Danu Alfaendra, pria matang yang sudah berusia 30 tahun itu tidak terima jika adik tirinya harus menikah terlebih dahulu, sehingga selama dua tahun lamanya dia mengencani banyak wanita, dimulai ada yang berprofesi menjadi dokter, model, pengacara, dan berbagai macam profesi lainnya. Namun, tak ada yang membuatnya jatuh cinta.
Para wanita selalu memanggilnya playboy cap nanggung, karena Danu tidak berani meniduri para wanitanya, mungkin karena Danu ingin memberikan keperjakaannya untuk wanita yang dia cintai suatu saat nanti.
Danu adalah seorang pria pekerja keras, dia memiliki keahlian sebagai hacker dan bergabung dengan seorang detektif di The Darkness, selain itu dia juga pemilik salah satu restoran mewah di ibu kota.
Namun, malam itu tiba-tiba keperjakaannya direnggut oleh seorang wanita karena pengaruh obat perangsang. Haruskah dia meminta pertanggungjawaban dari wanita itu? Karena wanita itu adalah adik tirinya. Atau lebih baik dia mencari wanita lain sebagai belahan jiwanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Pagi menyapa dengan cahaya matahari membiaskan cahaya ke lorong kamar yang ada di apartemen itu, Danu perlahan-lahan membuka matanya, dia pun menguap sambil merenggangkan kedua tangannya.
"Huaamm!"
Danu memegang kepalanya yang masih terasa pening. "Apa semalam aku bermimpi basah?"
Membuat Danu teringat ketika dia bermimpi basah untuk pertama kalinya saat kelas satu SMP, rasanya seakan benar-benar melakukan berhubungan badan dengan seorang wanita, sampai kasur yang dia tiduri menjadi basah.
Tapi mengapa malam ini seakan terjadi lagi? Rasanya semalam itu benar-benar nyata, seakan ada seorang wanita yang sedang berpacu kuda diatas pinggulnya, membuat sang jantan terjepit dengan kuat di dalam area inti seorang wanita, begitu hangat dan memabukkan, walaupun wajah wanita itu nampak samar-samar.
Ah, mimpi semalam itu rasanya benar-benar sangat nikmat. Tak mampu Danu ungkapan dengan kata-kata, membuat dia menggelengkan kepalanya.
Danu ingin beranjak dari tempat tidurnya, dia nampak terkejut begitu menyadari dirinya sama sekali tidak memakai pakaian, sampai dia mengintip tubuhnya sendiri di balik selimut yang menutupi tubuhnya. Padahal selama ini setiap kali dia mabuk, dia tak pernah sampai melepaskan semua pakaiannya, hanya telanjang dada saja.
"Apa jangan-jangan semalam itu nyata?"
"Aaaa!" Danu menjerit, dia langsung memeluk selimut, menutupi tubuhnya.
Apakah jangan-jangan dirinya diperkosa saat dia sedang mabuk?
Dari beberapa mantannya memang ada yang pernah menawarkan tubuhnya untuk dijamah oleh Danu, siapa yang tak tahan dengan pesona seorang Danu Alfaendra, sosok pria yang memiliki sejuta pesona, memiliki bentuk tubuh yang proporsional dan juga tampan rupawan, apalagi dia juga pria yang mapan di usianya yang sudah matang.
Tapi karena Danu selalu teringat pesan ayahnya bahwa dia harus selalu menjaga burungnya, jangan menjadi pria yang selalu celap celup di ladang banyak wanita. Karena itulah dia selalu dipanggil playboy cap nanggung.
Apakah salah satu mantannya nekad melakukannya?
Tapi selama ini Danu tak pernah memberitahu password apartemen kepada para mantan.
"Arrrgghh, siapa yang sudah menodaiku?" Danu mengatakannya dengan kesal, bagaimana dia tidak kesal, moment melepaskan keperjakaan itu adalah hal yang sangat penting bagi seorang pria, dia harus benar-benar menikmatinya yang tak akan pernah terlupakan disepanjang hidupnya.
Akan tetapi semalam keperjakaannya telah ternoda disaat dia setengah tertidur karena mabuk berat, walaupun mungkin sang jantan mampu berdiri, tapi dia tak benar-benar menikmati dan tak ingat dengan jelas dengan apa yang terjadi semalam.
Danu segera bangkit dari tempat tidurnya, dia terkejut begitu melihat ada noda merah di seprai dan juga noda bekas pelepasan keduanya.
"Astaga, ternyata benar semalam ada seorang wanita yang sudah berani merenggut keperjakaanku?"
"Rupanya dia masih perawan." gumamnya lagi.
Danu memegang kembali kepalanya yang terasa sangat pening. Tiba-tiba ada sebuah ingatan muncul, yaitu rupanya semalam Maura datang ke apartemennya.
"Apa semalam Maura datang kesini?"
Danu menggelengkan kepalanya, "Tapi tidak mungkin, tidak mungkin si bocah itu berani berbuat macam-macam kepadaku."
Danu sangat tahu Maura begitu mencintai calon suaminya, tidak mungkin Maura berani melakukan hal senonoh kepadanya, karena Maura sudah menganggap Danu sebagai kakak kandungnya sendiri.
Danu segera memakai handuk, melilitkan handuk tersebut di pinggang, kemudian dia duduk di kursi sofa yang ada di kamarnya, dia membuka laptop yang tergeletak diatas meja. Danu harus mengecek CCTV yang ada dikamarnya, agar dia tahu siapa wanita yang sudah merenggut keperjakaannya. Nasib Danu semakin mengenaskan, wanita itu malah pergi begitu saja setelah berhasil menodainya.
Bahkan Danu baru menyadari bahwa tubuhnya telah dipenuhi dengan tanda kiss-mark, macan tutul akan merasa tersaingi jika melihatnya.
Mata Danu membulat, dia tersentak kaget saat melihat rekaman CCTV yang ada di laptopnya itu.