NovelToon NovelToon
TA'ARUF KELUAR JALUR

TA'ARUF KELUAR JALUR

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Beda Usia / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Keputusan untuk melanjutkan pendidikan atau menikah, menjadi beban sejak aku menerima surat kelulusan SMA. Ditengah kegundahan hati, kepercayaan keluargaku, membawa penerimaan hatiku akan kehadiranmu yang asing.

Meski perkenalan kita hanya singkat, janji yang kamu ucapkan kala itu begitu manis.

"Gpp, aku tungguin kamu sampai lulus kuliah kok. Kita tunangan saja dulu. Nanti aku juga akan membantu biayanya."

"Tapiiii-"

"Udahlah, nduk percaya sama, Rian. Niat nya kan baik mau mengikat kamu. Dari pada kalian pacaran-pacaran yang gak bener, loh."

"Tapi bu, aku masih ingin kuliah."

"Iya kan bener kalian tunangan dulu, kamu lanjut tuh kuliahnya. Itu nak Rian juga mau bantu biayai, benar kan, nak."

"Iya bener, Bude."

Masih kuingat pancaran mata berapi-api tanpa keraguan yang menatapku. Mata itu pula yang membuat aku jatuh hati. Karena seolah hanya aku di matanya. Saat itu aku hanya bisa menggangguk pasrah.

"Baiklah."

Tanpa kutahu badai yang menerpa akan begitu dasyatnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25 SESEORANG DARI MASA LALU

Pagi ini hujan terus mengguyur kota tempat Ameera tinggal. Sebenarnya tak begitu deras, tapi karena dalam kurun waktu lama. Beberapa tempat tergenangi oleh air. Bahkan beberapa daerah yang lebih rendah mengalami banjir.

Karena hujan pula Ameera tak berminat untuk keluar.

"Huft," desahnya pelan. Matanya menatap sayu pada rintikan hujan di balik jendela kamarnya.

Bukan karena sedang bersedih. Tapi hawa yang dibawa hujan membuat matanya menjadi berat. Jika bukan karena larangan dari ibunya. Yang tidak membolehkan tidur di pagi hari. Ameera akan langsung merebahkan tubuhnya di kasur. Meskipun tak ada orang di rumah. Ajaran itu telah mengakar di otaknya.

Pernah sekali Ameera iseng tidur di pagi hari. Saat orang rumah tidak ada. Yang terjadi kepalanya menjadi sakit. Dan esoknya dia malah demam. Saat dia mencobanya lagi di lain hari, hal sama pun terjadi. Anehnya hal ini tak berlaku saat dia tidur di kelas.

Ameera menggeser layar ponsel. Keluar masuk pada aplikasi chat. Tak ada pesan baru yang masuk. Bahkan story chat masih dengan yang sebelumnya telah dia lihat.

"Mas Rian belum ada kabar dari semalem. Pasti sedang sibuk di kantor. Cherry dan Ratu juga sibuk dengan pekerjaan mereka. Hahhh,, sepertinya hanya aku yang tidak memiliki pekerjaan," gerutu Ameera. Dia menyelesaikan ujian dua hari lalu. Dan hanya perlu menunggu pengumuman kelulusan seminggu lagi. Jadi tak perlu baginya untuk belajar lagi. Entah apapun hasilnya dia hanya akan menyerahkan pada Tuhan. Setidaknya sejauh ini dia telah sangat berusaha.

Merasa semakin mengantuk, Ameera bangkit dari sisi jendela, dan merebahkan diri di kasur. Dia tak berniat tidur hanya ingin mencari posisi nyaman untuk scrolling Tok-tok. Tapi suara notifikasi tanda pesan baru masuk tiba-tiba terdengar.

Tinggg

"Siapa? Kok nomor asing. Seingatku gak ada yang minta izi-.... Hahh, paling penipu nih pastu. Hum boring, ladenin aja deh, hihihi."

...ROOM CHAT...

+6585231******

[Assalamualaikum]

[P]

[P]

^^^Anda^^^

^^^[Waalaikumsalam. Siapa ya?]^^^

+6585231******

[Km sudah lupa padaku, Ra?]

"Lah, kok bisa tahu namaku!" seru Ameera heboh. Di otaknya segera mencari siapa yang mungkin menghubungi ini. Tapi dia tak menemukan bayangan siapapun. Sempat ada curiga Adrian lah yang menggunakan nomor baru untuk mengerjainya. Kecurigaannya bukannya tak berdasar. Akhir-akhir ini tunangannya itu sangat aneh. Kenapa dia bisa mengatakan aneh. Beberapa kali tunangannya itu mengujinya menggunakan akun sosmed baru. Berpura-pura sebagai orang lain, lalu menggodanya. Untung dia bukan tipe wanita genit. Jika tidak bukankah keduanya akan berakhir bertengkar.

Jika dipikir-pikir seharusnya dialah yang harusnya berlaku begitu. Mengingat wanita yang biasanya terlalu cemburuan. Karena yang biasanya genit adalah para pria. Tapi ini malah terbalik.

Ameera lama melamun, hingga lupa untuk membalas. Sampai sebuah pesan baru kembali muncul. Memperlihatkan nama yang telah lama tak ia dengar.

"Bumi, kenapa kamu harus muncul sekarang?" lirih Ameera.

...----------------...

Flashback

"Ameera pulang duluan boleh ya, kak. Bapak soalnya pulang sore hari ini. Kalau ketahuan kan repot," kata Ameera. Rambutnya yang diikat bergerak ke kanan dan kiri. Mengikuti gerakan tangannya yang memukul udara kosong.

Semenjak kecil Ameera memang sudah tomboy. Dia selalu bermain dengan sekelompok pria. Saat siswi SMP seusianya, tengah mencoba make up. Maka Ameera malah mengikuti karate. Kegiatan yang jauh sekali dari kata feminin.

Dan karena Ameera seorang gadis. Semua anggota karate pun sangat meng spesialkan nya. Tentunya hanya saat di luar latihan.

"Boleh, hmm. Tapi kulihat mas mu belum jemput, Ra," kata Dani. Dia adalah salah seorang senior bersabuk biru.

Jika untuk pelatihan hari biasa, memang seorang sensei tidak akan hadir. Sensei hanya akan hadir saat akan ada lomba. Atau pada saat mengecek kemajuan anggota.

"Mas Ical ada kerja kelompok kak. Ameera pulang sendiri aja," jawab Ameera.

Ameera semasa SMP memiliki kulit yang gelap. Meski begitu tak mengurangi kecantikannya. Dia malah terlihat lebih manis. Dani saja tak bisa menahan untuk memandang dua kali pada juniornya itu.

'Plokk plokk' "Semuanya berhenti dulu!"

Semua orang seketika menghentikan gerakannya. Dengan tubuh tegap menunggu instruksi selanjutnya.

"Mau jalan kaki, gausah aneh-aneh, rumahmu jauh, Ra," kata Dani tak setuju. Tatapannya menyapu pada juniornya yang lain. "Ada yang mau mengantar Ameera?"

Seorang pria yang berdiri di barisan ujung, maju selangkah, keluar dari barisan. "Saya kak!" serunya dengan satu tangan mengacung ke atas.

"Bumi!?" Dani mengangguk. Baginya tak masalah siapapun yang mengantarkan. Jika saja dia tak sendiri mengawasi latihan hari ini. Sudah pasti dia yang akan mengantarkan Ameera. "Yasudah, kalau begitu kamu yang antar. Setelahnya langsung kembali, ya.... Ra, kamu pulang sama Bumi. Kalau takut kepergok bapak. Biar dia antar sampai depan gang saja. Gihh,, kalian ganti baju dulu."

"Iya kak," jawab Ameera dan Bumi bersamaan.

Setelah mengurus masalah Ameera, Dani kembali beralih pada juniornya yang lain. "Yang lainya lanjutkan! Mulai lagi dari kuda-kuda...."

Beberapa menit kemudian, setelah keduanya mengganti baju kembali ke seragam sekolah.

"Ayo, aku mesti mengambil sepeda motor dulu," kata Bumi pada Ameera. Usai mengatakan itu, dia tak membuang waktu. Langsung berjalan mendahului. Langkahnya yang lebar, membuat Ameera sedikit tertinggal.

Ameera segera berlari kecil mengikuti dari belakang.

Meskipun siswa SMP sebenarnya masih belum boleh mengendarai sepeda motor menurut undang-undang. Karena daerah mereka relatif jarang angkutan umum. Pemerintah setempat membolehkan. Khusus kepada para pelajar. Selama masih memakai atribut sekolah yang lengkap. Dan tak lupa dengan helmnya.

Selama perjalanan tak ada pembicaraan diantara keduanya. Jika tak melihat seragam mereka dengan label kelas 7C. Pasti semua orang akan berpikir keduanya tak saling mengenal.

"Aku cuma bawa helm satu. Kamu aja yang pakai, nihh," Bumi menyerahkan helm miliknya.

"Kamu aja yang pakai. Kan kamu yang nyetir," tolak Ameera.

"Gpp,, biar kamu nya aman."

Ameera yang masih menunduk dibuat merona. Bisa mendapat perhatian dari orang yang diam-diam dia sukai. Tak pernah dia bayangkan akan terjadi. 

"Emm, makasih," cicit Ameera. 

Bumi tersenyum tipis, "Yaa, cepet dipakai. Kamu buru-buru kan."

"Iya."

Ameera sama sekali tak menyadari senyum Bumi. Gadis itu semenjak tadi hanya menunduk. Saat dia mendongak ke atas. Wajah Bumi telah kembali ke ekspresi nya yang biasa.

Melihat Bumi yang telah duduk di atas motornya. Ameera dengan pelan bergerak untuk naik.

"Sudah naik?" tanya Bumi. Kepalanya sedikit ia tolehkan di belakang.

"Sudah," jawab Ameera pelan.

"Tak ingin pegangan," tawar Bumi. Tak ada niat untuk menggoda. Dia sungguh-sungguh hanya untuk keamanan.

"Emm,, eng-engak usah. Aku pegangan belakan saja," kata Ameera dengan gugup.

"Hmm, kalau begitu kita berangkat," ucap Bumi mulai menjalankan motornya.

Deru motor di sore itu mengawali kedekatan mereka berdua. Yang semula hanya teman. Menjadi sesuatu yang lain.

1
cerry
Yang penting up/Shhh/
cerry
Tanpa sadar seminggu gak up/Grievance//Hammer//Smug/
cerry: Hehehe/Blush/
Ig : moon.moon9921: emang kok, othornya sungguh annu /Grievance/
total 2 replies
cerry
Detail yg hampir terlupa/Toasted/. Adrian sdh pernah melihat Amy tanpa kerudung/Facepalm//Pray/
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf
tolong /Facepalm/... minum air putih dulu
🍟Xiao Hanꪶꫝ୧⍤⃝🍌❤️⃟Wᵃf: lagi cari hiburan /Facepalm/
cerry: Han kok ad disini 👀👀
total 2 replies
NurAzizah504
Hai, Kak. Ceritanya keren. Mau saling dukung ga, Kak?
cerry: Semangat berkaryanya/Determined/
NurAzizah504: Oalah, baiklah, Kak /Joyful//Good/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!