Ellena Aldara, wanita cantik yang memiliki keluarga sederhana yang harmonis. Sayangnya keharmonisan itu sirna karena Ellena sudah ditinggal pergi keluarganya untuk selama lamanya.
Entah perjanjian apa yang sudah disiapkan dari keluarganya, dihari terakhir duka Ellena entah itu kesialan atau keberuntungan yang ia rasa, terpaksa Ellena harus menerima nasib barunya bersama keluarga Mahendra.
"Mungkin takdir cintaku sudah diatur akan sebahagia ini hahaha" gumam Ellena percaya diri.
"Ingat!! Ini hanya perjanjian, jika semua selesai kita juga harus selesai" Ucap Ziko dingin.
Memang, takdir tidak ada yang tau jika kita tidak menggalinya, kita tidak akan menemukan atau bahkan merasakan mulainya takdir indah ataupun takdir buruk kita.
"Bahkan dikehidupan selanjutnya, aku akan tetap menikahimu, Ellena" Ucap Ziko mesra, sembari menatap lembut mata istri tercintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skheizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalan Bersama
Beberapa bulan berlalu.
Kini kandungan Ellena sudah genap lima bulan. Walaupun kandungannya semakin bertambah, tapi Ellena tidak pernah lelah untuk mengurus toko rotinya.
Ziko sendiri tetap sibuk dengan urusan perusahaannya yang memang terus berkembang dan bahkan perlahan Ziko mulai menanam saham dibeberapa tempat. Walau perusahaannya belum sepenuhnya menjadi miliknya, namun Ziko terus berusaha untuk mengumpulkan hartanya.
"Apa hari ini kamu kerja?" Tanya Ellena kepada Ziko.
"Tidak. Apa kau mau jalan jalan?" Tanya Ziko tiba tiba membuat Ellena merasa senang sekaligus tidak percaya dengan ucapan suaminya itu.
"Mau sekali" Jawab Ellena antusias.
"Kalau begitu bersiaplah, aku akan menunggu dibawah" Ucap Ziko yang langsung beranjak menuju ruang tamu.
Tanpa pikir panjang Ellena segera memilih beberapa pakaian yang akan ia kenakan, kali ini Ellena sangat ingin tampil dengan sempurna. Kapan lagi coba dia bisa menikmati waktu bersama Ziko.
Dengan gaun pendek berwarna biru dengan putih itu Ellena terlihat begitu cantik, polesan tipis diwajahnya yang menambah aura cantiknya itu seakan membuat Ellena sendiri tersentuh dengan parasnya.
Perlahan ia berjalan menyusuri tangga untuk turun menghampiri suaminya. Ziko yang mendengar langkah kaki dari tangga segera menoleh dan melihat Ellena yang hari ini begitu cantik dan elegan. Beberapa detik Ziko sempat tertegun dengan paras istrinya itu. Kenapa baru sadar kalau dia selama ini memiliki istri yang begitu cantik.
"Aku sudah siap" Ucap Ellena membuyarkan lamunan Ziko.
Ziko pun menuntun Ellena menuju mobil kesayangannya. Tak lama Ziko segera melajukan mobilnya.
"Mau pergi kemana?" Tanya Ziko.
"Bagaimana kalau kita belanja keperluan anak kita?" Ucap Ellena.
"Boleh" Jawab Ziko singkat.
Beberapa hari sebelumnya mereka sudah sering mengecek kelamin anaknya dan ternyata mereka akan memiliki anak laki laki yang membuat Ziko begitu senang mengetahuinya termasuk keluarga Ziko sendiri.
Kurang lebih 30 menit mereka mengendarai mobil, akhirnya mereka sampai di toko peralatan bayi. Saat masuk kedalam ternyata begitu banyak barang barang serta pakaian bayi yang begitu lucu membuat Ellena tak sabar.
Setelah membeli beberapa barang yang mereka inginkan, mereka kembali lagi ke mobil.
"Apa kamu mau berkunjung ke toko kue ku?" Tanya Ellena tiba tiba.
"Mmmm... Boleh" Jawab Ziko sedikit memikirkan tawaran Ellena.
...****************...
Kriiingggg....
"Selamat datang di toko kue kami"
Seperti biasa sambutan yang akan pelanggan dengan dari toko milik Ellena.
"Ellena?" Ucap Kevin dengan raut wajah sedikit terkejut saat melihat pria tampan disamping Ellena.
"Hi Kevin" Sapa Ellena.
"Kak Ellena, akhirnya kakak datang juga" Ucap Clara lega.
"Kenapa Clara? Apa ada masalah?" Tanya Ellena sembari melangkah menghampiri Clara.
"Aku sedikit kesulitan jika bekerja berdua saja dengan kak Kevin" Cibir Clara sembari melirik Kevin yang masih tak percaya jika Ziko akan datang bersama Ellena.
"Bukannya kamu suka sama Kevin ya" Ejek Ellena sembari mencolek hidung mungil milik Clara.
"A-apa? A-aku suka dengan kak Kevin. Amit amitt!!" Tegas Clara.
"Heee... Siapa juga yang suka dengan bocah tengil sepertimu" Ketus Kevin membuat Clara terasa terpental mendengarnya.
"Oiya kak El. Ini suami kakak ya" Tanya Clara sedikit takut.
"Iya, ini suami kakak" Jawab Ellena singkat.
"Kamu mau kue apa?" Tanya Ellena kepada Ziko.
"Terserah saja, aku akan duduk disana" Jawab Ziko singkat yang langsung pergi menuju kursi pelanggan.
Ellena pun memesankan beberapa kue serta minuman , setelahnya Ellena bergegas menyusul suaminya.
"Kak Kevin, apa muka suami kak Ellena selalu seperti itu?" Tanya Clara yang memang dasarnya tukang kepo ini.
"Seperti itu bagaimana?" Tanya Kevin yang ikut Ckara mengintip Ziko.
"Muka muka tidak baik. Memangnya muka begitu mencerminkan suami yang sayang dengan istrinya" Cibir Clara yang tak sadar jika Kevin sudah berada di belakangnya sambil mengintip.
"Aku juga tidak tau, lagian ngapain anak kecil kayak kamu ikut campur" Ucap Kevin sembari menarik pergelangan tangan Clara agar tidak mengintip lagi.
"Iiiii ..... Kakak ikut ngintip ya hahahaha" Ejek Clara.
"Udah, lebih baik kamu antar kue sana!" Perintah Kevin kepada Clara
