NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Si Culun

Mengandung Benih Si Culun

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:127.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Ayu Lestari, seorang wanita yang harus rela pergi dari rumahnya saat warga mengetahui kehamilannya. Menghabiskan satu Malam dengan pria yang tidak di kenalnya, membawa petaka dan kemalangan pada Ayu, seorang wanita yang harus rela masa depannya terenggut.

Akankah Ayu menemukan siapa ayah bayi yang di kandungnya? bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa pria yang menghamilinya adalah seorang pria yang di kenal culun?

Penasaran kan? yuk ikuti terus kisahnya sampai akhir ya, jangan lupa tambahkan subscribe, like, coment dan vote nya. 🤗🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berubah

Keesokan harinya.

Gibran terbangun di sofa ruang kerjanya, dia sengaja tidur di ruang kerja karena dia masih canggung dengan suasana status barunya yang kini menjadi seorang suami bagi Ayu. Semua pakaian yang di pesannya sudah datang, begitu ia keluar pemandangan indah terlihat di depan matanya.

Raja tengah berceloteh dengan Tania dan juga Gabby. Putranya terlihat begitu tampan dengan pakaian barunya, Netra Gibran pun mencari sosok istrinya yang ternyata tengah membantu Ibunya memasak di dapur. Terlihat Ayu memakai baju dress selutut berwarna merah muda, sangat pas dan cocok di tubuhnya. Tidak ada baju lain selain pakaian yang di kirimkan oleh Bagas, mau tak mau Ayu pun memakainya dengan rasa tak enak hati.

Saat tengah asyik melihat kearah Ayu, tangan Gibran di tarik oleh kedua Kakaknya menunu sebuah kamar. Di dalam kamar tersebut, Ganesha mendorong Gibran ke kamar mandi dan menyuruhnya membersihkan tubuhnya.

Selang 10 menit, Gibran keluar dengan handuk terlilit di pinggangnya. Wajahnya terlihat segar tanpa kacamata yang bertengger di wajahnya, Ghani dan Ganesha saling menatap dan akhirnya tersenyum.

"Mulai sekarang, pakaian kemeja dan juga celana oversize dilarang untuk kamu pakai. Ganesha, bawa pakaiannya sekarang." Ucap Ghani.

Ganesha membawakan baju casual dan celana pendek berwarna hitam. Gibran menatap pakaian yang di sodorkan oleh Kakaknya, dia ragu dengan penampilannya yang pastinya berbeda dari biasanya.

"Kemeja aja kak? Aku gak terbiasa pakai baju santai kayak gini." Ucap Gibran merasa keberatan dengan pakaian yang di berikan Ganesha.

"Ganesha, kenapa kamu kasih pakaian Casual sih? Kita kan mau ke kantor, yang bener aja deh." Protes Ghani.

"Ehehehe, sorry Kak." Ganesha nyengir begitu menyadari kesalahannya.

Dengan gesit Ganesha mengambil satu stel jas berwarna Navy, dia menyuruh Gibran untuk memakai jasnya dan memberinya waktu selama 5 menit untuk mempersingkat waktu.

5 menit berlalu. Gibran keluar menggunakan kemeja yang di masukkan kedalam celana, tak lupa jasnya juga sudah dia pakai dengan rapih. Kedua kakaknya berdecak kagum melihat penampilan Gibran, hanya tinggal merapikan rambutnya pria yang di juluki culun pastinya akan menyita banyak perhatian.

Ganesha menyeret Gibran dan mendudukkannya di atas kursi tepat di hadapan cermin, tak banyak waktu yang Ghani miliki karena dia juga harus mengurus istrinya yang tengah kembali berbadan dua. Begitupun dengan Ganesha, dia harus mengurus anaknya yang selalu ingin di dandani olehnya meskipun sudah ada ibunya.

"Cepetan, Tania sama Rania pasti nyariin ini." Desak Ghani.

"Emang kamu pikir istrimu saja yang nyariin, Sherly sama sama Gabby juga pasti butuh aku Kak." Timpal Ganesha.

Ghani keluar dari kamar tamu yang kini mereka tempati, dia hendak pergi ke kamarnya untuk membawa gunting cukur, tetapi Gabby memanggilnya dan Ghani pun menghentikan langkahnya.

"Papah Ghani, liat Papa aku enggak?" Tanya Gabby.

"Ada di kamar tamu sama Om kamu, emangnya kenapa Gabby?" Jawab Ghani seraya memberikan pertanyaan pada Gabby.

Gabby memanggil Ghani dengan sebutan Papah atas kemauannya sendiri, sedari belajar bicara anak itu sudah memanggilnya dengan sebutan itu. Ghani tidak keberatan karena baginya semua keponakannya ia anggap sebagai anak sendiri.

Gabby menganggukkan kepalanya paham. Ghani pun melanjutkan langkahnya menuju kamarnya, dia kembali dengan membawa peralatan yang di butuhkan.

Semua penghuni rumah hampir seluruhnya berkumpul di meja makan, kecual tiga pria dewasa yang masih sibuk di kamar tamu. Suara ketukan mengalihkan perhatian ketiganya, Widya memanggil semua anaknya untuk keluar dan bergabung dengan anggota keluarga yang lainnya.

"Ghani, Ganesha, Gibran! Kalian ngapain di dalem, cepetan sarapan nanti kesiangan." Widya memanggil ketiganya seraya mengetuk-ngetuk pintu ruang tamu.

"Oke, Ma. Kita sekarang kesana!" Sahut Ghani setengah berteriak.

Widya pun kembali ke meja makan setelah mendengar jawaban dari dalam kama tamu, Ganesha membersihkan sisa-sisa rambut di bawah lantai dan juga menyisir rambut Gibran.

"Perfect." Ghani mengacungkan jempolnya ke atas lengkap dengan senyum yang terpantul di cermin.

.

.

Di meja makan. Salah seorang asisten pribadi Wiratma memberikan ponselnya kepada sang majikan, raut wajah murka terpatri di wajah yang sudah tak muda lagi itu.

"Apa! Berani mereka bermain denganku, lihat saja nanti." Geram Wiratma dengan suara tertahan.

Wiratma mematikan sambungan telponnya, dia menahan amarah yang sudah mulai naik ke atas ujung kepalanya karena di meja makan ada ketiga cucunya yang sedang ikut sarapan.

Takkk ... Takkk ..

Suara pentopel saling bersahutan, menarik perhatian semua orang yang berada di meja makan. Ayu mengalihkan pandangannya menatap kearah tiga pria tampan yang sudah rapih dengan setelan kerjanya, ia hampir saja tersedak saat melihat salah satu dari mereka yang bisa di tebak ada suaminya disana. Bukan hanya Ayu saja yang terkejut, melainkan semua mata tertuju pada ketiga pria itu, terlebih lagi pada Gibran.

"Pa, mata Mama gak salah lihatkan? Dia Gibran?" Tanya Widya kepada suaminya.

"Enggak Ma, itu emang Gibran. Tapi ketampanannya tetap berada jauh di bawah Papa, jadinya ya biasa saja." Jawab Wiratma dengan membanggakan dirinya.

"Ayah." Panggil Raja dengan senyum merekah.

Gibran membalas senyuman Raja, dia berjalan menghampiri sang putra yang duduk bersebelahan dengan istrinya. Ada rasa canggung saat Ayu dan Gibran bersebelahan, tetapi Gibran berusaha menguasai dirinya sesuai arahan kedua kakaknya.

'Jangan gugup, relaks dan fokus. Sebagai pemimpin harus tegas, menikah sekali dalam seumur hidup. So, jadilah pria yang bertanggung jawab'- Ganesha.

' Kebahagiaan keluarga kecilmu ada di tanganmu, bungkam semua orang yang sudah menghina mereka. Tunjukkan pada Dunia bahwa seorang Gibran bukanlah pria yang lemah, melainkan pria yang gagah dan berani menjadi pelindung keluarga kecilnya.'- Ghani.

Ayu berinisiatif mengambilkan piring dan juga lauk untuk Gibran, dia mengikuti apa yang di lakukan oleh para istri dari iparnya yang melayani suami dan anaknya dengan baik. Hati Gibran menghangat karena dia bisa merasakan apa yang tengah di rasakan oleh kedua kakaknya, akhirnya semuanya pun sarapan dengan penuh kehangatan.

Selesai sarapan, semua orang mulai memuji ketampanan Gibran. Kecuali Ayu, dia hanya sesekali mencuri pandang pada Gibran dan gak berani bersuara.

"Gibran, mulai sekarang kau turun kelapangan." Titah Wiratma dengan nada dinginnya.

"Baik Pa." Tanpa membantah, Gibran mengiyakan perintah sang Ayah.

"Ghani dan Ganesha, kalian pergi ke perusahaan cabang dan cek semua laporan yang masuk karena banyak kecurangan yang di lakukan dengan sangat rapi." Titah Wiratma menatap kearah Ghani dan Ganesha secara bergantian.

"Laksanakan."Seru keduanya bersamaan.

"Ghina membuat ulah di perusahaan pusat, untuk itu Papa menugaskan Gibran karena dia yang bisa menangani tantenya yang licik itu. Sekalian untuk mengenalkan kepada seluruh pegawai disana bahwa Gibran anak Papa, tetapi hal itu di umumkan ketika masalah sudah teratasi." Tegas Wiratma..

1
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
sayang banget tuh ponsel dibanting
jaran goyang
𝙜𝙚𝙧𝙘𝙚𝙥 𝙠𝙠...𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙘𝙥𝙩 𝙨𝙡𝙨𝙖𝙞... 𝙟𝙜𝙣 𝙗𝙧𝙗𝙡𝙞𝙩"🙏
jaran goyang
𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙠𝙠 𝙗𝙠𝙣 𝙩𝙤𝙙𝙖𝙠
kaylla salsabella
semoga berhasil Gibran
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙠𝙠.... 𝙗𝙠𝙣 𝙗𝙞𝙙𝙖... 𝙗𝙞𝙙𝙖 𝙘𝙥
Biru Laut mama anggita
di tunggu kelanjutannya ya Thor
🌹Nabila Putri🌹
semoga lekas selesai masalahnya. dan mereka hidup dengan tenang Damai
jaran goyang
𝙗𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙖𝙥𝙖𝙠𝙖𝙝 𝙩𝙪
jaran goyang
𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙯 𝙖𝙣𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙗𝙥𝙠.... 𝙜𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙚𝙨....🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Biru Laut mama anggita
di tunggu part berikutnya yaaa
Nur Faris
apa gerangan berita yg membuat Gibran girang yaaa🤔🤔🤔
kaylla salsabella
pasti Gibran udah tahu dalang dari teror ini
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰
Heri Wibowo
lanjut thor.
Soraya
seru lanjut thor
Heri Wibowo
lanjut
jaran goyang
𝒑𝒔𝒕 𝒂𝒏𝒌 𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒓𝒂𝒅𝒆𝒏.... 𝒅𝒂𝒏 𝒐𝒓𝒈 𝒕𝒖𝒂 𝒈𝒊𝒍𝒂 𝒔𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒏𝒈𝒏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!