NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Dipindahkan

Aku membuat monster bernama Parasite Fern menggunakan skill [Chthonic Breeding] dan mengorbankan 2 jiwa. Monster ibu berada ditingkat dasar yang bahkan lebih lemah dari goblin.

Sebenarnya aku menginginkan monster yang lebih kuat sebagai boneka, tetapi untuk saat ini hanya monster tingkat rendah yang bisa aku ciptakan. Mungkin setelah Rotten Root mengalami evolusi, aku bisa menciptakan monster dengan rank lebih tinggi.

“Meskipun rank rendah, tapi monster ini sangat cocok untukku.”

Parasit Fern adalah monster tanaman dengan daun lebar memanjang. Kemampuan monster ini adalah mampu melakukan kamuflase, kemudian di setiap sisi daunnya sangat tajam dan bisa memanjangkan daunnya sehingga bisa digunakan untuk menyerang.

Jiwaku merasuki monster tanaman itu laku mengendalikannya. Daunnya aku buat memanjang lalu mengendalikannya untuk saling mengait sehingga membentuk tubuh seorang manusia.

“Ini sempurna.” aku melihat mumi yang terbuat dari daun Parasite Fern, itu tidak berbeda jauh dari penampilanku sebelum menjadi Rotten Root. Hanya saja berwarna hijau.

Karena itulah aku menggunakan kemampuan kamuflase untuk merubah warna daun menjadi putih sehingga terlihat seperti mumi sungguhan.

Setelah aku selesai menciptakan tubuh palsu, semua orang perlahan mulai mendekat dengan tatapan tidak meyakinkan. Mereka pasti mengaggap aku sebagai sebuah lelucon.

Setelah melihat bagaimana keadaan tubuhku yang telah berubah menjadi kayu hitam, pasti mereka anggap itu sangat lucu dan tidak kuasa menertawakan aku. Aku bisa mengetahuinya dari gerak-gerik semua orang yang bergetar seakan berusaha keras menahan tawa.

‘Beraninya mereka menertawakan aku dibelakang, biar aku beri mereka pelajaran.’

Aku berniat memberikan pelajaran tentang bagaimana cara seorang budak menghormati majikannya. Namun sebelum aku bahkan mengatakan apapun, tiba-tiba terdengar notifikasi.

Ding!

[Saat ini telah ada 30 juta player yang berhasil menembus level 10. Sebagai Administrator, aku ucapkan selamat pada kalian]

Semua orang terlihat kebingungan saat mendengar suara Administrator. Dan aku yakin jika semua orang di seluruh dunia juga bereaksi sama, kebingungan dengan asal dan siapa pemilik suara yang mereka dengar.

“Jangan hanya berdiam diri dengan tatapan seperti orang bodoh!” Aku segera memerintahkan semua budak untuk bersiap-siap.

[Semua player yang berhasil bertahan hidup akan dipindahkan ke area tutorial untuk bersiap menghadapi dunia yang akan segera berubah]

Sesaat setelah suara sistem tidak lagi terdengar, muncul sebuah portal yang segera menghisap kami semu masuk kedalamnya.

***

Di sebuah hutan yang tidak diketahui tempatnya, muncul portal dalam jumlah besar yang kemudian mengirim manusia dari bumi. Mereka telah dipindahkan secara paksa, Semuanya kebingungan dan dipenuhi oleh ketakutan.

“Semuanya harap tenang!.”

Tiba-tiba seorang pria berseragam militer berseru keras hingga membuat perhatian semua orang tertuju padanya. Dari seragamnya tertulis Bana Chandra Wijaya dengan pangkat Letnan Dua. Bersama dengan pria itu terdapat empat pasukan militer yang merupakan bawahannya.

Melihat ada pasukan militer membuat warga merasa sedikit aman. Chandra memerintahkan semua warga berkumpul dengan alasan agar lebih aman dan mempermudah melakukan perlindungan dari serangan monster yang mungkin akan menyergap.

Kebanyakan warga mengikuti arahan Chandra dan bawahannya, namun ada beberapa kelompok yang terlihat tidak peduli dan memilih untuk memisahkan diri. Melihat itu Chandra tidak ambil pusing, dia tidak ingin membuat masalah dengan orang-orang yang bahkan tidak dia ketahui kekuatannya.

Keadaan menjadi sangat kondusif setelah Chandra menggunakan kemampuannya sebagai seorang komandan pasukan. Kemampuan yang memungkinkan Chandra memberi perintah pada mereka yang levelnya lebih rendah dasinya.

Akan tetapi keadaan menjadi sedikit ricuh ketika sebuah kelompok tiba di lokasi. Kelompok ini benar-benar tidak biasa sehingga menyita banyak perhatian.

Di awali dengan seragam oranye yang dikenakan sebagai besar anggota kelompok tersebut, lalu seorang pria berpenampilan seragam berjubah yang terlihat stylish, seorang perawat wanita yang sangat cantik dengan kacamata, seorang badut, dua raksasa dimana yang satu bertubuh kekar sedangkan satunya lagi bertubuh sangat gemuk.

Dan terakhir seorang mumi yang membawa peti mati.

Semua orang yang melihat kedatangan kelompok itu bertanya-tanya dari mana mereka berasal.

“Apa badut-badut ini baru saja melarikan diri dari penjara?.” ucap seorang pria yang berasal dari kelompok yang memisahkan diri dari warga biasa. Sontak perkataan pria bernama Rudi itu dibalas dengan gelak tawa dari teman-temannya.

Menjadi bahan tertawa membuat sebagian anggota dari kelompok tahan mengarahkan pandangan mereka. Rudi yang merasakan tatapan itu sempat merasakan dingin menggigil di punggungnya.

Namun Rudi menganggap itu hanya halusinasi karena meskipun dua sudah meledek mereka semua, tidak ada satupun yang datang untuk mencari masalah dengannya.

“Cih, aku pikir mereka para tahanan bengis yang bertahan dengan melakukan pembunuhan. Tapi ternyata hanya sekumpulan ayam sayur seperti yang lainnya.” ucapnya.

Meskipun perkataan Rudi terdengar sangat menyinggung, rapi orang-orang berseragam oranye itu memilih untuk mengabaikannya. Hingga suara seorang gadis yang begitu merdu terdengar dari mumi pembawa peti mati.

“Kalian hanya diam setelah diprovokasi seperti itu?” seketika semua budak melihat ke arah Adelia. “Apa burung kali mau dipotong? Karena kalian tidak terlihat jantan sama sekali.”

Mendengar itu sontak semua lelaki budaknya menutupi bagian penting mereka, khawatir Adelia benar-benar akan memotongnya.

Baik Chandra dan Rudi memperhatikan kelompok aneh itu. Mereka sama sekali tidak dapat mendengar perkataan dari Adelia karena pengaruh Skill [Vocal Resonance].

Meskipun tidak ada seorangpun tahu apa yang Adelia katakan, akan tetapi mereka segera mengetahui dampak dari ucapan gadis mumi tersebut.

Senyuman mulai terukir di wajah beberapa budak, mereka tidak segan untuk menunjukkan senjata pada semua orang. Yang tentu mendapatkan reaksi berbeda dari dua kelompok lainnya.

Chandra mengatakan jika tidak perlu melakukan sesuatu yang gegabah karena saat ini berada ditempat yang tidak diketahui. Sementara itu Rudi dan kawanannya justru semakin memanas-manasi seakan tidak sabar untuk mulai pertarungan.

Rudi menempatkan tangannya di belakang celananya, menggenggam piston yang siap dia tembakkan. ‘Para idiot ini tidak berbeda dengan kelompok yang sebelumnya berurusan dengan kami. Begitu melihat piston dan membunuh salah satu dari anggotanya, mereka pasti akan ketakutan sambil terkencing-kencing.’ pikir Rudi.

Bongsor yang pertama maju menghadapi kelompok Rudi. Dia berlari kencang dengan tubuhnya yang besar hingga membuat getaran di setiap langkahnya.

Sebagian anggota merasa khawatir, tapi Rudi dengan percaya diri tertawa lalu menodongkan dua pistolnya kearah Bongsor. Namun raksasa itu masih berlari seakan tidak memperdulikan senjata api yang bisa saja membunuhnya.

“Dasar otak udang. Bahkan setelah melihat pistol ini kau masih saja berlari ke arahku.” Rudi sudah siap menarik pelatuk

“Berhent.....” Chandra berniat melerai dengan menembakkan senapannya ke udara, tapi tiba-tiba seorang wanita berpenampilan badut berdiri di depannya mencegahnya ikut campur.

Kemunculan wanita badut yang entah sejak kapan di depan mereka tentu membuat semua orang terkejut. Hingga...

Dor dor dor! Suara tembakan terdengar berkali-kali yang menandakan Rudi telah menggunakan pistolnya. Tetapi meskipun berulang kali tembakan mengenainya, Bongsor masih terus berlari seakan tidak ada yang bisa menghentikannya.

“Sialan!.” Rudi mengumpat ketika hampir saja ditabrak oleh Bongsor, tapi dia beruntung sempat menghindar di saat-saat terakhir. Namun keberuntungan yang sama tidak dimiliki oleh rekannya

Bongsor menabrak puluhan anggota kelompok Rudi, menerbangkan mereka bagaikan dedaunan kering ditiup angin. Setelah kelompok itu tercerai-berai, giliran Jumanto dan kawan-kawannya melakukan pembalasan atas penghinaan yang telah Rudi berikan.

1
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!