NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:63.4k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25-Rencana Rani dan Siska

Saat memasuki ke dalam kamar Siska tercengang karena semua barang-barangnya sudah tercecer di lantai. Ia pun bergegas masuk dan membuka tempat rahasia yang hanya ia yang tahu. Siska mengucap syukur karena tak ada satupun yang hilang. Namun, ia begitu curiga karena Arka bisa membeli makanan padahal ia sudah mentransfer semua uang Arka ke rekeningnya.

Siska pun memutuskan untuk mengirim pesan kepada Rani.

[Mbak, kamu nggak heran lihat mereka bisa beli makanan? Padahalkan semua uang yang Mas Arka miliki sudah aku transfer semuanya Mbak.]

Pesan yang dikirim Siska sudah centang dua biru, terlihat Rani sedang mengetik.

[Mereka mencuri emasku, mungkin Mas Arka membuka kamarku dengan kunci cadangan.]

“Memang nggak punya perasaan!”

[Mbak tenang saja aku tak akan tinggal diam.]

Siska baru saja ingin mengetik balasan pesan Rani. Tapi dari arah pintu kamar terdengar suara Bu Sandra yang menyindirnya.

“Mau ngapain kau di sana Siska? Cepat keluar! Enak aja mau tidur di rumahku,” ketus mertuaku yang ajaib.

“Loh memang kenapa Ma? Siska istrinya Mas Arka loh.”

“Dihh nggak sudi! Sana tidur di dapur dan cepat bereskan barang-barangmu.”

Siska berdecak kesal angan-angan ingin meluruskan pinggang yang terasa remuk ini malahan di suruh tidur di dapur. Nasib… nasib.

“Ada apa Ma?” tanya Rani yang kebetulan lewat.

“Mama nggak sudi Siska tidur di kamar ini, lebih baik dia tidur di dapur itu lebih cocok.”

“Oh. Ya sudah Sis kau tidur di kamar aku saja, tidak baik orang yang baru saja keguguran tidur di tempat seperti itu. Lekas bereskan barang-barangmu,” ujar Rani.

Perkataan Rani mampu membuat Bu Sandra tercengang tapi ia tak berpikir yang aneh mungkin saja Rani kasihan dengan keadaan Siska.

“Baik, terimakasih banyak Mbak,” jawab Siska yang terkesan khawatir.

Bu Sandra tersenyum mengejek melihat kekhawatiran Siska. Ia pun tak peduli sedikitpun dengan keadaan Siska. Malahan ia bersyukur karena Siska tak lagi mengandung benih Arka.

Setelah mengatakan itu Bu Sandra berlalu pergi dengan dagu yang diangkat tinggi. Rani dan Siska yang melihatnya hanya menggelengkan kepala saja. Siska membereskan semua barang-barangnya dan Rani pun melangkah ke arah dapur untuk mengambil minum.

Rani tak sedikitpun menoleh menatap Arka yang melihatnya seperti itu. Rani memang sengaja membuat Arka galau karena melihat perubahannya. Terbukti sekarang Arka menatap Rani dengan mata yang sayu.

Arka mengikuti langkah Rani ke dapur, saat Rani menuangkan air ke dalam gelas Arka memeluknya dari belakang dan membuat sekujur tubuh Rani merinding.

Ditepisnya tangan Arka yang melingkar di perutnya dengan keras hingga membuat Arka terhenyak karena kaget.

“Apa-apaan sih Mas! Main peluk aja, najis tau,” bentak Rani dengan cepat mengusap tubuhnya.

Arka yang melihat Rani menolaknya menatap tak suka.

“Kok kamu nggak mau di peluk sih Dek? Bukannya kamu suka dipeluk sama, Mas?”

“Dulu bukan sekarang! Dan ingat awas saja kau peluk aku lagi Mas!” ketus Rani.

Ia pun berlalu pergi dari hadapan. Arka yang menatapnya penuh luka, ia begitu merindukan saat-saat berdua dengan Rani. Perasaan hilang menghampirinya, Arka pikir memiliki dua istri membuat ia bahagia nyatanya tidak terlihat ia tak memiliki uang lagi.

Arka terduduk diam kursi makan sambil menopang dagu. Bu Sandra yang baru saja keluar dari kamar mandi menatap Arka dengan bingung.

“Kamu kenapa kok kayak bingung gitu?”

Arka menoleh dan menatap sang Ibu, terdengar helaan nafas panjang.

“Arka cuman binggung aja Ma kok sikap Rani berubah gitu ya.”

“Huu, baru sadar kamu? Kemana aja selama ini? Ngurusin pernikahan sama perempuan sundal itu,” ketus sang Mama.

“Lebih baik kamu ceraikan saja sih Siska dari pada Rani tahu akhirnya,” ujar Bu Sandra berlalu pergi tanpa mendengar jawaban dari Arka.

Arka terdiam sambil menatap jauh, yang diucapkan oleh Mamanya memang ada benarnya.

“Tapi nanti saja tunggu keadaan Siska jauh lebih baik,” gumam Arka berlalu pergi.

Arka tampak bosan terus menerus berada di rumah tak seperti kemarin-kemarin ia selalu duduk nongkrong bersama teman-temannya. Sekarang boro-boro ingin menongkrong beli makan saja susah.

“Andai Rani tak di PHK, tidak mungkin hidupku seperti ini,” lirih Arka sambil memejamkan mata di depan TV.

***

Siska menatap kesal ke arah Bu Sandra yang sudah berlalu pergi dari kamarnya. Beruntung saja Rani mau menampungnya malam ini, kalau tidak mungkin saja ia akan tidur di dapur dengan mengenaskan.

Tok…

Tok…

Tok…

Aku ketuk pintu kamar Mbak Rani, ada rasa sukan saat mengingat bahwa akulah yang merusak rumah tangganya.

Ceklek…

Bunyi pintu dibuka. Tampak Rani yang hanya memakai daster saja dan menyuruh Siska untuk masuk ke dalam kamar.

Aku pun hanya duduk di kursi rias Mbak Rani, ingin sekali merebahkan tubuh lelahku ni. Tapi aku sungkan. Mbak Rani menatap ku yang hanya duduk di kursi saja.

“Loh kok duduk di sana? Rebahan saja Sis nggak usah sungkan kok,” ujarnya tersenyum.

Aku terhenyak mendengar ucapan Mbak Rani. Sudut mataku kembali berair tak menyangka. Aku pun mendekat dan duduk di ranjang Mbak Rani.

“Udah nggak usah sungkan tiduran saja pasti lelah apalagi menghadapi manusia ajaib,” ujar Mbak Rani sambil terkekeh.

Aku pun tersenyum dan merebahkan tubuhku. Saat tubuh ini direbahkan terasa amat nikmat. Hampir saja mataku tertutup karena mengantuk namun aku urungkan karena ada beberapa misi yang harus aku lakukan.

Aku pun membisikkan rencana yang memang sudah ku susun baik-baik. Mbak Rani pun tersenyum dan mengangguk setuju.

“Mbak setuju Sis, berhubungan hari sudah selesai magrib Mbak pesan dulu makanan agar cepat sampai.”

Aku mengangguk dan tak sabar lagi melancarkan aksiku, aku ingin melihat reaksi mereka seperti apa.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, pesan yang sudah di perjalanan Mbak sudah duduk di ruang tamu sambil menunggu makanan yang di pesan. Terdengar suara dari pintu tampaknya pesan Mbak Rani sudah sampai dan tak lama setelah itu, pintu terbuka dan kami mulai menjalankan aksi.

Setelah selesai Mbak Rani dan juga aku berlalu ke meja makan dengan membawa makanan yang baru saja kami pesan. Keluarga Mas Arka tampak menatap dan mengikuti langkah kami.

Aku pun duduk di meja makan dan bersebelahan dengan Mbak Rani. Kami makan dalam diam, tanpa memperdulikan celotehan adik iparku yang ajaib ini. Setelah kenyang kami pun meninggalkan mereka dan mengintip di meja makan. Tampak mereka menguap karena mengantuk.

“Kok Mama ngantuk ya?”

“Sama Ma. Dina mau tidur, mungkin efek kenyang karena makan tadi,” ujarnya berlalu pergi dan disusul oleh Bu Sandra dan juga Mas Arka.

Cukup lama kami menunggu dan setelah di rasa aman kami pun menjalankan aksi. Cukup lama hingga Mbak Rani, menarik tanganku dan memperlihatkan apa yang kami cari. Kami pun sama-sama tersenyum dan karena rasa kantuk yang berat, akhirnya kami tertidur.

Bersambung...

Next?

1
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
Dian Soedarminto
kok ceritanya muter2 yaa😵‍💫😵‍💫
Dian Soedarminto
Luar biasa
DvaMlny: Terimakasih 🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
sukurin🤣🤣
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Siap kakak, pantau terus kelanjutan ya 🤗
total 1 replies
Yurniati
baru rasa kamu Arka, Rani tidak bodoh lagi,,,,,
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣mampus lu modal dengkul
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Siap kakak🤗
total 1 replies
Yurniati
terus update nya thorr
Ririn Santi
masih khawatir deh klu arka mendatangi Rani di kantornya,sedang cuti Rani udah habis, apa mending Rani pindah kantor cabang aja gitu biar gak ketemu arka lagi thor
DvaMlny: Ikutin terus ya kak🤗
total 1 replies
Ririn Santi
itu emak gak ada tobat tobatnya ya, mgkn kalau dikasi sakit gak bs gerak lg baru bs sadar kali ya
Yenny Binti Kasumal
jangan lagi rani sama arka tapi biar rani menemukaan yg lebih baik dari arka yg kaya dan sayang bertanggung jawab
DvaMlny: Ikutin terus ya kak🤗
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus
DvaMlny: Siap kak🤗
total 1 replies
Yurniati
apa yang sebenarnya di ketahui Arka,,,,,,🤔🤔
Yurniati
semangat terus thorr
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Terimakasih sudah mampir kakak🤗
total 1 replies
arniya
keluarga toxic, matanya masih k ke tutup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!