NovelToon NovelToon
SAY 'I Love You'

SAY 'I Love You'

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / cintamanis / Teen School/College / Slice of Life
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ini adalah kisah dari beberapa karakter yang ditulis di satu novel.

Sebenarnya, apa itu Cinta dan bagaimana seseorang bisa saling mencintai? Bisakah dia menerima kekuranganku? Dan mampu kah aku menerima kekurangannya?

Mohon dukungannya ya teman-teman. Karya ini tidaklah sempurna tanpa saran dan komentar kalian♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Lagi

"Gaaaviiinnnn" Teman kontrakku sudah seperti mayat hidup dengan tugas kuliahnya.

"To...tolonggg akuuuu"

Sekali lagi, aku mengontrak berempat bersama dengan kenalan ku di kampus. Kami semua berbeda prodi yang kami tempuh.

Hendrik dia menempuh di prodi Pendidikan Jasmani, Vivian dia menempuh di prodi Bimbingan konseling, dan Dani menempuh di prodi Akuntansi Murni.

Dani selalu berpenampilan seperti mayat hidup setiap kali dia di beri tugas oleh dosen. Sedangkan Vivian, dia selalu berlagak seperti orang yang memberikan konseling kepada Dani yang cepat menyerah. Kemudian, Hendrik dia selalu menjadi alarm pagi untuk kami. Kami bertiga pernah dibuatnya jogging sejauh 5 Km di akhir pekan. Dan ujung-ujungnya, kami memesan go-car untuk kembali pulang ke kontrakan. Kami berempat sudah seperti saudara.

...----------------●●●----------------...

Dua bulan masa kuliah, mereka mulai menunjukkan bagaimana tanggung jawab mereka terhadap tugas yang dosen berikan. Tidak semua dari tim kerja kelompok sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas.

Selama ini, kelompokku hanya menyalin materi tanpa meresumenya. Istilahnya copy-paste langsung dari google. Banyak penataan bahasa di makalah itu yang basa-basi dan bertele-tele.

Mereka tidak membaca materi yang telah ku kumpulkan dari link.

"Cih! Ini sama saja aku yang mengerjakan semuanya"

Terkadang aku kesal saat tugas kelompok tidak benar. Tapi, aku berusaha memakluminya. Aku selalu berharap mereka paham dengan materi yang akan kami presentasikan di depan kelas. Setidaknya, mereka paham dengan materi sebelum menjelaskannya.

Ah, tapi apa yang ku dapatkan?

Mereka membaca print makalah tanpa menjelaskan maksud dari isi dari bagian yang mereka dapatkan.

Ini membuatku kecewa pada teman satu kelompokku sendiri. Mereka juga tidak paham dengan pertanyaan yang di tanyakan oleh anak-anak dari kelompok lain. Dosen juga, semakin membuatku kesal saat memberikan nilai kelompok dan individual disamakan. Aku mendapatkan nilai C+ dari tugas itu.

Aku sungguh ingin menyobek makalah itu dihadapan mereka.

Sabarlah, lagi pula ini baru masuk kuliah.

Semakin hari, semakin banyak tugas yang diberikan dosen. Terutama makalah. Aku tidak pernah mempermasalahkan bagaimana bahasa temanku saat menuliskan makalah. Aku hanya ingin makalah itu terlihat nyaman dibaca.

Namun, kurasa beberapa dari mereka salah mengartikan.

"Aela! Lagi pula ini cuma makalah doang. Tanda baca gak perlu dipermasalahin. Lu bisa gak sih, gak terlalu perfeksionis ama makalah?"

"Sifat perfeksionis lu itu yang bisa bikin lu sakit, kalo hal yang lu lakuin gak sesuai ama yang lu pinginin, anjir"

Mereka tidak paham atas kesungguh-sungguhanku mengerjakan apapun. Aku tidak mengharapkan menjadi nomor satu. Aku hanya mencintai proses yang ku lakukan untuk masa depanku.

Aku jadi malas untuk mengirimkan link materi pada mereka dan memutuskan untuk membuatnya sendiri hingga menyelesaikan PPT. Masalah pembagian pembahasan presentasi terserah mereka. Lagi pula, lambat laun dosen pasti tau siapa yang mengerjakan tugas itu.

Ujian Akhir Semester 1 akhirnya tiba. Cafe Meowvy tutup lebih cepat dari hari biasanya. Sungguh dua minggu yang melelahkan.

Di semester ke-2 aku mencoba mendaftarkan diri sebagai Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Ini rekomendasi dari seniorku agar di lirik oleh Dosen, setidaknya mereka dapat tau dengan namaku.

Aku mencobanya.

Mengikuti sejumlah kegiatan yang membuang waktu. Menjadi relawan ini dan itu. Hampir seperti Osis. Sebenarnya cukup menyenangkan menjadi anggota BEM. Hanya saja, waktuku terbatas. Meski begitu, anggota lainnya memaklumi dan aku akhirnya menjadi anggota BEM, bersama dengan teman kontrakanku, kecuali Dani yang tak menyukai sesuatu yang membuatnya kesulitan.

Katanya, 'Cukup menghitung uang gaib saja yang membuatku kesusahan dengan hidupku. Jangan menambahi beban dengan jadi anggota BEM'

Itulah Dani, dia membenci hal yang membuatnya berfikir keras. Haha, meski begitu dia selalu menyelesaikan tugas-tugasnya tepat waktu. Alasannya, Papi dia teman dekat dosen Akuntansinya.

...----------------●●●----------------...

Kesibukanku di kampus, sungguh membuatku hampir melupakan Sekar. Hingga, dia tiba-tiba muncul begitu saja saat liburan Akhir Semester 2 berlangsung.

Cafe Meowvy menjadi ramai karena Fluencer Instagram pernah datang ke cafe ini dan memposting salah satu coffie cream yang dibuatkan khusus dengan skill kami dalam membuat krim berbentuk kucing dan bisa direquest.

Sore itu, kondisi cafe begitu ramai. Aku cepat-cepat merapikan meja di dekat pintu masuk, di mana pelangan baru saja pergi.

KRINCINGG!!

Lonceng kucing di atas pintu cafe berbunyi. Seperti biasa, aku segera menyapa pelangan sama seperti pegawai yang lain.

"Selamat datang, di Cafe Me-"

Ah, seorang gadis yang ku cari selama ini muncul dengan tiba-tiba. Aku tanpa sadar berhenti melanjutkan sapaanku dan menatapnya. Dia berpenampilan berbeda dari yang terakhir kali ku lihat. Dia merawat penampilannya, rambutnya panjang terurai dan pakaiannya yang menarik.

"Ah, Sekar. Kita salah masuk cafe"

Aku hampir melupakan sesuatu tentangnya. Sekar datang bersama sosok yang pernah membuatnya kehilangan semangatnya di sekolah.

Entah mengapa aku tak bisa mengeluarkan suaraku. Ini kesempatanku untuk meminta maaf padanya.

Tapi, keberadaan Khanza membuat hatiku menjadi ciut. Aku hanya membawa kesedihan bagi Sekar.

Dari balik pintu kaca cafe, aku melihat Sekar mengecapkan bibirnya. Itu membuatku terkejut. Dia tidak lagi menggunakan note kecilnya. Dia bisa berbicara?

Hatiku terasa terenyut. Ini membuatku sedikit haru. Ah, perasaanku menjadi bercampur aduk. Aku hampir tak bisa membedakan ini rasa senangku karena bertemu lagi dengannya atau aku menyadari kami berada di kota yang sama.

Benar juga, apa dia akan kuliah tahun ini?

Apakah dia akan kuliah di tempat yang sama denganku atau di kota sebelah?

Aku sungguh ingin mengejarnya.

Malam hari, aku sungguh tak bisa tidur karena teringat dengan Sekar. Perasaan bercampur aduk yang aneh di dadaku membuatku tak nyaman menyandarkan punggungku.

"HAIS! Kau kenapa lagi, Vin?!" Punggungku di dorong Vivian hingga ke ujung kasur.

Aku menoleh ke arahnya. "Aku tiba-tiba merasa bersalah. Jantungku berdegup dengan kencang" Ucapku.

"ANJROT!" Suara teriakan Vivian membuatku kaget. Dia langsung bangkit dari tidurnya dan memukul bahuku. "WANITA MANA YANG KAU HAMILI NJINK!"

Sekujur tubuhku langsung merinding. Aku langsung duduk dan memukul Vivian dengan bantal karena suaranya yang keras. "LU NGOMONG APA, SU!" Kami sudah biasa menggunakan bahasa kasar seperti ini.

"Siapa yang menghamili, ey?!" Hendrik dan Dani tiba-tiba bangun dari tidurnya dan menghidupkan lampu kamar.

Aku menutup mataku, Vivian benar-benar tidak bisa berfikir positif. "Aaarrg, mulut lu tuh Vi. Aelah pengen gua tampol, anjir. Emang lu pernah liat gua deket ama cewek?" Aku memijat keningku.

"Kagak"

"Yaudah! Kenapa mulut lu lemes banget tanya siapa yang di hamili. Kalo tetangga sebelah denger gimana, coba" Aku mengelus dada.

"Astaga, lu ngambil BK tapi mulut lu emble kek gitu, anjrot. Lagi enak-enaknya ngimpi langsung kebangun, anjir" Ucap Hendrik sambil melemparkan bantalnya ke arah Vivian.

Aku terkekeh ringan saat mendengar perdebatan kecil itu.

"Aku kebangun, jadi aku tak bisa tidur lagi. Gimana ini? Besok aku harus bangun pagi, dan bla, bla, bla" Dani tipe seseorang yang tak bisa tidur apabila dia terbangun di tengah malam. Dia mengoceh banyak kepada Vivian untuk membantunya tidur lagi.

1
Introvert
Novel awal yang bagus
gua udah Vote, Vav, Rate, Thor

nyicil gua bacanya
ChiArt_27: Makasi kak, atas dukungannya
total 1 replies
Introvert
bagus ceritamu Thor. pembawaannya juga jelas dan tulisan yang rapih
Introvert
Sekar gadis baik meski memiliki kekurangan tak ada patah semangat
Archplanetes
Semangat thor🙌
Archplanetes
emang sakit sih, harus kuakui🗿
ChiArt_27: Apa lagi, kalau bolanya baru ya kak/Smile/
total 1 replies
Archplanetes
OH! NAMANYA SEKAR... astaga, aku lupa, udah lama gak baca :v

Sorry banget thor🙏
Archplanetes
Huft, syukurlah :v
Archplanetes
Waduh, perasaanku kok gak enak ya...
Archplanetes
Iya juga😂
Archplanetes
uhuk, dia anak laki2 kan? Masih masa pertumbuhan haha
Archplanetes
Waduh, berat banget. Tapi keren thor! Aku suka caramu membawakan ceritanya!!!
ChiArt_27: Hehe, terima kasih kak🙌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!