NovelToon NovelToon
Pendekar Sakti Thung Seng

Pendekar Sakti Thung Seng

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / kelahiran kembali menjadi kuat / Dunia Lain / Dendam Kesumat / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:21.6k
Nilai: 5
Nama Author: Pencari keabadian

Thung Seng seorang jenius beladiri yang juga memiliki seorang istri yang cantik jelita, dimana hal tersebut memancing iri dan dengki dari kakak seperguruannya sendiri.

Dengan memanfaatkan kekuasaannya sebagai seorang Raja dan melakukan kolaborasi dengan orang kepercayaannya Thung Seng, maka kakak seperguruan Thung Seng berhasil menangkap bahkan menghancurkan ilmu kungfu yang dimiliki oleh Thung Seng.

Sanggupkah Thung Seng yang kehilangan ingatan dan kehilangan kungfunya melakukan balas dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pencari keabadian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25.Dibawah Bulan Purnama.

Kabar mengenai ditemukannya Thung Seng di negeri Kinten menyebar dengan cepat melalui giok komunikasi dari markas cabang partai Surga ke markas pusat partai Surga.

Di satu sudut penjara milik partai Surga terlihat Pendekar Pengelana sedang dihujani pertanyaan oleh seorang Wanita.

“Hmm Kuharap Kau menceritakan semuanya tanpa kebohongan.”

“Kebohongan apanya? Aku hari ini sudah dua kali menceritakan hal yang sama pada Anda,”ucap Pendekar Pengelana.

“Begitukah? Lantas kenapa tingkatan ilmu Anak itu berbeda dengan yang Kau ceritakan?”

“Maksud Anda?”

“Ya Kau bilang Anak itu hanya di tingkatan dasar enam tapi ternyata temuan di lapangan mengatakan Anak itu sudah di tingkat ke sembilan.”

“Huh untuk Anak ajaib yang sanggup menghabisi tiga orang murid dari partai Surga, Kurasa hal tersebut tidaklah aneh,”ucap Pendekar Pengelana.”

“Ow begitu menurutMu, baiklah lain kali Kita akan bercakap-cakap kembali,”ucap Wanita itu yang kemudian berjalan meninggalkan sel penjara.

Wanita paruh baya yang berumur lima puluh tahun tersebut berjalan menuju ke tempat Ketua partai Surga, sampai akhirnya berhenti di sebuah pintu yang dijaga oleh dua orang pengawal.

“Hormat kepada Tetua Hati Suci,”ucap kedua Penjaga.

“Izinkan Aku masuk ke dalam.”

“Tapi Te_.”

“Biarkan Tetua Hati Suci masuk ke dalam,”ucap sebuah suara dari dalam ruangan.

“Baik Ketua.”

Tak lama kemudian Tetua Hati Suci pun masuk ke dalam ruangan.

“Adik silahkan duduk,”ucap Ketua partai Surga yang wajah dan penampilannya sama persis dengan Pria yang berumur dua puluh lima tahun walaupun usia sebenarnya adalah tujuh puluh tahun.

Tetua Hati Suci pun segera duduk bersila di hadapan Ketua partai Surga.

“Kakak, Aku sudah menginterogasi Pendekar Pengelana dengan ilmu hatiKu, Aku tidak menemukan kebohongan dari ucapannya, detak jantungnya normal dan wajahnya alamiah ketika sedang berbicara.”

“Hmm bagaimana pun juga Kita harus mendapatkan Anak itu.”

“Kakak, bukankah Anak itu tidak bersalah? Murid-murid dari mendiang Naga Hijau lah yang mencari gara-gara duluan, lagi pula Anak itu lupa ingatan, mengapa Kita masih harus tetap mengejarnya? Bukankah partai Kita adalah partai yang menjunjung kebenaran?”

“Adik, Kau tidak tahu, Anak itu akan menghancurkan diriKu.”

“Apa maksud Kakak?”

Tanpa menjawab, Ketua partai Surga menggerakkan kedua tangannya dan terbentuklah sebuah lingkaran berwarna hitam di hadapan Tetua Hati Suci.

“Adik, ini adalah penglihatan yang Aku dapat ketika sedang bermeditasi, lihatlah baik-baik.”

Lingkaran berwarna hitam tersebut kemudian memperlihatkan suatu pemandangan di padang pasir di mana tiba-tiba saja terjadi kilat sambar menyambar.

Kemudian meluncur dari atas ke bawah dengan sangat cepat sebuah benda yang menabrak padang pasir.

Ternyata benda tersebut adalah sebuah palungan yang berisi seorang bayi.

Dalam waktu cepat bayi tersebut menjadi Thung Seng dewasa, setelah itu terlihat pertempuran antara Thung Seng dan Ketua partai Surga, dimana Thung Seng yang keluar sebagai pemenangnya.

Lingkaran tersebut kembali menjadi gelap dan menghilang.

“Anak itu adalah sumber malapetaka bagi diriKu, jadi Aku harus menangkapnya sebelum Dia beranjak besar dan menjadi kuat.”

“Kakak apakah tidak terlalu berlebihan, sepertinya Kakak memiliki ketakutan yang terlalu berlebihan.”

“PenglihatanKu tidak pernah salah, lagipula jurus yang dipakai oleh anak itu adalah jurus yang digunakan oleh Iblis Ungu, belum lagi wanita yang pernah bersamanya yang begitu mudah menghabisi Naga Hijau.”

Kita tinggalkan dulu pembicaraan antara kakak beradik, kembali ke Thung Seng yang berada di atas punggung burung besar.

“Burung besar, saranMu untuk berkunjung ke suatu desa ternyata bermanfaat, Aku baru saja mencapai tahap Menengah pertama. Apa itu berkat Aku makan tongseng?”

“Hahaha bisa jadi begitu,Thung Seng. Aku senang Kau sudah tidak sedih lagi dan sepertinya Kau sudah terkenal sekarang.”

“Huh sungguh merepotkan, Kita sudah keluar dari negeri Yinhwiejh tapi orang-orang masih mengenali dan mengejar diriKu.”

“Aku punya ide, bagaimana kalau Kau memakai topeng dan memakai jurus lain selain jurus phoenix,”ucap burung besar.

“Jurus lain yah…hmm Aku bisa memakai jurus cakar naga.”

“Tidak, jangan jurus cakar naga, terlalu mencolok dan beresiko, Kau pakai jurus yang dipakai oleh gadis tadi,”ucap burung raksasa.

“Aku baru sekali melihatnya dan tidak bisa menggunakannya.”

“Hmm Aku yang akan megajariMu,”ucap burung raksasa seraya terbang turun ke bawah.

“Ayo turun dan lakukan gerakkan jurus bangau seperti yang dilakukan oleh gadis tadi. Malam ini sangat cocok untuk berlatih karena diterangi oleh cahaya bulan purnama.”

Thung Seng segera melakukan jurus bangau sesuai dengan ingatannya.

“Hahaha Thung Seng gerakkanMu jelek sekali, kaku dan kasar, ayo bergerak dengan lebih luwes lagi.”

Kembali Thung Seng kembali melakukan gerakkan jurus burung bangau.

“Ckckck Thung Seng, apakah Kau sedang berpantomim? Coba lakukan gerakkan satu persatu!”perintah burung raksasa.

Thung Seng segera melakukan kembali gerakkan jurus burung bangau, setiap satu gerakkan berhenti dan ketika itu juga burung raksasa memberikan masukkan-masukkan.

“Nah coba lakukan lagi semua gerakkan!”

Kembali Thung Seng melakukan seluruh gerakkan jurus burung bangau.

“Hmmm lumayan sekitar empat puluh persennya sudah benar…begini saja Kita akan mencari sebuah danau dan akan Kutunjukkan gerakkan burung bangau.”

Thung Seng segera berangkat dengan burung raksasa dan untungnya Mereka menemukan danau tidak jauh dari tempat Thung Seng tadi berlatih.

“Thung Seng, Kau turun dulu di pinggir danau, dan perhatian baik-baik seluruh gerakkanKu, selanjutnya Kau bayangkan sendiri dan aplikasikan dengan jurus bangau yang tadi Kau latih!”

Setelah menurunkan Thung Seng, burung raksasa segera bergerak mengikuti gerakkan burung bangau, menukik, berputar, mengepakkan sayap, dan bergerak dengan sangat indahnya membuat Thung Seng menganga karena saking terpesonanya.

“Hey Thung Seng jangan melamun, perhatikan baik-baik!”

“Oh eh iya..ya.”

Burung raksasa kembali mengulangi gerakkannya dan kali ini Thung Seng benar-benar memperhatikan dengan seksama.

Gerakkan burung raksasa menarik perhatian rombongan buaya dan mereka pun bergerak mendekati burung raksasa.

“Thung Seng, sekarang Aku akan bertarung, Kau perhatikan baik-baik!”seru burung raksasa.

“Bertarung? Apa maksudnya?”pikir Thung Seng dengan bingung.

Dengan tiba-tiba burung raksasa menggerakkan sayapnya, membuat air berputar dan buaya yang seperti batang-batang kayu mengapung ikut terbawa berputar, kemudian burung raksasa menggerakkan sayapnya ke arah berlawanan yang mengakibatkan buaya-buaya saling bertabrakkan.

Burung raksasa segera terbang kemudian menukik dan mencengkram satu ekor buaya berukuran empat meter kemudian mencabiknya menjadi dua di udara.

Beberapa kali burung raksasa menukik kemudian mencabik buaya di udara.

Kemudian dari angkasa, burung besar segera menukik ke arah satu buaya yang tersisa dan dengan cepat seluruh tubuhnya masuk ke dalam air, kemudian muncul dan terbang kembali ke angkasa dengan paruh yang mencengkram seekor buaya.

Burung raksasa segera terbang ke arah Thung Seng dan mendarat di dekat Thung Seng kemudian melempar buaya yang ada di paruhnya ke sebuah batu besar.

“Apakah pertarungan tadi adalah gerakkan seekor burung bangau?”

“Aku tidak tahu karena tidak pernah melihat ibuKu bertarung.”

“Jadi ibu dari burung raksasa adalah seekor burung bangau?”

“Hahaha Kau tidak lihat kakiKu yang panjang ini.”

“Maaf Aku tidak ingat pernah melihat burung bangau.”

“Ah Aku lupa Kau lupa ingatan, makanya Kau ini pinpinbo, kadang-kadang pintar kadang-kadang bodoh. Kuberitahu bahwa ibuKu adalah burung bangau dari dimensi lain yang datang ke dunia ini bersama dengan ayahKu yang adalah burung phoenix. Ah sudahlah Kau tidak akan mengerti, lebih baik Kau sekarang berlatih lagi jurus bangau.”

1
Ahmad Yani
lanjut thor
RisingPhoenix: Terima kasih akan dilanjutkan hari ini. Maaf hp agak error Pak 🙏🏼👍🏼
total 1 replies
Fikachu
karya yang bagus 👍
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼😃
total 1 replies
Xiao Shuxiang
AWAL YG MENARIK
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼
total 1 replies
Amelia
semangat terus ❤️❤️
RisingPhoenix: Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼, sama-sama semangat sebagai penulis 💪🏼😃👍🏼.
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya dan salam kenal juga 🙏🏼😃.
total 1 replies
ayub tambunan
ini yang bikin malas baca masa jadi anak 12 tahun giman mau berkelahi nya maaf nda jadi lanjut baca
RisingPhoenix: Terima kasih atas kunjungannya. 🙏🏼.

Justru di situ uniknya cerita ini, karena dengan tubuh istimewanya serta kungfunya yang naik dengan cepat serta interaksi yang unik dengan burung besar 🙏🏼😃.
total 1 replies
jaka saba jati
katanya pek liong...knapa manggilnya tung seng
RisingPhoenix: Pek Liong nama pemberian ketika Dia tidak tahu nama aslinya, sedangkan Thung Seng adalah nama aslinya.

Terima kasih sudah berkunjung membaca 🙏🏼🙏🏼🙏🏼.
total 1 replies
Membo 69
cocok judulnya pendekar bloon😆😆😆
RisingPhoenix: 😂😂namanya juga lupa ingatan jadi minim pengalaman 😃😃😃😅🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
kalau alur cerita ada POV sepertinya kurang apik Thor..Napa ngga dijadikan satu dgn. plot ceritanya .seakan terkesan cerita dipaksakan jadinya🥱
RisingPhoenix: Baik, terima kasih atas sarannya 🙏🏼
total 1 replies
Membo 69
jgn diulang ulang kalimat yg sama..dan kosakata juga perlu dibenahi bro
Razali Azli
cerita novel dah menarik. tapi nama² watak sangat tidak menarik. saranku thor, akan datang atau jika ada novel baru usahakan agar nama watak dan tempat dijadikan lebih baik.
RisingPhoenix: Razali Azli, terima kasih atas masukannya 🙏🏼
total 1 replies
RisingPhoenix
Terima kasih 🙏🏼🙏🏼🙏🏼😃
Ismaeni
lanjut thor,ceritanya menarik
RisingPhoenix: Terima kasih atas dukungannya @ismaeni 🙏🏼
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!