Story Of Qiao Feng

Qiao feng pun bertingkah manis didepan Yong sheng, agar dia tidak curiga.

"Sebenarnya kamu mau bawa aku kemana? "Tanya Qiao feng.

" Aku akan bawa kamu keliling mengunakan kapal ku yang aku siapkan di dermaga sana"Jawab Yong sheng.

"Pria ini gila, bawa anak orang sembarangan" Suara hati Nu wa.

Qiao feng pun mendengar jawaban Yong sheng dengan berpura-pura tersenyum didepannya.

"Kita akan berkeliling negeri Hua yu selama satu bulan, atau kita tidak perlu lagi kembali kemari karena nanti kakakku itu akan mengambil mu dari ku lagi" Ucap Yong sheng.

Haha

"Apa kamu takut? " Tanya Qiao feng sambil tertawa terbahak-bahak.

"Apa kamu tidak takut? " Tanya Yong sheng.

"Tentu saja, tapi sedikit! " Jawab Qiao feng sambil tersenyum.

"Haha, aku mengerti maksud mu! " Ucap Yong sheng sambil tertawa terbahak-bahak.

"Kalau begitu naiklah, kita akan ke dermaga. Kapal kita sudah lama menunggu disana" Perintah Yong sheng.

"Tunggu sebentar!, kemarikan telingamu" Suruh Qiao feng.

Yong sheng menuruti permintaan Qiao feng, dan berbisik ke telinga Yong sheng.

"Aku mau buang air kecil" Bisik Qiao feng.

"Baik lah, aku mengerti! " Jawab Yong sheng.

"Kalian semua tunggu sini" Perintah Yong sheng pada para penculik.

"Baik! " Jawab mereka bersama-sama.

Akhirnya Qiao feng bisa menghindari pengawasan Yong sheng dan anak buahnya. Dia berjalan kearah semak-semak, dan berpura-pura buang air kecil sebenarnya dia berusaha kabur dari Yong sheng.

Qiao feng pun berlari sambil mengendap-endap, dan setelah sedikit menjauh dari mereka Qiao feng langsung saja masuk kedalam hutan.

Yong sheng yang menunggu Qiao feng yang sangat lama, kemudian dia memeriksa Qiao feng di balik semak-semak itu.

"Qiao feng, cepatlah kami sudah lama menunggumu! " Seru Yong sheng.

Yong sheng yang merasa curiga karena Qiao feng tidak membalas panggilannya, dia lalu memeriksa sendiri keadaan Qiao feng.

Saat diperiksa Qiao feng sudah tidak ada di semak-semak itu, lalu Yong sheng segera menyuruh para penculik tersebut mencari Qiao feng didalam hutan.

"Cari dia segera!, jangan biarkan dia kabur aku mau dia hidup-hidup didepan mata ku" Perintah Yong sheng.

"Baik" Jawab mereka.

"Qiao feng, kamu berani menipu ku" Gumam Yong sheng yang kesal.

Mereka semua mengejar Qiao feng kedalam hutan, sedangkan Ye lu juga berkuda kearah mereka berada.

"Apa aku sudah jauh dari mereka? " Tanya Qiao feng pada dirinya sendiri.

Qiao feng pun berhenti untuk mengambil napas karena kelelahan, dia bersender di pohon besar yang ada disana.

Tiba-tiba saja Qiao feng mendengar suara penculik tersebut, saat dia bersembunyi.

"Cepat cari nona itu!, dia pasti tidak jauh dari sini" Teriak salah satu penculik tersebut.

"Mereka cepat sekali berada disini! " Pikir Nu wa.

Qiao feng pun bersembunyi dibalik pohon tersebut dan berharap agar mereka tidak menemukannya.

Mereka terus berjalan mendekati persembunyian Qiao feng, didalam gelapnya malam Qiao feng cuma bisa berharap agar mata mereka tidak melihat persembunyiannya.

Saat seorang penculik tersebut berjalan mendekati persembunyian Qiao feng, dia terus mendekat dan mendekat.

Sehingga membuat Qiao feng tidak bisa berani bernapas karena takut ketahuan, tiba-tiba saja teman penculik tersebut memanggil penculik yang mendekati persembunyian Qiao feng.

"Kamu kemarilah!, mungkin dia ada disebelah sana" Suruh temannya dengan lantang.

"Baik" Jawab penculik yang berada di dekat persembunyian Qiao feng.

Setelah penculik itu menjauh dari persembunyian, akhirnya Qiao feng bisa bernapas dengan lega.

Qiao feng pun melihat keadaan sekitarnya, saat dia melihat keadaan sudah cukup aman, dia bersiap-siap untuk pergi dari persembunyiannya.

"Sepertinya aku harus segera meninggalkan tempat ini" Ucap Qiao feng dengan suara pelan.

Dan akhirnya Qiao feng pergi dengan mengendap-endap dari sana, agar tidak ketahuan oleh mereka.

Tak beberapa lama Qiao feng keluar dari dalam hutan lebat itu, tapi dari arah sampingnya Yong sheng memanggilnya.

"Qiao feng!" Panggil Yong sheng, dengan keras.

Karena suara Yong sheng tersebut, para penculik itu juga muncul satu persatu dari dalam hutan.

Qiao feng yang melihat situasinya yang tidak menguntungkan bagi nya, maka dia berlari mendekati tepi jurang.

Qiao feng yang berada di tepi jurang tersebut, dia melihat kebawah. Dibawah terdapat air terjun yang deras, dan memiliki aliran arus yang sangat kuat.

"Jika aku jatuh disana, maka tubuhku akan hancur berkeping-keping" Pikir Qiao feng.

Dari belakang Qiao feng, Yong sheng yang melihat Qiao feng berada berdiri di tepi jurang tersebut.

"Kemarilah!, disana bahaya! " Suruh Yong sheng yang cemas, sambil mengulurkan tangannya.

Qiao feng lalu menoleh kearah Yong sheng, dan berjalan kearah belakang. Dia terdiam memikirkan cara untuk keluar dari masalah ini.

"Jika aku kedepan maka ada ba$$#!ng Yong sheng, tapi jika aku kebelakang tubuhku akan hancur" Pikir Qiao feng.

Akhirnya Qiao feng melangkahkan kakinya kearah Yong sheng.

"Benar, kemarilah!. Kamu akan aman" Bujuk Yong sheng.

"Tidak! " Seru Qiao feng. "Lebih baik tubuhku hancur dari pada aku harus bersama dengan orang yang tidak aku cintai" Ucap Qiao feng dengan tegas.

Qiao feng lalu berlari kearah jurang itu dan melompat ke sungai dengan arus yang sangat deras.

"Tidak! " Teriak Yong sheng dengan keras.

Saat Qiao feng melompat ke jurang tersebut, terjadilah gerhana bulan merah.

"Aku mati atau tidak aku serahkan kepada takdir" Suara hati Nu wa.

Dan tak beberapa lama tubuh Qiao feng jatuh ke dalam air sungai itu.

Byuur..

Didalam air Qiao feng melihat tubuh Nu wa yang terbungkus oleh gelembung tipis, dan dia berenang kearah tubuh miliknya itu.

Saat menyentuh gelembung tersebut Nu wa kembali ke tubuhnya.

Lalu dia melihat cahaya diatas air tersebut, dan dia muncul dari dalam air.

Setelah Nu wa melihat sekeliling dia ternyata sudah kembali ke zaman modern, yaitu tempat pertama kali dia jatuh dari dasar air.

Nu wa pun naik keatas, dan melihat sekelilingnya.

"Aku kembali menjadi diriku lagi! " Seru Nu wa sambil melihat tubuhnya.

Dan dia berlari ke rumah kakeknya, setelah mengalami kejadian itu.

Dilain tempat Yong sheng menangis di tepi jurang, dimana tempat Qiao feng terjun dari sana.

Dan tak beberapa lama Ye lu dan pasukannya datang kesana, setelah melihat penculik itu anak buah Ye lu meringkus para penculik tersebut dan Yong sheng dan dibawa kehadapan Ye lu.

Ye lu yang marah dengan kelakuan saudara tirinya itu, berjalan mendekati Yong sheng yang tertunduk dan tidak berani menatap Ye lu.

"Katakan dimana Qiao feng? " Tanya Ye lu yang marah.

Yong sheng hanya terdiam dan terus tertunduk, Ye lu yang benci melihat sikap Yong sheng seperti itu.

Lalu dia memegangi wajahnya dan menegakkan wajahnya kearahnya.

"Sekarang cepat katakan dimana Qiao feng!, kalau tidak mau pedang ku yang bicara memotong kepalamu" Ucap tegas Ye lu yang sedang marah.

"Di.. a sudah terjun dari tebing kak" Jawab Yong sheng dengan suara pelan dengan wajah yang ketakutan.

"Apa yang kau katakan?, tidak mungkin! " Ucap Ye lu.

Dengan wajah yang berubah marah dan kejam, dengan wajah seperti itu dia memutarkan badannya kearah Wu.

Ye lu lalu berjalan kearah Wu, dan mengambil pedang Wu. Wu yang tahu ekspresi temannya yang seperti mau membunuh musuhnya,saat akan menghempaskan pedang tersebut kearah Yong sheng.

Yong sheng hanya bisa pasrah karena perbuatannya yang sudah membuat Qiao feng mengakhiri hidupnya, dia siap kehilangan nyawanya. Dia lalu memejamkan matanya sambil menerima hukuman dari kakaknya.

Tiba-tiba saja Wu mencegah perbuatan Ye lu kepada Yong sheng, dengan menahan tangannya yang memegang pedang milik Wu.

"Hentikan Ye lu!, bagaimana pun juga pangeran ketiga adalah saudara mu" Ucap Wu dengan tegas.

Ye lu lalu melemparkan pedang Wu ke tanah.

"Saudara katamu?, saudara seperti apa melakukan hal seperti itu pada calon istri kakaknya" Ucap Ye lu yang sedang marah besar.

Yong sheng lalu melepaskan dirinya dari pengawal Ye lu, dan menatap tajam pada Ye lu.

"Aku tidak akan melakukan hal seperti itu, jika kakak biarkan Qiao feng menjadi istriku" Ucap Yong sheng dengan berteriak keras.

"Apa yang kamu bilang? " Ucap tegas Ye lu.

"Apa Qiao feng mau menjadi milikmu?, jika dia menginginkan dirimu dia tidak akan menjauh dari mu" Ucap Ye lu dengan tegas.

"Kakak benar!, sampai akhir hayatnya dia tidak mau bersamaku" Ucap Yong sheng dengan tatapan sedih.

Lalu Yong sheng berlutut sambil menangis, dia menyesali perbuatannya pada Qiao feng.

Hiks..

"Kakak, hukum aku! " Minta Yong sheng.

Setelah melihat penyesalan Yong sheng, amarah Ye lu sedikit mereda.

"Biar kaisar yang akan menghukummu" Ucap Ye lu dengan berusaha menahan amarahnya.

Yong sheng lalu terdiam, dan matanya tertuju pada pedang Wu yang tergeletak di tanah.

Ye lu yang saat itu sedang terburu-buru pergi mencari Qiao feng dengan menyisiri sungai, dan tidak tahu apa yang terjadi kepada Yong sheng selanjutnya.

Setelah Ye lu pergi semua penculik tersebut dibawa ke pengadilan dan Yong sheng juga akan dibawa masuk ke istana.

Saat Wu mau mengambil pedangnya tiba-tiba Yong sheng dengan sengaja memotong tangan kirinya, dan itu membuat semua orang yang ada disana terkejut dengan apa yang dilakukan Yong sheng.

Mereka segera menolong Yong sheng, karena mengeluarkan banyak darah dari tangannya.

Ye lu dan beberapa anak buah Ye lu, menelusuri tepi sungai untuk mencari Qiao feng.

Di tempat lain Nu wa, akhirnya siap menghadapi para wartawan dan mengungkap kebenaran yang terjadi disekolahnya dulu, dan kehidupan Nu wa sedikit demi sedikit terbebas dari rumor tersebut.

Dan dia mulai melakukan kegiatan seperti biasa, saat bermain drama aktingnya berkembang dari pada yang dulu.

Dia mulai menikmati popularitas nya kembali, tapi dihatinya ada yang kosong. Dia merindukan orang di negeri Hua yu.

Nu wa pun saat selesai syuting, dia terus memandang langit malam.

"Disini tidak ada bintang, hanya rembulan yang terlihat" Ucap Nu wa yang berada di dalam mobil, sambil melihat ke jendela mobilnya.

"Kakak ini bercanda dikota mana bisa terlihat bintang, semuanya tertutup oleh gedung-gedung tinggi" Ucap Xi, dia adalah asisten pribadi Nu wa.

Saat sampai di apartemen, Nu wa bersiap untuk beristirahat.

Wajah Ye lu muncul di cermin kamarnya, dan itu membuat Nu wa merasa senang.

"Jendral" Panggil Nu wa dengan penuh cinta.

Tiba-tiba saja bayangan itu menghilang, dan itu membuat Nu wa sedih.

"Aku merindukanmu jenderal, aku ingin sekali kembali tapi tidak tahu bagaimana cara nya kembali kesana? " Ucap Nu wa sambil meneteskan air mata nya.

Nu wa pun hanya bisa menangis menahan kerinduannya kepada Ye lu, karena terlalu lelah Nu wa menangis sepanjang malam. Dia akhirnya tertidur, saat dia tertidur dia memimpikan tempat yang penuh dengan mayat berserakan di mana-mana.

Nu wa berjalan diatas mayat prajurit, dia berjalan perlahan-lahan untuk menghindari menginjak mayat itu.

Dan dari kejauhan dia melihat bayangan seseorang berdiri tegak sambil memegang senjata ditangannya, tetapi karena kabur Nu wa jadi tidak jelas melihatnya.

"Siapa dia? " Tanya Nu wa.

Dia lalu berjalan kearah bayangan tersebut, setelah sedikit lebih dekat ternyata pria itu adalah Ye lu.

Dia berdiri sambil memegang tombak ditangannya, dengan wajah berantakan dan darah di mana-mana ditubuhnya.

Dengan wajah yang penuh amarah menatap kearah Nu wa, Nu wa pun senang dan sedih melihat keadaannya seperti itu.

"Ye lu" Teriak Nu wa dengan kencang sambil menangis.

Lalu dia terbangun dari mimpinya, sambil matanya penuh air mata.

"Aku harus kembali!, bagaimana pun caranya aku harus kembali? " Ucap Nu wa.

Nu wa dengan tergesa-gesa berjalan keluar dari apartemennya.