NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:82.4k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 32

Selamat membaca, semoga suka dengan karya sederhana saya♥️ jangan sungkan untuk memberikan komentar ya.

...----------------...

"Saya terima nikah dan kawinnya Maysarah Rahardian binti Rahardian dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

Dalam sekali tarikan nafas, sambil menjabat tangan pak penghulu, laki-laki itu berhasil mengucapkan ijab kabulnya.

"Bagaimana Saksi!?"

"Sah!"

"Sah!"

"Sah!"

"Alhamdulillah!" Ucapan puji syukur-pun memenuhi ruang utama hunian mewah keluarga Rahardian.

"Sekarang mempelai wanita sudah boleh dipersilakan datang kesini, untuk menandatangani buku pernikahan serta pemasangan cincin." Seru pak penghulu membuka halaman pertama buku pernikahan.

Taman belakang rumah hunian Rahardian sudah disulap sedemikian rupa, dekorasi sederhana nan elegan, tertata kursi-kursi dan penuh hiasan, bunga-bunga segar mempercantik pesta pernikahan bertema garden party itu. Acara ini sangat private, hanya dihadiri keluarga inti Rahardian, belasan pelayan beserta para bodyguard. Ada tambahan empat orang tamu istimewa yang diundang.

Semua pasang mata tertuju kearah pintu masuk taman, di sana terlihat sang pengantin perempuan berjalan sendirian tanpa pendamping, berbusana muslimah syar'i tanpa adanya mahkota di atas kepala, tidak juga menggenggam buket bunga.

Maysarah berjalan penuh percaya diri, melangkahkan kakinya dengan anggun, pandangan matanya hanya fokus ke depan, tidak sedikitpun dia melirik anggota keluarganya. Jika pada umumnya seorang wanita akan tersipu malu, canggung dan nervous menghadapi hari pernikahannya, hal itu tidak berlaku bagi wanita yang kini sudah berganti status itu, ekspresi Maysarah terlihat tenang, anggun dan sukar untuk ditebak.

Saat sudah sampai, tanpa kata, tak juga menyapa. May langsung mendudukkan dirinya di kursi samping sang pria yang kini sudah menjadi suaminya.

"Mas Muntaz Abraham, dan Mbak Maysarah Rahardian... sekarang kalian sudah sah dan resmi menjadi pasangan suami istri baik di mata agama maupun negara. Ini buku nikahnya ditanda-tangani, setelah itu baru pasang cincin." Pak penghulu memberikan instruksi sembari menyodorkan pulpen.

Muntaz memberikan pena kepada sang istri yang langsung diterima oleh May, lalu wanita berkerudung navi itu membubuhkan tanda tangan di atas kertas buku nikah. Kemudian giliran Muntaz mengikuti jejak istrinya. Setelahnya giliran memasangkan cincin pernikahan. Laki-laki yang sudah genap berusia 28 tahun itu mengambil tangan kanan sang istri dengan lembut ia memasangkan cincin emas putih murni, membawa jemari lentik itu kebibirnya. Mengecup mesra tangan halus yang sudah tersemat cincin pernikahan mereka.

Selanjutnya Maysarah mengambil pasangan cincin yang ia kenakan, tangan kirinya memegang tangan kanan Muntaz. Wanita cantik itu memasukkan Cincin bertuliskan Endless love ke jari manis laki-laki yang dulu pernah mengisi relung hatinya.

Muntaz yang memilih dan memesan cincin couple mereka. Cincin pernikahan bersimbol ungkapan cinta sejati yang diharapkan bisa sehidup semati. Dirinya terinspirasi dari lagu cinta Endless love. Salah satu liriknya berisi Tahukah kau bahwa hanya dirimu lah yang ada dalam kisah hidupku.

Saat Maysarah mencium takzim punggung tangan kanan Muntaz, pria itu meletakkan tangan kirinya dibelakang kepala wanitanya, mengecup lembut ubun-ubun sang istri. Menyematkan Do'a penuh harapan.

Seorang fotografer langsung mengabadikan momen sakral itu, sudah banyak foto yang diambilnya. Baru ini dirinya melihat kesan natural dari si pengantin wanita yang sejak memasuki aula pernikahan hanya menampilkan ekspresi datar tanpa sedikitpun senyum yang tersungging. Sangat berbeda dari raut si pengantin laki-laki kala menatap si wanita penuh puja.

Bukan hanya fotografer saja yang bingung dan heran melihat bagaimana si pengantin wanita itu sangat minim ekspresi. Pak penghulu dan wali hakim juga sama herannya, tetapi mereka tidak mau banyak bertanya apalagi ikut campur. Toh, si wanita tanpa paksaan langsung menandatangani buku nikah, tidak juga ada air mata yang mengalir di wajahnya.

Tiba saatnya para undangan yang tak seberapa jumlahnya itu untuk mengucapkan selamat kepada sepasang pengantin. Sesuai permintaan Maysarah, tidak ada acara sungkem, tidak juga ada momen duduk di pelaminan.

Seorang laki-laki berjalan gontai mendekati sepasang suami isteri itu. Seharusnya dirinya yang berdiri disebelah pengantin wanita, mengucapkan ijab kabul dan menyematkan cincin pernikahan. Bukan atasannya yang merupakan Bos sekaligus orang yang sangat berjasa dalam karirnya.

             ***

Sebelumnya ...

Dodi menunggu jawaban Tuan Sagara dengan harap-harap cemas. Untuk datang ke rumah ini bukanlah perjuangan yang mudah. Banyak kendala yang dia temui, apalagi saat di Riau ada saja masalah yang menghampiri serta menghambat pekerjaannya.

Mulai dari warga yang demo tidak terima dengan uang penjualan tanah mereka, padahal sebelumnya sudah deal dan adem ayem. Lalu seringkali kendaraan yang dia gunakan mogok ditengah jalan, mengakibatkan dirinya menjadi lebih sibuk, berakhir tidak ada waktu untuk menghubungi Maysarah. Kemudian saat mau melakukan perjalanan ke bandara penuh dengan aral melintang yang menghadang. Mobil pecah ban, motor Aki-nya mati.

Namun, tidak sedikitpun Dodi berputus asa, ia meminta tolong pada salah satu truk pengangkut sawit untuk mengantarkan dirinya ke bandara, dengan menaiki truk pemuda yang tengah berjuang itu berhasil sampai bandara, walaupun dirinya sudah terlambat satu jam dari jadwal keberangkatannya. Dodi membeli tiket baru dan harus menunggu selama lima jam untuk bisa terbang ke Jakarta.

"Baiklah... saya sangat menghargai niat tulus Nak Dodi yang ingin melamar anak saya Maysarah. Tapi maaf, kedatangan kamu sudah terlambat. Saya sudah terlebih dahulu menerima pinangan dari laki-laki lain." Sagara berkata tegas memandang lekat wajah Dodi lalu menatap Maysarah.

Bukan hanya Dodi yang terkejut dengan kalimat Sagara, Maysarah tak kalah shock mendengarnya. Wanita itu sampai menutup mulutnya dengan tangan. Esti mengepalkan telapak tangannya sangat erat, sampai buku jarinya memutih.

"Apa-apaan ini, Ayah? Bagaimana bisa ayah menerima sebuah lamaran tanpa bertanya dulu. May menolak pinangan itu!"

"Kamu tidak punya pilihan selain menerima, May! Dia bukan lagi orang yang bisa dipermainkan apalagi ditipu!"

"Boleh saya tahu, Tuan. Siapa yang dimaksud dengan Dia?" Sela Dodi, dirinya sengaja bertanya saat melihat ayahnya Maysarah mulai emosi.

"Muntaz Abraham. Dialah yang sudah melamar Maysarah dua hari yang lalu."

"Ayah!" pekik Maysarah

"Maysarah! dimana sopan santun mu terhadap orang yang lebih tua!" Hardik Sagara menatap nyalang sang anak.

"Maaf, Tuan. Apa tidak ada cara lain untuk membatalkan pinangan tuan Muntaz?" Dodi kembali menyela dan bertanya, dirinya tidak terima saat May dibentak. Hatinya memanas melihat bulir mengalir di pipi wanita pujaannya itu.

"Tidak ada. Keputusan kami sudah mutlak untuk menikahkan Maysarah dan Muntaz!"

Bahu Dodi merosot, khayalan yang semula sudah setinggi langit terhempas begitu saja. Harapannya hanya tinggal kenangan, wanita yang kini tengah menangis itu tidak bisa dia gapai.

"Do... bisa tolong untuk pulang dulu, aku mau berbicara dengan keluargaku." Melihat raut khawatir Dodi, lantas May berseru lagi. "Jangan cemas, aku tidak apa-apa dan akan baik-baik saja."

Dodi pergi meninggalkan hunian mewah itu dengan membawa rasa kecewa serta luka yang dalam.

Setelah kepergian Dodi. May berdiri melangkah mendekati sang ayah, mengikis jarak mereka.

"Sampai kapan? saya harus menjadi boneka Anda, wahai... Tuan Rahardian yang terhormat."

~Bersambung ~

Terimakasih sudah membaca. Tolong tinggalkan jejak jika suka ma cerita saya. Jangan lupa klik permintaan update ya ♥️

1
Tanz>⁠.⁠<
gak kerasa Udah end aja. gak ada niatan mau lanjut kehidupan may sama Muntaz apa Thor 😭😭
Tanz>⁠.⁠<
semoga kalian bahagia ya dengan tempat tinggal yang baru. ingat Muntaz jaga baik baik istri berhati malaikat mu itu
Tanz>⁠.⁠<
seperti rumah ku dulu. nyaman banget walau terlihat sederhana 🤗
Tanz>⁠.⁠<
kok aku mewek ya baca nya 😭
Tanz>⁠.⁠<
siappppp /Scream/
Tanz>⁠.⁠<
demi kesembuhan may, senja. tolong mengerti lah
Tanz>⁠.⁠<
ayo taz semangat /Determined//Determined/
Tanz>⁠.⁠<
apa alasan mu untuk bohong, Dania?.
Tanz>⁠.⁠<
pabrik mu may
Tanz>⁠.⁠<
semoga aja sifat nya juga kembar 😆
Tanz>⁠.⁠<
kasian juga liat Hira 🥺

semoga may cepat sadar 🤲🏻
Tanz>⁠.⁠<
turut berduka dan bersuka cita Hira 😌
Tanz>⁠.⁠<
Dania bisa aja nih 🤭
Tanz>⁠.⁠<
suka kesel kalo lagi ada kecelakaan, malah sibuk nge videoin nge foto foto. bukan nya ngebantu, malah mencari kesempatan dalam kesempitan 😤
Tanz>⁠.⁠<
plz aku ngakak bagian ini, sakit perut ku ngetawain ini aja 🤣🤣🤣🤣
Tanz>⁠.⁠<
heisss kenapa gak sekali kubur suami mu senja. biar sekalian, gak repot repot lagi nanti /Facepalm/
Jumli
mawar-mawar untuk maysarah. kenapa harus secepat ini berakhir.
Jumli
lah.... kok tamat😭
secepat ini kak😭😭😭
Jumli
di bagian ini aku tidak bisa menahan tangis🥺
walau kesal sama saga, tapi setidaknya dia menyesal🥲
Tanz>⁠.⁠<
terus kan Dania buat keluarga satu ini kena mental 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!