di atas dua kursi tahta mereka sedang baru saja selesai melakukan pertemuan dengan beberapa penduduk kota, seorang pembawa pesan kini berdiri di depan mereka sambil membawakan dua pesan.

"Mari kita lihat," ucap Ouros sambil membuka pesan pertama dari Raja Ravenmoor itu sendiri, sedang Auriel sambil menggigit sebuah anggur ikut membacanya juga sambil memajukan badan nya.

"Sepertinya diplomasi Elmsweald berhasil. Priscilla benar-benar berguna," ungkap Ouros sambil tersenyum tenang.

"Coba buka satunya, cepat, dari siapa itu." Auriel mengambil surat dari sang Raja Ravenmoor untuk ia singkirkan begitu saja.

"Oke oke, sabar!" Ouros pun mulai membuka surat satunya. "Dari Durrand? Siapa Durrand?"

"Entahlah, tapi dari cap nya, tampaknya ini dari kerajaan Bethelia."

Sesaat dibuka, mereka pun membaca surat tentang wafatnya Raja Randal, sementara Durrand adalah Raju baru yang menggantikannya.

"Oh," respon Ouros dengan santainya.

Auriel menyentil hidung Ouros. "Kamu … tidak sopan, ya!"

Kemudian dari luar, Priscilla berlari dengan terburu-buru kemudian langsung berlutut di depan keduanya. "Tuan … kita harus segera ke Bethelia!"

"Hah? Kenapa memangnya? Bukankah mereka sudah berhasil menghentikan pemberontakan? Nih, aku baru mendapatkan suratnya. Dan lagipula kita tidak ada urusannya—"

"Tapi, tuan … kenaikan Raja Durrand adalah salah satu tanda kemunculan sang Dewa jahat. Kita harus kesana membantu mereka! Karena Durrand, sang raja bijaksana di masa depan akan mereka coba bunuh!"

Ouros dan Auriel pun saling tatap.

"Menyebalkan, baru juga hidup tenang," ucap Ouros.

***.

Bersambung ….

1
arfan
semangat up bos
Alif R. F.
thank you /Pray/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!