NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:156.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngambek Lagi

Suasana di Ruangan Direksi dan Marketing saat Regi turun ke bawah sedang riuh rendah. Tampak beberapa karyawan sedang mengobrol santai sambil... makan kue.

Regi mencibir saat melihatnya, tapi memang sudah menduga kalau Ratu pasti akan membagi-bagikan kuenya.

“Gue nggak nyangka pacarnya Ratu jago banget bikin kue, rasanya kayak di cafe mahal!”

Regi menghentikan langkahnya, dan menajamkan pendengarannya. Karyawan-karyawan di dekatnya sedang membicarakan Ratu.

Aku tidak salah dengar kan? Pacar? Ratu mengenalkanku sebagai pacar? Nggak sebut nama kan ya? Tanya Regi dalam hati.

“Gue penasaran gimana tampang cowok yang bisa bikin kue seenak ini,  mungkin chef setara Master kali ya, seksi-seksi lembut gimanaa gitu, hihihi!”

“Ya nggak heran Ratunya juga ceria, cantik, baik juga anaknya. Kalo dia dapet yang ganteng ya wajar,  lo jangan julid! Hahaha!”

“Yaaa siapa tahu pacarnya punya sodara, hahahaha!”

Regi pun mencibir sambil lewat dengan tak acuh. Seketika semua wanita memandang Regi dengan sinis.

“Manajer Sialan dateng tuh!” bisik para 'netizen'.

“Duh auranya jadi mencekam kalo dia dateng...” keluh yang lain.

Regi melenggang memasuki ruangan lalu ke arah kubikel Ratu sambil mencatat jadwal kerja dia hari ini.

“Pak Regi, Pak Regi...” terdengar suara Ratu memanggil-manggilnya.

“Hmmm...” geramnya.

“Di bawah ada Bu Rinda, nungguin Pak Regi.”

“Bu Rinda siapa?” seketika Regi mengangkat wajahnya sambil memicingkan mata.

“Anuuu...” Ratu salah tingkah dilihatin Regi segitunya. Di pikiran wanita itu, Regi sedang marah soalnya kuenya dibagi-bagi. Tapi sebenarnya Regi bete karena dia tidak ingin menerima tamu hari ini.

“Teman Arisannya Tante Jani loh Paaaak,” bisik Ratu.

“Errrhhh...” desis Regi sebal. “Saya lupa kalau hari ini ada janji sama Wah...”

“Ssst!”

“Wahyono.” Sambung  Regi.

Ratu langsung terkikik, “Hihi, pacarku bisa ngelucu juga.”

“Nggak usah ketawa.” Regi masih judes. Ratu langsung pasang tampang kaku.  “Nanti siang mau makan apa, biar kupesenin.” Regi memeriksa ponselnya, ada 3 miscall dari nomor tak dikenal. “Pasti dia maunya ketemuannya di restoran biar nggak keliatan orang-orang.”

“Disuapin nggak?” kekeh Ratu tapi senyumnya dikulum takut ketahuan kanan-kiri. “Suapinnya jangan pakai tangan ya...” bisiknya pelaaaan sekali.

“Lidah ke lidah? Mimpi jorok kamu ya tadi malam. Masih pagi nih...” desis Regi. Tapi dia langsung tegang.

“Ehem...” Ratu langsung berdehem. Tiba-tiba tenggorokannya kering sekali.

“Mbak Ratu, ini titpannya.” Abbas datang lalu meletakkan plastik belanja di atas kubikel Ratu. “Lain kali kalau beli pembalut jangan nyuruh saya dong, saya digodain sama kasir indomaret nih! Dikiranya saya yang pakai buat eksperimen.”

“Cuma kamu yang available Abbas, maaf ya! Terus kamu bilang apa ke kasir?”

“Ya aku bilang aja buat istri saya.”

BRAKK!!!

Regi menutup buku jadwal dengan keras, Ratu diam, Abbas menaikkan kacamatanya, suasana berubah hening.

Singgg...

“Loh ada Mas, eh, Pak Regi toh? Sudah sarapan Pak?” tanya Abbas, ini sapaan biasa setiap hari.

“Berisik.” Gumam Regi sambil melotot ke Abbas lalu dia masuk ke ruangannya sambil banting pintu.

JDARRR!!!

Sampai lantai bergetar.

“Loh kok marah? Yang haid mbak Ratu yang PMS dia...” kata Abbas sambil garuk-garuk kepala.

Ratu mengambil tissue basah dan ia kompres dahinya sambil duduk berusaha tenang. Dia sedang memikirkan alasan yang masuk akal kalau Regi meminta konfirmasi padanya.

**

Tak lama kemudian, Wahyu terlihat masuk ke dalam area Direksi dan celingukan. Ratu langsung tahu maksud kedatangannya, tapi pura-pura kalem dan bersikap normal.

“Emm… Mbak Ratu, Pak Regi di ruangan?” Tanya Wahyu.

“Ada Pak, tapi dia sepertinya sedang tidak ingin diganggu.”

“Urusannya lumayan penting Mbak, bisa tolong kabari beliau?” Wahyu tampak gugup.

Ratu melongok ke ruangan Regi yang tertutup rapat, baik jendela maupun pintu. “Pak Wahyu yakin mau ganggu Pak Regi?! Kalau tidak berhubungan dengan hidup mati seseorang lebih baik ditunda dulu Pak.”

Vallerie, sekretaris direksi salah satu rekan Ratu mendekat, “Dia lagi ngamuk-ngamuk nggak jelas barusan, nanti urusannya bukannya lancar malah bisa makin ribet.” Kata Vallerie memperingatkan Wahyu.

“Memang ada urusan apa Pak? Siapa tahu kami bisa pelan-pelan sampaikan.” tanya Cantika, rekan Ratu yang lain.

"Masalah Pencairan Kreditnya mau di RTGS kapan." ini alasan Wahyu, tentu saja dia berbohong.

“Bentar… ‘kami’ itu maksudnya siapa? Bertiga kita geruduk ke ruangan Pak Regi?” Tanya Vallerie waspada.

“Nggak laaah, ya si Ratu yang masuk heheheh,”

“Ih si teteh mah suka bikin aku deg degan,” Ratu mencubit lengan Cantika yang cengengesan.

“Kan dia terakhir marah-marah sama kamu! Tanggung jawab tuh!” kata Cantika menggoda Ratu

“Ih dia sih nggak ada angin nggak ada hujan marah marah melulu kerjanya!” sahut Vallerie.

“Pak Wahyu ada pesan?” Tanya Ratu kemudian.

“Hmmm… bilang saja saya mau bertemu.” Wahyu agak salah tingkah. Dia juga khawatir diskusi tidak berjalan lancar. Kalau Regi sampai badmood rusak sudah masa depannya.

“Telpon extension aja kali ya?” Ratu berbisik ke kedua rekannya.

“Dia nggak suka denger suara dering telpon, katanya ngagetin aja pas dia me-time.” Cantika langsung mengibas-kibaskan tangan mencegah Ratu.

“Hih…” Ratu jadi gemas. Wahyu makin salah tingkah.

“Sodorin cake aja Tu, siapa tahu meleleh hatinya. Kuenya enak loh ini.” Kata Vallerie.

Lah, itu kan kue bikinan Regi sendiri. Batin Ratu ngedumel.

“Mbak, kayaknya saya harus nekat masuk sih.” Kata Wahyu.

“Jangan dong Pak! Kecuali Bapak adalah Pak Felix, bisa-bisa seruangan ini diobrak-abrik kalau dia ngamuk!” Kata Cantika.

“Masa dia mau obrak-abrik…” desis Ratu.

“Ngobrak-ngabrik kesalahan kita semua dan dipaparkan di Raker di depan shareholders!” sembur Cantika.

Ratu hampir terbahak. Yah, mungkin saja sih Regi akan berbuat begitu.

Tapi wajah Wahyu yang semakin pucat membuat wanita itu bungkam. Ratu antara kasihan tapi bagaimana pun itu kesalahan Wahyu sendiri.

“Hm…” Ratu akhirnya menyerah dan membawa sepotong kue. “Wish me luck gaes…” desis Ratu. “Tapi kalau Pak Regi ngamuk, mohon maklumnya yaaa.”

“Go Ratu! Kita siapin tissue kalo lo nangis-nangis, bahu ini bersedia jadi sandaran air matamu darling!” Sahut Vallerie.

Sebenarnya, Ratu sendiri tidak yakin akan reaksi Regi. Karena Ratu tahu persis apa yang membuat Regi langsung badmood.

Semua gara-gara Abbas.

Tapi akhirnya dia ketuk juga pintu itu.

Tidak ada jawaban.

“Hm, Pak Regi, ini Ratu.” Kata Ratu ragu.

Masih tidak ada jawaban.

“Saya boleh masuk, Pak?”

Dan keadaan masih menegangkan.

Ratu menarik nafas panjang dan membuka pintunya.

**

“Memangnya saya kasih izin masuk?” Desis Regi dari arah sofa tamu. Suaranya sangat dingin dan dalam.

Ratu menutup pintunya dan tersenyum.

“Kalau aku, nggak usah pakai izin kamu kan?” kata wanita itu.

“Hubungan kamu sama Abbas apa sih?” Langsung ditembak ke inti masalah. Itulah Regi.

“Terus gimana? Mau nyuruh kamu beli pembalut, memang kamunya mau?”

“Ya jangan nyuruh pas jam kerja dong.”

“Ya keluar darahnya pas jam kerja, terus gimana? Kusumpal pakai kaos kaki?”

“Memang nggak bisa diatur?”

“Gimana cara ngaturnya Regiii?”

“Kan bisa kamu hitung di kalender, sebelum hari H stok pembalut dulu lah.”

“Hey ganteng…” Ratu meraih rahang Regi dan menekannya sampai pria itu mendongak ke atas. “Kalau nggak suka, sana bilang sendiri ke Abbas seperti kamu protes ke Mas Iwan. Bukan salahku dia ngomong gitu ke kasir. Yang dia utarakan adalah salah satu alasan klasik. Bukan berarti aku ada hubungan spesial sama Abbas ya. Dia bahkan nggak tahu kalau kita satu Tim.”

Regi menepis tangan Ratu sambil mengernyit tak suka.

“Masa?!” Desisnya kaku.

“Nggak usah ngada-ngadain masalah, itu si Wahyu ngajak ketemuan.”

“Bilang aja dia mau kupindahin ke GaPro (Garnet Property) Aku malas ketemu dia dan Tante Rinda. Bikin eneg!” omel Regi.

“Kalau aku yang bilang malah bikin yang lain curiga.”

“Sekali lagi ada masalah kuresmikan saja hubungan ini biar kamu dipindah.” Laki-laki itu masih mengomel.

“Yaaa kamu ngomong juga, nggak mungkin aku dipindah secepat itu karena aku kan juga punya misi di sini. kecuali kamu mau kerja berdua aja sama Abbas, aku tinggal ongkang-ongkang kaki dapat fee dari hasil kerja kamu. Rela?”

“Pekerjaan kamu kan sebenarnya sudah selesai, semua daftar sudah ada.”

“Masih ada seorang lagi yang belum kucatat.” Ratu duduk dipangkuan Regi sambil mengelus pipi pria itu.

“Catat saja kalau mau.” Tantang Regi.

“Kumat ih ngambeknya.” De sah Ratu sambil menurunkan kepalanya ke arah leher Regi dan mengecupnya pelan. “Marah-marah terus apa nggak capek, sayang?” Gumam wanita itu sambil menciumi rahang dan leher Regi. Tangan lentiknya menari di atas paha Regi.

“Ini di kantor.” Kata Regi sambil menjauh.

“Siapa yang mau masuk ke kandang serigala?” Kata Ratu sambil membelai semakin ke atas.

“Singa.” Jawab Regi.

“Siapa singanya selain aku?”

“Kamu tahu siapa. Yang satu singa kuning, yang satu singa hitam.”

“Hehe.” Ratu akhirnya membelai area vital Regi yang sedikit mencuat karena sentuhan bibir Ratu di lehernya. “Jangan ngambek terus, aku terhina nih, dikira gampangan…”

Suara wanita itu serak dan menggoda. Sementara tangannya semakin jahil mengelus dengan lebih intens.

Herannya, Regi malah tidak mampu menepis.

“Hm… cakenya enak. Makasih ya. Nggak nyangka kamu ternyata romantis.” Bibir Ratu di depan daun telinga Regi. “jangan marah ya?” Ia mengecup bibir Regi yang cemberut.

“Hm…” Regi hanya mampu bergumam. Ia memejamkan matanya merasakan belaian jemari Ratu di tubuhnya.

Dan saat itulah, seperti biasa seakan bermaksud menyiksanya, Ratu pun menarik tangannya dan beranjak berdiri.

“Sudah cukup ya, nanti kamu minta lebih. Hehe.” Kata Ratu sambil menyeringai.

Regi hanya menarik nafas kesal dan menjatuhkan kepalanya di sandaran kepala sofa.

“Sepulang kerja kamu ke rumahku. Jangan pulang sampai besok.”

“Mau ngapain eh? Aku lagi datang bulan nih…”

“Mau Solo Rank di depan kamu.” Geram Regi sambil menarik Ratu dan me lu mat bibir wanita itu.

**

1
AyAyAyli
tolong visual Yoga yg perpaduan dewa-dewi💙💙💙
LinaShop
pesona dimas dianak perempuan
pedasnya mulut mbokne nang anak lanang
wes komplet
Tamia Akhildadanwidyan
skrg sesi anak²nya three king,,,Regi di dekingin penguasa🤭🤭
Tyaga
celaaaa aja buu anaknya terussss🤦‍♂️
SasSya
cloningnya Tante Melly 🤓😀😀😀
pedeeessssshhhh level 100
SasSya
🤣🤣🤣🤣🤣
kamfretooooooo
SasSya
waaaaaaaaah mulut anaknya Tante Melly
berbisssaaaaa
Tyaga
busett segitu di bilang kecill
mulut lemess amat Buu bisanya menghina aja
SasSya
🤣🤣🤣🤣
AIB
mbk biiiiii nama Anak di singkat Aib 🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Tyaga
lumerrrr lumeerrr 🤣
mbok e Gemoy
anak² bos yang tau sopansantun🤗
SasSya
si kembar adik Mia ( anak mantan istri Sena)
mbk sandraaaa apa kabar 🤭
Tyaga
widihhhh berani jugaa
gercep yaa
Tyaga
gileee berani bener loe Ratu 😂😂
Miss Rumm
bagaswira kan sandra ya, bukan sena. bener gak sih?
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ
waahh waaahhh mulutnya anakmu pak Dim🙈🤣
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya 😂😂
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ
waahh gimana kabaras Gerarld yaa? 😄
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ
ada sikembar pasti makin rame GSA😂
Bakul Lingerie
aduuh, si kembar muncul..
Idris mengulang cerita ayah sama Kakeknya nya..susah akur😅

Yogaaaa🤩🤩 yg dari bayi udh membius temen2 kantor ayahnya wkakakak...pesona nya ngalahin bapaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!