NovelToon NovelToon
Dermaga Cinta Arumi

Dermaga Cinta Arumi

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan Tentara / trauma masa lalu
Popularitas:479.3k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

EKSKLUSIF HANYA DI NOVELTOON.
Jika menemukan di tempat lain artinya plagiat. Tolong laporkan🔥


Baru dua bulan menikah, Arumi Safitri harus rela mengikhlaskan kepergian suaminya yakni Letda Laut (P) Yuda Kusuma yang meninggal dalam tugas. Pahami jati diri sebagai prajurit angkatan laut bahwa air yang memiliki semboyan wira ananta rudira, yaitu tabah sampai akhir.

Hidup Arumi selepas kepergian suaminya, diterpa banyak ujian. Dianggap pembawa sial oleh keluarga suaminya. Ada benih yang ternyata telah bersemayam di rahimnya, keturunan dari mendiang suaminya. Beberapa bulan kemudian, Arumi terpaksa menikah dengan seorang komandan bernama Kapten Laut (E) Adib Pratama Hadijoyo hanya karena kejadian sepele yang menyebabkan para warga salah paham dengan mereka berdua.

Bagaimana kehidupan pernikahan Arumi yang kedua?

Apakah Kapten Adib menjadi dermaga cinta terakhir bagi seorang Arumi atau ia akan menyandang status janda kembali?

Simak kisahnya💋
Update : setiap hari🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Tak Sadarkan Diri

Arumi terpaksa mengundurkan diri secara mendadak dan memilih mengiyakan penawaran Yuda untuk berpindah kota. Sebelumnya, Yuda mengutarakan niat baiknya bahwa ia mencintai Arumi. Walaupun kala terlontar ucapan cinta tersebut, sejujurnya di hati Yuda belum sepenuhnya mencintai Arumi. Dirinya melakukan hal itu karena wasiat terakhir mendiang ayahnya.

Yuda juga menyampaikan bahwa nanti di masa depan jika tabungannya sudah cukup, dirinya akan meminang Arumi untuk menjadi istrinya. Arumi dilema kala itu. Pada akhirnya, ia mengiyakan cinta dan permintaan Yuda tersebut.

Padahal di lubuk hati terdalamnya, ada sosok pria lain yang telah mengisi hatinya lebih dahulu sebelum Yuda hadir.

"Maafkan aku karena sudah ingkar janji padamu. Semoga kelak jika Tuhan mempertemukan kita kembali, aku bisa meminta maaf dan berterima kasih yang benar padamu. Semoga Tuhan memberikan jodoh yang terbaik untukmu," batin Arumi.

Selepas Dina mengetahui fakta mengenai laki-laki iseng yang ternyata seorang tentara bukan sopir, Dina berusaha menghubungi ponsel Arumi. Ia memang tak tahu Arumi pindah ke kota mana. Sebab Arumi tak mengatakan apapun padanya. Naas, Dina gagal terhubung dengan Arumi.

Maaf nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silahkan hubungi beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan setelah nada berikut ini.

Bip...

Beberapa kali Dina mencoba menghubungi Arumi, hanya suara operator tersebut yang menjawabnya.

"Arumi ke mana sih? Tumben ponselnya enggak aktif. Apa dia ada apa-apa di jalan?" gumam Dina yang mendadak cemas pada kondisi Arumi dan Bibinya yang sedang sakit.

Dina tak punya nomor ponsel Yuda. Akhirnya Dina hanya bisa pasrah karena komunikasi antara dirinya dengan Arumi putus seketika sejak saat itu. Ponsel Arumi sampai berhari-hari bahkan berminggu-minggu tak dapat ia hubungi lagi. Lost contact.

Sedangkan di belahan kota lain, Arumi pusing tujuh keliling karena pikirannya yang sedang tidak fokus saat di perjalanan bersama Yuda dan bibinya. Ia merasa bersalah pada laki-laki iseng tersebut karena sudah ingkar janji.

Alhasil ponselnya tanpa sengaja tertinggal di sebuah rumah makan. Ia baru menyadarinya ketika sudah satu jam lebih melanjutkan perjalanan bersama Yuda dan Bibinya.

Mereka tak mungkin kembali ke rumah makan tersebut karena lokasinya sangat jauh dari posisi saat itu. Yuda mengatakan padanya akan membelikan ponsel baru setibanya di kota tempatnya berdinas.

Arumi hanya bisa menghela napas berat. Bukan masalah ia mendapat ponsel baru. Akan tetapi, semua data penting miliknya seperti kontak dan foto-foto kenangannya baik bersama Dina maupun keluarganya ada di ponsel tersebut. Naasnya, ia simpan di memori ponsel bukan di email atau yang lainnya.

☘️☘️

Satu bulan setelah Adib dan Arumi menikah paksa, kondisi di rumah Arumi setiap hari selalu ada pertengkaran baik dengan Bu Retno, Wulan atau Bambang. Dan puncaknya semakin memanas kala Mbak Saroh pergi ke pasar sejenak untuk berbelanja. Dan terjadilah huru-hara yang membawa celaka.

Tok...tok...tok...

"WULAN !! Buka pintunya !" pekik Arumi seraya mengetuk pintu kamar Wulan cukup keras.

Sesungguhnya ia tak ingin berbuat seperti ini karena di dalam kamar tersebut ada keponakannya yakni bayi Bimo. Ada rasa khawatir bayi Bimo menangis karena gedoran pintu darinya. Tetapi ia tak tahu lagi harus berbuat apa pada keluarga mendiang Yuda yang semakin hari semakin menjadi.

Ceklek...

Pintu kamar Wulan pun terbuka. Wanita ini keluar dalam kondisi acak-acakan dengan baju tidur se*xy yang melekat di tubuhnya. Keringat tampak jelas membanjiri wajah dan tubuh Wulan. Sebab dua jam yang lalu Wulan baru saja selesai bercinta hebat dengan Bambang. Padahal bayi Bimo tengah menangis di dalam kamar yang sama. Sungguh ironi.

"Ada apa sih, Rum? Pagi-pagi gangguin orang tidur!" keluh Wulan seraya menguap karena ia masih dalam mode mengantuk.

"Perhiasanku di dalam lemari hilang. Cepat suruh keluar suamimu!"

"Maksudnya kamu menuduh Mas Bambang mencuri perhiasanmu?"

"Tentu saja," jawab Arumi dengan tegas seraya menatap tajam Wulan.

Rasa kantuk Wulan seketika lenyap entah ke mana berganti rasa amarah yang siap meluap pada Arumi.

"Jangan mentang-mentang kami tak punya uang banyak sepertimu lantas kamu seenak jidatnya menuduh suamiku mencuri. Bisa jadi pembantumu yang belagu itu yang mencuri. Bukan kami," jawab Wulan tak terima tuduhan Arumi dan menjadikan Mbak Saroh kambing hitam.

"Mbak Saroh enggak mungkin mencuri. Di rumah ini yang patut dicurigai cuma suamimu,"

"Apa kamu punya bukti?" tanya Wulan seraya kedua tangannya bersedekap di depan dadanya. Ia tersenyum menyeringai.

"Memang aku tak punya bukti karena setelah aku cek ternyata kabel cctv rumahku ada yang potong. Sehingga otomatis tidak menyala. Padahal semalam baik-baik saja. Pasti suamimu yang melakukan hal itu biar enggak ketahuan dan ada bukti yang bisa menjeratnya," jawab Arumi.

Tiba-tiba Bambang yang mendengar sayup-sayup keributan, ia pun segera beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.

"Ini ada apa sih! Pagi-pagi sudah ribut. Gangguin orang tidur saja. Hidup sudah capek-capeknya cari kerjaan sampai pulang malam, pagi-pagi sudah ribut enggak penting!" gerutu Bambang yang juga berpenampilan awut-awutan dalam kondisi telan*jang dada dan hanya memakai sarung ala kadarnya. Terlihat jelas muka bangun tidur.

"Kamu bilang enggak penting? Cepat kembalikan perhiasanku. Itu bukan pemberian mendiang Mas Yuda tapi itu perhiasan dari mendiang orang tuaku. Cepat kembalikan padaku!" bentak Arumi seraya mendorong tubuh Bambang. Kekesalan di hati Arumi seakan sudah berada di puncak ubun-ubunnya. Ia sudah tak bisa mentolerir lagi arogansi keluarga mendiang Yuda terhadapnya.

Tentu saja tenaga Arumi tak seberapa karena ia tengah hamil tua dan juga seorang wanita. Tubuh Bambang hanya terhuyung ke belakang sedikit saja. Beruntung ia masih bisa menjaga keseimbangan walaupun sedang mode mengantuk sehingga tak sampai terjatuh ke lantai.

Wulan yang melihat aksi Arumi barusan, tentu tak terima dengan perlakuan Arumi pada suaminya. Seketika tanpa berpikir panjang karena berbekal hanya emosi sesaat, ia membalas dengan mendorong balik tubuh Arumi cukup kencang hingga terjatuh dan tak sadarkan diri.

BUGH !!

"Astaga Wulan! Kamu apakan Arumi !" bentak Bambang yang terkejut setengah mati melihat Arumi tergeletak tak berdaya di lantai dan pingsan.

"Maaf, Mas. Aku enggak sengaja. Habisnya dia dorong kamu duluan. Jadi bikin kesel deh!" gerutu Wulan dengan suara sedikit bergetar. Mendadak terselip rasa ketakutan dalam dirinya akan kondisi mantan kakak iparnya yang tengah hamil tersebut.

Tak lama wajah Bambang dan Wulan semakin pucat kala melihat ada darah yang mengalir di sela-sela kaki Arumi hingga membasahi bagian bawah baju hamil yang dikenakan oleh istri dari Kapten Adib Pratama Hadijoyo tersebut.

"Da_rah," ucap Wulan terbata-bata dengan tangan gemetaran memegang erat lengan suaminya yang berdiri di sampingnya.

"Cepat bawa Arumi ke rumah sakit!!" teriak Bambang.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
moerni🍉🍉
hadirrr....siap terkuras air mata dn perasaan ....
haiii thor...lama ak ga muncul kepermukaan...semangt up thor...
lope2
Maharani Rani
good job keren pisan novel nyaaa
Mukmini Salasiyanti
tes ombak oke...
NAZ
seru
Panai🌺
jodoh gak lari kemane
Zhee🥀
alur oke
Elvira
oke
Tii
Adib Arumi jodoh sejati
Pororo
jodoh enggak akan ke mana dengan konflik yang ringan tak bertele-tele👍
Susu Soda
lanjut
Safira💋: nuhun Kaka ^^
total 1 replies
J
terima kasih teh Fira good story😉
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
.
selalu menarik👍
Safira💋: nuhun Kaka ^^
total 1 replies
DozkyCrazy
definisi jodoh gak bakal kemana yaa author
suka suka ceritanya 👏👏
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Nur Hidayati
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Nur Hidayati
Lumayan
Stien
akhirnyaaaa
Stien
Luar biasa
Safira💋: nuhun kaka^^
total 1 replies
Stien
senang tipe suami spt Adib... penyayang namun tegas
Lina Yulianti
bagus terus tingkatkan karyamu lg dg banyak novel
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
Stien
Aku padamu bu Elsa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!