NovelToon NovelToon
Despair Of Being

Despair Of Being

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Zeils Evanescent

Seorang gadis terikat oleh takdir kelam, ditinggalkan orang-orang terkasih dan hanya dapat menjalani hidup dibalut kesedihan. Gadis itu tetap tegar dihadapan semua orang dan bertahan demi mencari keberadaan orang-orang terkasih. Gadis itu membangun kekuatannya dengan perlahan dan membuktikan bahwa dirinya tidak terikat oleh takdir tersebut.
Namun, ia hanyalah manusia biasa yang tidak dapat melawan hukum dunia. Lantas, bagaimana gadis itu akan melawan takdir kelam tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeils Evanescent, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Arc 1: SUFFERING; Chapter 25: Latihan

Gadis itu meneteskan air mata dan menatapku dari sela-sela jarinya dengan cemas. "Tidak apa-apa, aku hanya sedang meneliti dan tidak sengaja melakukan kesalahan hingga membuat wajahku berakhir seperti ini. Aku tidak ingin menunjukkan wajahku yang sangat buruk kepadamu." Gadis itu menjauh dua langkah dariku.

Aku menatapnya dengan lekat, mau berapa kali lagi gadis ini membohongi diriku? Apakah ada sesuatu hal yang membuatnya takut untuk menceritakan masalahnya kepadaku?

"Benarkah begitu?"

Ethelyne mengangguk pelan.

Gadis ini membuatku sangat khawatir, meski dia hanya menutupi wajahnya aku tahu dari gerak gerik tubuhnya yang selalu gemetaran itu menunjukkan bahwa tubuhnya juga menderita luka yang tidak biasa.

"Apa kau butuh bantuan? Sepertinya penelitianmu sangatlah berbahaya." Aku bertanya dengan pelan.

Gadis itu tersentak, ia menatap lurus kepadaku kemudian berkata. "Aku bisa menanganinya sendiri!" Ujarnya dengan percaya diri seakan menunjukkan bahwa dirinya tidak mengalami bahaya apapun.

Sungguh gadis yang sangat kuat, apa aku selemah itu sampai tidak bisa menjadi batu sandaran bagimu? Seberapa besar masalah yang kau hadapi hingga menderita luka seperti itu? Aku bertanya-tanya di dalam hati sambil menahan perasaan kesal yang menumpuk di hati.

"Begitu." Aku berbalik dan berjalan menuju pintu keluar.

"Ethelyne, saat kau butuh bantuan jangan ragu untuk memintanya kepadaku. Kita adalah teman, ingat itu." Setelah berkata demikian, aku keluar dari menara sihir tanpa menoleh kebelakang untuk melihat reaksi gadis itu.

Bagiku selama dia baik-baik saja sudah cukup. Aku tidak akan memaksanya untuk bercerita jika dia tidak menginginkannya. Suatu saat ketika dia mengulurkan tangan untuk meminta pertolongan, aku tidak akan ragu untuk meraihnya.

Aku berhenti berjalan dan menatap ke arah langit yang berawan kemudian bertanya kepada diriku sendiri, seberapa lemah kah aku sampai gadis itu tidak berani meminta pertolonganku?

"Kak Livia!"

Suara seorang gadis yang sangat halus memanggilku dari kejauhan, dengan suasana hatiku yang sangat buruk aku menoleh kesamping dan menatap seseorang yang sedang berlari ke arahku dari kejauhan dengan tajam.

"?!"

Anne berhenti lima meter di hadapanku dengan ekspresi terkejut.

"A-ada apa kak? Apa suasana hatimu kurang baik?" Gadis itu bertanya dengan wajah yang ketakutan.

Ah.. tanpa sadar aku telah membuatnya takut dengan ekspresi ini.

"Maaf, tanpa sadar aku memelototi mu." Aku berhenti menatap gadis itu dan menutup kedua mataku dengan telapak tangan.

Bahkan aku tidak bisa mengontrol emosiku sendiri dan melampiaskannya kepada orang lain, sungguh menyedihkan.

Aku mendengar suara langkah kaki mendekat kemudian merasakan seseorang sedang memelukku.

"Aku tidak tahu apa yang menggangu kakak tetapi, jika kakak memerlukan bantuan ku aku akan melakukan apapun itu demi kakak!" Gadis itu berkata sambil membenamkan wajahnya di punggungku.

Sungguh, apa pada akhirnya aku akan bergantung pada orang lain? Tidak mungkin aku tega melibatkan orang lain dalam masalahku...

"..."

"Begitu ya."

Aku tertawa kecil ketika menyadari betapa sempitnya pemikiranku. Penolakan Ethelyne bukan semata-mata karena aku lemah. Dia tidak ingin aku terlibat dengan masalah yang di hadapinya.

"Terima kasih Anne, aku akan mengingatnya." Aku mengelus puncak kepala gadis itu dengan lembut.

"Kakak adalah kakak ku sudah jelas aku akan membantu!" Ujarnya sambil tersenyum puas, Anne terlihat sangat senang saat aku mengelus kepalanya.

Gadis itu baru berusia 18 Tahun, seharusnya aku memanggilnya kakak daripada menyebut namanya secara langsung. Tapi kami adalah teman, dan seorang teman tidak akan membiarkan temannya menderita!

Setelah menghabiskan waktu bersama Anne, aku kembali menuju penginapan dan melanjutkan latihanku yang tertunda. Tinggal selangkah lagi aku dapat menguasai sihir tingkat ketiga dan memperkuat kontrolku terhadap 4 elemen dasar yang kumiliki.

Sebelumnya aku berniat untuk mendaftarkan diri menjadi anggota menara sihir untuk mengetahui kabar Ethelyne yang sesungguhnya. Namun, setelah aku melihat kondisinya aku berpikir ulang dan berniat untuk menjadi lebih kuat sedikit lagi sebelum mendaftar.

Menurut penjelasan Ethelyne dulu, peringkat anggota menara sihir dibedakan berdasarkan jubah yang mereka kenakan. Pembagian ini tidak memandang bakat dan hanya menilai seberapa luas pengetahuan, pemahaman serta penguasaan seseorang terhadap sihir.

Meski begitu pembagian peringkatnya disamakan dengan warna kecocokan bakat. Jubah abu-abu delapan, merah tujuh, jingga enam, kuning lima, hijau empat, biru tiga, ungu dua, dan hitam satu. Diatas jubah hitam ada sebuah gelar yang hanya dimiliki satu orang di dunia ini, yaitu Penyihir Agung.

Penyihir agung mengenakan jubah putih bermotif emas. Selama ribuan tahun posisinya tidak tergoyahkan karena umurnya yang sangat panjang. Sosoknya adalah jelmaan dari sejarah legendaris yang hidup.

"Ignis;Perditionis."

Lingkaran sihir merah muncul di telapak tanganku dan ledakan api yang sangat dahsyat segera menghancurkan segala sesuatu yang berada dalam radius 20 meter. Ini adalah sihir api tingkat ketiga, area jangkauannya yang luas sangat cocok digunakan dalam pertempuran besar.

Meski begitu sihir ini belum sempurna, seharusnya itu mampu menjangkau jarak sejauh 100 meter dengan sangat mudah. Namun, dengan kapasitas energi sihirku saat ini sangat tidak mungkin untuk mewujudkan kekuatan sebesar itu.

"Lemah sekali." Gumamku sambil menatap bekas ledakan di tanah.

"Ignis;Perditionis!"

Sekali lagi lingkaran merah muncul di telapak tanganku dan ledakan api yang sangat dahsyat segera menghancurkan segala sesuatu dalam radius 23 meter. Setelah mencoba sihir ini sebanyak ratusan kali, aku menyadari bahwa jarak terjauh yang dapat ku gapai adalah 25 meter. Jika saja ada cara cepat untuk meningkatkan kapasitas energi sihir!

Energi sihir di dalam tubuh manusia digambarkan sebagai lingkaran/circle. Umumnya penyihir pemula yang baru menyesuaikan tubuhnya dengan energi alam hanya akan memiliki satu circle kecil dalam tubuhnya.

Saat ini aku yang sudah setara dengan penyihir tingkat enam telah mencapai 5 Circle kecil dan 1 circle sedang. Jumlah circle tidak menentukan tingkatan seorang penyihir, jumlah circle hanya menggambarkan seberapa banyak jumlah energi sihir dalam tubuh seorang penyihir.

Untuk menambah jumlah circle juga tidak mudah, selain bermeditasi seorang penyihir juga memerlukan berbagai jenis sumberdaya seperti tanaman dan ramuan untuk memproduksi lebih banyak circle dengan cepat.

Hanya saja, sumberdaya seperti itu benar-benar sangat langka. Meskipun ada, harganya akan melambung hingga ratusan ribu koin emas.

"Ignis;exterminans."

Aku mengayunkan tanganku dari atas ke bawah dengan cepat. Sesaat kemudian, daerah dalam radius 24 meter meledak seperti ditampar oleh api berbentuk tangan hingga menghasilkan bekas yang sangat besar.

Dalam beberapa jam aku sudah memporak-porandakan hutan dalam radius 100 meter. Meski begitu aku sama sekali tidak merasa takut. Aku meminum sebotol ramuan energi sihir dan berjalan menuju pusat kehancuran.

"Planta; Silva Regeneratio."

Lingkaran sihir berwarna hijau muda muncul di bawah telapak kakiku dan aliran energi sihir yang sangat besar menyapu seluruh hutan dalam radius 100 meter.

Seketika hutan yang sudah hancur berantakan dan hangus terbakar kembali seperti semula hanya dalam beberapa menit. Perpaduan antara elemen tanah dan air menghasilkan turunan elemen tanaman yang dapat menjadi sumber kehidupan untuk makhluk hidup.

1
Fiorentina' EVRENZAN
nice 👏👏
Bening
maaf belum dapat bayangan sama sekali...
ntar ku lanjut lagi baca nya...
semangat terus
piyo lika pelicia
sungguh kejam
piyo lika pelicia
kenapa orang ini menyerang tanpa tau salah nya apa 😒
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
kasihan kenapa di tinggal
piyo lika pelicia
kenapa kek wanita 🤔
Mr. Wilhelm
Tulisannya sudah rapi cuman sedikit koreksi aja kalau dialog tag gunakan huruf kecil ya sama akhir dialognya diakhiri koma
🎀
satu 🌹 untukmu thor
Zeils: Terimakasih/Smile/
total 1 replies
🎀
mampir lagi thor, makin seru ceritanya
Zeils: ...Ok👍
total 1 replies
🎀
gimana nih nasib grace 😢
Zeils: Entahlah, gimana ya🤔
total 1 replies
piyo lika pelicia
huum orang baik yang malang 😭
piyo lika pelicia
kasihan 🥺
piyo lika pelicia
ow kelainan sejak lahir ku sangka tadi hantu maaf ye 😄
piyo lika pelicia
huaa lari aja Weh 😫
piyo lika pelicia
heem semoga ketemu yah kasian 😦
Zeils
Chapter ini boleh di skip:)
Zeils
Baik, sepertinya Noveltoon Membenciku.
Shara Erdyna
lanjut
Shara Erdyna
aneh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!