Tak Sanggup Untuk Di Madu

Raka saat ini sudah berada di kantor polisi, Raka juga sudah mrngabari ibu lasmini dan Vera.

Ibu lasmini dan Vera kaget saat Raka mengabari bahwa dirinya di bawa ke kantor polisi.

Vera dan Ibu Lasmini langsung datang kantor polisi untuk mengetahui keadaan Raka.

"Mas, kenapa mas bisa dibawa ke kantor polisi seperti ini sih? Mas melakukan kejahatan apa?" Tanya Vera kebingungan.

"Raka bagaimana bisa seperti ini? Ibu malu kalau kamu sampai di tahan?" Ucap ibu Lasmini malah mementingkan rasa malu nya sendiri.

" Ibu kenapa malah bicara seperti itu, " Ucap Raka tak suka dengan perkataan ibu nya.

" Emmhhh bukan begitu maksud ibu Raka" Seru ibu lasmini.

"Mas kamu melakukan kesalahan apa, sampai Boss kamu melaporkan mu ke polisi?" Tanya Vera.

"Aku... aku, Aku korupsi uang perusahaan dan memalsukan berkas, serta melakukan pencurian di proyek " Ucap Raka terbata-bata mengakui kesalahan nya.

Ibu lasmini dan Vera syok mendengar penjelasan dari Raka. Berarti Raka bakalan lama mendekam di penjara.

"Kenapa kamu melakukan itu semua Mas? dan kemana uang itu?" Vera bertanya dengan marah.

" Aku seperti ini itu karena kamu dan ibu , yang setiap hari meminta uang dan meminta barang-barang mewah. Kamu tanya uang nya kemana, hah? Uang nya sudah kalian habis kan, beli mobil perhiasan dan barang - barang mewah kalian itu semua uang darimana kalau bukan dari hasil korupsi!! " Raka menjelaskan dengan menahan amarah.

"Bukan nya itu uang dari bonus kamu mas" Seru Vera menanyakan lagi.

"Bonus apa? aku terpaksa melakukan itu karena kalian ber dua selalu menuntut kemewahan dari ku. Sampai aku harus seperti ini. Sampai aku harus mencurangi proyek yang di tangani perusahaan Melani, aku kira dengan aku mencurangi proyek yang di tangani nya dia akan jatuh bangkrut. Tetapi justru aku yang berakhir di kantor polisi" Ucap Raka penuh penyesalan.

" Jadi ini semua ulah dari Melani, dasar waniti iblis !! belum puas dia melakukan penghinaan kepada keluarga kita, kini dia malah menjebloskan mu ke penjara" Seru Ibu Lasmini geram.

Raka bingung dengan cara fikir ibu nya, sudah jelad-jelas disini Raka yang salah tapi tetap menyalahkan Melani.

"Bu, aku di penjara bukan karena melani. Tapi karena kesalahan ku sendiri, aku menyesal bu selama ini sudah jahat sama Melani. Tuan Jimmy lah yang sudah menjebloskan ku di penjara karena perbuatan ku, perusahaan tuan Jimmy mengalami kerugian dan begitupun perusahaan Melani kena dampak nya juga" Ucap Raka pelan dengan mata berkaca-kaca.

"Memang berapa uang perusahaan yang kamu ambil?" tanya ibu lasmini.

" 2 milyar, dan aku pun memalsukan berkas untuk mendapatkan tanda tangan Tuan Jimmy. " Ucap Raka lesu.

Ibu Lasmini tetap ingin memberikan melani pelajaran, dia tetap menyalakan melani dalam hal ini.

Setelah Raka selesai berbicara kepada ibu nya dan vera, Raka dibawa ke dalam sel. Sebelum nya Jimmy sudah datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan, begitupun dengan pak Idris beliau juga diminta datang untuk memberikan keterangan perihal pencurian di proyek.

*****

Seperti yang sudah di janjikan Hendra, Hendra malam ini berkunjung ke rumah Melani. Tepat jam setengah delapan malam Hendra sampai di rumah Melani. Awal nya hendra tidak percaya kenapa alamat yang diberikan Melani beralamat di perumahan Elite.

Hendra tetap menuju alamat yang diberikan Melani. Dan akhirnya malam ini hendra sudah berada di rumah melani, dan sekarang sedang makan malam dirumah Melani.

"Mel aku tidak menyangka ternyata kamu anak orang kaya. " Seru Hendra saat sedang makan.

" Biasa aja si Mas, jangan begitu. Kita semua ini sama, harta tidak bisa membedakan derajat kita. " Jawab Melani .

" Aku jadi tidak enak main kerumah mu, rumah mu begitu bagus Mel" Seru Hendra sambil terkekeh.

" Sudah dimakan dulu, nanti kita ngobrol lagi" Seru melani.

Hendra hanya mengangguk kan kepala nya. Sebenarnya hendra dan Melani sama-sama saling suka tetapi mereka malu untuk mengungkapkan nya.

Setelah makan malam selesai Hendra dan Melani duduk di luar rumah, tepat nya di halaman rumah dekat kolam ikan hias.

"Ini teh hangat dan cemilan nya Non, silahkan dinikmati" Ucap bu mina yang datang membawakan teh dan cemilan.

"Terimakasih bu" Seru Melani dan Hendra bersamaan.

"Ehemm... ehemmm" Bu mina berdehem melihat kekompakan Hendra dan Melani.

"Bu mina kenapa? keselek?" Tanya Melani.

"Ehh tidak Non, ya sudah ibu masuk dulu. " Ucap bu mina.

Hendra ingin sekali mengutarakan isi hati nya tetapi dia takut jika dirinya tidak pantas untuk melani.

"Mel, aku ingin bicara sesuatu pada mu. Aku harap kamu jangan marah ya" Seru Hendra memulai pembicaraan nya.

"Mau bicara apa mas? bicara saja" Jawab singkat Melani.

Hufftttt

" Mel, Sejak pertama aku berjumpa dengan mu saat mobil mu mogok, saat itu juga aku jatuh cinta pada mu Mel. Entah persaan itu datang nya darimana, dia datang secara tiba-tiba. Mel, maaf kan aku yang sudah lancang mencintai mu. Aku tak bisa menahan rasa cinta ini lagi mel aku sangat mencintaimu. Maukah kamu menjadi istriku?" Raka mengungkapkan isi hatinya untuk Melani.

" Mas, apa aku tidak salah dengar kau memintaku untuk menjadi istri mu? Kau tahu status ku kan? Aku janda mas, apa keluarga mu akan menerima status janda ku?" Tanya Melani ragu.

" Aku yang akan menjalani rumah tangga dengan mu Mel, bukan keluarga ku. Dan Insya Allah keluarga ku tidak mempermasalahkan status mu. " Jawab Hendra menyakinkan Melani.

Melani bingung harus menjawab apa, sebenarnya dia juga mencintai Hendra. Tetapi dia takut jika keluarga Hendra tidak bisa menerima status nya sebagai seorang janda.

"Mas, aku seorang janda dan kamu seorang bujangan apa pastas kita bersanding. Aku takut mas, takut jika aku tidak bisa jadi istri yang baik untuk mu" Seru melani sambil memandang bintang di langit.

" Aku tidak mempermasalahkan status mu Mel, mau kah kamu menikah dengan ku?" Seru Hendra sambil berjongkok di hadapan Melani sambil mengeluarkan sebuah cincin dari dalam kotak nya.

Melani kaget dengan apa yang di perbuat Hendra, melani terharu dan sampai meneteskan air mata.

"Aku.. Aku mau! Aku mau menikah dengan mu mas" Ucap melani dengan mata berkaca-kaca karena baru kali ini melani di perlakukan secara spesial.

Raka menyematkan cincin ke jari manis Melani dengan tangan gemetar. Dia bahagia akhirnya cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

"Terimakasih mel sudah mau menerima cinta ku dan sudah mau menjadi calon istriku. Maaf kalau aku tidak bisa seromantis pria lain" Ucap Hendra merendah.

" Begini saja sudah membuat aku bahagia mas" Ucap melani bahagia. Pancaran mata melani penuh dengan kebahagiaan, rona wajah nya pun terlihat sangat bahagia.

Malam ini pun Melani ingin mengatakan siapa dirinya yang sebenarnya, karena melani tidak mau ada kebohongan dalam hubungan nya dengan Hendra.

"Emmh . Mas, ada sesuatu hal yang ingin aku sampaikan kepada mu. Tapi sebelum nya, tolong jangan marah ataupun salah paham dengan ku." Ucap Melani dengan serius.

" Memang hal apa yang bisa bikin aku marah?" Tanya hendra sambil tersenyum manis.

" Mas tahu siapa pemilik Perusahaan Global property tempat kita bekerja?" Tanya Melani mencoba mencari tahu apakah hendra sudah tahu siapa dirinya.

"Tahu !! Tuan Rahmat Admaja, tetapi sekarang sudah ganti kepemimpinan. Sekarang perusahaan itu di pimpin oleh anak tuan Rahmat admaja. Dan dibantu oleh Adik dari tuan Admaja. Kenapa kamu tanya seperti itu, apa kamu belum tahu?" Tanya hendra dengan polos nya.

"Mas tahu anak tuan Admaja?" Tanya melani lagi.

"Aku tidak tahu yang mana orang nya, karena aku memang tidak pernah ketemu" Jawab Hendra sambil terkekeh.

"Aku!! Aku anak dari Tuan Rahmat Admaja" Seru Melani singkat.

Hendra langsung bethenti tertawa, lalu tertawa lagi semakin terkekeh dengan memegangi perut nya yang sakit akibat tertawa.

" Kamu ternyata pandai bercanda ya Mel, perutku sampai sakit karena tertawa" Seru Hendra tetap tidak percaya.

"Aku serius mas, Nama ku Melani Yunita Admaja. Aku sengaja selama ini merahasiakan identitas ku kepada siapa pun. Bahkan sama mantan suami dan keluarga nya pun aku mwrahasiakan nya. Mereka tahu jika aku adalah pemilik perusahaan Global Group saat kami sudah bercerai. Orang-orang kantor pun belum lama tahu nya jika aku anak dari pemilik perusahaan." Ucap Melani dengan serius.

"Kamu serius mel? kamu anak tuan admaja? " Tanya Hendra memastikan.

"Iya serius mas, kali ini aku jujur mas. Aku ingin memulai sebuah hubungan dengan kejujuran" Seru melani lagi.

Hendra terdiam, dia masih tidak percaya jika wanita yang baru di lamarnya adalah anak dari Tuan Admaja.

" Mel, apa aku pantas untuk mu?" tanya hendra dengan wajah yang tidak bisa di artikan.

"Kenapa bicara seperti itu mas? Aku tidak mempermasalahkan tentang kasta dan harta. Semua kita sama. Oh iya kapan-kapan nanti kita ketempat orang tua ku, aku ingin mengenalkan mas kepada orang tua ku" Ucap melani tersenyum bahagia.

"Terimakasih mel sudah mau menerima ku dengan segala kekurangan ku. Secepat nya aku akan menemui orang tua mu dan aku akan bawa keluarga ku untuk melamar mu." Ucap Hendra dengan pasti.

" Sebelum nya kamu aku kenalkan dulu sama keluarga ku ya. Kalau nanti libur baru kita berkunjung ke desa ketemu orang tua mu" Seru Hendra dengan bahagia.

"Aku setuju saja mas." Jawab Melani singkat.

Hendra diam sejenak,dia memikirkan sesuatu tentang keluarga nya. Dia tidak mau suatu saat melani akan di jadikan sapi perah keluarga nya. Melani harus tahu kondisi keluarga Hendra yang sebenarnya.

"Mel, boleh tidak saat ketemu dengan keluarga ku nanti kamu tidak memberitahu siapa dirimu yang sebenarnya" Tanya Hendra ragu.

"Memang nya kenapa mas?" Tanya Melani sambil menautkan kedua alis nya.

Akhirnya Hendra menceritakan tentang bagaimana sikap dan sifat keluarga nya. Bahkan Hendra pun menceritakan kalau ibu nya hanya seorang ibu tiri, tetapi hendra tetap menganggap ibu marni ibu kandung nya.

*****

Sudah up dua bab. Semoga suka dengan karya ku ini...