Sistem KU

Dalam semalam , alex memeiliki 10.000 hektar tanah persawahan dalam genggamannya , kurasa itu cukup untuknya saat ini, namun hal yang tidak ketahui olehnya adalah bahwa sistem memberitahunya notifikasi yang gila sekali .

Dia baru saja bangun pagi di kasurnya.

tubuhnya bahkan belum sadar semua ia melamun di pinggir ranjang, dan beberapa organ tubuh dan otot sedang berusaha bangun juga .

namun kemudian

{selamat anda menghabiskan 1 juta poin dalam 1 hari , anda memperoleh title OKB orang kaya baru, hadiah total 10 juta point didapatkan , juga kini anda memiliki batas penyimpanan points 1 miliar point sekali lagi selamat}.

'arghh kepalaku, setidaknya biarkan aku sadar dulu sistem bodoh'

{maaf tuan bodoh}.

'njir ngebales dong'.

ia sebenarnya akan bereaksi akan hal tersebut , namun karena dia baru saja bangun tidur , sepertinya itu akan membuat ototnya kaget dan pikirannya pusing, jadi ia hanya mengangguk saja , sembari berjalan menuju kamar mandi.

Tapi sepertinya ia juga tidak dapat mandi dengan tenang , karena , ponselnya berbunyi selagi ia tengah diselimuti sabun dan sampo di sekujur tubuhnya.

"ampunn!!! apa orang pikir gua gak punya kehidupan , hah "

nuuud nuuddd

suara getaran ponsel di wastafel mewah dan bersih .

"iya iya astaga....Apa?" nada kesalnya membuka ponsel tersebut.

- "Beb .... mengapa marah \, kamu gak suka aku telepon".

'oh sial'

"nggak nggak sayang , maaf ya , hanya saja aku baru bangun tidur , dan seluruh tubuhku dipenuhi sabun".

- "kamu bohong \, kamu pasti lagi sama cewek lain kan \, saat aku di jakarta karantina".

'yup ending yang dapat di prediksi'.

karena alex tidak bisa berargumen dengan natalia yang pasti ia akan kalah pada akhirnya , alex dengan spontan memotret seluruh tubuhnya yang dipenuhi sabun dan shampo.

'kirim '.

- "..... bhahahaha sayang \, maaf ya aku jadi curiga sama kau \, hahahaha wajah kamu lucu banget \, sekali lagi maafin aku ya \, nanti aja kita bicara saat kamu sudah selesai mandinya hahahaha"

'ini berhasil '.

entah mengapa ia merasa jika setiap ia bangun , ada saja hal yang membuatnya ingin marah dan berteriak, kadang ia tengah enak tidur , ibunya membangunkan untuk hal sepele, bahkan ada satu hari ia terbangun dengan suara musik dangdut yang luar biasa besar , yang dinyalakan oleh bapaknya di pagi pagi.

'apapun itu , aku hanya bisa bersyukur karena masih bangun di kehidupan ini'.

----------------------

Setelah beberapa jam menghabiskan obrolan dari natalia yang sangat manja , dan menceritakan situasi di jakarta yang kalau tidak berhenti bisa 1 harian penuh tidak berhenti, Alex sudah pergi menuju ke rumah pak toha yang menurut info dari andre , ayahnya itu sudah selesai membuat surat kepemilikan atas nama ayah dan ibunya semua 10.000 hektar tersebut hanya dalam 1 hari.

'dia benar benar gila duit , pantas andre membencinya ' alex yang membawa tas kotak cukup besar di sampingnya , yang isinya adalah puluhan , atau bahkan ratusan cek yang sudah disiapkan oleh Aji yang selalu dapat alex andalkan disituasi apapun.

sesampainya di sana , di pagi pukul 9 . orang orang tengah santai karena ini hari minggu.

"Alexx bagaimana kabarmu hari ini" pak toha menyambut seperti biasanya , namun kini dia ditemani oleh si ibu yang.

  "baik pak baik, bu . eh pak toha apa anda baik ".

"ya sa saya baik".

"aku tahu semangat anda terlihat namun aku bisa melihat kantung mata anda memiliki kantung mata pak" kaget alex sembari berjalan menuju sofa di depan rumah tradisional dengan pohon jambu di depan rumahnya itu.

"wah kue betawi ini ya bu" alex melihat kue diatas meja .

"eh nak alex tahu saja , iya silahkan dimakan".

Alex meletakkan tas yang ia bawa , dan mulai memakan makanan tradisional yang sepertinya baru saja dibuat itu dengan lahapnya , Ada tiga hal yang disukai oleh alex, pertama uang dan kedua makanan serta yang terakhir kebebasan.

  Dan dia sangat menyukai makanan lokal lebih dari siapapun , maksudku benar benar suka, bahkan satu bulan lalu , ia membeli sebuah toko kue bangkrut yang akan tutup , hanya karena alasan kue mereka enak , ia bahkan tidak segan menggelontorkan puluhan juta untuk itu.

andre tahu sikap sahabatnya itu , hanya duduk dengan menyalakan rokok . "emm-" pak toha akan menganggunya makan, tiba tiba si andre memperlihatkan gestur untuk tidak menganggunya . karena ia tahu apa yang terjadi ketika ada orang yang mengganggu nya ketika makan .

"tunggu ayah" bisik andre.

beberapa menit kemudian

"astaga dre , ibumu seharusnya jadi koki , kue buatanya terasa original sekali, maaf ya pak toha , saya suka kue tradisional soalnya.

"oh gak masalah alex , sama sekali tidak masalah".

Mengambil tas di sampingnya yang ukuranya sama seperti tas untuk laptop, dengan warna hitam .

tanpa berbicara lagi alex memberikan tas tersebut pada toha yang segera menangkapnya.

"apa ini nak alex".

"oh itu semua cek dari orang dan ".

 alex memberikan cek yang ia pisahkan sendiri dari ribuan cek yang ada.

"dan ini cek yang bisa kuberikan untukmu pak toha "

alex memberikan satu cek sederhana .

yang bertuliskan 1 miliar rupiah dari Alex.

"sa sa sa satu miliara-" baru saja membaca cek tersebut , pak toha yang melihat banyaknya nol terjatuh dari kursinya karena pingsan akan apa yang dia lihat di depan matanya.

andre dan alex yang panik melihat reaksi dari pak toha segera membawanya masuk kedalam rumah.

"astaga ayah , sadar ".

"bu berikan minyak kayu putih" panik keluarga itu .

'astaga' alex melihat kepanikan mereka yang mirip seperti keluarga kecilnya , mereka benar benar kacau , untuk kemudian seorang wanita keluar dari kamarnya , dia adalah kakak dari andre yang tengah mendengarkan lagu. dia melihat ayahnya pingsan , malahan ikut panik.

singkat waktu , pak toha sadar di ruang tamu di dalam rumah itu , dia masih tidak percaya ini adalah kenyataan.

kemudian pak toha mulai kembali normal , walaupun masih terlihat lemas dengan apa yang ia lihat .

"sebenarnya apa yang terjadi sih yah?,"

"iya ayah"

keluarga itu bertanya pada pak toha yang masih lemas , alex sedang diluar menerima panggilan dari rekanan bisnisnya .

lalu, dia mengangkat cek yang tidak pernah ia lepaskan itu dari tangannya.  "huh cek dari alex?"

"cek?"

mereka semua melihat dengan seksama isi dari cek tersebut .

"cek dari Alex, dengan satu miliar"

................................................

.........................................

..........................

"eh?"

mereka melihat satu sama lain dengan wajah bingung.

"SATU MILIAR!" serentak ketiga orang itu kaget dengan isi cek tersebut , bahkan mereka hampir pingsan di dalam rumah tersebut.

sementara alex sedang asik menelepon dengan seorang rekanan bisnisnya , ia tidak sadar , membuat satu keluarga hampir gila karena ulahnya.

alex menutup teleponnya dan kembali masuk .

dan melihat satu keluarga lemas dan hampir pingsan karena ulahnya .

dia hanya bisa menggarukkan rambutnya melihat itu.

\========================================

ini minggu yang cerah , dan sudah akan makan siang , alex sempat sempatnya untuk membeli kartu nomor ponsel baru di pinggir jalan , karena ia tahu nomor yang ia miliki saat ini terlalu banyak orang yang akan mengubunginya .

dia memakai hoodie abu abu dengan celana jeans dan sepatu Nike Retro merah .

perusahaan masih berjalan, Namun dia tidak perlu terlibat akan kegiatan , karena dia adalah bosnya , toh juga ada ceo yang akan mengurus semua pekerjaannya . (Aji : Bos bangsat).

sesampainya dirumah alex dengan senang membawa sertifikat kepemilikan tanah persawahan yang sudah dijadikan satu sertifikat oleh pak toha.

"ibu bapak, boleh kita bicara sebentar" alex pada orang tuanya yang tengah mengobrol dengan tetangga di depan rumah mereka .

Melihat itu , mereka masuk , entah mengapa mereka berdua seperti merasakan energi yang berbeda dan perasaan aneh saat mengikuti alex dari belakang , Dia membawa kedua orangtuanya ke gazebo di taman Rumah . maya mereka menatap satu sama lain . sama sama bertanya dengan apa yang akan terjadi selanjutnya .

"hehe duduk duduk pak bu" alex menyilangkan kakinya untuk duduk di gazebo itu .

"apa sih lex tiba tiba" si bapak yang sudah mencium bau bau tidak enak .

"stttt tutup mata pak bu ".

"huh?"

"ayolah pak bu"

"iya iya"

setelah kedua orang  tua itu menutup matanya , alex mengeluarkan kertasnya dari dalam hoodie oversize nya.

dan segera meletakkannya di kedua tangan orang tuanya yang masing masing memegang dengan tangan berbeda.

"Buka sekarang"

Mata mereka perlahan membuka , dan memperlihatkan setifikat yang alex bawa , walaupun awalnya mereka mengira alex akan mengerjai mereka , perlahan namun pasti si bapak mulai membacanya dengan perlahan , sementara si ibu melihat alex , untuk kemudian , melihat ke si bapak .

'apa sih alex.... oh ya kenapa sekarang terasa hanya aku yang memegang kertas ini dimana bapak ?..... eh'

Yang sudah terkapar di sisinya .