NovelToon NovelToon
Jingga Swastamita

Jingga Swastamita

Status: tamat
Genre:Tamat / Konflik etika / Angst / Enemy to Lovers
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: CHIBEL

Namanya Jingga Swastamita, seorang gadis yang hidup selama 19 tahun di panti asuhan.

Jingga, nama yang di berikan oleh ibu kandungnya, serta Swastamita yang memiliki arti senja. Nama yang di berikan oleh Ibu panti, karena ia ditemukan saat matahari akan kembali ke peraduannya.

Tanpa ia duga, seorang pria yang mengaku sebagai ayahnya datang menemuinya setelah bertahun-tahun lamanya dan membawanya tinggal bersama.

Dia akan hidup bersama ayah dan juga ketiga saudara laki-lakinya. Saudara yang pada kenyataannya sangat membenci kehadirannya.

Penderitannya di mulai sejak hari pertama ia menginjakkan kaki di sana. Mampukah Jingga melewati semua perlakuan buruk ketiga saudaranya? Apalagi salah satu dari mereka ternyata menginginkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHIBEL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - Fakta

Jerry dan ketiga putranya mematung di tempat, mereka terkejut dengan kalimat yang di lontarkan oleh Yuda.

"Coba ulangi lagi apa yang lo ucapin tadi? Gue gak salah denger, kan?" ucap Jerry.

Yuda menggelengkan kepalanya tegas, "Gak! Lo ga salah denger. Jingga anak gue sama Winata."

"Gimana mungkin?! Dulu lo ninggalin dia karena lo belum pernah nyentuh dia dan tau apa yang udah gue lakuin sama Winata hingga dia hamil!!"

Yuda menatap sendu temannya, "Gue akui kalau gue laki-laki brengsek. Sebelum lo perkosa Winata malam itu, seminggu sebelumnya gue udah nidurin dia dulu."

"Kayaknya dia gak tau kalau gue udah lakuin hal itu ke dia. Waktu itu kita sama-sama mabuk berat," jelas Yuda.

Jerry tertawa sumbang, "Emang brengsek, lo!!" umpatnya.

Selama 22 tahun ia hidup dengan rasa bersalah akan dosa yang telah ia sembunyikan dari sang istri. Sekarang di saat ia sudah bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan, ternyata anak itu bukan anaknya?

Terlebih dia sudah kehilangan istri tercintanya untuk selamanya. Siapa yang patut di salahkan di sini?

"Gue akui, lo lebih bertanggung jawab dari gue. Setelah gue cari tau dan tes DNA, ternyata emang bener, Jingga anak gue sama Winata," kata Yuda.

Di saat ia bertemu Jingga untuk pertama kalinya, dan Jingga mengatakan jika ia anak dari Winata dan Jerry. Di saat itu juga sesuatu mengganjal di hatinya.

Apakah benar jika Jingga anak Winata dan Jerry? Bukan anaknya bersama mantan tunangannya itu?

Semuanya sudah terbukti kala ia berhasil melakukan tes DNA. Tidak sia-sia ia membayar salah satu pelayan untuk menjadi mata-mata. Dia bisa mendapatkan sampel rambut Jingga dengan mudah.

"Sekarang lo bisa lepas tanggung jawab itu, biarkan gue yang rawat Jingga mulai saat ini. Terima kasih sudah menampungnya selama ini, meskipun dia menderita selama hidup sama lo," ujar Yuda sembari menatap Trio J bergantian.

Ketiga putra Januarta menunduk, mereka sadar jika Yuda sedang menyindirnya. Pria itu melangkah menuju ruang rawat Jingga.

Benar. Jingga di larikan ke rumah sakit semalam karena demam tinggi dan berakhir pingsan.

"TIDAK!!" teriak Jean saat Yuda akan membuka pintu. Pemuda itu mendekati Yuda dan berlutut di depannya.

"Paman. Aku meminta maaf dengan tulus atas apa yang sudah aku lakakan ke Jingga," ucap Jean dengan tulus.

Yuda mendengus pelan, ingin rasanya ia memukul Jean sekarang. Tetapi melihat keadaan Jingga lebih penting sekarang.

"Biarkan Jingga tinggal berama kami, Paman. Aku akan menjaganya dengan baik, kami akan bersikap baik kepadanya mulai sekarang."

"Jangan bawa Jingga pergi, Paman! Aku mohon," lanjut Jean dengan kedua tangan mengatup serta tatapan memohon.

"Kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang kau berniat bersikap baik padanya?! Apa karena kalian sudah tau dia bukan anak haram dari ayah kalian?!" tanya Yuda dengan tatapan datar.

"Aku tidak akan membiarkan anakku hidup bersama dengan kalian lagi. Biarkan aku sendiri yang merawatnya mulai sekarang, kalian tidak mempunyai hubungan apapun dengannya. Nikmatilah hidup kalian seperti sebelum kedatangan Jingga."

Setelah mengatakan itu, Yuda masuk ke dalam ruang rawat, meninggalkan keempat Januarta yang sibuk dengan isi pikiran masing-masing.

"Ayah?" panggil si bungsu dengan gugup.

Jerry menoleh ke arah anaknya dengan mata yang memerah, pria itu berusaha menahan tangisnya.

"Jio mau jujur sama Ayah."

Jean dan Jason yang paham apa yang akan di ucapkan adiknya selanjutnya, ikut mendekat ke arah sang ayah.

"Semua yang terjadi selama ini, itu ulah kami bertiga," ucap Jean. Dia harus menjadi orang pertama yang jujur dengan apa yang sudah mereka lakukan.

"Maksud kamu?" tanya Jerry tak paham maksud anaknya.

Jean menghembuskan napas pelan, "Foto Jingga dengan tiga laki-laki, itu ulah kami. Tiga laki-laki itu tak lain adalah kami bertiga."

"Jean yang udah ngajak Kak Jason sama Jio buat ngelakuin hal itu. Kami bertiga berniat membuat Jingga jelek di mata ayah. Kami juga mengancam pelayan agar ikut berbohong" jelas Jean. Dia sudah siap menerima bogeman dari sang Ayah.

Jerry menatap ketiga anaknya dengan tatapan tidak percaya. Jadi selama ini dia di bohongi oleh anak-anaknya sendiri? Hatinya seperti di remas dengan kuat, mengingat bagaimana kata-kata dan tamparan yang ia layangkan kepada Jingga hari itu.

"Jean juga perkosa Jingga beberapa hari yang lalu," lirih Jean.

Awalnya Jerry tidak ingin mempercayai ucapan Yuda, tetapi ketika mendengar fakta tersebut keluar dari mulut anak kandungnya sendiri, rasanya sangat menyakitkan.

"Jio pernah kunci Kak Jingga di gudang sampai pingsan," ucap Jio jujur. Kepalanya menunduk setelah mengatakan itu.

Jerry mengusap wajahnya dengan kasar. Dia melupakan jika ketiga anaknya membenci kehadiran Jingga. "Apa kamu juga melakukan hal buruk ke Jingga?" tanyanya kepada anak sulungnya.

"Setiap Ayah ke luar kota, Jason meliburkan semua pelayan. Jason nyuruh Jingga mengerjakan semua pekerjaan rumah, sampai Jingga pingsan," ucap Jason mengakui kesalahannya.

Berapa banyak kejadian yang tidak ia ketahui selama ini? Apakah ia terlalu menutup mata?

"Ayah boleh hukum kami bertiga, tetapi bisakah Ayah meminta Paman Yuda agar tidak membawa Jingga pergi?" pinta Jean dengan sungguh-sungguh.

Ia tidak masalah harus mendapatkan hukuman berat dari sang Ayah, yang penting ia masih bisa melihat orang yang ia cintai dari dekat. Bagaimana jika Paman Yuda membawa Jingga menjauh hingga luar negeri? pikir pemuda itu.

Jerry menggeleng sebagai respon. "Untuk yang satu itu, Ayah tidak bisa. Mendengar apa yang sudah kalian lakukan pada Jingga, membuat Ayah yakin membiarkan Ayah kandungnya merawat anak itu dan membawanya jauh dari kalian," jawabnya.

"Tapi Jio baru lihat senyum Kak Jingga sekali, Yah! Jio mau lihat senyuman itu terus, Jio gak mau kak Jingga pergi!!" ucap si bungsu.

Tidak ada yang bisa Jerry lakukan sekarang. Dia tidak ingin menahan Jingga, trauma yang di derita anak itu juga berasal dari anak-anaknya, dan mungkin dirinya juga.

Bersambung

1
HiLo
ceritanya menarik
WiLsania
jalan ceritanya kek naik rollercoaster
Fatma Kodja
malang benar nasib jingga, ayo Paman Yudha bawa jingga sejauh-jauhnya agar tidak ditemukan oleh ayahnya dan juga kakak tirinya, biarkan mereka menerima karma karena akibat kesalahan ayahnya yang memperkosa ibunya hingga menghasilkan jingga dan sekarang jingga juga korban dari perkosaan saudara tiri dan juga Mario
Fatma Kodja
jahat sekali Jason sama Jean kenapa mereka tega sama jingga padahal jingga juga korban karena terlahir dari anak yang tanpa status nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!