NovelToon NovelToon
Cinta Dan Kenangan

Cinta Dan Kenangan

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Momy Gimiks

Ketika cinta yang begitu besar harus berakhir dan menjadi kenangan...ketika dipertemukan kembali oleh takdir,apakah semua hanya sebatas kenangan atau akankah takdir berkata lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Gimiks, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

tak terduga

Dua hari lagi kontrak kerja Rani di hotel berakhir. Dia tidak ingin bekerja di hotel itu lagi. Karena baginya cukup menyiksa hati manakala harus berhadapan dengan Romi lagi.

"sebentar lagi kontrakmu berakhir,sudah ada rencana mau kerja dimana Ran?" tanya Merry

"sabar saja dulu... aku sudah lama fokus bekerja dan banyak menabung,mungkin sekarang saatnya untuk menghabiskan tabunganku..hehehe" canda Rani

"aduh kamu ini...aku serius lho,kalau memang kamu ingin rehat dulu sementara ya sudah....aku fikir itu memang cukup baik untukmu setelah semua yang terjadi Ran..." kata Merry

"iya Mer,sejujurnya aku ingin kembali ke kampung.. Aku ingin membuka usaha kecil - kecilan disana,atau membantu usaha kedua orangtuaku... Tapi aku berfikir lagi,apa mereka tidak kecewa ya nantinya jika aku pulang dengan tidak membawa kesuksesan bersamaku.." wajah Rani tiba - tiba murung

"hemm....lebih baik kamu jangan pulang kampung dulu Ran..lebih baik kamu fokus rehat sejenak lalu kembali bekerja dimanapun nantinya kamu mendapat pekerjaan baru... Semangat Ran! Pasti ada jalan!" Merry mencoba menyemangati Rani.

...****************...

Pagi itu,karena hari terakhir Rani bekerja,dia harus menghadap atasan. Rani bingung bagaimana cara menghindar,karena tidak mungkin dia bisa lolos. Maka dia berusaha tenang dan profesional menghadap sang CEO.

Tok..tok..tok...

"silahkan masuk..." jawab suara di dalam ruangan , yaitu suara Romi

Rani pun masuk ke dalam ruangan dan bersikap seolah - olah tidak mengenal Romi selain sebagai bos nya.

"selamat pagi Pak,saya hanya ingin menyerahkan surat kontrak saya ini." kata Rani sembari meletakkan sebuah map yang berisikan kontrak kerjanya di atas meja Romi.

Tidak ada hal lain yang ingin saya ucapkan selain terimakasih karena selama bekerja disini saya merasa nyaman. Kalau begitu saya pamit,selamat pagi." Rani membungkuk pelan lalu membalikkan badan hendak pergi.

Namun tiba - tiba tangan Romi menarik tangan Rani lalu memeluk Rani erat sambil dia menangis penuh penyesalan.

"maaf...maafkan aku Ran,aku mohon...." Romi menangis mengucapkan itu sambil memeluk Rani,tangan kanannya mengusap lembut rambut Rani,memang Romi terlihat begitu tulus terhadap Rani.

"aku...aku..aku tahu aku salah...mungkin kesalahanku ini sangat menyakitkan untukmu...tapi,aku...aku selalu kehilangan kendali saat aku ingin tapi aku tidak bisa melakukannya denganmu..."

Seketika Rani melepaskan diri dari pelukan Romi.

"kamu tahu Rom? Aku semakin menyadari bahwa kamu tidak ada apa - apanya dibandingkan Putra! Putra yang sudah berpacaran lama denganku,dia sanggup menunggu kesiapanku untuk melakukan itu! Sementara kamu! Baru hitungan bulan,sudah tidak bisa mengontrol birahimu!! Aku sungguh tidak bisa menerima ini Rom!!!" bentak Rani

Rani yang hendak pergi,kembali ditarik oleh Romi. Namun kali ini dia langsung melumat bibir mungil Rani. Rani mencoba melepaskan namun kekuatan Romi yang menahan tangannya tak bisa dikalahkan. Bibirnya masih melumat bibir Rani,satu tangannya menahan kedua tangan Rani yang dinaikkan ke atas,satu tangan Romi membuka kancing baju Rani. Rani hanya bisa menangis. Romi kemudian menutup bibir Rani dengan tangannya lalu mendorong tubuh Rani ke atas sofa.

"jangan coba - coba membandingkanku dengan orang lain!!!!! Berani sekali kamu Ran!!! Aku jujur soal perasaanku yang memang sangat mencintaimu! Tapi aku laki - laki normal! Aku mempunyai hasrat bercinta setiap saat! Apalagi aku selalu dibuat lelah oleh pekerjaan! Jadi sex bagiku adalah sesuatu yang bisa membuatku kembali bersemangat!! Namun kamu?! Di zaman sekarang masih sok menjaga kesucian! Itu kuno! Basi! Aku bisa saja membayar perempuan manapun untuk aku tiduri,tapi aku memilih Tisa karena memang hanya dia yang selalu mendatangiku di kantor,selalu berusaha membuatku kembali nyaman! Lelahku hilang! Hanya dia! Meskipun yang aku harapkan adalah kamu! Tapi kamu selalu mementingkan egomu,pendapat - pendapatmu! Aku adalah seorang CEO! Kenapa aku harus menurut denganmu? Karena cinta?! Bodoh! Aku sejak kecil hidup susah dan keras! Aku bukan orang sebodoh itu untuk mau diperbudak oleh cinta! Sekarang aku akan membuatmu merasakan bahwa sex itu enak! Sex itu membuat ketagihan! Sex itu bisa melepas stress!!"

"jangan Rom...jangan.....!!!" teriak Rani sambil menangis memegangi bajunya.

"to..." Rani hendak berteriak meminta tolong namun Romi menutup mulutnya.

Romi menggerayangi tubuh Rani dengan lidahnya. Rani menangis tersedu - sedu,mulutnya kini ditempel lakban. Kedua tangannya dipegang oleh Romi. Mulut Romi seketika menjilati bekahan gunung kembar Rani. Rani geleng - geleng masih sambil menangis. Romi secara bengis menarik bra Rani hingga terlepas,lalu menyedot puding Rani dengan sangat ganas.

"ah...begini rupanya payudara perawan...sangat padat dan putingnya mungil,enak dihisap.." dalam hati Romi berkata demikian.

Ketika Sesuatu di balik celana Romi mulai mengeras,Romi kembali melanjutkan aksinya. Dia meremas - remas payudara Rani dengan kedua tangannya,sambil melumat bibir Rani. Rani menangis sejadi - jadinya sambil geleng - geleng. Saat Romi membuka celananya,hendak memasukkan benda tumpul itu ke bagian intim Rani,tiba - tiba seseorang membuka pintu dengan keras,

"Bajingan!!!!!" teriak pria itu lalu menarik kerah baju Romi dan memberikan tinjuan keras tepat di mata kanannya.

Romi pun seketika jatuh tersungkur ke lantai. Dia berusaha memanggil - manggil Pak Toni.

"Pak Toni!! Pak Toni!!!!"

"Dia tidak akan datang! Dia sudah kubuat pingsan!! Dengar hei bajingan,dibawah tidak ada yang tahu bahwa kelakuan CEO mereka seperti anjing! Mungkin ini alasan mengapa kamu sengaja menempatkan kantormu di puncak hotel ini,menyendiri,itu agar kamu bisa leluasa berbuat mesum!!! Soal hal ini aku akan membicarakan dengan Rani! Jika saja sekali lagi kamu berani mendekatinya,aku yang akan menuntutmu!!!!"

"Rani....,kamu aman sekarang...,sudah..berhenti menangis ya..." tenang William memeluk Rani yang sudah dia selimuti dengan jas miliknya.

Rani belum bisa bicara. Dia terlalu syok dengan semua yang sudah terjadi. William membenahi pakaiannya. Kemudian membawanya pergi dengan sangat hati - hati hingga tak seorangpun menyadari kejadian itu.

...****************...

"Ran....sangat tidak aman untukmu tinggal sendiri... Biarkan aku atau Merry menjagamu..Setidaknya seseorang harus menemanimu...." kata William

"tidak....tidak usah Will...aku ingin sendiri.." jawab Rani

"tidak! Aku tidak akan mau pergi. Aku akan tetap disini. Menjagamu.! Titik!" kata William

"terserah kamu saja Will..." Rani masuk ke dalam rumahnya dengan ekspresi datar.

Sesampainya di dalam kamar,Rani menangis sejadi - jadinya. Dia tidak pernah menyangka akan berakhir seperti ini. William mengetuk pintu kamar Rani.

Tok..tok..tok.... "Ran,boleh aku masuk?"

Rani tidak menjawab,William tidak berani masuk begitu saja apalagi setelah semua yang sudah dilalui Rani. Maka William tetap berada di balik pintu sembari bicara dengan Rani.

"kamu adalah wanita kuat Ran..kamu wanita hebat...kamu tidak akan goyah dengan semua yang sudah terjadi..benar kan?" kata William

Rani tidak menjawab. Dia masih menangis.

"menangislah Ran...hingga batinmu lega,sesakmu hilang,hatimu nyaman...lepaskan semua beban hatimu...menangislah malam ini,hingga kamu merasa cukup. Aku akan menemanimu disini."

"kenapa kamu tidak pulang saja Will!" bentak Rani

"aku tidak akan meninggalkanmu! Walau apapun yang kamu katakan aku akan tetap disini,menjagamu."

Setelah sekian lama,William tidak mendengar suara tangisan Rani lagi. Merry yang sudah datang pun langsung diminta oleh Will mengecek kondisi Rani di dalam kamar.

"gimana Rani Mer??"

"dia tertidur... Aku sudah membetulkan posisinya dan menyelimutinya..."

"syukurlah kalau begitu.. Dia pasti lelah menangis hingga tertidur..." kata William

"sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Merry

William pun menceritakan semua pada Merry. Merry terkejut, karena Romi yang terlihat begitu mencintai Rani tega melakukan itu pada Rani.

"memang ya kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja! Tapi dari awal Rani menceritakan tentang dia,aku sudah seringkali mengingatkan Rani untuk hati - hati karena entah kenapa penilaianku tidak baik terhadap laki - laki ini! Lalu bagaimana dengan pekerjaanmu Will? Kamu pasti akan dipecat karena kejadian ini."

"tidak usah memikirkan itu..aku bisa mengatur semuanya...sekarang kita fokus pada Rani dulu..aku ingin dia segera bangkit." kata William

"kenapa kamu begitu baik dengan Rani,Will???" tanya Merry

"aku juga tidak tahu Mer,rasanya aku ingin selalu melihatnya tersenyum...melihatnya ceria,ingin selalu ada di dekatnya..." jawab William

"apa kamu menyukai Rani?"

"aku belum tahu jawabannya... Aku hanya mengikuti kata hatiku Mer.... Sudahlah jangan diperpanjang lagi.."

Merry nampaknya menyadari sesuatu. Bahwa William memendam rasa terhadap Rani namun entah belum yakin akan perasaannya atau memang karena ingin merahasiakannya,William memilih tak mengungkapkan rasa itu.

...****************...

"makasih ya Will,kamu dan Merry selama seminggu ini terus menemaniku..." ucap Rani

"iya,tidak mengapa Ran.. Yang terpenting bagiku dan Merry adalah kamu bisa kembali ceria dan melupakan yang sudah terjadi.." kata William

"iya,aku juga sudah memutuskan itu... Aku tidak ingin lemah dan terkurung oleh rasa trauma ini. Aku harus melawannya. Aku akan berusaha melupakan semua kejadian itu."

"bagus Ran!! Itu baru Rani yang aku kenal!"

"lalu bagaimana pekerjaanmu? Setelah kamu menghajar dia,sudah tentu kamu tidak bisa bekerja disana lagi kan?"

"tidak usah fikirkan itu. Sekarang aku mau bekerja dimanapun juga bisa. Kenapa kamu tidak ingin melaporkan masalah itu? Dia akan masuk penjara dan itu bagus bukan?"

"tidak..aku merasa itu tidak perlu...aku tidak ingin terlibat dengan polisi. Yang terpenting kan aku tidak apa - apa. Dan semua berkat kamu Will. Terimakasih ya!"

"iya jangan bilang terimakasih lagi...aku melakukan semua itu iklas!"

"tapi darimana kamu tahu aku ada disana hari itu?"

"hari itu aku baru tiba saat kamu naik ke atas... Aku menyusulmu namun tentu saja aku tertinggal. Dan saat aku tiba di atas,aku dengar Pak Toni sedang menelfon seseorang mengatakan untuk jangan izinkan siapapun naik karena Tuan Romi sedang ada rapat. Disana aku sudah mulai curiga karena aku tahu saat itu hanya ada kamu yang di dalam bersama bajingan itu! Dan aku mendengar suara barang - barang berjatuhan,saat aku hendak memastikan,Pak Toni malah memaksaku pergi,jelas saja aku tidak mahu. Disanalah terjadi baku hantam dengan Pak Toni. Dan setelah Pak Toni pingsan,aku buru - buru masuk dan melihat kejadian itu!"

"baiklah...tidak usah dibahas lagi..hatiku pedih mengingatnya! aku ingin memastikan sesuatu Will.."

"apa itu Ran?"

"kamu tidak naksir denganku kan?" tanya Rani yang duduk di pinggir ranjang Rani

"itu.....aku.....tidak......tidak Ran....." William terbata - bata..

"baguslah....aku ini lebih cocok jadi kakakmu Will... Jadi jangan sampai ya..."

"kenapa begitu??? Apa aku tidak boleh menyukaimu? Aku tidak butuh kakak! Aku menginginkanmu sebagai kekasihku..tidak perduli perbedaan usia..toh diluar sana ada banyak yg lebih jauh perbedaan usianya tapi mereka bahagia...kita hanya terpaut 6 tahun kan bukan masalah besar...."

Rani tersenyum.

"katanya kamu tidak naksir denganku,namun kenapa kamu malah mengatakan semua itu ?"

"karena aku menyukaimu Ran..."

"sejak kapan?"

"sejak aku tidak mau memanggilmu "kak Rani" lagi.. Disana aku memastikan perasaanku sama kamu.. Dan ternyata makin hari makin besar rasa ini.. Namun aku tahu soal hubunganmu dengan Romi,jadi aku memilih memendamnya."

"selama ini aku cerita soal Romi,apa itu tidak menyakiti hatimu?"

"tentu saja aku cemburu!!! Tapi aku bisa apa? Aku tidak berdaya karena saat itu kamu milik dia. Dan kini kamu sudah bukan milik siapa - siapa lagi,jadi aku berani mengungkapkan isi hatiku. Kamu tidak marah kan?"

"tentu tidak..."

"lalu?"

"lalu apa Will?"

"bagaimana selanjutnya?"

"menurutmu bagaimana will?"

"menurutku kita harus jadian...."

"hahahahahahaha...terimakasih sudah menghiburku Will..."

"aku serius Ran..."

"baiklah,kalau begitu dengan satu syarat!"

"apa syaratnya? Aku pasti lakukan!" demi bisa bersamamu!"

"yakin pasti dilakukan?"

"yakin Ran! Aku tidak main - main dengan perasaanku. "

"baiklah...kalau begitu ayo tidur denganku..."

DEG!!!! William sangat terkejut

"a..apa?"

"iya...ayo tiduri aku...."

"Ran...apa maksudmu? Jangan ngelantur!"

"aku serius Will.. Aku ingin kita berhubungan sex... Aku ingin melepas keperawananku saat ini juga.."

"ini gila....aku...aku tidak mungkin melakukannya...."

"kenapa??? Apa perempuan perawan tidak enak jika diajak berhubungan sexs karena tidak terasa nikmat tapi justru menyakitkan?"

"kamu ngomong apa sih Ran?"

"aku membaca itu semua dari google...katanya sexs pertama kali akan terasa sakit dan tidak klimaks..."

"tapi jujurlah Ran,kenapa kamu ingin melakukan ini denganku?"

"aku ingin melupakan kejadian terakhir dia berusaha mencumbuku secara paksa!" aku ingin menghapus memori itu dengan membuat memori baru yang indah yang akan lebih aku ingat dibanding kejadian itu!"

"aku....aku tidak tahu Ran...."

"kenapa Will?"

"aku...sejujurnya aku juga belum pernah...."

"hmmmmmm......" Rani terdiam

Romi tidak ingin mengecewakan Rani.

"bagaimana kalau kita pacaran dulu? Kita biarkan hubungan kita membangun rasa ingin berhubungan sexs dengan alami. Bukan faktor paksaan atau lainnya. Selama itu kita juga sambil latihan mempersiapkan hari pertama kita,gimana menurutmu Ran?"

"oke....baiklah...aku setuju!" kata Rani. Mereka berjabat tangan dan itu dilihat oleh Merry yang baru tiba dari membeli burger.

"eitsss kesepakatan apa itu? Apa aku ketinggalan?"

"kami jadian Mer... Kami berpacaran!" kata William penuh semangat dan kesenangan

"what??? Kalian bercanda kan?"

"tidak Mer,ini sudah keputusanku untuk memulai sebuah hubungan baru untuk melupakan kisah lalu ku."

"Kamu mencintai Rani?" tanya Merry ke William.

"iya....sangat...." jawab William sambil menatap ke wajah Rani

"ah...baiklah..baiklah...yang terpenting kamu sudah move on Ran,tidak sedih - sedih lagi,aku akan selalu mendukungmu,apapun itu!!!" kata Merry

Rani dan Merry berpelukan. Dilanjutkan William yang menggenggam tangan Rani. Matanya yang kebiruan,karena memang William merupakan blasteran Jerman dan Indonesia , nampak begitu berbinar. Wajahnya tampan,rambutnya yang lurus dipotong cikrak,membuat usia nya yang muda terpancar.

...****************...

1
Phoenix Ikki
Bikin penasaran!
Ayu Kristina: terimakasih comentnya 🥰
total 1 replies
douwataxx
Pembaca setia datang lagi untuk memintamu mengupdate thor!
Ayu Kristina: terimakasih suportnya 🥰 sudah terbit episode 3
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!