NovelToon NovelToon
Villainess Raising The Flower

Villainess Raising The Flower

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Anak Yatim Piatu / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:46.5k
Nilai: 5
Nama Author: Laigtomea

Dorothy Perkins, wanita jahat paling terkenal di desanya yang suka melakukan tindakan kekerasan kepada keponakannya, Hyacinth Perkins. Namun suatu hari tiba-tiba ia berubah. Dia baik kepada Hyacinth dan merawat Hyacinth sebagaimana mestinya. Perubahan Dorothy tidak tanpa alasan karena Dorothy dirasuki oleh seseorang perempuan dari dunia lain. Perempuan itu mendapatkan ingatan Dorothy dan mengetahui kenapa Dorothy bertindak kejam kepada Hyacint. Dia memutuskan untuk menjadi Dorothy Perkins lalu menebus dosa-dosa Dorothy dengan membesarkan Hyacinth menjadi gadis dewasa yang cantik di masa depan.

Ini adalah kisah seorang Villainess yang merawat bunga-bunga cantik dalam hidupnya.

[UPDATE 2 CHAPTER SEHARI]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laigtomea, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan Keluar

Pagi hari. Ralat, pagi buta. Matahari masih centil-centil menyapa dunia. Aku jogging mengelilingi istana dua kali putaran. Luka-luka ku akibat kegilaan kemarin masih belum sembuh tapi tidak menggerakkan badanku rasanya tidak enak. Aliran darahku sepertinya masih belum stabil karena sebelum lari aku sudah mencoba menggunakan sihir hasilnya tidak sempurna. Saat bernafas terasa sedikit sesak namun pengaturan bernafas ku masih stabil. Sepertinya aku harus mengikuti perkataan Duke Kalister untuk berhenti dulu menggunakan sihir.

Hyacinth masih tidur pastinya, para pelayan sudah bangun untuk bersih-bersih, dan para kesatria sedang berlatih di tempat latihan. Aku juga tidak ada kerjaan sepagi ini, jadinya setelah jogging aku bersantai di bawah pohon besar. Aku menyeka keringat di wajahku dengan handuk kecil yang aku bawa.

"Dorothy Perkins..."

Ah. Tidak kusangka dia datang menemui ku. Pagi buta lagi, kukira perempuan bangsawan sepertinya akan bangun saat matahari tepat di atas kepala. "Ah, nona Mistelir. Selamat pagi."

Wajahnya kelihatan gelisah. Dia memainkan rambutnya yang berantakan tak disisir. Tapi dia sedikit waras ketimbang hari kemarin. Dia berjalan mendekatiku yang sedang bersantai di bawah pohon.

"Bolehkah... Aku duduk di sebelahmu?," tanyanya.

Aku melihat wajahnya dengan seksama. Kemudian aku menggeser sedikit badanku untuk memberinya tempat duduk. Dia menangkap maksudku dan duduk perlahan di sampingku.

Perjanjian dengan nona Mistelir berjalan lancar kemarin. Walaupun awalnya sedikit ada kekacauan karena aku yang mendatangi dia lebih dulu di kamarnya. Dia benar-benar melihatku seperti iblis kemarin...

[SEHARI SEBELUMNYA]

"Jauh! Menjauh!!! Tidak!!! Tolong!!!".

Terkadang aku bingung apakah aku harus bangga akan diriku atau tidak. Aku berhasil membuat dia takut kepadaku tapi aku juga sudah membuat dia susah untuk diajak berkomunikasi.

Kaisar sudah pulang setelah perbicangan tadi malam. Duke Kalister sedang makan bersama Hyacinth, Hans, dan Erina. Selagi orang-orang yang bersangkutan sedang sibuk makan, aku iseng diam-diam datang ke kamar nona Mistelir. Niat ku baik loh, melihat kondisinya hari ini. Sumpah, tidak ada niat buruk di kepalaku. Tidak ada niatan untuk membunuhnya lagi dikepalaku.

Dia berada di sudut ruangan. Terduduk ketakutan, memeluk kakinya, melihatku ketakutan, dan gemetaran. Aku menghela nafas, bagaimana aku mengajaknya berbicara.

"Nona aku disini hanya untuk berbicara dengan anda—".

"TOLONG! SIAPAPUN TOLONG!!! AKU, AKU!!!".

Sabar, sabar. Tenang, tenang. Sadarlah Dorothy Perkins, kamu ini tempramen dan tidak sabaran. Dia akan semakin susah diajak bicara jika kamu gedek sama dia.

Aku mengambil kursi yang ada di kamarnya, menaruhnya agak jauh dari nona Mistelir bersembunyi namun kursinya menghadap dia. Kemudian aku duduk dengan anteng, berusaha menggunakan muka ramah yang bisa aku pasang, dan mulai berbicara lagi. "Nona, saya tidak melakukan apa-apa kepada anda. Nona Karina sudah bangun dan luka yang anda sebabkan sedang dalam masa pemulihan. Sekali lagi, saya disini hanya mengajak anda berbicara."

Dia menatapku penuh keraguan. Tatapan itu seperti mengatakan 'bohong!'. Pasti di otaknya aku akan menerjangnya, mencakar wajahnya lagi, dan membuat mukanya tidak berbentuk muka lagi tapi kotoran. Sepertinya yang terakhir berlebihan, aku saja yang negatif orangnya.

"A-aku me-mengaku salah... Aku salah..." Dia menangis dan bersujud di depanku. "Aku salah. Aku salah. Jangan lagi. Aku takut."

Haish, bukan ini yang aku mau padahal. Aku berdiri dan memegang badannya perlahan agar dia tidak terkejut. "Nona, angkat kepala anda. Sudah saya bilang berkali-kali, saya hanya ingin berbicara dengan anda," balasku.

Dia mengangkat kepalanya. Wajahnya basah semua karena tangisannya begitu deras. "A-aku sudah mengatakan semuanya... a-aku tidak berbohong lagi. Tolong maafkan aku. Ini semua salahku."

Apakah aku akan memaafkan dia? Mungkin. Tapi aku tidak akan pernah melupakan apa yang dia lakukan kepada Hyacinth. Memaafkan dan melupakan itu dua hal yang berbeda. Aku seperti anjing liar. Aku akan ingat seumur hidup siapa yang sudah baik kepadaku, begitu juga kebalikannya.

"Saya disini memberi anda pilihan. Ralat, saya disini memaksa anda menyetujui perjanjian sepihak," ucapku.

Aku tidak ingin Duke Kalister yang menangani perjanjian ini. Karena aku adalah pelaku utama dalam kasus ini jadi aku sendiri yang harus menyelesaikan nya. Walaupun rencananya ini dari otak bejat Duke Kalister.

"per-perjanjian sepihak?," tanya nona Mistelir.

"Benar. Anda tidak boleh menyebar luaskan masalah ini, jika tidak Count Mistelir akan runtuh dalam beberapa tahun," balasku.

Awalnya muka nona Mistelir bengong atas jawabanku. Tiba-tiba mulutnya tersenyum, terkekeh-kekeh, dan tiba-tiba meraih kedua tanganku. "Saya menyetujui perjanjiannya, Dorothy Perkins."

Sudah kuduga dia langsung menyetujuinya tanpa pikir panjang. Sebenarnya tanpa perlu menggunakan Hans dan Erina sebagai tanda dia tutup mulut juga sudah dipastikan jika Mistelir Serafina akan tutup mulut hingga ajal menjemput dirinya.

Duke Kalister adalah orang yang realistis. Dia mengatakan Hans dan Erina adalah alat tutup mulutnya nona Mistelir, padahal dia juga tahu dengan perjanjian sepihak itu nona Mistelir akan menutup rapat mulutnya. Seorang putri Count yang selama ini jadi boneka tali oleh ayahnya akan bahagia jika ayahnya hancur dalam hidupnya. Aku mengerti perasaan nona Mistelir, sosok ayah dimata kami berdua adalah monster yang mengekor seumur hidup.

Duke Kalister ingin mempertemukan nona Mistelir dengan anaknya yang tidak ia temui sejak lahir. Sungguh baik bukan Duke Kalister? Itu adalah perkataan orang-orang yang tidak mengenal isi otak bejatnya itu. Jika aku menebak isi otaknya, mempertemukan nona Mistelir dengan Hans dan Erina bagaikan transaksi antar pedagang dan pembeli. Dia menjual Hans dan Erina kepada nona Mistelir dan dia mendapatkan koneksi untuk menghancurkan Count Mistelir dari dalam. Jadi, Hans dan Erina memanglah alat untuk Duke Kalister dalam menggapai tujuan pribadinya. Apa tujuan Duke Kalister? Menghancurkan Count Mistelir. Apa motifnya? Tidak tahu. Bisa saja dendam pribadi? Banyak kemungkinan-kemungkinan yang bisa jadi motif sang Duke Kaden Kalister.

Aku benci jika memikirkan ini tapi dia sudah merencanakan semua hal ini sejak aku dan Hyacinth menginjakkan kaki kami di istana Kalister. Tapi dia blunder, dia tidak akan menyangka akan terjadi kasus ini. Karena itu dia meminta maaf kepadaku. Memang, semua ini sebenernya salah si otak bejat itu.

"Dorothy Perkins, apakah perjanjian ini dari yang mulia Duke?," tanya dia.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu. "Benar. Perjanjian itu ideku." Datanglah si otak bejat.

Dia melirikku dan aku merasa tidak nyaman olehnya. Dia nampaknya tidak senang aku melangkahinya. Kenapa dia?

"Aku sudah duga jika kamu akan mendahuluiku," ucap Duke Kalister.

Terserah apa yang dia ingin katakan, tapi aku memang ingin mengurus semua masalah ini dengan mulutku sendiri.

Duke Kalister berdiri di depan nona Mistelir dan mengulurkan tangannya untuk membantu nona Mistelir bangun. "Nona Mistelir, ada orang yang ingin saya pertemukan dengan anda."

Pintu terbuka, Hans dan Erina masuk ke dalam. Aku mundur beberapa langkah, memberi mereka ruangan untuk merayakan selebrasi pertemuan mereka.

Aku melihat wajah nona Mistelir. Bingung, sedih, dan bahagia. Ku tengok pula wajah Hans, dia menangis bahagia melihat nona Mistelir.

"Serafina, lama tidak bertemu," ucap Hans.

"Hans!".

Nona Mistelir meloncat ke pelukan Hans. Dia menangis seperti anak kecil, Hans mengelus-elus kepalanya dengan perlahan. Mereka saling meminta maaf karena tidak bisa hadir saat masing-masing dari mereka membutuhkan bantuan. Nona Mistelir pula langsung mencium Erina dan memeluknya dengan erat. Permintaan maaf yang tiada habisnya dilontarkan nona Mistelir kepada anaknya.

Aku terharu. Menangis melihat mereka bisa berkumpul seperti yang mereka inginkan. Tapi perjuangan mereka baru saja dimulai. Mereka tidak bisa hidup bahagia selama Count Mistelir masih hidup.

[KEMBALI KE MASA SEKARANG]

"Saya berterima kasih kepada yang mulia Duke karena telah memberi saya kesempatan kedua," ucap nona Mistelir.

Aku berdiri dan melihat ke arah jendela kamar Hyacinth. "Anda masih menjadi guru untuk nona Karina kan?," tanyaku.

Dia mengangguk. "Kali ini saya akan melakukan pekerjaan dengan benar." Dia berdiri, menghadap ku, dan menundukkan kepalanya. "Dorothy Perkins, saya minta maaf sebesar-besarnya."

Aku tersenyum. Kali ini dia meminta maaf dari lubuk hatinya. Tanpa ketakutan dan keterpaksaan. Aku tidak membalas permintaan maafnya. Aku pergi melewatinya dan mengatakan, "Buatlah nona Karina menjadi seorang bangsawan yang anggun."

1
CaH KangKung,
👣👣
Bluue
ga nyangka bakal ada ch spesial lagi
Bluue
masa kecil ya 🤔
Bluue
sudah kuduga ada Dewi afikuna.
Titik terang kah kenapa doroti bisa punya kekuatan bayangan?
Bluue
pertanyaanku kenapa Dewi nya lemah apa ada eksistensi dewa lainnya atau setiap dewa punya dunianya masing-masing?
ku tunggu thor
Bluue
Thor, Anda anak se kah?
(penasaran aja)
Laigtomea: Bukan
saya anak sastra (abal-abal)🗿
total 1 replies
Bluue
ga da rencana kah si doroti buka nasi Padang
Bluue
hmmm 🤔
Playmaker
semangat thorr, ditunggu kelanjutannya👍👍
Bluue: jir salah naro nya
bodo ah
Bluue: Thanks Thor sejauh ini menurutku ceritamu bagus menghibur banget👍 komedinya berasa marahnya berasa jadi kalau baca ceritamu suka senyum senyum sendiri. menurutku pribadi sih yg kurang cuma ada kata 'gaul' yg kerasa kurang pas gitu sama ceritanya. overall ceritamu bagus aku aja maraton. Ini sepenuhnya pandangan pribadiku aja sih, Aku juga bukan penilai profesional lagi pula selera tiap org beda beda. Semangat lanjutinya Thor kutunggu karya mu 😊
total 2 replies
Raine
semangatt thor , semoga segera up lagiii 😁
Raine
wah anaknya kaden itu 😁
Revan
udah kayak sekte pemujaan aja🤣🤣
Playmaker
Anak sekecil itu sudah membaca novel smut🤣
Playmaker
Dewi transparan🤣🤣
Ai Maswah
Luar biasa
Revan
kapak pengubah gender 🤣
Revan
entah kenapa, novel-novel yang aku baca belakangan ini selalu berhubungan dengan chef😅
Bintang Juing
Luar biasa
Andira Rany
/Good/
Andira Rany
up🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!