NovelToon NovelToon
Guardian Of Nature

Guardian Of Nature

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mifaka

Keserakahan manusia, mengundang bencana bagi makhluk hidup lain. Perluasan wilayah, berburu tanpa peraturan, dan merusak alam merupakan perbuatan yang sangat buruk.

Hukum alam tetaplah berlaku, jika kalian merusak alam, maka alam dapat merusak kalian lebih dari apa yang kalian perbuat padanya.

"Ibu! Aku pasti akan mengembalikan keseimbangan!"
~Feng Yun

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mifaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman

"Senior, tolong jadikan aku sebagai muridmu!" Feng Yun tiba-tiba membungkukkan badannya di hadapan Ming Huan Long.

Ming Huan Long yang melihat sikap Feng Yun hanya tersenyum lembut. Ia sudah tau apa yang sedang dipikirkan Feng Yun sebelumnya.

"Aku memang berniat untuk mengangkatmu jadi muridku" Balas Ming Huan Long membuat Feng Yun senang.

"Terima kasih Guru!" Feng Yun ingin bersujud tetapi segera dilarang oleh Ming Huan Long.

"Jangan bersujud dengan ku nak! Aku bukanlah dewa" Ucap Ming Huan Long, kemudian melanjutkan, "Sudahlah, kau pergi bersihkan dirimu, aku akan mencari makanan untuk dimakan"

Dengan antusias Feng Yun menganggukkan kepalanya, lalu berlari keluar dengan penuh semangat. Namun saat dirinya berada di luar, langkahnya terhenti ketika melihat dirinya berada di sebuah padang rumput yang dikelilingi kabut.

"Kau pasti sudah tidak asing dengan nama 'Hutan Ilusi' bukan?" Ujar Ming Huan Long dari belakang. Tentu saja ia tau apa yang dipikirkan Feng Yun.

Feng Yun pun seketika tersentak, ia mematung dengan tatapan kosong kedepan. Jantungnya berdetak dengan kencang dan keringat dingin juga kembali keluar.

"Tenanglah, kau tidak terkena ilusi apapun! Selama kau ada di wilayah padang rumput ini, kau akan baik-baik saja" Ucap Ming Huan Long kembali untuk menenangkan muridnya.

"Huhh... " Setelah mendengarkan perkataan Ming Huan Long, Feng Yun pun merasa lebih tenang. Ia segera berbalik dan memberi penghormatan lagi untuk pamitan.

Ming Huan Long hanya tersenyum melihat tingkah laku anak muda tanggung itu. Ia merasa seperti sedang bernostalgia dengan masa kecilnya. Dalam pikiran Ming Huan Long, Feng Yun adalah cerminan dirinya ketika masih kecil dulu.

Sesaat setelah Feng Yun pergi, tiba-tiba Ming Huan Long menghilang dari tempat itu seperti bayangan. Mungkin jika Feng Yun masih disana, anak itu akan berlari ketakutan.

Di sisi lain, Feng Yun sedang melihat ke sekelilingnya mencari sebuah danau yang di maksud gurunya.

"Dimanakah danau yang dimaksud guru?" Tanya Feng Yun pada dirinya sendiri.

Karena tempat itu tertutup kabut, jadi jarak pandang Feng Yun pun menurun. Ia hanya bisa melihat hingga jangkauan 15 meter saja. Ditambah pula rerumputan yang tingginya sepinggang Feng Yun yang semakin membuatnya kesulitan.

Feng Yun pun memutuskan untuk berkeliling mencari danau yang dimaksud. Hingga setelah beberapa jam berkeliling, akhirnya ia pun menemukan danau yang dimaksud gurunya.

Selama berkeliling, ia tidak menemukan apapun yang menarik dari tempat itu selain sebuah padang rumput yang luasnya diperkirakan 5 kilometer dengan kabut yang menyelimutinya. Ketika dirinya mendapati sebuah hutan, dengan segera ia juga berganti arah ke arah lainnya sesuai dengan nasihat gurunya.

Setelah berada di pinggir danau, Feng Yun segera melepas pakaiannya kecuali bagian dalam masih ia pakai, kemudian langsung melompat ke dalam danau..

"Byurrr...!"

Feng Yun menyebut dengan cara melompat terlebih dahulu, sehingga membuatnya sedikit tenggelam ke dalam air.

Saat masih di darat, danau itu terlihat tidak terlalu dalam dan Feng Yun memperkirakan hanya akan sampai bahunya saja. Namun, perkiraannya melenceng sangat jauh.

Feng Yun mencoba membuka mata ketika masih berada di dalam air. Namun ia seketika menjadi terkejut dengan yang ada di hadapannya saat ini.

Terlihat seekor makhluk dengan bentuk yang menyeramkan muncul di hadapannya. Makhluk itu berbentuk seperti seekor kuda, namun keempat kakinya berbentuk sirip ikan dan ekornya pun seperti ikan yang berbentuk sirip.

Makhluk setengah kuda setengah ikan itu menatap Feng Yun dengan tatapan tajam yang membuat Feng Yun panik. Feng Yun pun segera berenang ke atas, namun karena panik ia sama sekali tidak naik, malah turun ke bawah.

Melihat manusia di depannya sedang bertingkah aneh, makhluk itu seperti memiringkan kepalanya kebingungan.

Feng Yun terus mencoba berenang, namun tetap tidak ada kemajuan. Karena ia adalah manusia biasa, maka tenaganya pun dengan cepat berkurang. Perlahan gerakannya mulai melambat dan nafasnya juga melemah hingga akhirnya ia hampir kehabisan nafas didalam air.

Makhluk yang sedari tadi hanya menatap Feng Yun seketika bergerak menangkap tubuh Feng Yun dan bergerak ke permukaan dengan cepat.

"Byurr... "

"Huhhh!?"

Beruntung Feng Yun dibawa ke permukaan air dengan cepat sebelum kehabisan nafas oleh kuda air itu.

Feng Yun terbaring di atas punggung kuda itu dengan nafas yang terlihat tersenggal-senggal karena hampir kehabisan nafas di dalam air. Setelah nafasnya kembali normal, Feng Yun terkejut ketika mengetahui dirinya berada di atas punggung kuda air. Ia pun menatap makhluk aneh yang telah menyelamatkan hidupnya dengan tatapan tak percaya.

"Hiekkk..."

Kuda itu menoleh kebelakang lalu meringkik ketika mengetahui sedang Feng Yun menatapnya.

Seakan mengerti ucapan makhluk itu, tanpa sadar bibir Feng Yun menggunamkan kata 'terimakasih' kepada makhluk itu. Perlahan ia bangkit dan duduk di atas punggung kuda air.

"Hiekkk.. Hiekkk...!"

Feng Yun terlihat seperti sedang dalam keraguan. Entah kenapa setiap kuda itu meringkik, ia seperti memahami apa yang dikatakannya. Saat ini kuda itu meminta Feng Yun untuk berpegangan di lehernya.

Sebelum-sebelumnya Feng Yun tidak pernah berhadapan dengan hewan apapun. Karena ia tidak pernah mendapatkan izin dari ibunya untuk menjelajah dunia luar. Jadi selama ini Feng Yun hanya terkurung di dalam rumahnya yang menempel pada batang pohon bagian atas. Kendati demikian, Feng Yun juga mempelajari jenis jenis hewan lewat buku yang diberi oleh ibunya.

Perlahan kedua tangan Feng Yun terangkat dan tampak seperti berpegangan dengan leher kuda air itu.

"Hiekkk...!"

"Woaaaaaa.... Aaaaaaaa....!"

Secara tiba-tiba kuda itu melompat dan kemudian berenang cepat seperti sedang berlari di permukaan air yang membuat Feng Yun hampir saja terjungkal. Untungnya kaki anak itu sudah terikat di tubuh kuda itu. Dengan segera ia memeluk leher kuda itu ketika sudah mendapatkan kembali keseimbangannya.

Feng Yun dibawa berkeliling danau itu yang ternyata sangat luas. Awalnya Feng Yun ketakutan ketika dibawa kuda itu berkeliling. Namun, lama kelamaan ia pun menjadi terbiasa di atas kuda itu. Secara bertahap ia melonggarkan pegangannya, kemudian ia juga mengangkat satu tangannya ke atas seperti 'Rodeo'.

Anak itu pun bermain dengan kuda air itu dengan penuh kegembiraan hingga berjam-jam.

Sementara itu, di langit terlihat Ming Huan Long yang sepertinya sudah lama berada di sana memperhatikan Feng Yun. Ia melayang sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hmmm, sepertinya anak itu adalah orang yang dimaksud guru" Gunanya Ming Huan Long.

Kemudian dengan perlahan ia turun dari udara ke sisi danau tempat dimana Feng Yun meletakkan bajunya. Ming Huan Long hanya diam menatap Feng Yun yang masih bermain dengan kuda air itu.

Selang beberapa waktu akhirnya Ming Huan Long memutuskan untuk memanggil Feng Yun agar menyudahi bermainnya karena hari mulai menjelang malam.

Meskipun tempat itu tertutup kabut, namun matahari masih dapat terlihat dengan jelas posisinya.

"Hey nak! Apa kau masih ingin bermain?" Teriak Ming Huan Long santai, namun bagi yang mendengarnya bisa merasakan ancaman yang luar biasa menakutkan.

Kuda air dan Feng Yun pun langsung menghentikan permainan mereka. Tubuh mereka merinding ketika dipanggil oleh Ming Huan Long. Perlahan kuda air itu berenang ke arah sisi danau dengan Feng Yun yang masih di atas punggungnya.

Ketika sudah berada di pinggir danau Feng Yun langsung turun dari kuda itu. Setelah turun, kuda air itu tiba-tiba langsung menyelam ke dalam danau dan meninggalkan Feng Yun yang membuka rahangnya seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Apa kau bersenang senang nak?" Tanya Ming Huan Long tenang.

Feng Yun pun seketika tersadar dari lamunannya lalu langsung berbalik dengan kepala tertunduk. Perlahan ia mendekati gurunya tanpa sekalipun menatap wajah gurunya.

"M-maaf guru" Balasnya pelan.

"Apa? Aku tidak mendengarnya" Ujar Ming Huan Long sembari menoreh ke arah lain.

"Maafkan saya guru!" Balas Feng Yun kembali sembari membungkuk.

"Baiklah! Sekarang cepat kenakan bajumu! Kita akan kembali ke gubuk... Aku memiliki sesuatu untukmu" Ucap Ming Huan Long. Kemudian ia berbalik dan berjalan ke gubuk yang sebelumnya.

Feng Yun pun hanya mengangguk nurut dan segera mengenakan bajunya. Setelah itu Ming Huan Long langsung jalan menuju ke gubuk kecilnya dengan Feng Yun yang membuntutinya.

Tak lama, mereka pun sampai di gubuk kecil tempat tinggal Ming Huan Long. Kedua orang berbeda usia itu langsung masuk ke dalam gubuk itu.

"Nak! Karena kau telah membuatku menunggu lama, maka kau akan diberi hukuman!" Ucap Ming Huan Long ketika sudah di dalam rumah.

"Siap guru!" Jawab Feng Yun tegas.

"Hukumanmu untuk saat ini yaitu selama 7 hari 7 malam, kamu tidak bisa tidur di atas kasur ini!" Ucap Ming Huan Long sembari menduduki tempat tidur satu-satunya itu.

"... Dan sebagai gantinya, kau bisa tidur di lantai atau di luar gubuk juga di perbolehkan" Lanjutnya kembali sembari tersenyum.

Feng Yun menatap gurunya dengan kepala sedikit menunduk dan mulut menganga. Kemudian ia pun berkata, "Bagaimana caranya tidur di luar gubuk guru?"

"Entahlah... Pikirkan saja sendiri!" Jawab Ming Huan Long santai kemudian merebahkan dirinya di atas kasur.

Feng Yun tidak habis pikir dengan jawaban gurunya itu. Namun ia tidak bisa komplen karena itu adalah konsekuensi atas perbuatannya. Lalu ia pun berbalik dan duduk di tempat sebelumnya Ming Huan Long bermeditasi.

"Satu lagi! Kau hanya dapat makan satu mangkuk sedang sehari sekali" Ujar Ming Huan Long lagi.

Seketika itu Feng Yun pun bangkit dan berniat untuk komplen, namun belum sempat ia bicara, Ming Huan Long langsung menimpanya.

"Tidak ada protes! Sekarang jika kau ingin makan, aku sudah menyediakannya di meja dan jika tidak, cepatlah tidur! Besok kau akan mendapatkan latihan pertamamu, jadi persiapkan dirimu dengan baik!" Timpalnya tegas.

Mendengar perkataan gurunya, ia pun hanya bisa menurut tanpa membantah. Lalu ia pun mengambil makan malamnya dan segera memakannya. Setelah itu Feng Yun langsung tidur.

Matahari pun pergi meninggalkan bumi dengan cepat dan digantikan dengan Sang Rembulan yang menyinari bumi dengan kedamaian.

----------------

Bersambung>>>

Maaf telat yaa, soalnya semalam mati lampu dan malam kemarin lusa juga author habis terkena spam tugas🙏🙏

1
Derajat
Keren... langsung twbas
Derajat
Kenapa MCnya begitu kejam tak punya Perasaan
Derajat
Lanjutkan
Aman 2016
semangat Thor di tunggu updatenya
LegendaNgawur: folback
total 1 replies
sefriman man
Lanjut Thor..,.......
Derajat
Apakah mereka akan terus bersama
Axel Aristo
goblokkkk!!!!! naifff!!!!
Axel Aristo
kurang greget trl bertele" ayo ganti alur mc yg sadis dan bertarung yg cpt ndak bertele jd jenuh
Derajat
Siapa sebenarnya Gadis yg menolong Feng Yun
Derajat
Makasih sdh Up... dan sehat selalu ya Tor 🙏🙏
Pasaribu Hengky
sayang banget update nya terlalu lama padahal ceritanya bagus.
Derajat
Lanjutkan tapi pakai Bhs Indonesi
Zainal Tyre
bahasax sdh ok tapi alur ceritax lebay banget
Zainal Tyre
bertele-tele banget jd membosankan
Aman 2016
laaaanjuuuutt ....
Derajat
Lanjutkan Tor 🙏🙏
Aman 2016
lanjut Thor jangan berhenti ditengah jalan ...
Derajat
Siapa gadis yg dikejar 3 org itu
Derajat
Makan Jamur Racun Malam...
untung saja Feng Yun tidak mati
Derajat
Apakah Feng Yun tdk akan keracunan mengambil secara langsung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!