NovelToon NovelToon
Memeluk Yudistira

Memeluk Yudistira

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos / Playboy / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gulla

Ini tentang Naomi si gadis cantik ber-hoodie merah yang dibenci ibu dan kakaknya karena dianggap sebagai penyebab kematian sang ayah.

Sejak bertemu dengan Yudistira hidupnya berubah. Tanpa sadar Naomi jatuh cinta dengan Yudistira. Pria yang selalu ada untuknya.

Namun sayangnya mereka dipisahkan oleh satu garis keyanikan. Terlebih lagi tiba-tiba Naomi divonis mengidap kanker leukimia.

Apakah semesta memberikan Naomi kesempatan untuk memperjuangkan cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gulla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

Selamat membaca kesayanganku 🤗

***

Ketika Naomi keluar dari rumah sakit. Ia terkejut mendapati Yudistira di hadapannya. Cowok itu menatapnya tajam, seakan ia telah membuat kesalahan besar. Bagaimana bisa cowok itu berada disini? Padahal Naomi tidak memberitahu keberadaannya.

Naomi melangkah ragu ke arah Yudistira. Semoga saja ia tidak dimarahi. Yudistira akan terlihat menyeramkan disaat marah. Naomi merasa bersalah karena menyembunyikan semua ini pada Yudistira, padahal cowok itu selalu

baik padanya.

“Maaf,” Naomi menunduk takut. Ia tidak berani menatap mata tajam Yudistira.

Yudistira menarik napas, ia tahu keberadaan Naomi dari GPS yang ia pasang di ponsel gadis itu. Ia juga tahu kalau Naomi mengunjungi markas Vano.Nekad sekali gadis kecil ini. Hobi sekali mempertaruhkan nyawanya dengan bahaya. Apa Naomi tidak memiliki rasa takut sama sekali? Bayangkan saja anak SMP datang sendirian ke markas anak-anak berandal tersebut.

“Aku maafkan. Lain kali aku akan menghukummu.” Ujar Yudistira sambil menepuk kepala Naomi pelan. Sontak hal itu membuat Naomi mendongak menatap cowok di hadapannya. Ia tidak mengira Yudistira akan bersikap baik padanya.

“Sekarang ikut aku belanja. Tadi bunda menyuruhku untuk membelikan beberapa sayuran.” Perkataan Yudistira membuat Naomi terpaku. Mereka akan belanja untuk ibu Yudistira? Tanpa sadar pipi Naomi merona malu. Ia seperti

menjadi menantu yang siap membantu mertuanya. Lalu Naomi menggelengkan kepalanya mengusir pikiran itu.

“Aku ke kafe aja, Kak.”

“Ikut aku atau aku pecat.” Yudistira memang sengaja ingin memiliki waktu berdua dengan Naomi. Kalau sudah di kafe maka ia akan sibuk dengan   pekerjaannya begitu juga Naomi.

“Memangnya mamanya kak Yudistira mau beli apa?” Tanya Naomi sambil mengikuti langkah kaki Yudistira ke parkiran motor.

“Panggil Bunda saja. Bunda minta dibelikan beberapa bahan untuk bikin brownies.” Naomi menelan ludah mendengarnya. Ia ragu untuk memanggil ibu Yudistira dengan sebutan Bunda. Ia belum pernah bertemu dengan beliau. Apakah Yudistira ingin mempertemukannya dengan beliau?

“Kamu bisa bikin brownies?”

“Bisa Kak.” Naomi menjawab dengan jujur.

“Berarti nanti bisa bantu Bunda bikin kue, kan?” Rasanya Naomi mau gila. Ia belum siap bertemu dengan ibu Yudistira. Ia bingung harus melakukan apa. Ia takut.

“Jangan takut. Bundaku baik.” Lalu Yudistira memasangkan helm di kepala Naomi. Kemudian mereka pergi dari rumah sakit. Hari ini bagi Naomi penuh kejutan mulai dari ayah Vano yang mau mengangkatnya sebagai anak dan

Yudistira yang ingin mempertemukannya dengan ibunya.

***

Ketika sampai di supermarket Naomi mengikuti Yudistira. Ia berjalan di sebelah cowok itu. Supermarket yang mereka kunjungi tidak terlalu ramai. Jujur Naomi masih merasa canggung bersama Yudistira.

“Aku yang bawa troli kamu yang pilih bahan.” Ujar Yudistira layaknya seorang suami yang sedang membantu istrinya belanja. Yudistira terkekeh dengan pikirannya sendiri. Entahlah bersama Naomi ia merasakan kebahagiaan dan juga kenyamanan. Namun, ia merasa Naomi menjaga jarak darinya. Gadis itu seperti membangun benteng untuknya. Apa itu semua karena keyakinan mereka yang berbeda?

Yudistira sejujurnya bingung. Keyakinan seperti apa yang dipercayai Naomi. Gadis itu terlalu rumit dalam berpikir. Ia tidak akan menyerah untuk mendekati Naomi.

“Iya, Kak.”

“Sebentar tadi Bunda sudah membuat list apa saja yang dibeli. Kamu pegang ini.” Yudistira meminta Naomi memegang ponselnya. Naomi menerimanya dengan ragu. Ini kali pertama ia menyentuh barang pribadi Yudistira. Tangannya bergetar gugup.

“Aku mau ke mobil sebentar, ambil dompet.” Tiba-tiba Yudistira pergi meninggalkan Naomi.

Naomi mendesah, ia kembali melihat daftar belanjaan. Disaat itu juga dering panggilan berbunyi. Mata Naomi membulat ketika nama Bunda tertera. Ia gugup dan bingung mau menjawab atau tidak. Kenapa Yudistira harus pergi?

Karena ponsel yang terus berdering. Mau tidak mau Naomi mengangkatnya. Ia menarik napas panjang.

Ia pasti bisa. Ia hanya perlu menjawab seadanya.

“Halo.”

“Ini siapa ya?” Kalila bingung karena bukan suara anaknya yang didengar. Melainkan suara perempuan. Apakah ini gadis yang dimaksud anak-anaknya? Mempunyai banyak anak kadang membuat Kalila pusing.

“Saya Naomi Tante, temannya Kak Yudistira.”

“Bilangin ke anak Bunda sekalian beliin Bunda sosis sama nugget. Kamu juga sekalian mampir ke

rumah.” Naomi benar-benar gugup sekarang. Kenapa ibunya Yudistira menyebut dirinya sendiri dengan Bunda? Rasanya canggung sekali. Tapi, terasa hangat berbeda dengan mamanya yang sering memarahinya. Berbeda

dengan ibunya Yudistira yang begitu lembut. Naomi jadi iri.

“Iya Tante, nanti Naomi sampaikan.” Naomi menghembuskan napas disaat percakapan mereka berakhir.

Tegang sekali rasanya. Seperti berbicara dengan ibu mertua.

“Siapa yang nelpon?” Yudistira muncul di hadapan Naomi.

“Mama Kak Yudistira.”

“Oh.” Naomi berdecak kesal. Karena hanya itu yang Yudistira katakan. Apa cowok itu tidak takut kalau ibunya berpikiran macam-macam?

“Santai aja, Bunda baik.”

“Tadi Bunda bilang apa?”

“Itu minta beliin sosis sama nugget juga.”

“Naomi.”

“Iya Kak.”

“Jangan canggung.” Kemudian Yudistira mengacak-acak rambut gadis di sebelahnya.

“Kadang membohongi perasaan kita sendiri itu sakit.”

***

Perkataan Yudistira tadi masih terbayang-bayang di kepalanya. Saat ini mereka sedang makan ice cream berdua di salah satu kedai. Yudistira yang mengajaknya kesini.

“Kadang aku iri disaat kamu bisa berbicara banyak dengan Vano. Tapi, disaat bersamaku kamu hanya bisa mengatakan sepatah kata.”

Naomi menghentikan suapan es krimnya. Ia mendongak menatap Yudistira. Ia terkejut karena Yudistira mengungkit hal ini. Ia tidak pernah berpikir jika Yudistira iri dengan Vano.

“Apa kamu menyukai Vano?”

“Kak Yudis salah paham. Aku tidak pernah menyukai Vano. Bahkan aku tidak pernah memikirkannya sedikitpun.” Bantah Naomi. Ia tidak ingin Yudistira salah paham. Tapi kenapa ia harus peduli? Bukankah ia tidak ingin

perasaannya pada cowok itu terlibat terlalu jauh. Kenapa jadi begini? Yudistira juga terlihat aneh. Cowok itu tiba-tiba berkata seperti itu.

“Sungguh?” Naomi mengangguk mantap.

“Bagaimana denganku?” Naomi mengerjapkan matanya. Ia sibuk mencerna perkataan Yudistira. Apa maksudnya? Apa Yudistira menyukainya?

“Lupakan!” Yudistira kesal karena Naomi tidak peka. Padahal sedari tadi ia sudah mulai memberikan kode pada gadis itu. Mungkin ia terlalu cepat. Gadis seperti Naomi, pasti tidak terlalu memprioritaskan urusan cinta. Ia

tidak akan paham dengan kode-kodenya. Yudistira harus lebih bersabar lagi. Semoga saja suatu saat nanti Naomi sadar jika ia mencintai gadis itu.

Ya, Yudistira telah jatuh ke dalam pesona gadis itu. Ia ingin melindungi dan mencintainya dengan seluruh raganya. Ia takut jika suatu saat nanti Naomi pergi jauh meninggalkannya disaat ia belum sempat memperjuangkan

perasaannya. Ia tidak siap kehilangan Naomi. Entahlah ia memiliki firasat yang buruk akhir-akhir ini.

***

1
gulla daisy
sedih ceritanya tapi bagus
gulla daisy
Kasian Naomi
gulla daisy
Sedih banget novelnyaaa
wgulla_
ayo
Damiri
awas aja
Damiri
naomi sabar ya
Damiri
sedih jadi naomi
Damiri
lanjut
Damiri
bagusss
Damiri
lanjut suka kak
Damiri
bagus
Damiri
bagus sekali aku suka
Binti Masfufah
menarik
wgulla_: udh lanjut kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!