"Aku hamil! Tidak mungkin ..." Ayana terkejut saat melihat garis dua pada testpack yang ia pegang. Setelah kejadian bersama sang kakak ipar sebulan yang lalu, Ayana dinyatakan positif hamil.
Wisnu Aditama adalah pria yang tidak sengaja melakukan hubungan terlarang di saat malam pengantinnya yang seharusnya ia lakukan bersama sang istri. Nyatanya, Wisnu justru melakukannya dengan seorang wanita yang merupakan adik dari istrinya sendiri yang bernama Ayana.
Tak ingin menghancurkan rumah tangga sang kakak, Ayana memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, Wisnu melarangnya dan menginginkan Ayana agar tetap melahirkan anak itu.
"Sebagai bentuk tanggung jawabku, aku akan menikahimu dan kamu akan tetap melahirkan anak itu! Setelah anak itu lahir, kau akan aku ceraikan!" (Wisnu Aditama)
"Aku sudah melahirkan anakmu dengan selamat dan aku akan meninggalkan kehidupan kalian. Tapi kenapa kamu memberikan aku benih kedua dalam rahimku?" (Ayana Pratistha)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merahasiakan sesuatu
Malam pun tiba, Anna tiba di rumahnya sekitar pukul 7 malam. Sedangkan Wisnu, pria itu masih belum kembali dari kantor. Wanita itu membersikan dirinya lalu melihat kondisi sang adik.
"Bagaimana keadaanmu, Ay? Kamu baik-baik saja, kan?" tanya sang kakak yang saat itu datang ke kamar Aya, lalu wanita itu duduk di samping sang adik.
"Mbak Anna, Mbak sudah pulang? A- Aya minta maaf, Mbak!" ucap Aya yang merasa takut jika Anna marah kepadanya.
"Sudahlah, tidak apa-apa, yang penting sekarang kamu istirahat saja. Besok-besok kalau sudah sembuh, biar Mas Wisnu yang mengantar dan menjemputmu kuliah. Mbak tidak mau terjadi apa-apa lagi denganmu, Ay!" Mendengar ucapan Anna, tentu saja Aya merasa tidak enak.
"Tapi, Mbak. Mas Wisnu tidak perlulah antar jemput aku. Aku bisa pergi sendiri ke kampus. Sebelum Mas Wisnu menikah dengan Mbak pun, aku udah terbiasa kan pergi sendiri. Jadi, ngga usah berlebihan lah, Mbak. Apalagi Mas Wisnu suami Mbak, nggak enak dilihat tetangga. Masa kakak ipar selalu nganterin adik iparnya setiap hari. Nanti jadi fitnah, Mbak!" balas Aya yang berusaha untuk terus menolak permintaan Anna.
"Sudahlah, Ay! Mbak tidak apa-apa. Justru, Mbak lebih percaya jika Mas Wisnu yang nganterin kamu. Lagipula, Mas Wisnu tidak akan menolak permintaan Mbak. Dia pasti nurut kok!" ucap Anna meyakinkan adiknya.
Tentu saja Aya tidak habis pikir. Bagaimana bisa sang kakak begitu percaya jika suaminya dekat dengan adiknya. Usaha Aya untuk menjauhi Wisnu mungkin semakin terkikis oleh permintaan Anna yang semakin mendekatkan mereka.
"Pekerjaan Mas Wisnu bisa terganggu, Mbak. Aya nggak mau nanti merepotkan dia!"
"Ssssttt! Tidak usah kamu pikirkan itu. Itu tidak terlalu penting. Kalaupun dia dipecat, tidak akan menjadi masalah, bukannya gaji Mbak sudah sangat mencukupi kebutuhan kita selama ini," ucap Anna yang seolah-olah wanita itu tidak peduli dengan pekerjaan suaminya.
"Kenapa Mbak Anna bicara seperti itu! Mas Wisnu suami Mbak. Tentunya sudah menjadi kewajibannya untuk bekerja mencari nafkah!" ucap Aya yang justru ditanggapi dengan tawa oleh Anna.
"Iya, dia memang suamiku. Tapi aku tidak butuh uangnya, Mbak masih bisa mencari uang sendiri tanpa dia harus bekerja. Sudahlah, Aya. Kamu tidak perlu pikirkan hal itu lagi. Ini urusanku dengan Mas Wisnu!" Dengan santainya, Anna terlihat seperti tidak menghormati suaminya.
"Kenapa Mbak Anna ngomong gitu sih, Mbak udah nggak cinta sama Mas Wisnu? Kalian baru saja menikah loh! Bukankah kalian saling mencintai?" sahut Aya yang merasa jika Anna tidak seperti dulu sebelum menikah dengan Wisnu.
Tiba-tiba Anna mendadak berubah ekspresi, wajahnya yang semula ceria berubah menjadi dingin, seolah ada sesuatu yang ingin ia ungkapkan kepada adiknya, namun ia tidak bisa mengatakannya.
"Aya, kamu masih belum mengerti masalah ini. Ah sudahlah, lupakan! Kamu istirahat saja, sepertinya Mas Wisnu sudah pulang. Aku akan menemuinya!" ucap Anna sebelum wanita itu keluar dari kamar adiknya, karena ia mendengar suara mobil suaminya yang baru saja tiba di rumah.
Aya mengernyitkan dahinya sambil memperhatikan sang kakak yang pergi dari kamarnya, ia masih penasaran dengan apa yang sedang disembunyikan oleh sang kakak. "Aku rasa, Mbak Anna sedang merahasiakan sesuatu. Tapi apa?!" batin Aya yang tiba-tiba merasa jika ada konflik tersembunyi dari pernikahan sang kakak dan Wisnu.
Anna keluar dari kamar adiknya sembari menghela napas. Wanita itu sudah mendengar suara deru mobil Wisnu yang sudah sampai di halaman rumah. Namun sebelumnya, Anna terlihat mengepalkan kedua tangannya, sangat berbeda dengan pagi tadi saat dirinya masih mesra kepada Wisnu.
"Mas Wisnu, dulu aku memang sangat mencintaimu. Tapi setelah aku tahu semuanya, rasa cinta itu sudah pergi. Sekarang, kamu yang harus membayar semuanya!" gumam Anna sembari tersenyum smirk.
BERSAMBUNG
sedangkan Anna pacaran sama boy. seperti'a boy iri sama Wisnu....
sedangkan bima Uda punya tambatan hati lain
begitu ya alur'a....