NovelToon NovelToon
My Husband Is Possessive

My Husband Is Possessive

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:93.2k
Nilai: 5
Nama Author: ismiati

Selesai membaca biasakan tekan LIKE ya.


Seorang perempuan cantik bernama Nindi harus menikah dengan pria pilihan orang tuanya yang tak lain adalah seorang pengusaha muda yang sukses.


Nindi tak bisa menolak permintaan sang papa dengan alasan balas budi, dia dengan terpaksa menerima pernikahan itu karena tak ingin membuat kedua orang tuanya bersedih.

Akankah hidup Nindi bahagia dengan pria pilihan orang tuanya itu atau justru berakhir dengan kesedihan??

Yuk simak kelanjutan kisah mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ismiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

"Ah nyamannya," kata Nindi merebahkan tubuhnya di atas kasur, dia merentangkan kedua tangannya melepaskan rasa pegal. Matanya terasa semakin berat membuat Nindi tanpa sadar memejamkan matanya.

Tristan mengelengkan kepalanya melihat kelakuan dari istrinya itu.

Tristan menaruh kedua koper miliknya dan milik sang istri ke depan lemari, Tristan langsung menyibukkan dirinya menata baju miliknya ke dalam lemari karena tak ingin merepotkan istrinya, hal kecil itu masih bisa Tristan lakukan sendiri. Tristan melihat istrinya sekilas merebahkan tubuhnya di atas kasur. Tristan pun kembali melanjutkan kegiatannya namun kini giliran dia memasukkan baju sang istri. Tristan tercengang melihat pakaian dalam sang istri, telinganya tiba-tiba memerah malu.

Setelah selesai Tristan kepikiran sang istri. "Mandi dulu agar badan mu segar," perintah Tristan namun Nindi tak menyahuti ucapan suaminya itu.

Saat tak ada reaksi dari sang istri membuat Tristan menoleh, dia mendesah berat ternyata istrinya itu sudah tertidur pulas.

"Sebaiknya aku mandi dulu," kata Tristan melangkah menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Tristan memilih di kamar saja menunggu sang istri bangun. Namun karena tak kunjung bangun Tristan mempunyai ide jahil. Dia mendekat ke arah sang istri.

Dengan hati-hati Tristan menaiki ranjang dimana istrinya tengah tertidur lelap, Tristan membelai lembut wajah cantik itu dengan penuh kasih sayang. "Kamu tidak pernah berubah dari dulu, kamu selalu cantik bahkan tidur pun terlihat cantik," guman Tristan dengan suara pelan mengagumi kecantikan istrinya.

"Apa kamu tidak ingat pada ku?" Tanya Tristan mendesah berat.

"Tentu kamu pasti lupa, karena pertemuan pertama kita saat aku masih sekolah menengah pertama," kata Tristan menjawab pertanyaan yang dia lontarkan sendiri.

Tangan Tristan masih asyik menyusuri wajah sang istri, sungguh dia tak pernah bosan untuk memandang wajah istrinya.

Bukan karena cantik namun keberanian istrinya kala waktu itu, ah mengingatnya membuat Tristan tersenyum, pertemuan pertama yang membuatnya jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan pertama, sejak itu Tristan mulai mencari sosok yang mencuri hatinya namun saat bertemu, Tristan harus kecewa karena dia harus melanjutkan sekolahnya di luar negeri.

"Aku masih ingat keberanian mu waktu itu," guman Tristan dengan terkekeh membayangkan bagaimana pertemuannya dulu dengan Nindi.

"Ehhh....." Merasa terusik Nindi menggeliat kecil, perlahan matanya terbuka.

Blarrrr.....

Deg

Deg

Deg

Nindi kaget menatap mata tajam namun terlihat begitu penuh kelembutan membuat siapapun terbuai di dalamnya.

Dengan cepat Nindi pun tersadar dan berusaha bangun.

Tristan menjauhkan dirinya dengan cepat, Tristan juga di buat kaget saat mata indah itu tiba-tiba menatapnya dengan kaget.

"Ka-kamu ngapain?" Tanya Nindi binggung, kaget, gugup semuanya menjadi satu.

"Aku cuma ambil bulu mata mu yang jatuh," elak Tristan cepat. Ha ha ha untung saja Tristan pintar kalau tidak mana mungkin dia jadi pengusaha muda yang sukses.

"Hah?" Nindi semakin binggung.

"Emang begitu ya," batin Nindi sedikit tak percaya dengan apa yang dikatakan Tristan saat ini.

"Mana?" Pinta Nindi mengarahkan tangannya meminta kepada Tristan.

"Apa?" Tanya Tristan heran.

"Ya bulu mata tadi yang kamu bilang," jelas Nindi.

"Ya sudah ku buanglah, ngapain juga di simpan," kata Tristan dengan penuh keyakinan membuat Nindi mengangguk.

"Tidak mungkin kan dia berbohong," batin Nindi.

"Sudah cepat mandi, sudah sore. Cepat nanti ku tinggal di sini sendirian. Mau?" Tristan dengan berkacak pinggang, meminta sang istri agar bergegas mandi.

"Memang kita mau kemana?" Tanya Nindi kepo.

"Jangan banyak tanya, memang kamu tidak lapar," sambung Tristan.

"Iya sih aku sedikit lapar," kata Nindi dengan canggung.

"Ya sudah cepat, kutunggu 15 menit," titah Tristan seperti tak ada bantahan.

Nindi bergegas bangun dan mandi, dia tak ingin di tinggal di hotel sendirian.

.

.

"Kita mau kemana?" Tanya Nindi.

"Ikut saja," ajak Tristan.

Tristan menggenggam tangan sang istri dengan posesif, menatap tajam beberapa pria yang berpapasan dengan mereka yang sengaja melirik sang istri.

Kini sampailah mereka di restoran, Tristan menarik Nindi membawa sang istri ke tempat yang nyaman. Agak sedikit menjauh, tempat itu terlihat menarik dekat dengan jendela dengan pemandangan taman yang indah.

Tristan pun memesan beberapa menu makanan karena tadi sempat meminta nindi memilih sendiri, namun Nindi yang tak mengerti tulisan yang tertera di menu akhirnya Tristan yang memilihnya.

"Apa kamu suka?" Tanya Tristan saat melihat istrinya lahap makan.

"Hmmm.... Suka, makanan di sini enak," kata Nindi dengan berbinar menikmati hidangan yang tersaji di atas meja.

"Kalau begitu habiskan setelah ini kita jalan-jalan," ajak Tristan.

"Benar?" Tanya Nindi berbinar.

"Iya, kita ke sini kan tujuannya liburan sekalian proses buat cucu," kata Tristan dengan santai.

Blussshhhh....

Merona pipi Nindi saat mendengar ucapan dari sang suami.

"Apa kamu sudah siap?" Tanya Tristan dengan genit, semakin membuat Nindi salah tingkah.

Nindi dengan cepat menutup mulut suaminya. Nindi menoleh ke kanan-kiri memastikan tak ada yang mendengar ucapan suaminya itu.

"Fyuhhhh..... Untung saja, bisa malu kalau ada yang mendengarnya," guman Nindi dalam hatinya bernafas lega.

"Hei kenapa?" Tanya Tristan saat tangan Nindi sudah terlepas dari mulutnya.

"Hei jangan keras-keras, kamu tidak malu kalau ada yang mendengar ucapan mu," jawab Nindi dengan cemberut.

"Hei kamu lupa kita berada dimana," jelas Tristan.

Nindi menepuk keningnya pelan, baru menyadari mereka ada di negara lain.

Nindi menatap Tristan dengan pandangan yang aneh.

"Kenapa?" Tanya Tristan sambil menyeruput minuman yang ada di depannya saat ini.

"Kenapa kamu menerima perjodohan ini?" Tanya Nindi penasaran.

"Terus kenapa kamu menerima perjodohan ini juga?" Bukannya menjawab pertanyaan darinya namun Tristan justru bertanya balik.

"Kenapa kamu malah bertanya balik," kesal Nindi.

"Ya aku ingin mendengar jawaban dari mu dulu," kata Tristan membuat Nindi semakin kesal.

"Jawab saja," ketus Nindi sedikit kesal.

"Apa kamu tidak ingat dengan ku?" Tanya Tristan dengan tatapan dalam.

Nindi mengelengkan cepat. "Sepertinya aku tak pernah bertemu dengan mu," jawabnya.

"Coba kamu perhatikan wajah ku baik-baik, mungkin dengan ini kamu bisa mengingatnya," pinta Tristan dengan serius.

Nindi masih mengelem, dia masih tak mengingat Tristan.

Tristan mendesah berat.

"Kamu tidak ingat ada tawuran di dekat sekolah kamu? Saat itu kamu masih SD kelas 6," jelas Tristan.

Nindi terdiam, masih berusaha mengingat wajah tampan di depannya.

Nindi mengelengkan kepalanya, dia tak merasa pernah bertemu dengan Tristan.

"Kamu tidak ingat, waktu itu aku dan teman-teman ku berantem di dekat sekolah mu. Terus kamu bawa kayu besar dan marah-marah karena kita menghalangi jalan mu," jelas Tristan.

"Oh kalian yang buat aku dimarahin bunda karena pulang terlambat," gerutu Nindi saat ingat kejadian itu, Nindi tak kan lupa karena dia harus membersihkan taman belakang gara-gara terlambat pulang.

"Ada lagi?" Kata Tristan.

"Apa?" Tanya Nindi penasaran.

Bersambung.....

1
Nendah Wenda
waduh ada paksu jadi salah paham nih
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
Nah kan pawangnya dateng marah².
Kepin kayaknya suka deh sama Nindi.
ririn riyani
Luar biasa
ririn riyani
Lumayan
Herni Subekti
sangat bagus dari di jodohkan berubah jd cinta
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
kok sikap pak Kevin jadi aneh gini pas Nindi udah mau berhenti kerja🤔
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
Nindi
Nendah Wenda
lanjut
Herni Subekti
bagus ceritanya lanjut
kaylla salsabella
lanjut thor
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
mau dong oleh-olehnya Nin/CoolGuy/
💙 Ɯιʅԃα 🦅™
bulan🌙
Nendah Wenda
siapa laki laki yang diam diam mencintai nindi
Nendah Wenda
anggap aja pak supir gak ada serasa dunia milik berdua yang lain numpang🤣🤣🤭🤭
Nendah Wenda
si Wulan nyebelin gak peka banget
Rini Maryani
lanjut siska
Nendah Wenda
jahil nindi 🤣🤣🤣
Nendah Wenda
lanjut
Nendah Wenda
waduh nih temanmu yang satu ini bar barnya minta ampun nindi untung punya mertua baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!