Syahnaz, ibu rumah tangga yang berparas cantik dan baik hati, ia mempunyai suami seorang pengusaha yang terbilang sukses dan tampan. Namun, sayang nya rumah tangga mereka mulai retak setelah datang nya seorang gadis bernama Lily.
Lily memiliki wajah yang lumayan cantik dan juga bentuk tubuhnya yang bagus. Namun, sayang nya Lily tega menjadi duri dalam rumah tangga nya Syahnaz dan Raja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di usir
( POV Lily )
Hari ini aku benar-benar puas sekali melihat Mbak Syahnaz dimarahi Mas raja habis-habisan, bahkan Mas Raja sampai menalak dia.
Aku tersenyum penuh kemenangan, Aku berhasil menghasut mas Raja.
Aku sengaja merekayasa tentang perihal aku jatuh tadi, sebenar nya aku tidak lah benar-benar jatuh karena didorong mbak Syahnaz, aku sengaja melakukan nya agar Mas Raja dan Mama membenci Mbak Syahnaz.
Aku sengaja menuduh mbak Syahnaz yang mendorong aku, dan ku olesi pewarna yang benar-benar mirip dar4h dibawah bagian Pah4 ku.
Dan beruntung nya Mas Raja tidak curiga sama sekali, bahkan aku sampai membayar dokter dirumah sakit untuk menyembunyikan kebohongan ku ini.
Setelah aku pulang dari rumah sakit, aku tidak membiarkan mas Raja pergi kekantor dulu, aku ingin bermanja-manja dulu dengan nya.
Aku bahkan merengek meminta kamar yang ditempati mbak Syahnaz, aku gak rela melihat mbak Syahnaz bisa tidur enak dikamar itu, sedangkan aku harus tidur dikamar bawah yang agak sempit tidak semewah tempat tidur mbak Syahnaz itu.
Dan syukur nya Mas Raja mau menuruti keinginan ku, dia bahkan meminta Mbak Syahnaz untuk pindah dari rumah ini,
Saat itu aku dengan sengaja menguping pembicaraan Mas Raja dan Mbak Syahnaz di ruang tamu, bahkan suami ku itu sampai membentak istri keduanya itu.
Aku yakin sebentar lagi Mbak Syahnaz bakalan tersingkir kan dari rumah ini. Dan aku akan menjadi nyonya Raja Hadiningrat satu-satunya dirumah ini.
Hahaha.....
Puas sekali rasanya.
Saat aku duduk diruang tamu bersama Mas Raja, aku tersentak kaget melihat Mama menarik koper Mbak Syahnaz dan melempar nya kelantai dengan kasar.
Setelah itu terjadi lah pertengkaran antara mereka bertiga, bahkan mas Raja melontarkan kata-kata cukup kasar pada Mbak Syahnaz.
Mbak Syahnaz terlihat begitu marah dan akhirnya meminta mas Raja menalak nya.
Yes.
Akhirnya semua rencana ku berjalan sangat lancar, bahkan diluar prediksi ku. Aku gak nyangka sama sekali kalau Mas Raja dengan mudah nya menalak Mbak Syahnaz.
"Tunggu apa lagi? Cepat angkat kaki dari rumah anak saya! Apa kamu tuli haaa? Ambil semua barang sampah kamu itu," Mama menyerang Mbak Syahnaz yang diam mematung, bahkan dia kembali menyeret koper milik Mbak Syahnaz hingga keluar teras.
"Pergilah, kamu sudah tidak ada hak lagi buat tinggal disini Syahnaz! Andai kamu tidak keras kepala, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Ya, itulah akibat nya kalau jadi istri pembangkang dan gak tau diri..." Ucap Mas Raja mengusir Mbak Syahnaz
"Mas, Kamu akan menyesal karena sudah memperlakukan aku seperti ini!" Imbuh Mbak Syahnaz menatap sendu suamiku.
"Kenapa aku harus menyesal? Apa yang harus aku sesalkan? Aneh kamu....Yang ada kamu yang akan menyesal karena sebentar lagi mungkin kamu akan jadi gembel dijalanan....Itulah hukuman buat kamu, dan aku harap setelah ini jangan pernah muncul lagi kesini." Ujar Mas Raja tersenyum sinis menatap Mbak Syahnaz dengan tatapan mengejek.
"Kita lihat saja nanti Mas!" Mbak Syahnaz tersenyum sinis, aku merasa aneh sama mbak Syahnaz, aku berpikir kalau mbak Syahnaz akan memohon-mohon dan berlutut dikaki mas Raja supaya tidak diceraikan. Tapi ini, dia terlihat tidak ada kesedihan sama sekali.
Apa dia gak takut jadi miskin? Karena setau aku Mbak Syahnaz ini memang berasal dari panti asuhan, bahkan orang tua saja tidak punya.
Ah, sudahlah....Biar itu menjadi urusan dia sendiri.
"Hey, tunggu apa lagi? Cepat pergi!!!! Muak sekali melihat wajah kamu itu...." Mama membentak mbak Syahnaz dan menyeret nya keluar dan mendorong tubuh Mbak Syahnaz dengan kasar.
"Mas, mau kemana?" Aku menahan lengan Mas Raja yang hendak menyusul Mbak Syahnaz. Takut saja kalau tiba-tiba dia berubah Kasihan dan mau memaafkan Mbak Syahnaz.
"Bentar, Mas melupakan sesuatu!" Ucap Mas Raja menghampiri Mbak Syahnaz, aku pun mengikuti nya.
Terlihat Mbak Syahnaz sedang mengambil koper miliknya, mungkin saja dia hendak pergi.
"Tunggu dulu!" Mas Raja menahan Mbak Syahnaz.
Mbak Syahnaz menoleh.
"Apa lagi sih Raja?" Mama terlihat tidak senang melihat putra nya yang terkesan menahan-nahan mbak Syahnaz pergi.
"Aku hanya mau ngasih ini! Ini uang nafkah terakhir untuknya, ya kasihan saja kan kalau dia kelaparan diluar sana." Ucap Mas Raja mengeluarkan uang seratus ribu dua lembar.
"Enak saja.....Gak bisa!" Mama merebut uang dari tangan mas raja dengan cepat.
"Mama, biarkan saja! Kasihan Mbak Syahnaz!" Aku pura-pura membela Mbak Syahnaz.
"Tunggu, tunggu....Raja, seperti nya kita melupakan sesuatu gak sih?" Tanya Mama.
"Lupa apa?" Mas raja juga terlihat bingung.
"Syahnaz, sini tas kamu.....Dia pasti bawa semua kartu ATM kan, bawa sini....Kamu sudah gak punya hak lagi sama semua barang ini..." Mama merebut tas kecil milik Mbak Syahnaz dan mengambil semua isi nya hingga kosong.
Aneh sekali, mbak Syahnaz sama sekali tidak melawan saat diperlakukan seperti itu.
"Sekarang pergi sana....Gak usah balik lagi.." Usir mertua ku.
Brakkk!!!
Mama membanting pintu dengan keras.
Setelah itu aku gak tau lagi soal Mbak Syahnaz.
"Mama, untung mama ingetin....Kalau tidak pasti dia sudah bawa semua barang berharga itu, pantes saja dari tadi dia hanya diam saja saat kita usir. Aku yakin pasti isi tabungan nya banyak dikartu itu." Ujar ku pada Mama.
Mama mengangguk." Ya lah, biar dia jera sekalian!" Ucap Mama mertua disertai tawaan.
"Aku bahkan gak kepikiran sama sekali soal itu Mam....Bahkan kemarin malam aku juga sudah mentransfer uang banyak buat Syahnaz. Untung Mama pinter ya!" Puji Mas Raja, membuat muka mama bersemu merah.
Dan akhirnya hari itu juga aku pindah kekamar Mbak Syahnaz. Aku benar-benar sudah menjadi Nyonya satu-satunya dirumah ini.
"Nyaman sekali kamar ini, pantesan Mbak Syahnaz betah banget di kamar selama ini. Mana kasur nya empuk banget lagi...." Aku merebahkan tubuh nya keatas kasur.
Ke Esokan pagi nya, kami sarapan dengan tenang karena sudah tidak ada lagi pengganggu.
"Nah, gini kan enak....Sudah tidak ada benalu lagi dirumah kita!" Ucap Mama sembari menyuap makanan kemulutnya.
"Iya dong Ma, aku senang banget, semoga saja mbak Syahnaz tidak datang mengganggu lagi kesini." Balas ku.
"Mana berani dia kesini lagi...."
Aku melihat mas Raja terlihat seperti kurang bersemangat pagi ini, apa karena dia masih kepikiran sama mbak Syahnaz.
"Dan kamu raja, mulai hari ini, kamu harus lebih banyak waktu buat Lily, Karena dia butuh perhatian lebih dari kamu, kan dia lagi hamil. Apalagi sekarang sudah tidak ada perempuan benalu itu lagi yang mengganggu kalian." Ucap Mama mertuaku menatap Mas raja.
"Iya Ma," Balas mas Raja begitu singkat. Aku mulai kesal padanya.
"Mas, kamu kenapa sih? Kamu sedih Mbak Syahnaz pergi? kamu masih gak rela? Atau jangan-jangan kamu masih mengharap mbak Syahnaz ya?" Tuduh ku, seketika mas Raja menatap ku.
"Eh, Gak kok sayang.....Gak, mana mungkin mas seperti itu." Balas nya tersenyum, tapi senyum nya itu seperti dipaksakan.
Tok~Tok~Tok
"Siapa sih pagi-pagi begini datang kerumah?" Kesal mertua ku.
"Lihat saja dulu Mam, siapa tau penting!" Ujar mas Raja, Mama menyimpan piring nya dan kemudian beranjak membuka pintu.
Aku melanjutkan makan ku yang memang belum habis, tiba-tiba saja terdengar suara ribut-ribut didepan.
Aku melirik mas raja, begitupun mas Raja. Kami sama-sama bingung. Entah apa yang terjadi didepan sana.
"Raja!!!!!! Lily!!!!!! Cepat kesini?" Tiba-tiba sajaama berteriak kencang, membuat kami kaget dan segera berlari menghampiri nya.
"Ada apa sih Ma___"
Degh
untung blm nikah ma Adit sekarang mlh ngluyur gk jelas ntar di perkosa kau
lanjut yc Thor ditunggu ceritanya
sebaiknya kl blm yakin jng keburu nikah mlh ini terkesan dadak an. kn janda punya duit mbok hiling saja dulu, nata hati. berdoa siapa tau dpt jodoh yg terbaik dr Allah. entah lah feeling ku gk sreg dng Adit dan shahnaz terlalu bucin gk bisa ambil keputusan sendiri dan temannya kyak mlh njorokin syahnaz ke lubang derita.
jng keburu nikah cari yg bner bner laki baik dan tanggung jawab terlebih orang yg sdh selesai dng ms lalunya.