NovelToon NovelToon
Regan & Nahla

Regan & Nahla

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali / Pembaca Pikiran
Popularitas:75.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Itsmeriseee

Cerita romansa mantan kekasih yang masih terhubung meski hubungan keduanya telah kandas. Akankah kebersamaan mereka sejalan atau hanya kenangan? Akankah berakhir di pernikahan atau datang sebagai tamu undangan?

Inilah cerita tentang kisah klise Regan dan Nahla. Dua manusia yang dipertemukan di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmeriseee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pintu Doraemon

Nahla baru tahu jika gedung kafe memiliki pintu Doraemon menuju ruang bawah tanah yang sangat luas, mewah, harum dan aesthetic sekali. Di dominasi warna gelap dengan lampu-lampu mewah. Dinding yang dilengkapi dengan berbagai macam karya seni sangat menunjukkan jika pemiliknya sangat mencintai seni.

Langkah kaki Nahla mengikuti Regan dengan ekspresi takjub dan sulit sekali berkata-kata untuk menjelaskannya. Nahla seperti masuk dalam dunia yang belum ia datangi sebelumnya, dunia yang sangat liar namun nyaman secara bersamaan. Sepertinya ini adalah basecame tersembunyi berkedok kafe.

Tempat tersebut di isi dengan berbagai macam permainan timezone. Sepertinya Kananta memindahkan permainan yang ada di Mall ke tempat ini. Selain itu ada permainan billiard, bowling, gym, peralatan DJ, bar kecil dengan lemari besar berisi minuman alkohol yang tertata rapih. Lalu ada supermarket kecil. Ada sofa untuk beristirahat dengan layar tv besar untuk hiburan. Masih banyak lagi barang yang memenuhi ruangan tersebut.

Nahla hanya melihat Alister dan satu orang pria, kalau Nahla tidak salah namanya Kananta-pemilik bangunan ini.

"Pinjam mobil." Regan mengambil asal kunci yang tergeletak di meja. Alister terlihat tidak perduli karena fokus vidio call bersama seorang perempuan. Sementara Kananta sedang olahraga.

Saat Nahla berjalan melewatinya, tiba-tiba Alister mengangkat satu kakinya ke atas sandaran sofa menghadang Nahla. Pria itu menutup handphone kemudian menatap Nahla.

"Kabarin gue kalau ada apa-apa." Kata Alister pelan memastikan Regan tidak mendengarnya.

Nahla terdiam lalu mengangguk dua kali. Lalu Nahla beralih menatap Kananta yang memberi kode tangan untuk menelponnya. Sepertinya lingkup pertemanan Regan terlihat cuek dan tidak perduli namun dibalik itu semua mereka saling menjaga satu sama lain.

Ada satu hal yang membuat Nahla kembali terpukau. Ada parkiran basement yang masih tergabung ruang bawah tanah. Ada sekitar lima mobil mewah terparkir disana.

Nahla duduk di samping kemudi, memasang sabuk pengaman. Regan menyalakan mesin mobil, kemudian gerbang di hadapannya terbuka ke atas. Mobil keluar melalui jalan khusus sebelum akhirnya muncul di jalan raya.

Nahla mengirim pesan pada dua temannya dengan alasan pulang terlebih dahulu. Lalu Nahla memilih diam. Mobil melaju di jalanan, tidak ada percakapan di antara keduanya. Nahla tidak ingin membuka percakapan terlebih dahulu.

"Kita ke Jakarta, Na." Regan menoleh sekilas.

"Apa?"

Regan diam cukup lama, bisa Nahla baca dari pergerakan Regan yang tampak ragu ingin menjelaskan. Apa ini ada kaitannya dengan kepergian lelaki itu yang tiba-tiba menghilang?

"Em, kita ke Jakarta." Kata Nahla menatap Regan dari samping. Nahla tidak butuh penjelasan, karena Nahla tahu kenapa Regan bersikap seperti ini.

Perjalanan dari Bandung ke Jakarta di tempuh kurang lebih tiga jam karena keduanya sempat berhenti untuk makan malam. Setelah itu Nahla tertidur di mobil sampai ia terbangun mobil Regan sedang mengantri masuk menuju gedung rumah sakit.

"Sejak kapan?" Tanya Nahla ketika ia dan Regan baru saja keluar dari mobil berjalan menuju pintu masuk rumah sakit.

"Waktu gue pergi tanpa pamit sama lo."

"Gimana keadaan om Alardo?"

Regan hanya memberikan senyum kecil pada Nahla.

Ini bukan kejadian pertama kali Papa kandung Regan masuk rumah sakit. Namun sepertinya kali ini berbeda, terlihat dari raut wajah Regan yang tampak tidak bersemangat sama sekali.

Pintu lift terbuka. Keduanya tiba di sebuah ruang rawat President Suite. Nahla menarik napas terlebih dahulu sebelum masuk mengikuti Regan.

Suara monitor menyambut Nahla. Kakinya tiba-tiba lemas. Orang tua Regan sudah seperti orang tuanya, melihat om Alardo terbaring lemah dengan selang dimana-mana membuat hatinya teriris. Tante Zara menyambut Nahla dengan pelukan hangat.

"Sabar ya, Tan. Om pasti bisa melalui semua ini." Hanya kalimat itu yang bisa Nahla ucapkan. Ia mengerti bagaimana perasaan takut di tinggalkan oleh orang yang paling kita butuhkan. Nahla pernah merasakannya.

"Kamu kurusan," Tante Zara menarik Nahla untuk duduk di sofa. "Gimana kabarnya?"

"Baik, Tan," Nahla tersenyum tipis. "Tante pasti kuat, Nahla yakin. Om bisa sembuh,"

Tante Zara hanya tersenyum menggenggam tangan Nahla. Om Alardo sudah lama mengindap penyakit jantung, sudah berulang kali operasi namun sepertinya kali ini keadaannya semakin menurun. Nahla melihat rapuhnya seorang Regan saat ini. Duduk termenung di bibir ranjang menggenggam tangan pria yang mengajarkan banyak hal pada Regan sejak kecil.

Nahla tidak bisa berbuat banyak selain berdoa. Tante Zara sudah pasrah. Semua jenis pengobatan yang ada di dalam negeri dan luar negeri sudah di lakukan. Tapi Tuhan selalu mengatur yang terbaik.

Jam menunjukkan pukul satu malam, tante Zara tidur di ranjang khusus penunggu bersama adik lelaki Regan yang berusia lima belas tahun. Nahla tidak bisa tidur, ia menatap Regan dari sofa.

Lelaki itu akhirnya menghampiri Nahla dan duduk di sampingnya. Keduanya terdiam lama menatap pria yang terbaring di ranjang pasien.

"Papa sadar, tapi nggak banyak bicara. Dokter bilang keadaannya semakin hari semakin menurun." Regan menghembuskan napas berat. "Kasarnya, tinggal nunggu aja. Udah nggak bisa di apa-apain. Udah komplikasi,"

Regan terlihat kacau, wajahnya tidak secerah seperti biasa.

"Gue belum siap aja, Na. Kehilangan sosok pelindung. Kalau nggak ada Papa gue harus gimana. Gue masih butuh dia, sampai kapanpun gue nggak siap kalau dia pergi."

Nahla tersenyum tipis. "Tuhan nggak akan bertanya kapan kita siap. Tapi kita selalu di ajarkan untuk ikhlas. Kalau di bilang nggak siap, gue juga nggak siap-" Nahla menoleh, menatap Regan dengan senyum tipis bergetar. "Lo masih diberi kesempatan untuk ngobrol, merawat dan peluk. Gue nggak. Lo boleh sedih tapi ingat ada orang yang butuh bersandar untuk saling menguatkan, lo masih punya Mama."

Regan mengangguk pelan. "Gue nggak bermaksud buat lo mengingat masa lalu."

"Gue hanya ingin lihat lo lebih kuat apapun yang terjadi. Menerima semuanya dengan lapang dada."

"Papa minta gue bawa lo kesini," Regan memejamkan mata, menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa. "Mau bicara sama lo. Besok aja, Papa udah tidur. Kasihan kalau dibangunin,"

"Iya,"

"Maaf, Na, kemarin gue pergi tanpa bilang atau kabarin lo. Gue yang nggak tau apa-apa ini di minta sama manager-nya Papa buat handle perusahaan." Regan meletakkan kepalanya ke bahu Nahla. "Gue belum ada pikiran buat kelola bisnis Papa. Di usia gue sekarang masih mau main. Sekarang gue paham, bagaimana seseorang diharuskan dewasa sebelum waktunya."

Nahla tidak bisa berkutik.

"Lo nggak marah kan, Na?"

"Marah," Kata Nahla pelan, mengusap pahanya. "Harusnya lo pamit."

"Gue cari lo, tapi nggak ketemu. Jadi gue tinggalin. Handphone gue mati," Regan mengangkat kepalanya. Menatap Nahla. "Sebagai permintaan maaf gue, lo mau apa, Na?"

"Em?"

"Gue akan kabulin satu permintaan lo,"

"Yakin?" Nahla tersenyum kecil.

"Lo mau apa?"

"Gue simpan dulu aja, sekarang lagi nggak perlu apa-apa,"

Regan tersenyum. "Ya udah terserah lo. Oh ya, lo bisa tidur di ranjang sebelah Mama. Kosong,"

Nahla mengangguk, kemudian ia permisi pada Regan untuk istirahat. Perjalanan yang di tempuh membuat tubuhnya butuh untuk di luruskan.

1
Paransa Tooba
thor ayok up kelanjutannya penasaran bgt ini .. udah 3x baca ulang ini ..
Ria Karyawati
ayo thor mana lanjutannya,jgn terlalu lama.
ceritain aja ttg persiapan pernikahan mereka serta ujian² nya/Good/
Madinaskaya Akbar
Kelamaan up nya
Bikin penasaran aja
Giliran up paling cuma 2 bab doang, eehh vakum lagi 2 bulan 🤭🤭
mine
cerita yang bagus,tapi blm banyak liat, ditunggu up nya Author,Semangaaaat☕☕☕☕🍕🍕🍕🍕🍕
mbu ne
masih dilanjutkah ceritanya? ...😔
dhanyx
up Thor..
Zahieera
Ditunggu part selanjutnya kak... semangatttt🙏💪
Lin Frie
kapan up lg di tunggu
Anonymous
Nyeseek
Anonymous
Kereen ceritanya k
Ayu Devara
Thor... ayo semangat buat up bab selanjutnya... udah ga sabar nii Thor...
Ayu Devara
alur ceritanya bagus
Sugo Bagus
up lagi kak .. baru ini aku baca novel seketagihan ini .. terimakasih yaa untuk novel yg keren ini .. sehat selalu
Aprilya MikayLa Atmaja
bolak balik bacain ini truss.. lanjutt donk thor
Rita Riau
ni si Regan ga jelas banget jadi cowok 🤔🤭🙄
Rita Riau
laki laki pecundang
Rita Riau
hadeeh Regan jgn bikin Nahla ilfil sama kamu,,🙄🙄
Rita Riau
Regan tipe cowok plin plan, egois dan ga tegas,,
Rita Riau
jgn heran Ayra, mau Askara kulkas 25 pintu atau 100 pintu ga ngaruh buat Nahla, karena Nahla tokoh utama. jadi kalo ga nyemperin Nahla Askara cuma sebuah nama,,
Rita Riau
jgn egois Regan,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!