Dark Doctor

Angela lalu mengajak Jason untuk pergi menjenguk anak dosen kelasnya yang kebetulan berada di rumah sakit milik keluarganya.

Ketika tiba di rumah sakit Qinchen, Angela dan Jason melihat banyak mobil mewah yang ada di depan rumah sakit. Para pengawal keluarga Pang juga tampak berdiri di depan rumah sakit mengawasi setiap orang yang berlalu lalang di sana.

“Ada apa di rumah sakit ini?” batin Angela.

Karena semua staff rumah sakit mengenal nona muda keluarga Qin, hal ini membuat Angela dengan mudah untuk keluar masuk rumah sakit tersebut.

Perawat mengantarkan mereka untuk bertemu dengan dosen kelas yang sedang menunggui anaknya di ruang gawat darurat. Wajah dosen itu tampak tegang menatap ke arah anaknya yang tertidur di depannya.

Dosen kelas itu melihat kedatangan Jason dan Angela, lalu dia mendengus. “Apa kamu tidak menerima pesan dariku?” Kata dosen itu ketus.

“Maaf pak, kami datang hanya untuk melihat kondisi anak bapak. Kami sudah menerima pesan dari bapak,” sahut Angela dengan lembut.

Jason melihat tubuh anak dosen yang berumur sekitar sepuluh tahun yang tampak setengah dari kulit tubuhnya membiru. Kemudian dia menggunakan mata Surgawinya untuk melihat kondisi anak tersebut.

Wajah Jason tampak tegang setelah memeriksa kondisi anak kecil itu. “Nona Angel, tolong ambilkan dua gelas yang satunya berisi air minum!” pinta Jason padanya.

Tanpa bertanya lebih lanjut, Angela lalu memerintahkan perawat di ruang gawat darurat untuk memenuhi permintaan Jason. Seorang perawat membawakan dua buah gelas dengan salah satunya diisi air minum dan menyerahkannya kepada Jason.

Jason berjalan mendekati anak kecil dari dosen kelasnya dan membuka pakaian anak itu.

“Hei, apa yang akan kamu lakukan?” teriak dosen kelas itu dengan wajah marah melihat Jason membuka pakaian anaknya dengan paksa.

“Pak, biarkan Jason untuk menolong anak bapak. Percayalah padanya,” sahut Angela menenangkannya.

Perawat yang melihat kejadian itu juga tidak mengerti apa yang akan dilakukan Jason, tetapi dia tidak berani untuk menghalangi karena adanya Angela di sana bersamanya.

“Jangan melakukan hal aneh pada anakku? Jika terjadi sesuatu pada anakku, aku akan menghukummu penjara seumur hidup,” teriak dosen kelas itu.

Jason tidak mempedulikan kata-kata dosen kelasnya, dia masih berkonsentrasi mengamati tubuh anak kecil itu dengan membawa gelas kosong di tangannya. Kemudian setelah memastikan sesuatu lalu dia menungkupkan gelas kosong itu di dada anak kecil tersebut.

Setelah itu, Jason mengalirkan hawa panas ke dalam tubuh anak kecil itu dan membuat kulit di bagian gelas yang tertungkup itu membengkak hingga mengeluarkan darah.

“Lepaskan tanganmu dari anakku!” Dosen kelas itu segera beranjak mendekati Jason dan hendak menamparnya. Namun tangan dosen yang terangkat itu berhasil ditahan dengan tangan kiri Jason yang kemudian memandangnya dengan tatapan tajam.

“Jika dalam waktu 5 menit aku tidak mengambil tindakan, kamu akan kehilangan anakmu. Jadi diamlah! Jangan ganggu aku!” Mata Jason menatap tajam pada dosen kelas itu dengan hawa membunuh.

Dosen itu tertegun lalu melangkah mundur dan tidak berbicara lagi. Dia melihat Jason melakukan tindakan pada anaknya dengan wajah serius.

Darah yang mengalir keluar dari dada anak kecil itu semakin banyak dan berubah warna menjadi biru. Kali ini wajah dosen kelas dan juga perawat tampak terkejut ketika melihat cairan berwarna biru yang keluar bersama darah dari dada anak itu.

Jason lalu melepas gelas itu dan membersihkan darah di dada anak itu. Kemudian dia mengulangi lagi beberapa kali tindakannya hingga cairan berwarna biru itu habis dan darah yang keluar kembali normal menjadi merah.

Setelah melihat hal itu, Jason mengalirkan tenaga dalam untuk menjaga vitalitas tubuh anak kecil itu. Tubuh anak kecil itu yang tadinya sebagian membiru kini telah berubah kembali normal.

Lalu anak itu perlahan membuka matanya dan berbicara, “Ayah, aku haus.” Serunya lirih.

Wajah dosen kelas Jason tampak senang ketika melihat anaknya telah mulai sadar dan mendekatinya. Jason menyerahkan segelas air minum yang telah dia siapkan untuk anak itu. Dosen kelas menerima air minum itu dan memberikannya kepada anaknya.

Jason menghela nafas lega ketika melihat kondisi anak kecil itu telah pulih dengan menggunakan mata Surgawi miliknya. Dia kemudian memandang ke arah Angela yang terlihat semakin kagum kepadanya.

Kemudian Jason pergi meninggalkan dosen itu agar bisa bersama anaknya yang kini telah terselamatkan. Jason berjalan keluar dari ruang gawat darurat yang terletak di sebelah ruang gawat vip di lantai satu.

Yuan Li yang kebetulan berada di depan ruang vip sontak terkejut ketika melihat Jason yang keluar dari dalam ruang gawat darurat. “Kamu…” Yuan Li berteriak ketika melihat Jason yang berdiri menatapnya.

Jason sebelumnya tidak mengingat Yuan Li beberapa saat, namun ketika menyadarinya Jason kemudian tersenyum padanya. “Bagaimana keadaan nona muda kalian?”

Yuan Li kemudian berjalan dan bersujud di depan Jason yang membuat Jason terkejut karenanya.

“Tuan, tolonglah nona muda kami!” katanya.

Sontak Jason yang terkejut wajahnya berubah menjadi gelap. “Apa yang telah terjadi? Apakah kalian membuang batu yang aku letakkan di dada nona muda kalian?”

Yuan Li menjelaskan kejadian itu pada Jason dan membuat Jason menggelengkan kepalanya. “Apakah sudah lewat dari tiga jam? Jika telah lewat, akupun tidak bisa menyelamatkannya.” tanya Jason.

“Belum. Saat ini masih dua jam lewat sejak batu itu dibuang oleh nyonya,” sahut Yuan Li.

“Baiklah. Aku akan pergi melihat keadaan nona kalian. Tolong carikan aku batu kerikil lain yang sebesar kepalan tangan,” kata Jason.

“Cepat, ambilkan batu kerikil yang aku bawa di mobil!” Teriak Yuan Li memerintahkan bawahannya dengan cepat.

Kemudian Yuan Li membawa Jason memasuki ruang vip yang saat itu masih ramai saat nyonya Claudia berteriak menyalahkan para dokter di sana.

Wajah semua orang kemudian berpaling melihat ke arah pintu yang terbuka dan Yuan Li tampak masuk bersama Jason.

Dokter Lang yang mengenali Jason sontak merasa senang dan melihat ada harapan untuk menyelamatkan nona muda keluarga Pang. Dia kemudian berjalan mendekati Jason. “Tuan Jason, tolong bantu selamatkan nona muda Pang.”

Para dokter lain terkejut dengan sikap dokter Lang yang begitu menghormati Jason. William Pang yang melihat Yuan Li datang bersama Jason merasa menemukan penolongnya. Dia pun berjalan mendekati Jason dengan wajah berharap. “Tuan, aku dengar kamu yang telah menyelamatkan anakku sebelumnya. Tolong bantulah kami kali ini” pintanya.

Sebelum Jason akan menganggukkan kepalanya, Claudia telah datang dan berjalan dengan angkuh mendekati Jason. “Nak, selamatkan anakku! Aku akan membayarmu dengan uang yang layak,” tambahnya dengan wajah angkuh.

Wajah Jason seketika berubah saat mendengar kata-kata Claudia. “Pasti nyonya yang telah membuang batu kerikil yang aku gunakan untuk menyelamatkan anak Anda.”