Zombie Town (Tara)

Jack asyik bercanda dengan teman-temannya dihalaman sekolah, setelah bel berdering tanda siswa harus berada didalam kelas tanda pelajaran akan dimulai. Jack dan teman-temannya pun berjalan menuju kelas terakhir sebelum pulang, kelas mereka berada di lantai 2. Disaat mereka hendak menuju kelas, jack ingin pergi ke toilet lalu mereka pun berpisah. Disaat jack berada di dalam toilet, ia mendengar dari luar bahwa ada seorang guru yang terdengar sedang panik. Jack terdiam, ia mengangkat kedua kakinya agar keberadaannya tidak terlihat.

"Sial.... Sial....." guru laki-laki itu terdengar panik sambil mencuci luka di tangannya. "Kenapa dia menggigitku? aku tidak akan berubah seperti orang gila itu kan? sial.... sial" umpatnya. Selesai guru itu mencuci tangannya, ia memakai jaketnya agar luka ditangannya tidak terlihat, lalu ia pergi. Jack keluar dari toilet lalu melihat beberapa tissue penuh darah bekas guru tadi. "apa ini? apa pak guru baru berkelahi di luar sana?" ucap sambil terus melihat ke arah tempat sampah penuh dengan tissue berdarah,lalu ia pergi. Jack terus berjalan menuju kelas namun saat melewati ruang guru, ia mendengar suara berisik dari arah ruang guru. Ia mencoba mengintip dari jendela, tiba-tiba pintu terbuka.

Ada seorang guru berlari, tetapi lehernya terlihat terluka mengeluarkan darah. Jack sontak kaget dan bersembunyi di balik pintu. Beberapa saat kemudian, para guru berlarian. Ada salah satu guru terjatuh tepat di depannya lalu seorang guru lagi menangkapnya dan menggigitnya. Guru tersebut terlihat aneh menurut jack, tiba-tiba guru itu melihat ke arahnya. Spontan jack berlari, ia masuk ke dalam ruang guru. Ruangan itu sangat berantakan. Jack memilih masuk ke dalam lemari. Guru itu yang sudah menjadi zombie terus menerus memukulkan kepalanya ke pintu lemari.

"Aaaaa.... Bapak kenapa? Ini aku jack Pak." Ucap jack ketakutan. Zombie itu jelas tak akan paham dengan ucapan jack. Namun guru lainnya datang ke ruangan itu.

"Hey pak, ada apa ini?" ucap guru itu. Zombie yang tadinya berada di depan lemari itu membalikkan badannya dan menangkap pak guru tadi. Jack melihat semua dari sela-sela pintu lemari. Syukurnya lemari itu terbuat dari bahan besi, jadi pukulan zombie itu tidak berdampak apa-apa. Hanya saja penyot sedikit. Jack sangat ketakutan, ia mendengar suara teman-temannya berteriak ketakutan. Ia juga melihat beberapa siswa yang saling mengejar di lorong depan ruang guru. Jack juga melihat beberapa gurunya tergeletak tak bernyawa di lantai. Ia menangis, tangannya bergetar tetapi ia tak mengeluarkan suara sedikit pun. ditutupnya mulutnya dengan tangannya. Setelah jeritan temannya sudah mulai hilang, ia mencoba melihat dari sela pintu lemari. Melihat apakah yang terjadi di luar sana.

"mereka mirip zombie yang ada di film-film" pikir jack. Sedang asyik ia melamun, Hp nya berdering. Ia sedikit terkejut karena getar hpnya terdengar. Ia segera mengambil hpnya dari kantong celananya dan mengangkatnya. "Iya Ma, aku sangat ketakutan. Sekolah sangat kacau. Aku rasa semua orang sudah berubah jadi zombie.

" ucap jack panjang lebar dengan suara bergetar. Ia mendengar suara ibunya dari kejauhan.

"Aku sedang bersembunyi di dalam lemari ma, di ruangan guru. aku sangat ketakutan." lanjut jack meneteskan air mata. Ia sedikit tenang dengan perkataan ibunya di telepon. "Baik Mama, aku akan menunggu disini." lanjutnya kemudian mematikan Hp nya. Ia memutuskan untuk terus berdiam diri didalam lemari sampai ibunya datang. Dimatikannya getar hpnya menjadi nada diam.

____

TARA dan IBUNYA

Setelah bertelepon dengan jack, tara dan ibunya melanjutkan perjalanan. Mereka tak ingin jack terlalu lama menunggu, itu akan semakin bahaya. Berhubung kota H akan segera dijatuhi bom. Diperjalanan, keberadaan mereka diketahui oleh para zombie. Karena tara tidak sengaja menabrak pintu mobil yang terbuka dan menyebabkan sesuatu dipintu mobil itu terjatuh. Tara segera memasukkan shone ke dalam mobil dan menutup pintu mobil itu. Shone melihat tara dan ibunya bertarung melawan para zombie. Mereka dengan santai membunuh zombie-zombie itu. Tara dengan mudah menggorok leher zombie-zombie itu. Namun tanpa mereka sadari ternyata terdapat ada zombie didalam mobil tepat shone bersembunyi. Shone terus melihat ke arah tara dan ibunya, namun tak ia sadari didalam mobil ada satu zombie. Tara tak sengaja melihat ke arah shone, lalu ia berteriak. "Shone awasss" teriak tara. Shone tersadar melihat ke arah kaca spion lalu menghindar. Kaki zombie itu sudah terputus sehingga ia merangkak menagkap shone. Shone lalu berpindah ke bawah setir mobil. Tak sengaja ia menyentuh kunci mobil dan menghidupkan mobil itu. Zombie itu terus berusaha menangkap shone sehingga zombie itu beberapa kali menekap klakson mobil. Shone terus menghindar. Ia menarik tempat duduk ke depan agar zombie itu tidak dapat meraihnya. Tiiiittt ttiiitttt titiitttttt beberapa kali klakson mobil itu berbunyi. Tara dan ibunya sesekali menoleh ke arah shone yang berjuang untuk menghindar.

"Tara, apa kau tak bisa menyelamatkan shone. Dia terjebak, kau lihat." Ucap ibu tara sambil terus berlarian dan membunuh zombie.

"Aku jelas melihatnya" jawab tara kesal.

"kau lebih dekat, cobalah menyelamatkan gadis itu." ucap ibu tara lagi.

"aku tau" jawab tara kesal juga. Tara mencoba mencari cara untuk menyelamatkan shone, hingga ia terpikir untuk menjauhkan zombie dihadapannya dari mobil terlebih dahulu agar ia bisa berlari menyelamatkan shone. Setelah itu ia pun berlari membuka pintu mobil dan menarik shone. Ibu tara yang melihat zombie-zombie itu mengejar shone pun berteriak. "Heiiiii zombie sialan, kemari kalian. Jangan coba-coba menyakiti putriku." teriak ibu tara. zombie itu menoleh ke arah ibu tara yang berteriak sehingga memberi kesempatan kepada tara dan shone untuk melarikan diri. Ibu tara yang melihat zombie-zombie itu berlari ke arahnya pun ikut berlari panik. "Sialan, mati aku" ujarnya berlari sambil membunuh zombie yang menghalanginya. Syukurnya ia menemukan tempat bersembunyi di balik semak-semak. Tara dan shone terus berlari, ia melihat sebuah rumah yang terbuka pintunya. Mereka masuk kesana tanpa berpikir keamanan rumah itu.

Mereka masuk sampai ke dalam sebuah kamar. Tara menutup pintu tergesa-gesa lalu melihat ruangan itu. Ia melihat ruangan itu aman tak ada bekas kerusakan didalamnya. Dan ia pun melihat ke arah shone.

"Kau baik-baik saja?" tanya tara. Shone mangangguk. Tara melihat seluruh badan shone apakah ada luka. Syukurnya shone baik-baik saja tak luka sedikit pun. Mereka mencoba untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Mengambil air mineral di tas tara. Beberapa menit kemudian tara mengambil Hp nya, di kirimnya pesan ke ibunya bahwa ia baik-baik saja.

"KAMI BAIK-BAIK SAJA, DAN SEKARANG SEDANG BERSEMBUNYI DI SALAH SATU RUMAH." tara mengirim pesan ke ibunya. "SYUKURLAH, IBU JUGA BAIK-BAIK SAJA. BAIKLAH KITA BERTEMU DI SEKOLAH JACK SAJA." balas ibu tara Tara dan ibunya menghela nafas lega. Tara melihat shone dan berinisiatif untuk memberi shone senjata untuk melindungi diri, agar kejadian seperti tadi tidak terulang lagi.

"kau harus belajar menggunakan ini" ucap tara mengeluarkan sebuah pisau dari tas nya. Shone menunjuk dirinya tak percaya. Ia mulai menulis di kertas.

"ANAK KECIL TAK BOLEH MENGGUNAKAN PISAU, BAHAYA. TAK BOLEH" tulisnya.

"Ini untuk kebaikan kita, kau harus belajar melindungi diri mu." jawab tara

"AKU TADI BISA MELINDUNGI DIRIKU" tulis shone lagi

"Itu karena zombie itu tak memiliki kaki lagi, pegang ini" ucap tara lagi sambil memberikan pisau ke tangan shone.

"Kau tahu pisau ini sangat tajam, sekali hentakan zombie akan mati. kau harus mengarahkan pisau ini ke arah leher atau dadanya. Ok?" ucap tara panjang lebar.

Shone hanya melihat tara lalu melihat pisau ditangannya bingung. Tara melihat shone bingung lalu berdiri,mengambil bantal dan meletakkannya di hadapan shone.

"Ayunkan pisau ini ke arah bantal, usahakan sampai bantal ini hancur." ucap tara Shone mengayunkan pisaunya ke arah bantal, namun bantalnya tak sobek sedikit pun.

"Kau jangan takut pisau akan mengenaimu, percaya diri saja. Ayunkan dan tikam." ucap tara mengajari shone. Shone terus belajar dan akhirnya bantal itu sobek. Ia melompat kegirangan. Tapi saat ia melompat lantainya mengeluarkan suara.

"Sssttttt" ucap tara, ia mendengar ada langkah kaki dari atas. Mereka diam, mendengar langkah kaki dari atas turun ke bawah. Tara yakin itu zombie. Segera tara berinisiatif keluar dari kamar itu dan rumah itu. Ia berjalan perlahan ke arah pintu belakang diikuti shone dibelakanganya dengan memegang pisau. Segera mereka keluar dari pintu belakang dan menutup pintu itu kembali. Tara mengintip dari jendela, benar saja itu zombie. Lalu mereka pergi dari rumah itu. Tara dans shone sekarang berjalan dari pusat kota. Sedangkan ibunya masih dilingkungan perumahan yang nantinya menuju ke sekolah jack dari belakang sekolah.

_____

IBU TARA

Ibu tara sedikit merasa lega karena tara dan shone baik-baik saja. Ia melihat bahwa segerombolan zombie masih berkeliaran di jalanan. Ia mencari cara untuk keluar dari semak-semak itu. Ia mengambil botol air mineral dari tasnya,di habiskannya hingga menyisakan sedikit air. Ia lemparkan botol itu, lalu fokus zombie itu ke arah botol yang ia lemparkan. Segera memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi menyelamatkan diri. Ibu tara berlari dan bersembunyi ke dalam rumah. Ia perlahan berjalan mengendap-endap dari pinggir rumah ke rumah. Sesekali ia bertemu zombie, ia segera membunuhnya. Ada saat dimana ia harus berhadapan dengan banyak zombie seorang diri, syukurnya ia mampu menghadapinya. Namun saat ia terus berjalan, ia melihat ada sekelompok masyarakat yang berusaha masuk ke dalam rumah. Ibu tara bersembunyi agar mereka tidak melihatnya. Namun sekelompok itu tidak menyadari bahwa rumah itu terdapat zombie di lantai dua. Zombie itu berada di balkon rumah melihat ke arah ibu tara, mencoba turun ke bawah dan menyerang kelompok itu. Ibu tara segera berlari ke rumah itu.

"Awass diatas" teriak ibu tara. Zombie itu sudah melompat ke bawah dan mencoba menyerang kelompok itu. Ibu tara segera membunuh zombie itu. Namun karena terkejut beberapa orang dikelompok itu berteriak dan mengakibatkan zombie disekitaran itu menuju ke arah mereka. Kelompok itu melawan zombie itu, ada juga beberapa yang berlari ke dalam rumah. Ibu tara sangat tangguh membunuh zombie itu hingga semua terbunuh. Kelompok orang-orang itu sangat kagum melihat kelihaian ibu tara. Mereka sekarang masuk ke dalam rumah untuk bersembunyi. Ditutup semua pintu dan jendela agar zombie tidak melihat mereka. "Kau sangat hebat" ucap perempuan 1.

"Aku rasa kau sudah sering berkelahi kan, apa kau seorang petarung?" tanya pria 1 remeh. "Yaa aku sudah membunuh banyak zombie." ucap ibu tara. Beberapa dari mereka tak percaya dengan perkataan ibu tara.

"Semua yang kau pakai barang ber merek, kau curi di rumah yang mana?" tanya pria 2 lebih remeh melihat ibu tara.

"jangan mulutmu. Kau tak boleh berkata seperti itu. Dia sudah menyelamatkan kita." Ucap pria 3.

"Iyaaa seharusnya kau bersyukur dan berterima kasih kepadanya" Ucap perempuan 2 "Kau hanya berlari ke dalam rumah ketakutan tanpa membuat perlawanan." ucap perempuan 1.

"Diam mulutmu, kenapa aku harus membahayakan diriku?" ucap pria 2 Saat kelompok itu asyik ribut dengan suara pelan, ibu tara mendudukkan dirinya di sofa. Menganbil hp nya dan melihat google map. Ia memastikan seberapa jauh lagi posisi nya menuju sekolah jack. Ia berjalan menuju washtafel mencuci pisau dan kapaknya yang sudah berlumuran darah.

"kau mau kemana jalang?" ucap pria 1 menggodanya. Ibu tara hanya terdiam tak ingin menanggapinya. Ia melihat keluar, hari mulai gelap lalu ia menghela nafas panjang. "Kau mau bermain denganku dulu, apa kau tak lelah?" goda pria 1 lagi Ibu tara menoleh ke arahnya,

"Kau mau menjadi zombie diluar sana?" tanya ibu tara dengan wajah datar.

"Apa maksudmu, kau jangan sok jual mahal. Apa kau tak pernah bercinta dengan pria tampan sepertiku? Ayolah, kau pasti ingin dibelai kan?" tanya nya terus menggoda. "Suamiku Direktur di perusahaan B, dia bisa memberikan semua yang ku inginkan. Manusia sepertimu tak ada bandingannya. Bermain???? Aku bermain dengan zombie. Sejauh ini sudah hampir seratus zombie yang kubunuh." jawab ibu tara panjang lebar. Ibu tara menatap pria itu dengan senyuman sinis, "Banyak yang sudah kubunuh sejauh ini, beberapa kepalanya terputus. Kau ingin kepalamu kupisahkan dari badanmu?" Tanya ibu tara. Pria itu hanya pergi dari hadapan ibu tara.