NovelToon NovelToon
Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Istriku Berubah Setelah Hilang Ingatan

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / CEO Amnesia / Cinta Seiring Waktu / Gadis Amnesia / Pelakor jahat / Tamat
Popularitas:367k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Edward terkejut saat istrinya yang hilang ingatan tiba-tiba mengajukan gugatan cerai kepadanya.

Perempuan yang selama empat tahun ini selalu menjadikan Edward prioritas, kini berubah menjadi sosok yang benar-benar cuek terhadap apapun urusan Edward.

Perempuan itu bahkan tak peduli lagi meski Edward membawa mantan kekasihnya pulang ke rumah. Padahal, dulunya sang istri selalu mengancam akan bunuh diri jika Edward ketahuan sedang bersama mantan kekasihnya itu.

Semua kini terasa berbeda. Dan, Edward baru menyadari bahwa cintanya ternyata perlahan telah tumbuh terhadap sang istri ketika perempuan itu kini hampir lepas dari genggaman.

Kini, sanggupkah Edward mempertahankan sang istri ketika cinta masa kecil perempuan itu juga turut ikut campur dalam kehidupan mereka?

*Sedang dalam tahap revisi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bebas

James Howarts juga memeluk putrinya tak kalah erat. Demi apapun! Dia sangat merindukan putri semata wayangnya yang telah pergi meninggalkan rumah selama empat tahun.

Dalam empat tahun terakhir, hidupnya terasa hampa. Dalam empat tahun, dia menyesali keputusannya yang langsung memutuskan hubungan dengan putrinya dalam keadaan emosi.

Andai saja dirinya selalu ada untuk putrinya, mungkin putrinya tak akan terluka hingga sedalam ini karena laki-laki berengsek seperti Edward.

"Jangan menangis!" ucap James yang susah payah menahan sesak didalam dadanya.

Dia ingin sekali menangis. Namun, dia tahu bahwa sumber kekuatan putrinya saat ini hanya dirinya.

Dia harus kuat agar putrinya juga kuat.

"Papa sudah di sini. Mulai sekarang, Papa janji akan selalu ada untuk kamu."

"Hiks... Nana rindu Papa."

"Papa juga, Sayang!"

Satu bagian yang sempat kosong didalam hati Nana kini terisi kembali. Kehampaan yang sempat dia rasakan kini perlahan menghilang.

Ternyata, Nana tak butuh apa-apa untuk membuat dirinya kembali merasa hidup. Dia hanya butuh Ayahnya. Cinta pertama dalam hidupnya.

"Hari ini, jadwal sidang terakhir perceraian kalian, kan?" tanya James setelah Nana terlihat mulai tenang.

"Iya," angguk Nana. "Papa mau temani Nana ke sana?"

"Tentu saja," jawab James. "Mau berangkat sekarang?"

Nana tersenyum. Dia memeluk lengan sang Ayah dengan erat.

*

*

*

"Nana!" teriak Edward saat melihat sosok perempuan yang sebentar lagi akan benar-benar menjadi mantan istrinya itu akhirnya datang juga ke persidangan.

Nana reflek menoleh. Kacamata hitam yang membingkai wajahnya ia lepas dengan gayanya yang anggun.

"Na, apa kabar?" tanya Edward yang berlari mendekat.

Dibelakangnya, ada Silva yang ikut menyusul dengan ekspresi cemberut. Dia tak senang melihat keberadaan Nana.

Apalagi, calon mantan istri Edward tersebut terlihat semakin cantik dan modis. Semua yang melekat pada tubuhnya adalah barang-barang mewah dari merk terkenal dunia.

"Baik," jawab Nana dengan senyuman. "Tuan Edward sendiri, apa kabar?" Ia balik bertanya. Sekadar basa-basi saja sebenarnya.

"Aku juga baik," jawab Edward dengan nada lirih, sarat akan kerinduan.

"Bagaimana dengan kandungan Silva? Apa bayinya sehat-sehat saja?"

Degh!

Baik Edward maupun Silva sama-sama terkejut dengan pertanyaan itu. Terutama, Silva. Dia tak menyangka jika Nana akan berani mengungkit soal kehamilannya didepan Edward.

"Ka-kamu tahu soal kehamilan Silva?" tanya Edward dengan gugup.

Dia memang berencana untuk melepaskan Nana saat ini. Namun, itu tidaklah bersifat permanen.

Setelah, Edward bertanggungjawab pada status bayi yang dikandung Silva nantinya, Edward berencana untuk menceraikan Silva dan kembali kepada Nana.

Jika nantinya bayi itu lahir dan terbukti sebagai anak kandungnya, Edward ingin supaya bayi yang dilahirkan Silva menjadi anaknya dan juga Nana. Hanya Nana yang ingin ia jadikan ibu untuk anak-anaknya.

"Tentu saja aku tahu," jawabnya sambil tersenyum lebar.

Tatapan Nana tertuju ke arah Silva yang tampak kelabakan. Dia terlihat sangat gugup ketika Edward turut memandanginya dengan tatapan penuh tanya.

"Kamu tahu darimana, Na?" tanya Edward.

"Dari..."

"Ed, perutku tiba-tiba sakit," pekik Silva yang sengaja memotong pembicaraan Nana.

Edward tak boleh tahu jika dia adalah dalang dibalik semuanya. Silva sengaja memamerkan kehamilannya pada Nana hanya demi mengejek perempuan itu sekaligus membuat Nana semakin mantap menceraikan Edward.

"Nah, kan? Sudah kubilang saat di rumah tadi kalau kamu nggak perlu ikut kemari, Silva!" gerutu Edward kesal.

"Maaf, Ed!" ringis Silva sambil memegangi perutnya.

Nana yang melihat drama murahan dihadapannya hanya menggeleng prihatin. Wajar, jika Edward terpikat penuh pada Silva. Lelaki itu memang gampang sekali ditipu.

"Na, mau kemana?" tanya Edward ketika Nana malah pergi dari hadapannya dan Silva tanpa mengatakan apapun.

"Masuk ke ruang sidang," jawab Nana.

"Aku masih mau bicara."

"Nanti saja. Urus saja kekasih Tuan Edward terlebih dulu!"

Dengan langkah pasti, Nana berlalu dari hadapan kedua orang itu. Hal yang dia tunggu saat ini hanyalah pengesahan dirinya secara resmi sebagai seorang janda yang terhormat.

"Apa kamu akan meminta harta gono-gini sama Edward?" tanya Silva ketika Nana ke toilet dan ternyata perempuan licik itu juga mengikutinya.

"Memangnya, kenapa? Bukannya, itu memang hakku?" tanya Nana sambil mencuci tangan di wastafel.

"Cih! Tidak tahu malu!" ujar Silva sambil berdecih sinis. "Seharusnya, kamu pergi saja tanpa perlu membawa apapun, Na! Uang yang dihasilkan Edward selama ini adalah hasil kerja kerasnya sendiri. Kamu sama sekali nggak punya andil dalam harta Edward sedikit pun." Silva tersenyum sinis kemudian mendekat ke arah Nana.

"Jadi, kalau kamu masih punya sedikit harga diri, pergilah tanpa mengambil apapun! Manusia itu kadang-kadang harus tahu diri, Nana!" lanjut Silva.

"Oke," angguk Nana tak acuh. "Aku nggak akan minta harta gono-gini, kok."

Mendengar jawaban Nana, Silva langsung tersenyum senang.

"Bagus," angguk Silva. "Harta Edward memang hanya untuk aku dan anakku!" pungkasnya sebelum pergi meninggalkan Nana sendirian didalam toilet.

Usai sidang putusan selesai, kini status Nana dan Edward benar-benar sudah resmi berpisah. Tak ada pembagian harta gono-gini karena Nana memang tidak menginginkannya.

Meski begitu, Nana tetap menuntut supaya barang-barang pribadinya , termasuk yang dibeli dengan uang Edward pun, harus dia bawa pergi. Sementara, harta yang lain, dia tak peduli. Dia hanya akan mengambil yang memang sudah menjadi haknya.

"Bagus, memang seharusnya seperti itu," gumam Silva seraya tersenyum puas di kursinya.

Dia teramat bahagia kala mendengar keputusan hakim. Namun, saat mendengar bait selanjutnya dari perkataan pria berambut putih didepan sana, napas Silva langsung mendadak sesak.

"Apa? Edward harus mengembalikan uang yang dipinjamkan oleh Papanya Nana?" pekik Silva tanpa sadar. "3,5 triliun?"

Wajah perempuan itu seketika nampak pias. Dia benar-benar tak percaya bahwa Edward akan dituntut mengembalikan uang sebanyak itu dalam waktu singkat.

"Edward!" panggil James setelah sidang benar-benar berakhir.

"Papa?" lirih Edward dengan tatapan yang tak berani menatap mata mantan Papa mertuanya.

"Jangan lupa, berikan semua keuntungan dari investasi 3,5 triliun milik Nana yang selama ini sudah kamu kuasai, Edward! Dan, jangan lupa pula pada perjanjian kita empat tahun yang lalu! Nana, punya saham sebesar 10 persen di perusahaanmu! Berikan saham itu pada Nana, berikut keuntungannya yang mungkin selama ini tidak pernah dia ketahui!"

Edward memejamkan matanya. Tangannya mengepal erat dikedua sisi tubuh.

Uang yang diminta oleh Ayah mertuanya, bukanlah uang yang sedikit. Dan, Edward sudah bisa membayangkan bahwa perusahaan peninggalan Ayahnya akan kembali terjebak dalam badai krisis setelah hari ini.

"Pa, bisa kasih saya waktu? Saya janji akan bayar semuanya ke Nana. Tapi, beri saya waktu ya, Pa!"

"Ed, apa maksud semua ini, hah?" cecar Silva yang tak bisa menahan diri. "Bagaimana mungkin kamu bisa berhutang sebanyak itu sama Nana, hah?"

"Diamlah, Silva! Kamu nggak berhak ikut campur!" bentak Edward marah.

"Kalau kamu benar-benar menuruti permintaan gila mereka, maka kamu bisa jatuh bangkrut, Ed! Belum lagi, ternyata kamu juga kasih saham ke Nana. Kalau semuanya kamu bayarkan ke Nana, terus nanti aku dan anakku dapat apa? Padahal, aku yang sedang mengandung keturunan kamu! Tapi, justru aku yang nggak dapat apa-apa. Sementara, perempuan mandul itu justru mendapatkan semua harta kamu!"

Plak!

Mulut Silva langsung terbungkam rapat. Wajahnya tertoleh ke samping setelah mendapatkan tamparan keras dari James Howarts.

"Siapa yang kamu sebut sebagai perempuan mandul, hah?" desis James dengan tatapan tajam.

Silva langsung menunduk takut sambil bersembunyi dibelakang punggung Edward.

"Ed, aku takut!" bisiknya.

"Jangan pernah berani untuk menghina putriku lagi di hadapanku! Kalau kamu masih berani, maka siap-siap saja terima akibatnya! Percayalah, Nak! Kamu akan sangat menyesal jika berani mengusik putriku lagi!"

1
Amriati Plg
Awas aja klo nanti nana luluh sama edward lagi n ngk jadi cerai
Sulati Cus
cerita yg bagus walaupun ada typo dikit
Memyr 67
𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝗅𝖾 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗌𝗂𝗁 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝗅𝖾?
Memyr 67
𝖺𝗅𝗂𝗄𝖺 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖽𝗒𝗅𝖺𝗇 𝖺𝗍𝖺𝗎 "𝗆𝖾𝗇𝗀𝗎𝗋𝖺𝗌" 𝗁𝖺𝗋𝗍𝖺 𝗄𝖾𝗅𝗎𝖺𝗋𝗀𝖺 𝖽𝗒𝗅𝖺𝗇?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗈𝖻𝖺𝗍. 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗅𝗎𝗆𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗌𝖾𝗋𝗂𝗇𝗀 𝖽𝗂𝖻𝗈𝗁𝗈𝗇𝗀𝗂 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗅𝖺 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗅𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁? 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖺𝗐𝖾𝗍 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝖽𝖺𝗇𝗂 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁? 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺, 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀
Memyr 67
𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁𝖺𝗇 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖻𝖺𝗇𝖽𝗂𝗇𝗀𝗄𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺.
Memyr 67
𝗂𝗇𝗂 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗍𝗂𝖻𝖺 𝗂𝗄𝗎𝗍?
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗍𝗎 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝖾? 𝖺𝖽𝖺 𝗁𝗎𝖻𝗎𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗉𝖺 𝗀𝗂𝗌𝖾𝗅𝖾 𝖽𝖺𝗇 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁. 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖾𝖻𝗎𝗍 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝖻𝖾𝗋𝗌𝗂𝗄𝖺𝗉 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖾𝗅𝖺 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺.
Memyr 67
𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝗇𝗒𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁 𝗌𝖾𝗆𝖻𝗎𝗁. 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗂𝗍𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗍𝖺𝗇𝗉𝖺 𝖻𝖺𝗇𝗍𝗎𝖺𝗇 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗋𝗂𝗅𝗂𝗎𝗇𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗇𝖺𝗇𝖺, 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗂𝗍𝗎 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗆𝗂𝗌𝗄𝗂𝗇.
Memyr 67
𝗌𝖾𝗍𝗎𝗃𝗎 𝖺𝗄𝗎, 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝖽𝗂𝗍𝗎𝗋𝗎𝗇𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗉𝗈𝗌𝗂𝗌𝗂 𝗍𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗀𝗀𝗂 𝖽𝗂 𝗉𝖾𝗋𝗎𝗌𝖺𝗁𝖺𝖺𝗇.
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝖻𝖺𝗋𝗎 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖺 𝖻𝗈𝖿𝗈𝗁?
Memyr 67
𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗇𝖺𝗇𝖺 𝗒𝗀 𝗍𝖾𝗋𝗁𝖾𝖻𝖺𝗍, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗌𝗂𝗅𝗏𝖺 𝗒𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖾𝗋𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺? 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋𝖺𝗇 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀
Memyr 67
𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗍𝗈𝗄𝗈𝗁 𝗒𝗀 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗋𝗂𝗍𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝗒𝖺? 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽, 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀, 𝗒𝖺𝗇𝖺, 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗁𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀, 𝗍𝖾𝗋𝗎𝗌 𝗇𝖺𝗇𝗍𝗂 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇𝗇𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗌𝗂𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗇𝖺𝗇𝖺. 𝗆𝖾𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖾𝖽𝗐𝖺𝗋𝖽. 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗆𝖺𝗌𝖺 𝗅𝖺𝗅𝗎, 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗇𝗀 𝖻𝖾𝗋𝗅𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗆𝖾𝗋𝖺𝗐𝖺𝗍 𝖻𝖺𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗅𝗂.
Evy
Dapat ATM zonk...emang enak?
Evy
Teman yang tidak tahu diri memang harus digituin...
Evy
Apa Silva pura pura hamil ya...
Evy
Pasti ketemu mantan tuh...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!