Nina Melani merupakan seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya untuk merantau ke negeri seberang.
Beberapa bulan setelah ditinggalkan suami untuk bekerja di luar negeri, Nina tampak hidup sendiri disebuah rumah yang jauh dari penduduk.
Suatu ketika, Terjadi perampokan dirumah Nina. Salah satu dari perampok itu tidak hanya menguras harta Nina, Namun juga merenggut kehormatan Nina.
Akibat dari kejadian itu, Tumbuh benih sang perampok itu dirahim Nina. Lalu, Hal tersebut sampai di telinga sang suaminya sampai Nina diceraikan oleh suaminya itu.
Setelah Nina resmi bercerai dengan suaminya itu, Nina dipertemukan kembali dengan pria yang merenggut kehormatannya itu dalam kondisi yang berbeda.
Bagaimana kisah Nina selanjutnya!
Baca kelanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Beberapa saat setelah hujan turun dengan lebatnya, Terlihat Haris menghampiri kedua pemuda itu. Setelah kedatangan Haris disana, Ketiganya pun bergerak masuk ke dalam.
Setelah berada didalam, Kedua pemuda itu berniat untuk menodai Nina kemudian merekamnya, Kemudian video itu akan mereka jual. Akan tetapi, Haris tak menyetujui rencana kedua pemuda itu.
Haris berjanji takkan meminta komisi dari hasil perampokan mereka, Asalkan mereka memberikan kepercayaan pada Haris untuk mengurusi Nina.
Kedua pemuda itu pun menyanggupi hal tersebut, Sehingga kedua orang itu tak bertindak jahat terhadap Nina, Namun Haris lah yang kemudian menodai Nina agar kedua pemuda itu tak curiga pada Haris. Disaat kejadian itu berlangsung, Kedua pemuda itu mengawasi pergerakan Haris disana.
Kembali ke masa sekarang
Nina yang mendengar cerita dari Haris itu tetap saja menyalahkan Haris, Meski hal itu ia lakukan untuk menyelamatkannya.
"Meski tuan niatnya untuk menyelamatkanku, Tetap saja cara yang tuan lakukan itu salah!" Ucap Nina.
"Maafkan aku, Jika caraku menyelamatkanmu itu salah!"
"Minta maaf saja enggak akan cukup untuk menebus segalanya!"
Ketika Nina tampak menggerutu, Haris hanya terdiam seraya terus mendengarkan wanita yang tampak sedang menggerutu tersebut.
"Maafkan aku Nin, Aku terpaksa mengarang cerita! Aku enggak ingin jika kamu tahu yang sebenarnya, Kamu akan membenciku!" Terdengar suara hati Haris.
Pria bertubuh tegap itu terpaksa mengarang cerita pada Nina, Yang sebenarnya terjadi adalah Haris itu dendam dengan Petir yang merupakan mantan suami Nina.
Dahulu sebelum petir menikah dengan Nina, Pria itu pernah menjalin cinta dengan Dinda yang merupakan adik satu-satunya Haris.
Akibat rasa cinta yang terlalu dalam pada Dinda dan Petir, Keduanya pun menjalin hubungan tanpa batasan yang menyebabkan Dinda hamil.
Setelah Dinda hamil, Petir bukannya bertanggungjawab, Malah Petir menyuruh Dinda menggugurkan kandungannya. Dinda bersikeras untuk tetap mempertahankan kandungannya, Sehingga Petir menyuruh seseorang untuk membunuh Dinda.
Setelah Dinda terbunuh, Sang kakak mengetahui jika terbunuhnya sang adik oleh perbuatan Petir. Mengetahui hal itu, Haris tampak sangat murka. Haris langsung melaporkan Petir ke polisi, Namun karena ayah Petir saat itu adalah seorang pengacara terkenal, Sehingga Petir terbebas dari hukuman. Hal itu membuat Haris semakin murka.
Suatu ketika, Haris mendengar kabar pernikahan Petir dengan seorang wanita. Mendengar hal itu, Haris mulai menyusun rencana untuk membalas sakit hatinya pada Petir.
Untuk memperlancar rencananya, Haris menyogok salah satu adik Petir dengan sejumlah uang untuk mendapatkan informasi. Setelah mendapatkan informasi tentang keberangkatan Petir ke luar negeri, Haris segera menemui adik Petir itu untuk membantu kelancaran rencananya.
Dengan bekerja sama dengan salah satu anggota keluarga Petir itu, Haris dapat langsung masuk ke dalam rumah Petir. Kemudian menodai isterinya sehingga Haris merasa dendamnya sedikit terbalaskan.
Meski Haris merasa dendamnya telah terbalas, Namun dalam hati kecil Haris merasa bahwa pria bertubuh tegap itu tampak kasihan dengan Nina. Air mata Nina yang tampak menetes di wajahnya itu, Membuat rasa penyesalan yang besar pada Haris seusai kejadian itu terjadi.
Air mata Nina yang jatuh itu, Seolah mengingatkan Haris pada adik kesayangannya sebelum pergi untuk selama-lamanya. Haris yang teringat akan Dinda, Seketika meneteskan air mata.
Sementara Nina yang melihat Haris tampak meneteskan air matanya, Menghentikan ocehannya itu.
"Tuan kenapa menangis? Apa ocehanku berlebihan, Makanya tuan sampai menangis begitu!" Ucap Nina seraya mengusap air mata di wajah Haris dengan tangannya.
"Bukan kok, Aku hanya teringat dengan adikku! Mungkin kalau dia masih hidup, Dia akan seumuran denganmu!" Ungkap Haris
"Memangnya adik tuan meninggal kenapa?"
"Meninggal karena terbunuh, Oh iya jangan panggil tuan ya! Panggil saja mas Haris!" Pinta Haris.
"Baik mas Haris,"
"Nah gitu dong, Kan enak didengarnya!"
Beberapa waktu kemudian, Keduanya telah sampai di depan rumah yang ditempati Haris. Sesampainya disana, Haris langsung memarkirkan mobilnya, Lalu berjalan masuk ke dalam bersama dengan Nina. Setelah masuk kedalam, Haris tampak memanggil anaknya itu.
"Ayla, Sini deh! Lihat ayah bawa siapa!" Teriak Haris pada anak sambungnya itu.
Mendengar teriakan sang ayah sambung, Ayla pun langsung berlari menghampiri sang ayah sambung.
"Wah......Ada tante baik disini! Ayah ketemu dimana sama tante baik!" Ucap Ayla.
"Ayah ketemu dijalan tadi, Terus ayah bawa kesini!" Jelas Haris pada putri sambungnya itu.
"Terima kasih ayah telah membawa tante baik kesini, Ayla jadi ada teman main deh!" Ucap Ayla
"Kamu mau main apa sama tante?" Tanya Nina pada gadis kecil itu.
"Bagaimana kalau main boneka aja tante?"
"Boleh, Yuk kita main!" Ajak Nina.
Setelah itu, Keduanya tampak bermain boneka di ruang tengah. Meski si gadis kecil Ayla dengan Nina baru bertemu beberapa saat, Namun keduanya tampak terlihat sangat akrab.
Ayla tampak begitu ceria dengan kehadiran Nina disana. Kerinduan Ayla akan mamanya seolah terobati dengan kehadiran Nina disana. Bukan hanya Ayla yang merasakan seperti itu, Nina juga merasa memiliki ikatan batin yang sangat dekat dengan gadis kecil itu.
Sejak saat itu, Kedekatan Nina dan Ayla semakin dekat. Mereka terlihat seperti seorang ibu dan anak. Nina sangat menyayangi Ayla, Meski Ayla tak memiliki ikatan keluarga dengannya.
*********
Beberapa minggu kemudian, Disaat Nina tengah memasak sarapan untuk Ayla. Wanita yang memiliki tahi lalat dihidung itu merasakan perutnya seakan diaduk-aduk di dalam sana, Hal tersebut menyebabkan Nina tampak mual-mual. Lalu dengan segera Nina pun langsung berlari ke arah toilet yang ada dirumah tersebut.
"Koek......koek....!" Terdengar suara muntahan dari mulut Nina. Terlihat cairan putih bening keluar dari dalam mulut Nina. Wanita yang memiliki tahi lalat dihidung itu terus memuntahkan cairan putih bening dalam mulutnya.
Nina yang terus menerus muntah itu, Seketika merasakan pusing dikepalanya, Ditambah lagi dengan tubuhnya yang terasa sangat lemah. Akibatnya, Wanita dengan tahi lalat dihidung itu pun tiba-tiba terjatuh dari toilet tersebut.
"Bruk........!" Terdengar tubuh Nina terjatuh dari toilet itu.
Sementara Haris yang mendengar suara itu, Langsung berlari ke arah kamar mandi untuk melihat apa yang terjadi.
"Nina, Kamu enggak apa-apa didalam!" Ucap Haris yang tampak menggedor-gedor kamar mandi itu.
Haris yang berulangkali berteriak memanggil Nina disana, Akan tetapi Nina sama sekali tidak merespon, Sehingga Haris langsung mendobrak pintu di kamar mandi itu.
Ketika pintu kamar mandi itu tengah terbuka, Haris tampak kaget melihat Nina tengah tergeletak di lantai kamar mandi tersebut.
Melihat Nina yang tergeletak disana, Haris pun langsung mengangkat tubuh Nina, Lalu dibawanya ke kamarnya. Sesampainya dikamar Nina, Pria bertubuh tegap itu langsung membaringkannya di tempat tidur.
