NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat / Gadis Amnesia / Tamat
Popularitas:660.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

*Sedang dalam tahap revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bebas

James Howarts juga memeluk putrinya tak kalah erat. Demi apapun! Dia sangat merindukan putri semata wayangnya yang telah pergi meninggalkan rumah selama empat tahun.

Dalam empat tahun terakhir, hidupnya terasa hampa. Dalam empat tahun, dia menyesali keputusannya yang langsung memutuskan hubungan dengan putrinya dalam keadaan emosi.

Andai saja dirinya selalu ada untuk putrinya, mungkin putrinya tak akan terluka hingga sedalam ini karena laki-laki berengsek seperti Edward.

"Jangan menangis!" ucap James yang susah payah menahan sesak didalam dadanya.

Dia ingin sekali menangis. Namun, dia tahu bahwa sumber kekuatan putrinya saat ini hanya dirinya.

Dia harus kuat agar putrinya juga kuat.

"Papa sudah di sini. Mulai sekarang, Papa janji akan selalu ada untuk kamu."

"Hiks... Nana rindu Papa."

"Papa juga, Sayang!"

Satu bagian yang sempat kosong didalam hati Nana kini terisi kembali. Kehampaan yang sempat dia rasakan kini perlahan menghilang.

Ternyata, Nana tak butuh apa-apa untuk membuat dirinya kembali merasa hidup. Dia hanya butuh Ayahnya. Cinta pertama dalam hidupnya.

"Hari ini, jadwal sidang terakhir perceraian kalian, kan?" tanya James setelah Nana terlihat mulai tenang.

"Iya," angguk Nana. "Papa mau temani Nana ke sana?"

"Tentu saja," jawab James. "Mau berangkat sekarang?"

Nana tersenyum. Dia memeluk lengan sang Ayah dengan erat.

*

*

*

"Nana!" teriak Edward saat melihat sosok perempuan yang sebentar lagi akan benar-benar menjadi mantan istrinya itu akhirnya datang juga ke persidangan.

Nana reflek menoleh. Kacamata hitam yang membingkai wajahnya ia lepas dengan gayanya yang anggun.

"Na, apa kabar?" tanya Edward yang berlari mendekat.

Dibelakangnya, ada Silva yang ikut menyusul dengan ekspresi cemberut. Dia tak senang melihat keberadaan Nana.

Apalagi, calon mantan istri Edward tersebut terlihat semakin cantik dan modis. Semua yang melekat pada tubuhnya adalah barang-barang mewah dari merk terkenal dunia.

"Baik," jawab Nana dengan senyuman. "Tuan Edward sendiri, apa kabar?" Ia balik bertanya. Sekadar basa-basi saja sebenarnya.

"Aku juga baik," jawab Edward dengan nada lirih, sarat akan kerinduan.

"Bagaimana dengan kandungan Silva? Apa bayinya sehat-sehat saja?"

Degh!

Baik Edward maupun Silva sama-sama terkejut dengan pertanyaan itu. Terutama, Silva. Dia tak menyangka jika Nana akan berani mengungkit soal kehamilannya didepan Edward.

"Ka-kamu tahu soal kehamilan Silva?" tanya Edward dengan gugup.

Dia memang berencana untuk melepaskan Nana saat ini. Namun, itu tidaklah bersifat permanen.

Setelah, Edward bertanggungjawab pada status bayi yang dikandung Silva nantinya, Edward berencana untuk menceraikan Silva dan kembali kepada Nana.

Jika nantinya bayi itu lahir dan terbukti sebagai anak kandungnya, Edward ingin supaya bayi yang dilahirkan Silva menjadi anaknya dan juga Nana. Hanya Nana yang ingin ia jadikan ibu untuk anak-anaknya.

"Tentu saja aku tahu," jawabnya sambil tersenyum lebar.

Tatapan Nana tertuju ke arah Silva yang tampak kelabakan. Dia terlihat sangat gugup ketika Edward turut memandanginya dengan tatapan penuh tanya.

"Kamu tahu darimana, Na?" tanya Edward.

"Dari..."

"Ed, perutku tiba-tiba sakit," pekik Silva yang sengaja memotong pembicaraan Nana.

Edward tak boleh tahu jika dia adalah dalang dibalik semuanya. Silva sengaja memamerkan kehamilannya pada Nana hanya demi mengejek perempuan itu sekaligus membuat Nana semakin mantap menceraikan Edward.

"Nah, kan? Sudah kubilang saat di rumah tadi kalau kamu nggak perlu ikut kemari, Silva!" gerutu Edward kesal.

"Maaf, Ed!" ringis Silva sambil memegangi perutnya.

Nana yang melihat drama murahan dihadapannya hanya menggeleng prihatin. Wajar, jika Edward terpikat penuh pada Silva. Lelaki itu memang gampang sekali ditipu.

"Na, mau kemana?" tanya Edward ketika Nana malah pergi dari hadapannya dan Silva tanpa mengatakan apapun.

"Masuk ke ruang sidang," jawab Nana.

"Aku masih mau bicara."

"Nanti saja. Urus saja kekasih Tuan Edward terlebih dulu!"

Dengan langkah pasti, Nana berlalu dari hadapan kedua orang itu. Hal yang dia tunggu saat ini hanyalah pengesahan dirinya secara resmi sebagai seorang janda yang terhormat.

"Apa kamu akan meminta harta gono-gini sama Edward?" tanya Silva ketika Nana ke toilet dan ternyata perempuan licik itu juga mengikutinya.

"Memangnya, kenapa? Bukannya, itu memang hakku?" tanya Nana sambil mencuci tangan di wastafel.

"Cih! Tidak tahu malu!" ujar Silva sambil berdecih sinis. "Seharusnya, kamu pergi saja tanpa perlu membawa apapun, Na! Uang yang dihasilkan Edward selama ini adalah hasil kerja kerasnya sendiri. Kamu sama sekali nggak punya andil dalam harta Edward sedikit pun." Silva tersenyum sinis kemudian mendekat ke arah Nana.

"Jadi, kalau kamu masih punya sedikit harga diri, pergilah tanpa mengambil apapun! Manusia itu kadang-kadang harus tahu diri, Nana!" lanjut Silva.

"Oke," angguk Nana tak acuh. "Aku nggak akan minta harta gono-gini, kok."

Mendengar jawaban Nana, Silva langsung tersenyum senang.

"Bagus," angguk Silva. "Harta Edward memang hanya untuk aku dan anakku!" pungkasnya sebelum pergi meninggalkan Nana sendirian didalam toilet.

Usai sidang putusan selesai, kini status Nana dan Edward benar-benar sudah resmi berpisah. Tak ada pembagian harta gono-gini karena Nana memang tidak menginginkannya.

Meski begitu, Nana tetap menuntut supaya barang-barang pribadinya , termasuk yang dibeli dengan uang Edward pun, harus dia bawa pergi. Sementara, harta yang lain, dia tak peduli. Dia hanya akan mengambil yang memang sudah menjadi haknya.

"Bagus, memang seharusnya seperti itu," gumam Silva seraya tersenyum puas di kursinya.

Dia teramat bahagia kala mendengar keputusan hakim. Namun, saat mendengar bait selanjutnya dari perkataan pria berambut putih didepan sana, napas Silva langsung mendadak sesak.

"Apa? Edward harus mengembalikan uang yang dipinjamkan oleh Papanya Nana?" pekik Silva tanpa sadar. "3,5 triliun?"

Wajah perempuan itu seketika nampak pias. Dia benar-benar tak percaya bahwa Edward akan dituntut mengembalikan uang sebanyak itu dalam waktu singkat.

"Edward!" panggil James setelah sidang benar-benar berakhir.

"Papa?" lirih Edward dengan tatapan yang tak berani menatap mata mantan Papa mertuanya.

"Jangan lupa, berikan semua keuntungan dari investasi 3,5 triliun milik Nana yang selama ini sudah kamu kuasai, Edward! Dan, jangan lupa pula pada perjanjian kita empat tahun yang lalu! Nana, punya saham sebesar 10 persen di perusahaanmu! Berikan saham itu pada Nana, berikut keuntungannya yang mungkin selama ini tidak pernah dia ketahui!"

Edward memejamkan matanya. Tangannya mengepal erat dikedua sisi tubuh.

Uang yang diminta oleh Ayah mertuanya, bukanlah uang yang sedikit. Dan, Edward sudah bisa membayangkan bahwa perusahaan peninggalan Ayahnya akan kembali terjebak dalam badai krisis setelah hari ini.

"Pa, bisa kasih saya waktu? Saya janji akan bayar semuanya ke Nana. Tapi, beri saya waktu ya, Pa!"

"Ed, apa maksud semua ini, hah?" cecar Silva yang tak bisa menahan diri. "Bagaimana mungkin kamu bisa berhutang sebanyak itu sama Nana, hah?"

"Diamlah, Silva! Kamu nggak berhak ikut campur!" bentak Edward marah.

"Kalau kamu benar-benar menuruti permintaan gila mereka, maka kamu bisa jatuh bangkrut, Ed! Belum lagi, ternyata kamu juga kasih saham ke Nana. Kalau semuanya kamu bayarkan ke Nana, terus nanti aku dan anakku dapat apa? Padahal, aku yang sedang mengandung keturunan kamu! Tapi, justru aku yang nggak dapat apa-apa. Sementara, perempuan mandul itu justru mendapatkan semua harta kamu!"

Plak!

Mulut Silva langsung terbungkam rapat. Wajahnya tertoleh ke samping setelah mendapatkan tamparan keras dari James Howarts.

"Siapa yang kamu sebut sebagai perempuan mandul, hah?" desis James dengan tatapan tajam.

Silva langsung menunduk takut sambil bersembunyi dibelakang punggung Edward.

"Ed, aku takut!" bisiknya.

"Jangan pernah berani untuk menghina putriku lagi di hadapanku! Kalau kamu masih berani, maka siap-siap saja terima akibatnya! Percayalah, Nak! Kamu akan sangat menyesal jika berani mengusik putriku lagi!"

1
Arin
/Heart/
Intan Marliah
bagus
Lydia
Bagus
kalea rizuky
sejauh itu jalang berhubungan ma Edward dij menjijikkan
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
niktut ugis
aspri lebih cerdas dari bozz yg sudah gagal dalam rumah tangga
niktut ugis
Samuel definisi lelaki goblok sedunia versi terlalu percaya mulut berbisa si jalang Silva
niktut ugis
ciri khas pelakor lupa sama kelakuan bejadnya
niktut ugis
salah cari lawan si Dani & Mahira.. licik balas dengan licik lagi
niktut ugis
eh bapak sama anak sama² culas & licik... siap² kena belaian sadis dari James
niktut ugis
nah siapa itu gisele
Siti Maulidah
ceritanya seru
niktut ugis
ya ampun Bu Silvi gimana klu toples sebesar toples rengginang... dah lah Silvi blg baik tdk usah masak buat Edward tapi cukup buka kaki lebar² aj buat Edward
Nuri_cha: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DISISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
niktut ugis
yang jelas² menyesal anda tuan Ed
niktut ugis
kasian itu Silvi masuk angin krn baju dinas
Vindy swecut
ceritanya bagus thor....👍🏻👍🏻
Nur Hayati
Nana sama Dylan saja yg jelas2 bisa menghargai dan mencintainya , jangan kembali sama suami brengseknya
Titien Prawiro
goblog kebangetan.
Titien Prawiro
Dari awal Silva bilang habis pembaca gk percaya termasuk saya.
Titien Prawiro
Makanya kamu jgn egois Edward
Dewi Widiastuti
rasain tuh. hajar ajah di ruang bawh tanah pmn james. suka karakter gni
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!