NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Simpanan

Bukan Wanita Simpanan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:31.6k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?

Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERTEMUAN YANG TAK DI INGINKAN

Deg deg deg... Jantung bu Meli berdebar kencang saat Reval merebut ponselnya. Jika sampai Reval tahu itu Vanni, maka bu Meli yakin Reval pasti akan melacak posisi Vanni melalui nomer telepon tersebut. Bu Meli berdoa dalam hati semoga Vanni tidak mengeluarkan suaranya. Sampai suara di sebrang sana mengagetkannya.

" Ya Tuhan bibi aku benar benar ingin bertemu denganmu. Andai saja aku libur, pasti aku akan mengunjungimu." Suara Rayhan terdengar tepat di saat Reval menempelkan ponsel di telinganya. Bu Meli menghembuskan nafas lega, Vanni benar benar cerdas dan tanggap dalam menghadapi situasi genting seperti ini, pikirnya.

" Halo ini siapa?" Tanya Reval karena merasa asing dengan suara ini.

" Kamu yang siapa? Kenapa kamu memotong obrolanku dengan bibiku? Benar benar tidak sopan." Cetus Rayhan.

" Oh saya kira ibu sedang berbicara dengan Vanni." Ucap Reval merasa malu karena ia salah mengira. Ia menatap id telepon yang bertuliskan Rayhan. Diah tidak menyimpan nomer telepon baru Vanni dengan nama Vanni karena memang Vanni yang memintanya. Reval mengembalikan ponsel pada ibu mertuanya.

" Ah maafkan sayang, itu tadi menantu bibi. Suaminya Vanni. Ya sudah bibi matiin dulu ya, kita bisa lanjut nanti." Ujar bu Meli mematikan sambungan teleponnya.

Di sebrang sana Vanni merasa lega. Rayhan lewat di depannya tepat waktu, seolah tahu jika Vanni sedang membutuhkan bantuan.

" Hah syukurlah kau datang tepat waktu mas. Kalau tidak entah apa jadinya jika Reval mengetahui aku menelepon ibu. Dia pasti langsung melacak keberadaanku." Ujar Vanni bernafas lega.

" Tenang saja! Untuk membantumu apapun akan aku lakukan. Lain kali kau harus lebih hati hati, kecuali kalau memang kamu ingin kembali bersama suamimu." Ucap Rayhan sedikit bete. Vanni hanya menganggukkan kepalanya.

" Aku kerja dulu, kau jaga diri baik baik. Aku sudah mengajukan lamaran kerjamu ke bagian teller. Kebetulan bagian itu yang kosong, semoga saja kamu bisa di terima." Ujar Rayhan.

" Oke mas terima kasih." Sahut Vanni kembali menganggukkan kepala. Ia tahu betapa susahnya mendapat pekerjaan, apalagi ijazahnya hanya SMA.

Setelah kepergian Rayhan, Vanni menuju dapur untuk membantu bibinya. Sedangkan di kamar bu Meli, bu Meli hanya bisa diam saat di tatap Reval dengan tatapan menyelidik. Pasalnya bu Meli tentang siapa Rayhan, beliau mengatakan dia keponakannya. Memang benar itu adanya.

" Ibu yakin dia keponakan ibu? Apakah ibu tidak mengabari Vanni jika ibu mengalami kecelakaan?" Desak Reval, ia merasa curiga dengan pria yang tadi bicara lewat telepon.

" Ibu tidak mau membuat Vanni khawatir, saat ini dia sedang menenangkan pikirannya. Ibu tidak mau mengganggunya." Sahut bu Meli.

Gagal sudah rencana yang Reval yang rencanakan. Ia segera pergi dari rumah ibu mertuanya. Sampai di kantor, ia meminta Beni untuk menyelidiki nomer yang tadi di gunakan untuk menelepon bu Meli. Tanpa yang lain sadari, Reval telah berhasil memindai nomer tersebut ke ponselnya. Ya... Tadi saat Reval menatap id penelepon, diam diam ia merogoh saku celananya lalu mengambil ponselnya. Ia langsung menghidupkan kamera dan memoto ponsel milik Diah.

Reval duduk di sofa depan Beni, ia menatap Beni yang masih sibuk dengan laptopnya.

" Simcard tersebut terdaftar dengan nama Rayhan saputra. Dia tinggal di desa xx di kawasan Jawa Tengah." Ujar Beni setelah berhasil membobol data diri pemilik simcard tersebut. Vanni benar benar ingin menjauh dari Reval, itu sebabnya ia mendaftarkan nomer barunya menggunakan nama dan nik Rayhan.

" Jika Rayhan keponakan dari bu Meli, berarti bu Meli punya saudara di desa bro. Ada kemungkinan jika Vanni... "

" Pergi ke sana." Sahut Reval memotong ucapan Beni.

" Bener bro. Kita cari identitasnya dulu baru kita ke sana. Siapa tahu nanti lo bisa nemuin Vanni." Reval tersenyum mendengar ucapan Beni. Ia membayangkan bagaimana bahagianya jika bisa bertemu dengan Vanni. Hanya butuh sepuluh menit untuk Beni mengantongi identitas lengkap Rayhan.

" Rayhan saputra, status masih lajang. Bekerja sebagai satpam di sebuah bank swasta cabang kecamatan b di kota p Jawa Tengah. Kalau kita tempuh menggunakan mobil bisa delapan sampai sepuluh jam perjalanan bro." Ujar Beni mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

" Kalau begitu ayo kita berangkat sekarang!" Ajak Reval antusias. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan istrinya.

" Tidak bisa bro! Hari ini jadwal kita padat. Jam sepuluh ada meeting penandatanganan kontrak, habis dhuhur ada kunjungan ke proyek xx di pusat kota. Paling kita bisa ke sananya malam, itu pun kalau lo sabar. Kalau nggak ya silahkan pergi sendiri." Ujar Beni.

Reval menghembuskan kasar nafasnya, ia tidak bisa pergi sendiri karena selain perjalanannya yang jauh, ia tidak bisa kehilangan proyek sebesar dua triliun itu. Bisa bisa ia langsung bangkrut jika gagal mendapatkannya.

" Lo tenang aja! Kita ke sana malam, sampai sana pagi. Jadi bisa langsung menemui Rayhan. Kalau kita ke sana sekarang yang ada sampai sana malam, kan nggak enak malam malam ganggu istirahat orang. Apalagi di kampung, bisa di gebukin sama warga setempat kita." Reval membenarkan ucapan Beni, pada akhirnya ia hanya bisa menanti waktu malam tiba.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mobil yang Reval dan Beni tumpangi melaju menyusuri jalan pedesaan tempat Rayhan tinggal. Reval merasa kesal karena sudah beberapa kali tersesat. Bayangkan saja, berangkat dari jam tujuh malam sampai sini jam tujuh pagi. Apa nggak keterlaluan coba? Sampai sampai punggung Reval rasanya bengkok.

" Ini udah bener belum jalannya? Nanti tersesat lagi." Oceh Reval.

" Iya seperti yang di arahin orang tadi." Sahut Beni mengikuti petunjuk dari salah satu warga yang tadi sempat ia tanya.

" Rumahnya deket lapangan, cat warna hijau." Sambung Beni menoleh ke kanan dan ke kiri mencari sebuah lapangan yang biasa di gunakan voli oleh warga sekitar. Sampai sepuluh meter kemudian, mereka menemukan lapangan yang berada di pinggir jalan setapak.

" Ini lapangannya bro, tinggal cari rumah yang bercat hijau." Keduanya celingak celinguk menatap sekitar sampai pandangan Reval tertuju pada rumah sederhana bercat hijau yang di depannya tumbuh pohon rambutan besar, di lengkapi dengan bangku yang terbuat dari beberapa tatanan bambu.

" Itu dia, ayo kita turun!" Reval sudah turun duluan. Ia berjalan menuju rumah yang di maksud. Sampai di depan pintu, ia mengetuknya.

Tok tok...

" Assalamu'alaikum." Ucap Reval berharap seseorang membuka pintunya. Namun sampai ketukan ke tiga, tidak ada tanda tanda pintu terbuka.

" Apa mungkin orangnya pergi ya bro? Kerja shift malam atau malah shift pagi makanya tidak ada orang di rumah." Tebak Beni.

" Bisa jadi." Sahut Reval.

" Lo lelet sih, pakai tersesat segala. Harusnya kita udah sampai sini sejak pahi tadi. Jadi kita bisa ketemu orangnya." Sambung Reval.

" Berarti Vanni nggak ada di sini donk! Kalau Vanni ada di sini harusnya dia ada di rumah kan? Atau dia udah dapat pekerjaan?" Ujar Beni membuat Reval nampak berpikir.

Reval menatap sekitar sambil berkacak pinggang, ia mengedarkan pandangannya mencari siapa saja yang bisa ia tanyai. Sampai netranya tak sengaja menangkap sosok ibu ibu bersama anak gadisnya. Sepertinya mereka baru saja dari pasar melihat tangan mereka membawa banyak belanjaan.

Deg...

Jantung Reval berdetak kencang, tatapannya terpaku pada sosok gadis yang sedang berbincang dengan ibunya.

" Vanni."

TBC....

1
VANESHA ANDRIANI
ceritanya menarik
Atmita Gajiwi
/Kiss//Rose/
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih
total 1 replies
Atik Rahma
cpet men ka😃😃
VANESHA ANDRIANI: udah panjang ya.. makasih supportnya
total 1 replies
Rahayu Ayu
Vanny.... Vanny....nyesel kan????
gimana perasaan kamu setelah melihat Reval kecelakaan ?
sedih kan?? menyesal kan?? itulah buah dari keegoisan mu,
tapi apalah itu,semoga Reval selamat,walaupun mungkin nanti akan ada drama lupa ingatan,
itu jadi kesempatan Vanny untuk berjuang , mengembalikan ingatan Reval, memperbaiki & menunjukkan ke Reval kalau Vanny sangat mencintai Reval
VANESHA ANDRIANI: tidak perlu ada drama lah entar kelamaan Hi Hi biar langsung tamat sekalian
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
sella surya amanda
lanjut
Atik Rahma
gantung🤔🤔🤔
Yeni Astriani
kayanya nunggu 3th baru bertemu lg thor
VANESHA ANDRIANI: Hi Hi Hi
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Rahayu Ayu
Kelamaan sih Vanny, keburu di tinggal pergi Reval deh,
jangan salahkan Reval yg salah faham karna itu juga karna ke PLIN plan an kamu Vanny, , ya udah cepet kejar semoga belum terlalu jauh , ungkapkan rasa yg selama ini kamu rasakan terhadap Reval , selamat berjuang Vanny,
VANESHA ANDRIANI: oke Terima kasih kakak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
jng donk
nanti aja endingnya.....
VANESHA ANDRIANI: he he makasih suportnya
total 1 replies
Nofita Sari
belum jngan ending dlu
VANESHA ANDRIANI: hh oke siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
VANESHA ANDRIANI: siap Terima kasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
lha gitu plong rasanya😊😊😊😊
VANESHA ANDRIANI: udah g nyesek lagi ya... makasih suportnya
total 1 replies
Rahayu Ayu
Akhirnya Vanny berani jujur pada Reyhan tentang apa yg hatinya rasakan, akankah Vanny bisa jujur mengakui itu dengan semua anggota keluarga lainnya?
VANESHA ANDRIANI: berani g ya... hhh makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!