NovelToon NovelToon
Tasbih Cinta Untuk Adam

Tasbih Cinta Untuk Adam

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Konflik etika / Cinta Terlarang
Popularitas:476.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Dalam Tasbihku, ku langitkan doa atas namamu, meski aku tidak tahu apakah doaku yang akan pulang sebagai pemenangnya." ~ Hawaa

Hubungan persaudaraan tak sedarah yang sudah terjalin ternyata menumbuhkan cinta diantara Adam dan Hawaa, tapi semua itu harus terhalang, saat Adam memilih menganggap Hawaa hanya sebatas saudara.

Hawaa yang telah kecewa, kembali dibuat terluka saat Adam datang mengenalkan kekasihnya, Anissa yang ingin Adam ajak serius.

"Saat kamu melangitkan doa dengan nama orang lain, kamu harus siap menerima jawaban, dari doa itu." ~ Adam

Inikah jawaban, dari Doa yang Hawaa langitkan, ataukah ada jawaban lain yang belum kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Delapan

Haikal membaca koran sambil minum kopi di taman belakang. Dia menunggu kedatangan Adam dan Annisa. Kemarin mereka telah berjanji ingin bertemu, sehingga pria itu tidak masuk kerja.

Bunda Syifa juga merasa heran, kenapa sang putra mengatakan ingin bicara kemarin. Di tambah dengan tingkah aneh Hawaa.

"Sebenarnya Adam dan Nisa mau bicara apa, Mas. Kenapa mereka meminta waktu kita. Aku menjadi kuatir. Aku takut ada apa-apa dengan rumah tangga mereka," ujar Syifa. Dia memilih duduk di samping sang suami.

"Jangan berpikir terlalu jauh begitu. Aku yakin itu bukan hal yang aneh. Mungkin mereka mau menyampaikan sesuatu yang menyenangkan. Nisa hamil misalnya ...," kata Haikal.

"Kamu benar, Mas. Siapa tau Adam mau mengatakan kalau Nisa sedang hamil saat ini," ucap Syifa dengan mata berbinar bahagia .

Hawaa yang mau ikut gabung, mengurungkan niatnya mendengar ucapan Bunda dan Abinya. Gadis itu membalikan tubuhnya ingin kembali ke kamar. Baru akan melangkah tapi terlanjur Syifa melihat kehadirannya dan memanggil anak sambungnya itu.

"Hawaa, sini Nak. Kenapa pergi lagi?" tanya Syifa melihat langkah putrinya yang akan melangkah pergi lagi.

"Ya, Bunda," jawab Hawaa sambil tersenyum dan berjalan mendekati keduanya. Dia memilih duduk di antara Abi dan Bunda.

Abi memeluk putrinya dan mengecup dahi Hawaa. Dia tersenyum pada gadis itu.

"Anak Abi tak jadi kerjanya?" tanya Haikal.

"Besok, Bi. Seharusnya hari ini rapatnya. Tapi ternyata di tunda," jawab Hawaa.

"Selain Rafael, siapa teman dekat kamu saat ini?" Kembali Haikal bertanya, sambil tersenyum. Syifa juga ikutan tersenyum.

Hawaa hanya menjawab dengan menggelengkan kepala. Bibirnya terasa kelu, tak sanggup menjawab.

"Usia kamu sudah memasuki dua puluh enam tahun. Sudah pantas berumah tangga. Adam saja mungkin sebentar lagi akan jadi seorang ayah," ucap Haikal.

Hawaa langsung tersedak mendengar ucapan sang abi. Haikal langsung memberikan air minumnya. Gadis itu tampak menarik napas. Tak tahu harus berkata apa.

"Kenapa, Nak?" tanya Haikal.

"Tak ada apa-apa, Bi!"

"Abi, mungkin Hawaa kurang nyaman ditanya tentang pernikahan. Abi'kan tau, jika jodoh itu ditangan Allah. Tak ada yang tau kapan dan siapa jodoh kita. Hawaa juga pasti ingin berumah tangga, hanya saja belum waktunya," balas Syifa.

"Bi, Bunda, jika ternyata aku mencintai pria yang tak seharusnya, apakah Abi dan Bunda tidak merestui?" tanya Hawaa.

Abi Haikal tampak mengerutkan keningnya tanda tak paham dengan ucapan sang putri. Begitu juga dengan Bunda Syifa.

"Pria yang seharusnya itu seperti apa? Rafael?" tanya Haikal.

"Sayang, jika dia nonis, kami sebagai orang tua pasti akan merestui jika dia bersedia mengikuti agama kita. Asal jangan mualaf hanya karena ingin bisa menikah denganmu saja. Setelah itu kembali ke agama asalnya," jawab Syifa. Haikal mengangguk sepertinya setuju dengan pendapat sang istri.

"Bukan begitu maksudku, Abi, Bunda," ujar Hawaa. Dia kembali menarik napas. Tak tahu harus bicara apa untuk menjelaskan tentang hubungannya dengan Adam.

Haikal ingin bicara lagi, tapi diurungkan setelah mendengar suara Adam dan Annisa. Keduanya lalu mencium tangan Abi dan Bunda.

"Kita duduk di ruang keluarga saja," ajak Syifa.

Dia mengajak anak dan menantunya ke ruang keluarga. Bunda mengambil kue brownies yang tadi dibuat dan membawa lima gelas jus pokat.

Syifa lalu meminta semuanya mencicipi makanan. Annisa memilih duduk dekat mertuanya itu. Sedangkan Hawaa duduk di seberang bundanya berdampingan dengan Abi.

Setelah bicara tentang sehari-hari, Haikal lalu bertanya apa yang akan mereka ingin sampaikan. Adam dan Annisa lalu saling pandang.

"Kenapa diam? Katakan saja apa yang ingin kamu ingin katakan. Apa ini tentang Annisa? Apa sebentar lagi Abi akan menjadi seorang kakek?" tanya Haikal dengan tersenyum.

Adam, Annisa dan Hawaa menjadi saling pandang. Tak menyangka pikiran Abi hingga sampai sejauh itu.

"Abi, aku bukan ingin mengatakan itu!" ucap Adam.

"Lalu apa, Nak. Berita apa yang ingin kamu sampaikan?" Kali ini Bunda yang bertanya.

Abi Haikal dan Bunda Syifa menjadi makin penasaran dengan apa yang akan putranya katakan. Tidak biasanya Adam meminta waktu mereka. Selama ini dia kalau mau bicara, pasti langsung saja.

"Sebelum aku mengatakannya, aku minta maaf dulu, Abi, Bunda. Mungkin apa yang aku katakan ini akan membuat Abi dan Bunda kecewa," ucap Adam.

Mendengar ucapan Adam, tentu saja Haikal dan Syifa menjadi sedikit terkejut. Berarti berita yang akan disampaikan anaknya itu adalah berita buruk sehingga dia harus meminta maaf.

"Apa ini? Kenapa Bunda jadi berpikiran jelek!" ucap Bunda Syifa.

"Abi, Bunda, aku juga mau minta maaf. Mungkin selama menjadi menantu kalian, aku belum bisa menjadi menantu yang baik," ucap Annisa.

"Sebenarnya ada apa ini, kenapa kalian berdua meminta maaf?" tanya Bunda Syifa lagi. Haikal juga tampak mengerutkan dahinya

Adam kembali tampak menarik napas dan membuangnya secara perlahan. Tak tahu harus memulai dari mana untuk menjelaskan tentang rumah tangganya.

"Abi, Bunda, sekali lagi aku minta maaf. Aku belum bisa menjadi anak yang kalian banggakan. Aku dan Annisa memutuskan untuk mengakhiri pernikahan kami. Aku telah menjatuhkan talak pada Nisa," balas Adam.

"Apa maksud ucapanmu ini? Pernikahan dan kata talak itu bukan suatu mainan!" ucap Haikal dengan suara penuh penekanan.

"Aku tau, Abi. Semua ini salahku. Aku tak bisa lagi melanjutkan pernikahan kami. Aku tak ingin kami saling menyakiti, terutama Annisa. Jika aku paksakan, Nisa akan makin terluka," balas Adam.

Abi Haikal berdiri dari duduknya. Menatap Adam dengan mata menyala.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi dengan hubungan kalian. Jangan berbelit. Kenapa kamu harus mengakhiri pernikahan ini? Apa ada wanita lain di hatimu?" tanya Haikal dengan nada tinggi. Sepertinya sudah mulai terbawa emosi.

...----------------...

1
Rosia Ariyanti
Luar biasa
Al Fatih
cerita yg bagus,, menguras emosi jiwa mantul Mak...
Arsyla Ghafany
Luar biasa
Yani Cuhayanih
Happy end mama...semangaat terus untuk berkarya....
Yani Cuhayanih
Pas aku hadiir lagi eeh sudah goooooollllll
Yani Cuhayanih
Lupa toh dah jd suami istri..hawwa masih blm konek
Cita Ratna Wulandari
👍👍👍👍
Hafifah Hafifah
kayaknya si hawaa g sadar deh lw adam itu suaminya
Hafifah Hafifah
udah tua g usah tebar pesona si haikal g akan tergoda.mending urus tuh anaknya biar bisa jadi perempuan yg baik biar g nurunin sifat ibunya yg seorang pelakor
Hafifah Hafifah
ya ampun udah tua juga julidnya masih belum hilang.terserah haikallah hartanya mau dia kasih kesiapa apa urusannya ama kamu nadia
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah akhirnya endingnya happy happyy 😘😘😘😘😘😘😘 mkc mama yg sdh membuat karya ini ,sukses terus ya mam...tp ingat jaga kesehatan & tetep semangat💪💪💪💪
Ayu galih wulandari
Namanya Hawaa kyk ibunda kita semua pastinya lebih syantiik...kak author ,wlpun kita tahu nam Annisa pasti jg syantiik.. Lanjuuut dech kak..mic ya sdh update..🤗🤗😘😘😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuuut kak
Ayu galih wulandari
Bagus bangeet aquvsuka dg karya karyamu kamu kak..setelah sekian purnama terlewatin ...KANGEN 😘😘😘😘😘😘😘
Diana Subar
cinta itu suka" nya aja ya...mau kemana..mau kesiapa tdk ada yg tau...ciaaann hawa...
Nelly oktavia
karyanya kak buat hati mewek
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
astaga Adam.. bisa²nya kamu lagi sama siapa.. pikiran, hati dan mulutmu tentang wanita lain. /Hammer//Hammer//Grievance/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Aamiin... pasti Hawa.. tetap semangat dan postif thinking aja. semua akan indah pada waktunya
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Oh ikatan adik kakak memang kuat 😭😗😗
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Visualnya bagus semua.. tapi ya cewek lebih cantikkan Annisa 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!