NovelToon NovelToon
Benih Titipan Om Duda

Benih Titipan Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Aliansi Pernikahan / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:78.9k
Nilai: 5
Nama Author: balqis

Kejadian di toko bunga sore itu menorehkan luka yang dalam di hati Alisa.
Erwin, duda kaya raya yang merupakan pelanggan setianya, tega merenggut mahkota kebanggaannya dengan paksa.
Dendam dan kebencian meliputi Alisa.
Berbeda dengan Erwin, dia justru menyesali perbuatannya.
Berawal dari rasa frustasi karena di vonis mandul oleh dokter. dia khilaf dan ingin membuktikan pada dunia kalau hal itu tidaklah benar.
Sayangnya.. pembuktian itu dia lakukan pada Alisa, gadis belia yang sepantasnya menjadi putrinya.Penyesalannya berubah simpati saat mengetahui Alisa bisa hamil karena perbuatannya. dia meminta Alisa mempertahankan benihnya itu.
Berbagai cara dia lakukan untuk mendapatkan maaf Alisa, ibu dari calon anaknya. Mampukah Erwin mendapatkan maaf dari Alisa? kita ikuti kisah selengkapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon balqis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Erwin merasa lega, Alisa kembali membuktikan keseriusannya dengan memilih keluarganya ketimbang mantan pacarnya.

"Ayo kita pulang.."

"Kau tidak apa-apa?" Erwin menegaskan.

"Aku baik-baik saja." jawab Alisa. Adit masih berdiri mematung memandangi mobil mereka. Tapi Alisa sudah tidak mau menoleh lagi. Tekatnya sudah kuat akan memulai lembaran baru dengan Erwin.

"Alisa.. Terimakasih karena sudah memilih keluarga mu. Om bangga padamu." saat itu mereka sedang berada di kamar Langit.

"Tidak usah di bahas, Om. Aku harap ini keputusan yang tepat yang aku pilih."

"Om juga berharap begitu. Oh, ya.. ada sebuah kejutan untuk mu."

"Kejutan,? Apa itu, Om?"

Erwin mengekuarkan sebuah map dari balik badannya.

"Bukalah..!" pintanya tak sabar.

'Apa ini, Om? Ini tidak benar. Kau memindahkan tujuh puluh persen dari kekayaan mu atas namaku?"

Erwin mengangguk.

"Aku tidak mau, apa kata orang? Mereka pasti beranggapan aku menikah dengan duda kaya karena hartanya.."

"Kenapa harus memikirkan anggapan orang? Om melakukan ini bukan tanpa alasan. Kau ibunya Langit, dengan memindahkan semua properti atas namamu, maka masa depan putra kita akan aman. Dalam dunia bisnis banyak sekali persaingan. Bukan tidak mungkin banyak orang yang mengincar nyawaku. Kalau terjadi sesuatu pada,Om. Kalian sudah aman..."

Alisa meletakkan kan telunjuknya di bibir Erwin sambil menggeleng keras.

"Jangan katakan itu, aku tidak mau terjadi apa-apa padamu, ataupun putra kita. Aku mau kita bersama selamanya." ucap Alisa sedih.

Erwin memeluknya terharu.

"Terima kasih sudah menerima kami dalam hidupmu.Tapi kau tidak boleh menolaknya."

"Baiklah kalau itu maunya, Om. Terpaksa aku menerimanya." gurau Alisa tersenyum manis.

Erwin merasa jarak di antara mereka semakin tipis saja.

"Langit sudah tidur, sebaiknya kau juga tidur."

Alisa setuju. Mereka menuju kamar masing-masing. Tiba -tiba hujan turun dengan lebat. Petir menyambar di sertai angin kencang.

Alisa ketakutan, apalagi jendela kamarnya sampai terbuka. Suasana di luar yang. Gelap pekat menimbulkan sebuah bayangan yang mengerikan.

Ia bergegas kekamar Langit. Ternyata Erwin juga sedang mengecek keadaan anaknya itu. Mereka bisa lega karena jagoannya sama sekali tidak terpengaruh oleh suasana yang ribut.

"Kembali lah tidur, Langit aman bersama Sus nya.'

Alisa mengikuti langkah Erwin meninggalkan kamar anaknya.

Suasana semakin mencekam. angin yang bertiup menimbulkan suara yang menakutkan.

Alisa menutup seluruh badannya dengan selimut.

Tapi matanya tak jua bisa terpejam. Suasana dingin dan mencekam memaksanya diam-diam ke kamar Erwin.

"Daripada aku ketakutan sendiri, paling tidak di sana ada teman bicara." pikirnya.

Kamar Erwin yang tidak terkunci di bukanya perlahan. di keremangan dia melihat Erwin tengah terbaring tenang seolah tidak terganggu dengan suara bising di luar.

Alisa sempat ragu. tapi ketakutannya memaksanya berbaring perlahan di dekat pria itu. Semula keadaan aman terkendali, sampai ada petir yang keras dan kilatannya sampai masuk menerangi wajah Erwin. Alisa berteriak di kegelapan.

Erwin yang terbangun meraih ponselnya. dia mengarahkan senternya ke wajah gadis itu.

"Alisa? Sejak kapan kau disini?"

"Maaf, aku tidak bisa tidur karena suara petir itu."

"Ya, sudah. Tidurlah.. Di sini aman kok."

Malam itu Alisa tidak bisa tidur, bukan karena guntur lagi, tapi karena menahan debaran jantungnya karena semalaman berdekapan dengan Erwin.

Bagaimana tidak? Karena merasa ketakutan dia reflek memeluk tubuh tegap di sampingnya. Dalam keremangan Erwin yang setengah sadar menyambutnya.

Paginya, dengan tersipu dia bangun dan diam-diam meninggalkan Erwin yang masih terlelap.

Ada rasa bahagia yang tidak bisa di ucapkannya. Sepanjang hari bibirnya selalu tersenyum. Hal itu membuat semua orang di rumah itu bertanya-tanya apa gerangan apa yang terjadi dengan majikannya itu.

Semua pelayan di rumah itu merasa senang dengan bersatunya mereka. Tak henti mereka membicarakan nya. Di dapur, di kebun, di pos satpam, Erwin dann Alisa menjadi topik pembicaraan yang hangat.

"Mereka benar-benar pasangan serasi menurutku. Walaupun usia tuan jauh di atas non Alisa, tapi kalau di lihat dari segi fisik mereka sangat serasi. Tuan gagah dan berwibawa, Non Alisa cantik dan periang." ucap Parmi.

"Satu lagi, mereka sama-sama baik hati." timpal yang lain.

Valery yang baru datang sempat mendengar obrolan itu samar-samar.

"Kalian lagi ngegosip apa?" selidiknya.

Parmi dan temannya terlihat ketakutan.

"Ayo bilang, Bik.." Valery mulai tak sabar.

"Kami hanya merasa senang saja."

"Alasannya?"

"Alasannya Tuan dan nyonya Alisa sangat serasi. Hanya Itu nyonya."

Valery merasa tidak senang.

"Memangnya kenapa dengan mereka, lagi pula darimana serasinya kalau setiap bertemu mereka berantem seperti tikus dan kucing."

"Tapi sekarang tidak lagi, mereka sudah akur dan sudah seperti keluarga kecil yang bahagia."

Valery tidak sabar mendengar pujian Parmi pada Alisa. telinganya terasa panas.

Dia ikut melihat kearah dimana Parmi dan temannya memandang.

Dan memang benar, di tepi kolam, Erwin dan Alisa sedang bersenda gurau. Tak lupa di antara mereka ada Langit yang jadi pemersatu mereka.

Menyaksikan itu, Valery mendengus kesal.

Tanpa bicara apapun dia melangkah ke kamarnya.

"Kenapa jadi begini, sih? Sia-sia usahaku menjauhkan mereka, hasilnya malah mereka semakin dekat."

Valery merancang rencana baru untuk memisahkan mereka.

 Wanita itu sengaja mendekati mereka.

"Wah.. Ada apa ini? kelihatannya seru."

Alisa membuang muka melihat kedatangannya.

'Hai kau sudah pulang? " sambut Erwin dengan ramah.

"Baru saja, Mas."

"Bagaimana bisnismu?"

"Baik, tapi ada sesuatu yang membuatku harus turun tangan sendiri. tapi tidak apa-apa, semua sudah beres." jawabnya dengan senyum manis.

"Oh, ya..aku bawa Langit masuk dulu, ya? Kasian sudah waktunya tidur."

Tanpa menunggu persetujuan, dia pergi dari sana.

"Kelihatannya Alisa tidak suka dengan kehadiran ku." ucap Valery sedih.

"Kau jangan salah paham. Itu memang gayanya. Lagi pula Langit sudah waktunya tidur. jadi dia harus masuk duluan."

Valery mengangguk lalu memasang wajah sedih.

"Ada apa? Semua baik-baik saja, kan?"

"Sebenarnya ada satu masalah. Tapi aku tidak mengatakan nya di depan Alisa.

"Ceritakan padaku."

"Aku sedang dalam masalah. Salah satu hotel yang terletak di luar kota di gugat oleh seorang pengusaha.ereka mengklaim tanah tempat hotel berdiri itu tanah mereka."

"Kau sudah menghubungi pengacara?"

"Sudah, tapi dia bilang Mas Erwin sebagai pemilik sebelumnya harus ikut membantu dalam kasus ini."

Erwin terdiam. Setelah bercerai, dia memang membagi propertinya sebagai harta gono gini.

Hotel yang di maksud Valery adalah salah satunya.

"Aku tau ini tidak mungkin. Aku sudah bilang kau tidak bisa. Tapi pengacara itu ngotot."

"Siapa bilang aku tidak bisa? Aku akan bicara dengan Alisa dulu. Kau tenang saja aku akan membantumu."

Setelah itu, Erwin berlalu.

Valery mengusap sisa air matanya sambil tersenyum licik.

"Kau memang berhati baik, Mas. Aku benar-benar menyesal telah meninggalkanmu waktu itu. Tapi untungnya kebaikanmu itu sangat membantuku sekarang."

Di kamar, Alisa merasa keberatan kalau Erwin membantu Valery.

"Ayolah, anggap ini demi kemanusiaan. Hotel itu Om rintis dari nol. Sangat di sayangkan kalau sampai jatuh ke tangan orang lain."

"Aku tidak setuju. Tapi kalau Om memaksa juga, apa dayaku?"

"Ini hanya sehari, Om janji akan segera kembali." Erwin terus membujuk istri kecilnya itu.

"Kalian akan pergi berdua?"

"Ya, iyalah.. Valery adalah pemiliknya sekarang, bagaimana dia tidak hadir disana?"

"Kalian tidak boleh berangkat berdua..!" Alisa kembali merajuk.

Erwin tersenyum.

"Kau cemburu?"

"Iih, siapa yang cemburu? Om jangan ke pede an." "Kalau kau cemburu juga, Om tidak keberatan. justru malah senang. Itu artinya kau sayang sama Om."

"Ribet banget, bukan itu maksudku. Tante Valery itu punya niat jahat pada kita. Om.." Erwin meletakkan telunjuknya di bibir Alisa hingga terdiam. Wajah Erwin hanya beberapa inci dari wajahnya.

"Om tau apa yang kau rasakan. Om juga merasakan hal yang sama. Valery itu tak lebih dari seorang wanita yang butuh pertolongan saat ini. Tidak lebih. jadi kau tidak usah khawatir.."

Alisa menahan nafas.

Sangat terpaksa dia menerima kekerasan hati Erwin.

Ada perasaan tidak enak saat melihat mobil tang membawa suami dan mantan istrinya itu menjauh.

"Semoga apa yang aku khawatir kan tidak terjadi."

1
Nunung
iya terlalu di buat buat biar ceritanya panjang padahal biar ceritanya sedikit yang penting kita yg baca paham dan mengerti 😡😡 singkat dan padat .
balqis: 😄😄😄😄😄😄
total 1 replies
Ronauli
alur crt bertele2 kalo mmg pisah bkn pisah sj kalo hrs bersama kembali bkn bersama sj tdk ush putar2 crt
Nunung
Jadi benar benar mereka akan berpisah dan tak akan bersatu lagi....aaah sedih banget sabar ya Erwin sudah Alissa mungkin jodohmu 😭😭 pasti kau akan dapat jodoh yang terbaik 🥺🥺🥺 tapi terserah padamu Thor kau yang buat emosi selalu naik 😡😡
balqis: 🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Ronauli
ini alur ceritanya lama2 ngk jelas. udh gitu up ya lama dikit lagi kpn selesainya alur crtya
Nunung
Tambah dongkol aku bacanya 😡😡 kapan mereka bersatunya...lah mending mereka berpisah saja tak perlu bersatu lagi..🤪🤪 keluarga gak jelas apa lagi Erwin eeeuuh oon banget gak da tegas tegas nya
balqis: 😄😄😄😄😄
total 1 replies
Nunung
kapan akan berkumpulnya mereka atau mungkin berpisah saja ...pada oon semua gak Alisa gak Erwin umur dah pada tua tapi mudah di pengaruhi apa lagi Erwin bego banget mau aja di jodoh jadohin ma tantenya kurang tegas Erwin nya
Nunung: klo mauku sih mereka bersatu kembali kasihan dengan langit..,..tapi terserah anda sih kan anda lebih paham dengan alur ceritanya . love you ❤️ ❤️
balqis: pantasnya pisah atau balikan?
total 2 replies
Ranita Rani
mampir
Ronauli
up date nya sedikit dan lama.
Nunung
Ah Alisa banyak drama ... akhirnya kamu juga yang menyesal
Tarmi Widodo
nyimak
balqis: ,🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Juna Kamis Sae
bagus Alisa tinggalin aja...
Dedoctor wina
mf bc smpai in novelny bnyk tipo. n om duda udh tua tp goblok n si Alisa lebih goblok lg mw berthm sm lki2 ky gt.
Ronauli
terlalu bertele2 kapan terbongkarnya kejahatan valeri?
Indri Hotmauli
cepat ketahuan dong Thor 😡😡
balqis: yang sabar say.. pasti ketahuan kok😃
total 1 replies
Nunung
Apa author bener2 sentimen ya ke Alissa di buat sakit hati melulu makanya jadi males tuk komen nya geregetan banget sama othornya
balqis: 😄😄 udah di ujung bund
total 1 replies
RIKA OCTAVIANA Rika
curiga ini authornya jahat banget ... sentimen sama alice... malah bikin Erwin bela pelakor
balqis: Hehe bisa aja
total 1 replies
Juna Kamis Sae
greget torr
alisa pergi ke hehe
Anonymous
Ceritanya muter” capek banget bacanya
Nur Fitriana
cerita'a muter2🤦🏻‍♀️
RIKA OCTAVIANA Rika
katanya kaya tp goblok ... masa di rumahnya nggak ada cctv... udah tinggal aja laki2 plinplan biar balik sama mantannya yg dajal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!